Hai jadi pov ini khusus untuk Adnan oke
Kenalin aku Akhmad Adnan Al-Zaki.
Ketika aku mendapat kabar dari Umi kalau aku mau dijodohkan dengan seorang wanita pilihan umi aku sangat terkejut apalagi aku tau aku akan dijodohkan dengan mahasiswa ku sendiri.
Aku mendapat tugas sebagai dosen pengganti disalah satu Universitas yang sama seperti dia.
" Namanya Afifah nan. " Ucapan umi yang selalu terngiang di otakku.
Pagi ini aku sudah tidak tau berapa kali aku menabrak dia sampai puncaknya pas pulang kuliah aku tidak sengaja menabrak motornya.
Disitu lah aku untuk pertama kali aku bertemu keluarganya dan ternyata satu hal yang baru ku tahu dia adalah adik dari sahabat ku sendiri.
" *Ini sangat gila. " ucapku dalam hati*.
Selama aku dirumahnya dan berada di dekatnya entah kenapa jantungku berdebar sangat keras.
" Nak Adnan ayo makan dulu. " Ucap bundanya
" Iya tante tapi Adnan disuruh pulang secepatnya sama umi. " Ucapku entah sejak kapan nih bibir rasanya keluh susah untuk berbicara.
Mereka semua sudah ke meja kecuali aku sama Afifah Masih stay ditempat.
Aku melihat dia bangun dari tempatnya tapi nyatanya dia susah melangkahkan kaki.
" Mau saya bantu?. " Tawar ku
" Engga usah makasih. " Ucap Afifah yang kelihatan sedikit dingin kepadaku.
Aku melihat dia berjalan tertatih, dia menengok kearah ku yang sedang melihat kearah dia juga.
ketika sampai dimeja makan aku menarik satu kursi dan berkata " Silahkan duduk. "
" Makasih. "
kita semua pun makan dengan suasana hening.
Selesai makan kita beranjak kearah ruang tamu dan duduk di sofa.
" Aduh om tante aku kayaknya harus pulang deh soalnya ada acara di kantor abi. " Ucap ku yang mendapat pesan dari Umi kalau ada acara di kantor abi.
" Wahh kalau gitu kita bareng saja aku sama ayah juga mau ke acara itu. " Ucap Satria.
" Iyalah bareng saja toh kan pergi ke tempat yang sama. " Ucap Ayahnya Afifah
Aku hanya mengangguk.
Aku melihat Afifah sedikit gelisah berbeda denganku lebih tepatnya jantung ku yang berdebar tidak karuan.
" Kalau gitu om keatas dulu ya siap-siap. " Ucap Ayahnya yang langsung berlalu pergi.
" Gue juga Nan mau ke kamar dulu. " Ucap Satria menyusul pergi dan kini cuman aku dan Afifah di sofa.
" Hem, kenapa ngambil jurusan ekonomi?. " Tanya ku.
" Saya?. " tanya dia sambil menunjuk diri.
" Iya siapa lagi selain kamu. " Ucap ki.
" Disuruh ayah. " Jawab dia yang sangat singkat.
" Adnan. " Panggil ayahnya.
" Iya om?. " Sahut ku.
" Ayo jalan sekarang. " Ucap Ayahnya.
" Iya om. Heum, saya pamit ya tante (memberi sedikit jeda) fifah. " Ucap ku.
Afifah cuman menjawab dengan senyum singkat.
\# Kantor Abi
" Adhi. " Sapa Abi ke ayahnya Afifah.
" Wah Ardhi kebetulan nih kita ketemu disini sekalian aja membahas soal perjodohan Adnan sama Afifah." Ucap Om Adhi
" Nan ini om adhi temen abi yang waktu itu abi ceritakan kalau abi mau menjodohkan kamu dengan anaknya. " Ucap Abi
" Iya bi Adnan sudah kenal tadi soalnya Adnan enggak sengaja menabrak anaknya dan anaknya om Adhi itu mahasiswa Adnan sendiri bi. " Ucap ku.
" Ouh alah kalau gitu ini mah harus segera Dhi apalagi anak kita sudah saling mengenal. " Ucap Abi.
" Satria setuju tuh om. " Ucap Satria yang tiba-tiba nimbrung obrolan.
" Adnan gimana kamu nak? apa setuju?. " Tanya om Adhi.
" Adnan insya allah menerima tapi Adnan enggak tau Afifah menerima atau enggak. " Ucap ku karena mengingat umur ku sudah tidak muda lagi.
" Soal Afifah biar om yang mengatur, Nak Adnan enggak usah khawatir soal itu. " Ucap Om Adhi.
Kita semua melanjutkan acara.
Aku akan profesional di kampus dan aku cuman mau tegas aja soal itu tapi sikap aku yang begitu membuat Afifah mungkin akan tidak suka dengan ku.
Besok pagi nya.
Semalam aku tidak banyak kegiatan sehabis acara aku memutuskan pulang dan masuk kamar untuk tidur mengingat besok ada jadwal ngajar.
Saat ini aku sedang berada di ruangan ku.
