PERTEMUAN

Keluarga Handoko dan Keluarga Sanjaya tengah makan malam di Restaurant milik Keluarga Handoko, Alex tampak cuek dengan pembicaraan antar dua keluarga yang membahas pernikahan Alex dan Evelyn.

"Alex belum mau menikah, cukup tunangan saja." Alex menatap tajam kearah Evelyn.

"Bukannya kalian sudah lama tunangan, dan sudah waktunya membicarakan soal pernikahan."

"Tuan Sanjaya saya akan menikah disaat saya sudah siap untuk berkeluarga, dan aku tidak suka di desak atau di tekan dengan hal yang tidak penting seperti ini."

Tuan Sanjaya mengepalkan tangannya, rencana untuk menyatukan keluarganya dan keluarga Handoko belum bisa ia laksanakan. Sudah berbagai cara yang di lakukan tapi Alex tetap saja menentang keinginannya "Andaikan malam itu Evelyn melayani Alex, itu bisa membuatnya bertanggung jawab kepada Evelyn." Batin Tuan Sanjaya.

"Pa,ma Alex ada janji jadi Alex pulang duluan, Selamat malam tuan Sanjaya." Alex pun meninggalkan keluarganya dan keluaga Evelyn.

Alex masuk kedalam mobilnya dan mengambil ponsel di saku celana lalu menelpon seseorang "Aku Tunggu di tempat biasa."

"......."

Alex melajukan mobilnya ke sebuah club yang ada di pusat kota, tak lama seseorang menghampirinya.

"Biasanya yang membuatmu datang kesini karena stress." Ucap Romi sahabat Alex.

"Tua bangka itu sudah menjalankan rencananya dengan mendesak keluargaku agar pernikahan di percepat." Alex meneguk birnya.

"Hah! Lalu apa rencanamu sekarang?"

"Mengikuti permainannya." Alex tersenyum licik .

"Apa kau sudah menemukan gadis yang menolongmu malam itu?"

"Belum, dia menghilang tanpa jejak. Sudah banyak orang yang aku bayar untuk mencarinya tapi tetap saja tidak ketemu." Alex kembali meneguk birnya sampai habis.

***

Pagi ini Kanaya akan berkunjung kerumah sahabatnya di kota A, om Yogi sudah siap untuk mengantar keponakannya kerumah Jenni.

"Kanaya." Om Yogi mengetuk pintu kamar Kanaya.

"Sudah om." Kanaya membuka pintu kamarnya.

Kanaya pun pamit kepada bibinya dan akan menginap di rumah Jenni untuk beberapa hari Kanaya dan om Yogi pun meninggalkan rumah, hanya 3 jam perjalanan akhirnya mobil om Yogi berhenti di depan rumah yang berpagar hitam.

Kanaya menghubungi Jenni dan memberitahunya kalau dirinya sudah ada di depan rumah sahabatnya. "Jen aku sudah ada di depan rumah."

"....."

Tak lama Jenni pun membuka pintu pagar rumahnya dan mempersilahkan Kanaya masuk dan om Yogi "Om pamit ya mau langsung kerja, Jen om titip Kanaya."

"Siap om, Jenni akan menjaga Kanaya dan little boy." Jawab Jenni sambil mengelus perut Kanaya.

"Kalau begitu om pergi dulu."

"Hati-hati om Yogi." Jawab Kanaya dan Jenni bersamaan.

Malam ini Kanaya dan Jenni akan pergi kesupermarket mereka pun masuk ke mobil lalu pergi "Aku akan membeli semua cemilan disana." Ucap Kanaya dengan semangat.

"Hei kau akan membuatku dan mas Gio bangkrut Kanaya."

"Lalu untuk apa kau mengajakku ke supermarket kalau kau takut bangkrut?"

Jenni hanya memutar bola matanya lalu tersenyum.

"Mas Gio kerja dimana?" Tanya Kanaya.

"Di perusahaan Handoko Center."

"Wah itu perusahaan terbesar ya? Apa kamu pernah kesana Jen?"

"Belum sih tapi saat pernikahan kami direktur datang."

Tiba-tiba bayinya memberikan reaksi gerak membuat Kanaya kaget "Aduh." Jenni menatap Kanaya dengan khawatir.

"Ah, bayinya hanya menendang kok Jen tadi aku sedikit kaget." Kanaya tersenyum.

Merekapun sampai di supermarket, Kanaya dan Jenni mengambil troli Kanaya langsung semangat saat dia sudah berada di bagian rak cemilan.

"Sayang." Tiba-tiba Gio menghampiri Jenni.

"Mas?" Jawab Jenni.

