Pukul dua belas malam lewat lima menit akhirnya mobil Zacky sampai di depan gang sempit kost Sela berada. Karena gang yang terlalu sempit, Zacky jadi tidak bisa masuk dengan mobilnya. Sela tersenyum pada Zacky, ia segera turun dari mobil dan tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pria itu.
"Gue anterin lo sampe depan pintu." Ujar Zacky lalu ikut turun.
"Gak usah, Kak. Jalannya becek, terus Kostnya juga masih jauh ke dalam." Tolak Sela halus, ia tidak ingin terlalu merepotkan Zacky.
"Gak papa, yuk gue anterin." Zacky meraih jemari Sela, menggenggamnya lalu ikut masuk menyusuri gang sempit itu.
Di dalam gang ia bertemu para pemuda yang masih berkumpul sambil bermain gitar. Sela menghampiri mereka. Mereka menatap Zacky penuh selidik, pasalnya Sela tidak pernah pulang diantar pria selain tukang taksi. Namun, kali ini gadis itu terlihat di gandeng pria tampan dan pastinya kaya. Mereka menyapa Zacky yang membalasnya sambil tersenyum.
"Gadun baru Sel?" Tanya pria muda dengan topi terbalik.
"Sembarangan lo." Sembur Sela sewot, pria itu terkekeh.
"Nih, ambil. Bagiin ke yang lain." Sela melemparkan beberapa bungkus rokok yang langsung ditangkap senang para pemuda itu.
"Makasih ya." Ujar mereka kompak. Sela tersenyum lalu mengangguk.
Sela dan Zacky kembali meneruskan langkah. Zacky terpesona melihat Sela yang mudah bergaul, ramah juga cepat akrab dengan orang lain. Selama perjalanan menuju kost, keduanya sempat terdiam beberapa saat namun, suara Zacky kembali terdengar.
"Udah berapa lama Sel lo di sini?" Tanya Zacky memecah keheningan.
"Enam bulan, Kak. Kak Zacky sendiri?" Tanya Sela juga.
"Baru tiga bulan, Sel."
"Kak Zacky kenapa tiba - tiba ke Bandung?" Tanya Sela lagi. Mereka sudah hampir tiba di depan Kost yang di sewa gadis itu.
"Gak papa, pengen suasana baru aja." Sahut Zacky seperti biasa saat ada orang yang menanyakan tentang kepindahannya.
Sela tersenyum melihat pria itu. Sela tahu mengapa Zacky kini berada di Bandung, dan harusnya tebakannya tidak salah. Tapi, ia tidak membahas itu lebih dari ini. Biarlah itu menjadi urusan Zacky saja.
Keduanya tiba di depan pintu kost Sela. Zacky melihat sebuah tempat yang tidak besar namun cukup untuk Sela seorang diri. Sela melepaskan perlahan genggaman Zacky pada jemarinya.
"Kak, makasih ya." Ujar Sela tulus.
Zacky membalasnya, ia mengangguk dan tersenyum. Kemudian ia memberikan ponselnya pada Sela yang diterima gadis itu bingung.
"Simpan nomor lo di handphone gue." Ujarnya, membuat Sela paham juga.
Sela menyerahkan lagi benda itu ke tangan Zacky setelah ia selesai menyimpan nomor handphonenya sendiri.
"Aku masuk ya, Kak."
Zacky mengangguk dan membiarkan Sela berbalik badan, ia sendiri juga berbalik hendak meninggalkan tempat itu. Namun detik berikutnya, Zacky berhenti, dan entah siapa yang memulai duluan, keduanya menoleh bersamaan membuat mata jadi bertemu pandang. Sela merasakan pipinya merona sedangkan Zacky merasa jantungnya berdegup kencang.
...****************...
Sela telah berganti baju dengan piyama tidur berwarna biru muda. Ia membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Tubuhnya telentang, pikiran jauh menerawang. Ia teringat saat Zacky menciumnya untuk pertama kali, meski Zacky bukan pria satu-satunya yang pernah menciumnya mesra namun, ciuman kali ini memberikan sesuatu yang berbeda. Membuat hati berdebar-debar rasanya.
Saat sedang asyik mengingat kenangan beberapa jam yang lalu, ponselnya berbunyi. Ada satu notifikasi pesan masuk.
Makasih sel. Dari Zacky.
Untuk apa Kak? Sela membalasnya.
