Zacky memasuki club malam lalu memasuki sebuah room karaoke. seorang lelaki memakai kemeja biru menyambut kedatangannya. Malam ini Zacky mendapat undangan dari rekan bisnisnya di Bandung. Ia tidak enak hati menolak ajakan itu, apalagi Zacky dikenal senang bergaul. Banyak sekali orang yang menginginkan kedatangannya malam ini. Di dalam ia disambut kepulan asap rokok juga bau alkohol yang cukup menyengat.
"Woi Zacky, gila, keren banget lo ya. Pantes banyak rekan bisnis gue yang cewek pada ngomongin lo." Andy, salah satu rekan bisnisnya menyapa dan merangkul Zacky yang segera terhanyut suasana. Ia segera di layani seorang gadis pemandu karaoke yang mereka pesan. Ada beberapa pekerja wanita di sana bersama mereka.
"Lo telat Zack, primadona club malam ini udah pulang duluan tadi." Celetuk Rully. Pria berbadan agak berisi itu terlihat menciumi gadis penghibur yang sigap melayaninya. Zacky tertawa melihat mereka.
"Iya, body nya waduh, seksi abis. Bahenol atas bawah, ugh." Andy membayangkan si gadis dengan begitu nafsunya.
"Kalian tahu ga namanya?" Andy beralih pada tiga wajah perempuan yang sedang melayani mereka.
"Sela. Namanya Sela." Celetuk Revi tampangnya agak tidak rela saat ia menyebut nama itu sebab kehadiran Sela di sana telah membuat pamornya turun.
Zacky mengerutkan kening, mendengar nama itu rasanya sudah tak asing. Tapi siapa? Ah jangan-jangan..
Zacky menggeleng, berusaha menghilangkan segala prasangka buruknya. Tidak mungkin Sela yang ia kenal dalam beberapa kali pertemuan itu. Tidak mungkin Sela gadis periang sahabat dari wanita yang pernah ia cintai dulu. Tidak mungkin.
Ya, tidak mungkin. Nama Sela bukan hanya satu orang. Banyak gadis lain dengan nama yang sama. Ya, tidak mungkin itu Sela yang ia kenal.
"Tuan, anda mau minum?" Tanya Revi pada Zacky yang sedang melamun.
"Sedikit saja." Ujarnya sambil tersenyum, Revi suka sekali melihat lelaki ini. Ia jadi berkhayal bisa memuaskan lelaki ini di atas ranjang.
"Tuan sudah mendapatkan wanita untuk malam ini?" Tanya Revi diantara suara musik yang menggema.
"Aku tidak tertarik untuk mencari teman tidur." Sahut Zacky sambil tertawa. Pias wajah Revi seketika.
Namun, ia tetap memaksakan senyum manis pada lelaki itu. Mengajak Zacky bergoyang bersamanya namun, lagi-lagi Zacky menolak. Ia tetap bergeming. Duduk santai menikmati pemandangan penuh nafsu yang tersaji di depan mata. Ia sendiri tidak menginginkan apa-apa. Kehadirannya juga tak lain untuk menghormati rekan bisnisnya. Namun, satu nama tadi terus terngiang-ngiang di kepala. Sela.
...****************...
Zacky keluar dari room karaoke lebih dulu dari teman-temannya. Ia ingin mencari tahu kebenaran satu nama yang sedari tadi mengusik pikirannya. Zacky bertemu Jerry, lelaki berkuasa di club malam itu menyapanya hangat. Siapa yang tidak kenal Zacky? Dan kebetulan ia memang telah lama mengenal Zacky karena mereka satu jurusan saat berkuliah dulu.
"Zack." Jerry menghampirinya.
"Jer. Gila, baru ketemu sekarang. Apa kabar lo?" Zacky menyambut jabat tangan dari Jerry.
"Baik gue. Lo gimana? Kok lo bisa ada di sini?"
"Gue pindah. Handle perusahaan keluarga gue di Bandung. Lo sendiri?" Zacky balik tanya.
"Keren banget kita bisa ketemu disini. Gue manager di sini." Sahut Jerry bangga. Zacky tertawa kecil mendengar nya.
"Nah kebetulan, gue mau nanya tentang satu cewek yang kerja disini."
"Tanya aja, gue hapal semua nama, bentuk wajah, bentuk dada, pantat dan semuanya." Jerry terkekeh geli dengan ucapannya sendiri.