Tapi saat dia melihat pria disamping suaminya Jenni langsung terkejut, di tidak menyangka akan bertemu dengan bos suaminya. "Selamat malam tuan."

"Tidak usah terlalu formal ini diluar kantor."

"Kanaya." Jenni memanggil Kanaya yang masih asyik memilih cemilan.

Kanaya pun berbalik dan tersenyum, tanpa sengaja mata Kanaya dan Alex bertemu mereka saling mengunci pandangan kali ini tendangan bayi Kanaya sedikit keras sehingga membuatnya sedikit merintih "Aduh."

"Kanaya apa bayinya menendang lagi?" Tanya Jenni dan Kanaya pun mengangguk.

"Suaminya dimana?" Tanya Alex.

Gio, Jenni dan Kanaya menatap Alex, sedangkan Alex terlihat bingung dengan tatapan ketiga orang yang ada di depannya.

"Ah maaf kalau pertany-." Tapi sebelum Alex menyelesaikan ucapannya Kanaya langsung menjawab "Aku tidak punya suami." Kanaya tersenyum tapi matanya sudah menitikan air mata. "Maaf." Kanaya pun mengangguk.

Selepas Kanaya dan Jenni pergi Alex dan Gio pun kembali ke kantor, pikiran Alex selalu terpusat oleh Kanaya dia ingin bertanya kepada Gio tapi tidak baik mengorek aib seorang gadis apalagi dia tidak kenal dengannya tapi rasa penasarannya menguasai pikirannya.

Alex tampak gelisah Gio yang melihatnya pun bertanya "Tuan muda apa ada masalah?"

"Aku hanya kepikiran dengan sahabat istrimu."

"Kanaya?"

"Iya. Aku ingin mendengar kisahnya."

"Ah, sebenarnya saya tidak bisa membicarakan ini tapi saya juga kasihan dengannya."

"Apa dia diperkosa?" Tanya Alex yang sudah penasaran.

"Iya Tuan, aku dengar dari Jenni karena Kanaya hamil seminggu sebelum acara pernikahannya dengan berat hati keluarganya harus membatalkan acara pernikahan Kanaya dan calon suaminya."

"Gadis yang malang."

Kanaya dan Jenni sudah sampai di rumah, Kanaya langsung masuk kedalam kamar tak ada semangat dan tak ada keceriaan Jenni pun masuk kedalam kamar Kanaya.

"Apa kamu masih memikirkan perkataan tuan muda Kanaya?"

"Aku hanya sedih anakku nanti tidak akan memiliki ayah."

"Kamu akan mendapatkan pria yang baik dan menyayangi little boy dan kalian akan menjadi keluarga yang bahagia, jadi tidak usah terlalu di pikirkan."

Kanaya memeluk Jenni dia sangat bahagia punya sahabat yang selalu mendukungnya dan selalu memberinya semangat, dalam keadaannya sekarang masih ada orang-orang yang selalu memberinya kasih sayang dan menyayanginya.

"Ingat jangan banyak pikiran aku udah janji sama om Yogi untuk menjagamu dan little boy selama kamu disini."

"Iya iya, makasih ya Jenni sudah mau menjadi sahabatku." Jenni pun tersenyum dan mengangguk.

***

Sekarang kehamilan Kanaya sudah sembilan bulan, Kanaya terlalu gugup menantikan kehadiran kedua buah hatinya. Ya hasil USA mengatakan Kanaya mengandung anak kembar berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, Saat mendengar perkataan dokter Kanaya sangat bahagia telah di berikan bayi yang akan lahir sebentar lagi adalah bayi kembar.

Kanaya sedang duduk di teras rumahnya saat ia ingin masuk kedalam perutnya langsung sakit "Bibi." Teriak Kanaya. Bibi Fia langsung menghampiri Kanaya dan terkejut saat dia melihat ada cairan bening mengalir di kaki Kanaya.

"Kamu duduk dulu nak, bibi akan memesan tapi." Tapi belum sempat bibi Fia menelpon Jenni sudah turun dari mobilnya dan menghampiri Kanaya dan bibi Fia "Kanaya, bibi apa yang terjadi."

"Jenni bawa segera Kanaya ketuanya sudah pecah." Bibi Fia sudah panik.

Jenni dan bibi Fia merangkul Kanaya ke mobil Jenni dan mereka pun pergi ke rumah sakit terdekat.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Puja Kesuma

Puja Kesuma

suka anak kembar

2021-06-14

0

mongky buruk rupa

mongky buruk rupa

Bayine merespon ktmu ayah e

2021-04-16

2

Susilawati Dewi

Susilawati Dewi

knp alex ga ada pirasat sm sekali ya

2021-04-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!