Part 4 | Adnan Pov

Hai jadi pov ini khusus untuk Adnan oke

Kenalin aku Akhmad Adnan Al-Zaki.

Ketika aku mendapat kabar dari Umi kalau aku mau dijodohkan dengan seorang wanita pilihan umi aku sangat terkejut apalagi aku tau aku akan dijodohkan dengan mahasiswa ku sendiri.

Aku mendapat tugas sebagai dosen pengganti disalah satu Universitas yang sama seperti dia.

" Namanya Afifah nan. " Ucapan umi yang selalu terngiang di otakku.

Pagi ini aku sudah tidak tau berapa kali aku menabrak dia sampai puncaknya pas pulang kuliah aku tidak sengaja menabrak motornya.

Disitu lah aku untuk pertama kali aku bertemu keluarganya dan ternyata satu hal yang baru ku tahu dia adalah adik dari sahabat ku sendiri.

" *Ini sangat gila. " ucapku dalam hati*.

Selama aku dirumahnya dan berada di dekatnya entah kenapa jantungku berdebar sangat keras.

" Nak Adnan ayo makan dulu. " Ucap bundanya

" Iya tante tapi Adnan disuruh pulang secepatnya sama umi. " Ucapku entah sejak kapan nih bibir rasanya keluh susah untuk berbicara.

Mereka semua sudah ke meja kecuali aku sama Afifah Masih stay ditempat.

Aku melihat dia bangun dari tempatnya tapi nyatanya dia susah melangkahkan kaki.

" Mau saya bantu?. " Tawar ku

" Engga usah makasih. " Ucap Afifah yang kelihatan sedikit dingin kepadaku.

Aku melihat dia berjalan tertatih, dia menengok kearah ku yang sedang melihat kearah dia juga.

ketika sampai dimeja makan aku menarik satu kursi dan berkata " Silahkan duduk. "

" Makasih. "

kita semua pun makan dengan suasana hening.

Selesai makan kita beranjak kearah ruang tamu dan duduk di sofa.

" Aduh om tante aku kayaknya harus pulang deh soalnya ada acara di kantor abi. " Ucap ku yang mendapat pesan dari Umi kalau ada acara di kantor abi.

" Wahh kalau gitu kita bareng saja aku sama ayah juga mau ke acara itu. " Ucap Satria.

" Iyalah bareng saja toh kan pergi ke tempat yang sama. " Ucap Ayahnya Afifah

Aku hanya mengangguk.

Aku melihat Afifah sedikit gelisah berbeda denganku lebih tepatnya jantung ku yang berdebar tidak karuan.

" Kalau gitu om keatas dulu ya siap-siap. " Ucap Ayahnya yang langsung berlalu pergi.

" Gue juga Nan mau ke kamar dulu. " Ucap Satria menyusul pergi dan kini cuman aku dan Afifah di sofa.

" Hem, kenapa ngambil jurusan ekonomi?. " Tanya ku.

" Saya?. " tanya dia sambil menunjuk diri.

" Iya siapa lagi selain kamu. " Ucap ki.

" Disuruh ayah. " