kisah remaja 2

Pagi yang cukup cerah, sinar sang surya menghiasi cakrawala begitu indah rona kekuningan sudah menyebar di upuk timur.

Ku langkahkan kaki dengan gontai rasanya hari ini begitu enggan pergi sekolah.

Di perempatan jalan ku lihat beberapa orang sibuk dengan kegiatan paginya, ada yang bawa cangkul, hendak ke sawah atau pun ke ladang, ada juga yang membawa sayuran, untuk di jual ke pasar dan lainnya.

Jarak dari rumah ke sekolahku lumayan tidak terlalu jauh, butuh waktu 20 menitan jika jalan kaki, tapi hanya 5 menit bila pakai motor.

Biasanya aku naik ojek langganan, tapi sudah beberapa hari ini aku putuskan untuk jalan kaki, selain ngirit uang saku juga, agar tulang dan otot kakiku pada kuat.

Tak terasa sudah sampai di gerbang sekolah,

kulihat baru ada beberapa siswa yang datang Kepala sekolah pun baru tiba.

*Duuuh, aku kepagian, mau apa coba sepagi ini". Batin ku.

Aku pun masuk ke kelas, lalu duduk sambil mengeluarkan buku pelajaran pertama yaitu sosiologi. Aku mulai membuka dan membacanya.

Teman - teman sekelas ku mulai berdatangan, sampai waktu bel berbunyi menandakan pukul 7, waktunya pelajaran pertama di mulai.

Semua siswa sibuk ada yang terlambat, ada juga yang pergi ke kantin sengaja bolos, mungkin karena pelajarannya kurang menarik atau memang anaknya yang males belajar, biasanya anak - anak cowok yang suka begitu.

Selesai jam pelajaran pertama langsung berganti ke pelajaran ke dua, kemudian bel berbunyi 2 x tanda waktunya istirahat.

Fani adalah teman satu meja denganku, jika istirahat tiba dia selalu mengajak ku ke kantin, kemudian ke mushola bersama teman - teman gengku yang lain.

"Syai, kamu terlihat lemes gitu kenapa ?". Tanya Fani.

"Iya Syai, tumben - tumben kaya hidup enggan mati tak mau". Timpal Yuli.

"Cerita dong Syai ". Pinta Mae ikut nimbrung.

" Aduuuhh, kalian ini, emang terlihat ya kalo wajahku lagi kusut". Jawab ku malah balik bertanya.

"Ya.., iya lah kan kamu yang paling ter.. ter.., diantara kami". Jawab Dian.

"Aah, apaan sih kalian ini, aku enggak apa - apa ko cuma ngantuk aja ". Jawabku asal.

"Ohoo... ngantuk, kirain kenapa !, kalo gitu ayo kita cari yang seger - seger biar lemes dan ngantuk mu hilang". Ajak Siti lalu menarik tanganku untuk berdiri dan berjalan.

Baru saja aku keluar dari kelas bersama teman geng ku, tiba -tiba di dekat kantor samping ruangan guru, ku lihat sosok cowok bersama seorang wanita, yang usianya mungkin 40 tahunan tapi masih terlihat cantik dan awet muda.

Karena letak kelas ku yang berdekatan dengan ruang guru, membuatku terlihat jelas oleh keduanya.

Sejenak aku terdiam memandang cowok yang tak asing di mataku.

Deg, deg, jantung ku terasa berdenyut kencang.

* Fatir, lagi apa dia disini dan sama siapa itu ya ?". Batin ku bertanya - tanya.

Aku langsung berlari masuk kelas kembali, mengabaikan temanku yang mengajak ke kantin, terdengar suara panggilan.

"Syai.., Syai.., Syaima.., ayo jadi tidak ke kantinnya ?". Tanya Fani.

"Sorry Fan, kamu dan yang lain duluan aja ya, nanti aku nyusul". Jawabku.

"Oh, ya udah". ucap Fani yang langsung pergi bersama yang lainnya menuju kantin, meninggalkan ku sendirian di kelas yang kosong.

Aku pun duduk termangu, lalu terdengar suara lirih yang begitu lembut memanggilku.

" Syai ". Panggil Fatir yang sudah berdiri di ambang pintu kelas sambil menatapku dengan senyum menawannya.

*Ya Tuhan, ternyata beneran kamu Fa, untung saja kelas sudah kosong". batinku.

Aku pun berdiri dan berjalan menghampirinya, meski rasa sesak masih memenuhi dada ku.

"Fa, kamu sedang apa disini ?". Tanyaku polos dengan kedua alis terangkat.

Fatir masih senyum manis, lalu meraih tanganku seraya menarik ku ke halaman belakang sekolah. Aku buru - buru mengempiskan tanganku dengan suara yang agak meninggi.

"Fa, ini sekolah malu kalo ada yang lihat kita pegangan tangan". Ucapku dengan kesal.

Fatir masih saja tersenyum menatapku, lalu melangkah menuju bangku yang ada di taman belakang sekolah.

"hemmm...., aku kangen kamu Syai,

ayo duduk sini dulu". Ujar Fatir sambil menepuk - nepuk bangku di sebelahnya.