For kiss. Balasan singkat itu membuat Sela kembali merona. Ia tidak membalas pesan itu dan meletakkan kembali ponselnya ke samping kasurnya.
Sela merasa ada yang aneh dari hatinya saat ia bertemu dengan Zacky malam ini. Wajah maskulin dengan jambang dan rambut panjang yang diikat itu terus terbayang dalam ingatannya. Sela memejamkan mata, mencoba menghalau semua perasaan aneh yang kini muncul kembali.
...****************...
Zacky belum tertidur. Ia masih duduk di depan teras kamarnya di lantai atas. Rumahnya megah dan besar, tapi suasananya sepi sekali. Kalau pagi akan ada pembantu yang datang membereskan semua pekerjaan rumah hingga sore.
Zacky mengenang pertemuannya dengan Sela malam ini. Ia tidak menyangka bahwa memang betul Sela yang dikenalnya yang ternyata banyak di bicarakan oleh para tamu Black Rose. Zacky juga tidak menduga ia akan mencium Sela malam ini. Ia menyukainya. Ciuman itu masih saja terasa membekas di bibirnya.
Aneh. Ada sesuatu terasa di hatinya. Zacky seolah terbius oleh perasaan yang pernah ia rasakan dulu pada Lintang. Zacky menggeleng, tidak. Ia tidak boleh jatuh hati terlalu cepat. Zacky membawa tubuhnya untuk berbaring di atas ranjangnya.
Bandung dingin sekali malam ini, namun hatinya hangat. Pertemuannya dengan Sela telah membangkitkan sesuatu yang telah lama terpuruk. Namun, Zacky berusaha mengenyahkan perasaan aneh itu secepatnya.
Ia kembali mengingat Sela. Gadis molek itu tidak boleh disentuh oleh sembarang orang. Ia harus mengeluarkan Sela dari tempat terkutuk itu. Sela tidak boleh jatuh terlalu dalam ke lembah hitam. Zacky ingin menyelamatkannya.
Zacky mencari kontak Jerry dari ponselnya. Ia menekan tombol panggilan, menunggu teleponnya tersambung.
"Kenapa Zack?" Suara di seberang terdengar.
"Lo bisa temuin gue besok pagi di perusahaan?"
"Oke, jam sepuluh gue ke sana." Jerry setuju lalu mematikan sambungan telepon.
Zacky melemparkan ponselnya ke sisi ranjang. Ia ingin tidur. Namun wajah Sela kembali terbayang, membuatnya jadi susah memejamkan mata. Zacky kembali termenung.
Sela menyita hampir seluruh pikirannya malam ini. Mengapa Sela harus putus kuliah, pindah ke Bandung dan bekerja di tempat seperti itu. Ia tak habis pikir. Sela pribadi yang periang, ia berani dan juga tidak pernah mau menyusahkan orang lain.
Sebenarnya, itu bukan urusannya namun, entah mengapa hatinya terus mendorong agar Zacky tetap mencari tahu tentang gadis itu. Dan karena desakan hatinya yang membuatnya jadi susah tidur semalaman, akhirnya terbentuk sebuah rencana untuk gadis itu.
Sorry, Sel. Gue harus ngelakuin ini, lo gak boleh terus - terusan kayak gini. Lo harus keluar dari Black Rose. Lo harus ikut gue. Gue akan jaga lo. Gue gak mau ngebiarin lo ngelewatin ini sendirian.
Tekad Zacky kuat. Ia sudah memantapkan hati untuk mengeluarkan Sela secepatnya. Ia baru menyadari, perempuan itu sulit diterka. Sela termasuk pribadi yang hangat namun ia sangat menutup rapat masalahnya dan lebih memilih untuk jatuh ke kubangan hitam dunia malam.
Zacky memejamkan mata, memanfaatkan sisa jam sebelum berangkat ke perusahaan untuk tidur. Dalam tidurnya, ia melihat Sela lagi, Gadis cantik dan molek itu. Tubuhnya sempurna, lekuknya indah, bibir ranumnya membuat siapa saja menelan ludah. Tidak. Sela, kau harus segera ikut denganku. Erang Zacky dalam tidurnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
kaname senpai
jelaslah aneh lawong ketemu orang ganteng ,kaya,baik hati pula.bikin iman dan imun goyah lah😆
2022-03-22
0
Wahyunii
hahayy, sampe kebawa ke alam bawah sadar😆
2022-02-08
0
Wahyunii
ngelakuin ini dan terus²an begini😁
2022-02-08
0