' Cantik. ' Ucapku
Saat mengingat wajah dia entah kenapa hati ini terus bergetar.
Aku tidak mau berdosa karena memikirkan seseorang yang belum halal untukku.
" Adnan. " Ucap salah satu dosen.
" Heum ada apa?. " Tanya ku.
" Ada mahasiswa yang mencari kamu tuh. "
" Suruh masuk saja. " Ucapku.
" Baik. "
Aku kembali melanjutkan kegiatan ku memeriksa tugas mahasiswa yang sudah di serahkan.
Aku mendengar suara ketukan pintu.
" Masuk saja. " Ucapku mempersilahkan masuk.
" Misi, Assalamu'alaikum. "
" Wa'alaikumsalam. " Ucapku yang masih fokus ke tumpukkan kertas.
Dia melangkah masuk kedalam ruang dengan sedikit malas.
" Pak ini tugas yang kemarin bapak berikan sudah saya selesaikan. " Ucapnya
" Letakkan dimeja saya saja. "
" Baik pak. " Ucap dia sambil meletakkan setumpukkan kertas meja nya.
Dia masih berdiri sambil memperhatikan aku mengoreksi tugasku.
" Ngapain kamu berdiri disitu?. " Tanyaku.
" Loh terus saya dimana?. " Tanya dia.
Dia sangat lugu sekali.
" Itu kan ada kursi iya duduk aja engga usah berdiri seperti itu. Macam satpam aja. " Ucapku.
Tanpa lama dia pun duduk di Hadapan aku. Dia hanya diam dan sedikit memperhatikan aku, dia sangat cantik sekali hari ini.
' astagfirullah Adnan fokus. ' Ucapku dalam hati.
" Heum saya tau ko saya ganteng. " Ucap ku tanpa menatap dia.
Dia pun memutar mata jengah. " Ck siapa juga yang memperhatikan bapak. "
Hening tidak ada suara,
" Heum, Afifah tugas kamu masih ada yang kurang tolong ini dibuat ulang dan nanti jadikan satu ama ke kurangan nya saya tunggu sore ini"
" Astagfirullah masih aja kurang. Huft! dosen ini benar-benar deh. Bentar-bentar ko dia bisa tau nama ku iya. " Gumam dia yang bisa ku dengar.
" Jangan ngomongin saya, lagian saya tau nama kamu karena saya selalu baca absen kehadiran mahasiswa yang saya ajari." Ucapku.
" Ko dosen ini bisa tau iya apa yang aku bicarakan dalam hati. " gumam dia dalam hati.
Iya aku mempunyai kemampuan membaca isi hati jadi aku bisa tau apa yang dia katakan.
" Saya sudah bilang jangan bicarakan saya didalam hatimu, oh ya jangan ngumpat saya terus nanti yang ada kamu suka sama saya. " Ucapku.
" Ck bapak pede sekali siapa juga yang bicara in bapak. " Ucap dia dengan jengah.
" Jangan mengeles terus. " Ucapku.
" Pak tugas saya sudah selesai disini jadi saya pamit ke kelas nanti ada jam bapak kan, tar yang ada saya telat terus dapat omelan. " Kata dia.
Aku pun hanya menjawab dengan deheman lalu dia pun langsung keluar dari ruangannya dan menuju ke kelas dengan muka ditekuk.
Selepas dia keluar dari ruangan ku, aku bergegas untuk masuk kelas.
# Kelas
Aku baru masuk kedalam kelas dan mendapat pemandangan Afifah sedang tidur dimeja nya.
Aku cuman memandangi saja.
" Pagi. " Sapa ku.
" Pagi pak. "
Aku melihat sahabatnya yang membangunkan.
Sejujur nya aku kasian sekali melihat dia sampai ketiduran seperti ini.
Aku tidak mau memikirkan ini jadi aku memulai saja kelas hari ini.
12:15
Mata kuliah hari ini pun selesai, aku segera bergegas ke masjid karena sudah masuk waktu sholat dzuhur.
Ketika aku sedang membuka sepatu tiba-tiba aku mendengar suara yang tak asing yups, benar sekali itu suara Afifah.
Aku mencuri-curi pandangan ke Afifah sejak dia tiba di masjid sampai sekarang dia sedang membuka sepatu.
Dia pun menyadari aku yang sedari tadi sedang memandangi dia, dia pun langsung menengok kearah ku dan kita pun bertatapan tapi tidak lama.
Aku pun tidak mau terus berdebar jadi aku langsung bergegas mengambil wudhu.
Iya sehabis sholat aku melihat dia yang terburu-buru.
Aku juga memutuskan untuk pulang karena Umi bilang sehabis maghrib kita semua akan pergi ke rumah Afifah membahas soal perjodohan.
***Author: " ini sedikit bagian dari sisi nya Adnan ya kalau kalian setuju aku akan lebih banyak buat bagian Adnan.
Terima kasih sudah membaca karya ku*** :)"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Veronica Maria
kok ceritanya berulang2 ???
2022-09-12
1
Emi
Kepanjangan.ngulangnya.
2021-10-28
0
Evyani Wulandari
ini sih ngulang Thor,baca 2x
2021-07-03
0