Aku terbengong mendengar ucapannya, tapi senyumannya yang menawan membuatku tanpa sadar mengikuti dan duduk tepat di sampingnya.

*Uummm, aroma tubuhnya wangi sekali". Batin ku.

"Syai, aku putuskan untuk pindah sekolah kesini". Ucap Fatir dengan tegas, tidak ada keraguan sedikitpun dari wajahnya.

"Apaaa, kenapa pindah segala Fa, kan tinggal sebentar lagi juga ujian habis itu kelulusan". Jawab ku berusaha menutupi rasa kaget dan panik.

"Aku ingin lebih dekat dengan mu Syai, udah lama juga kita pacaran jarak jauh dan kita pun jarang sekali bertemu". Jawab Fatir sambil mengingat - ingat pertemuannya denganku yang baru beberapa kali dalam setahun.

Aku diam saja sibuk dengan pikiranku sendiri.

*Aduuhh, gimana ini, malu banget kalo sampai semua teman - teman tau aku punya pacar, apalagi sudah lama pacarannya bisa di cap cewek munafik aku sama semuanya, gawat..., ingin rasanya aku berteriak". Batinku berkecamuk.

Semua teman sekelas taunya aku cewek jutek yang tidak mau punya pacar sebelum lulus sekolah, hal itu pernah aku sampaikan kepada Romi salah satu cowok di kelas, yang menyatakan cinta dan mengajakku pacaran.

Tapi nyatanya aku sudah punya pacar, bahkan pacaran sudah 1 tahun lebih.

"Syai..". Suara Fatir terdengar lagi memanggil - manggil namaku.

"Eh... iya Fa, apa ? ". Jawab ku tersadar.

"Ko malah melamun sih ?". Tanya Fatir heran.

"Hhmm... begini ya Fa, kamu yakin mau pindah sekolah disini ?, apa kamu tidak kaget dengan pelajaran yang akan guru - guru sampaikan nantinya, karena aku rasa cara mengajar di sekolah mu berbeda dengan disini ?". Jawabku berusaha agar Fatir mengurungkan niatnya untuk pindah.

Fatir pun menghela napasnya, lalu melihatku dengan tatapan yang lembut dan penuh pengharapan.

.

" Tidak apa Syai, mau gimana pun rumitnya pelajaran, aku sudah putuskan untuk sekolah disini dan sekelas dengan mu". Ucap Fatir dengan jelas tanpa ada keraguan sedikit pun.

"Aa.. apa Fa ?". Aku tersentak sampai tubuhku

reflek berdiri.

"Iya Syai, besok aku sudah mulai sekolah disini dan sekelas denganmu, jadi bantu aku ya". Pinta Fatir dengan senyuman yang melebar memperlihatkan giginya yang putih berjejer rapi dan menarik tanganku agar duduk kembali.

Aku tidak bisa berkata apa - apa lagi, terasa ada batu yang mengganjal di tenggorokan.

"Syai... kamu tidak keberatan kan ?, Aku hanya ingin selalu melihat dan bersama dengan mu, karena hubungan kita yang berjauhan cukup membuatku tersiksa ". Ucap Fatir lagi seperti ada penyesalan dalam kata - katanya.

💖 Karena RINDU itu tidaklah berat, tapi yang berat adalah MENUNGGU 💖 jawaban Fatir untuk Dilan.

Saat kita berjauhan dengan orang yang kita sayang dan cintai, rindu itu akan hadir menyapa, tapi itu bisa sangat menyiksa bila tanpa ada pertemuan yang intens.

Begitu hal yang di alami Fatir, dia memutuskan untuk pindah sekolah, karena sudah tidak bisa memendam kerinduannya, pada gadis yang awalnya hanya di jadikan objek percobaan.

Kini di benak dan hatinya, hanya ada satu nama gadis itu, dan dia bertekad akan melewati masa - masa remaja bersamanya.

🌸🌸🌸

Tak terasa bel pun berbunyi tanda istirahat sudah habis.

"Syai... aku pulang dulu ya, itu momy ku sudah menunggu". Ucap Fatir sambil menunjuk sosok wanita cantik yang sedang duduk di depan ruang guru.

Aku pun menganggukkan kepala, lalu masuk ke kelas melanjutkan pelajaran berikutnya.

kepala ku masih penat membayangkan hari esok hingga konsentrasi belajarku hilang.

Sampai jam pelajaran terakhir, aku terlihat begitu pucat dan lesu, mungkin karena perutku tadi tidak sempat di isi.

Setelah bel bunyi tanda pulang, aku segera berlari meninggalkan kelas, teman gengku hanya geleng - geleng kepala melihat tingkah ku yang aneh hari ini.

Sampai di jalan besar aku mencari tukang ojek, rasanya aku sudah tak kuat untuk berjalan, badan terasa lemes dan kepalaku mulai pusing.

Tak beberapa lama tukang ojek pun datang, aku segera naik lalu motor ojek pun meluncur dengan cepat menuju rumah.

Setelah tiba di halaman rumah, aku berlari menuju dapur dan langsung makan, untungnya ibuku sudah menyiapkan makan siang jadi aku tidak harus menunggu.