"Mesum lo. Gue cari cewek yang namanya Sela. Ada gak?" Tanya Zacky langsung ke intinya.
"Ada. Tapi dia udah balik tadi. Gila ya tuh cewek, malem ini udah enam orang aja yang nyariin dia." Ujar Jerry sambil mengingat-ingat.
"Serius emang beneran ada yang namanya Sela disini?" Tanya Zacky lagi. Jerry mengangguk cepat.
"Tapi kalo buat BO, dia gak bisa Zack. Dia cuma nemenin tamu nyanyi sama minum aja." Tukas Jerry cepat.
Zacky merasa ada perasaan lain di hatinya. Ingin segera ditemui gadis bernama Sela dan berharap ia salah duga.
"Gue pesan dia besok malam." Ujar Zacky. Jerry tertawa lalu mengangguk.
"Room VIP?" Tawar Jerry yang segera di balas anggukan dari Zacky.
Keduanya kemudian menyudahi pertemuan tanpa sengaja itu dengan Zacky yang masih saja penasaran. Ia berharap esok malam akan segera bertemu gadis dengan nama itu. Ia juga berharap, bukan Sela itu.
...****************...
Saat pagi hari, Sela mendapat telepon dari Jerry.
"Sel, lo malem ini masuk ya, ada yang pengen di temenin sama lo." Jerry membangunkan Sela dari tidurnya dan yang lebih mengesalkan, ia harus masuk di malam nanti dimana ia harusnya libur.
"Gue kan libur bang, gimana sih lo." Kesal Sela pada atasannya itu.
"Bayarannya gede Sel, gue kasih dua kali lipat." Tawar Jerry menggiurkan.
"Yang bener bang?" Sela langsung bangkit dari tidurnya.
"Ngapain bohong sih. Dia istimewa Sel. Gue yakin lo pasti suka."
"Tapi bukan Mas Wisnu kan?" Tanya Sela memastikan.
"Bukan. Ini orang di atas orang." Jerry semangat mengatakannya.
"Orang diatas orang, ada-ada aja lo bang. Ya udah, malem ntar gue masuk." Putus Sela akhirnya.
Sambungan telepon pun mati, Sela akhirnya bisa melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu tadi.
Sementara di tempat lain, di sebuah ruangan besar perusahaan, Zacky duduk termenung. Ia duduk menyandarkan punggung ke sandaran kursi. Otaknya berlari-larian, memikirkan hal semalam. Bertambah rasanya rasa penansaran Zacky.
"Gue gak berharap itu lo." Gumam Zacky dalam hatinya. Entah mengapa ia jadi kepikiran pada sosok itu. Mendengar namanya semalam ia jadi deg-degan. Sempat tak ingin peduli namun hati berkata lain. Jadi ia mantapkan hati untuk benar-benar datang ke Black Rose malam nanti.
Zacky kembali menekuni berkas-berkas yang telah diantarkan sektretaris barusan tadi. Pekerjaannya tidak boleh terbengkalai di sini. Bagaimana pun, ia adalah seorang pemimpin, tidak ada alasan untuk bermalas-malasan dan memikirkan hal yang gak pasti.
Ia hanya perlu datang malam nanti, menuntaskan rasa penasarannya, melihat gadis itu bukanlah yang ia bayangkan. Urusannya selesai, ia tidak akan berpikir macam-macam lagi.
Setelah sibuk berkutat dengan berkas-berkas juga beberapa pertemuan meeting dengan para kolega, akhirnya Zacky benar-benar bisa melupakan hal yang lain. Ia kembali fokus, melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sangat baik sampai hingga sore menjelang waktunya ia untuk beranjak pulang.
Di dalam mobil, ia kembali terkenang dengan kepergiannya nanti malam ke Black Rose. Sempat ingin membatalkan, namun ia kembali menahan tangannya untuk tidak menelepon Jerry. Ah sudahlah, kau hanya penasaran saja Zack, pergilah nanti malam, tuntaskan rasa penasaran mu itu. Hati kecilnya menghasut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Sri Wahyuni
br aku temukan karyamu lg thor ...semangat
2025-01-23
0
anisa
koment terbaru thn 2022...lahh gue baru nemu karya ny julies lg baru skrng 🤭🤭
2023-07-15
0
Ayu Ayu
aku bikin paporit toor ceritamu.
alur cerita bgs dan cepat megerti
2022-02-05
0