🌸🌸🌸

Hai semuanya,

Sampai sini dulu ya,

besok di sambung lagi,

Ayo dukung terus Author

Untuk menyelesaikan karyanya.

Dengan cara kasih like,

Komen, dan votenya.

Terima kasih ❤❤❤

Terpopuler

Comments

blueviver

blueviver

Keren Thor, semangat yaa

2021-02-25

0

Poernama 💜💜💝💝

Poernama 💜💜💝💝

Thor mulai suka aku

2021-02-14

1

R.F

R.F

2 like + rate 5. semangat. like balik ya

2021-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 Awal kisah remaja 1
2 kisah remaja 2
3 kisah remaja 3
4 kisah remaja 4
5 kisah remaja 5
6 kisah remaja 6
7 kisah remaja 7
8 kisah remaja 8
9 kisah remaja 9
10 kisah remaja 10
11 kisah remaja 11
12 kisah remaja 12
13 kisah remaja 13
14 kisah remaja 14
15 kisah remaja 15
16 kisah remaja 16
17 kisah remaja 17
18 kisah remaja 18
19 kisah remaja 19
20 kisah remaja 20
21 ahir kisah remaja 1
22 ahir kisah remaja 2
23 ahir kisah remaja 3
24 ahir kisah remaja 4
25 Ahir kisah remaja 5
26 Ahir kisah remaja 6
27 ahir kisah remaja 7
28 ahir kisah remaja 8
29 ahir kisah remaja 9
30 ahir kisah remaja 10
31 ahir kisah remaja 11
32 Ahir kisah remaja 12
33 ahir kisah remaja 13
34 visual dari para tokoh
35 ahir kisah remaja 14
36 ahir kisah remaja 15
37 ahir kisah remaja 16
38 ahir kisah remaja 17
39 ahir kisah remaja 18
40 ahir kisah remaja 19
41 visual para tokoh
42 ahir kisah remaja 20
43 ahir kisah remaja ke 21
44 ahir kisah remaja 22
45 ahir kisah remaja 23
46 Ahir kisah remaja 24
47 Ahir kisah remaja 25
48 Ahir kisah remaja 26
49 Ahir kisah remaja 27
50 Ahir kisah remaja 28
51 Ahir kisah remaja 29
52 Ahir kisah remaja 30
53 Masa Perpisahan 1
54 Masa Perpisahan 2
55 Masa Perpisahan 3
56 Masa perpisahan 4
57 Masa Perpisahan 5
58 Masa perpisahan 6
59 Masa Perpisahan 7
60 Masa Perpisahan 8
61 Masa Perpisahan 9
62 Masa perpisahan 10
63 Masa Perpisahan 11
64 Masa Perpisahan 12
65 Masa Perpisahan 13
66 Masa Perpisahan 14
67 Masa Perpisahan 15
68 Masa Perpisahan 16
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Awal kisah remaja 1
2
kisah remaja 2
3
kisah remaja 3
4
kisah remaja 4
5
kisah remaja 5
6
kisah remaja 6
7
kisah remaja 7
8
kisah remaja 8
9
kisah remaja 9
10
kisah remaja 10
11
kisah remaja 11
12
kisah remaja 12
13
kisah remaja 13
14
kisah remaja 14
15
kisah remaja 15
16
kisah remaja 16
17
kisah remaja 17
18
kisah remaja 18
19
kisah remaja 19
20
kisah remaja 20
21
ahir kisah remaja 1
22
ahir kisah remaja 2
23
ahir kisah remaja 3
24
ahir kisah remaja 4
25
Ahir kisah remaja 5
26
Ahir kisah remaja 6
27
ahir kisah remaja 7
28
ahir kisah remaja 8
29
ahir kisah remaja 9
30
ahir kisah remaja 10
31
ahir kisah remaja 11
32
Ahir kisah remaja 12
33
ahir kisah remaja 13
34
visual dari para tokoh
35
ahir kisah remaja 14
36
ahir kisah remaja 15
37
ahir kisah remaja 16
38
ahir kisah remaja 17
39
ahir kisah remaja 18
40
ahir kisah remaja 19
41
visual para tokoh
42
ahir kisah remaja 20
43
ahir kisah remaja ke 21
44
ahir kisah remaja 22
45
ahir kisah remaja 23
46
Ahir kisah remaja 24
47
Ahir kisah remaja 25
48
Ahir kisah remaja 26
49
Ahir kisah remaja 27
50
Ahir kisah remaja 28
51
Ahir kisah remaja 29
52
Ahir kisah remaja 30
53
Masa Perpisahan 1
54
Masa Perpisahan 2
55
Masa Perpisahan 3
56
Masa perpisahan 4
57
Masa Perpisahan 5
58
Masa perpisahan 6
59
Masa Perpisahan 7
60
Masa Perpisahan 8
61
Masa Perpisahan 9
62
Masa perpisahan 10
63
Masa Perpisahan 11
64
Masa Perpisahan 12
65
Masa Perpisahan 13
66
Masa Perpisahan 14
67
Masa Perpisahan 15
68
Masa Perpisahan 16

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!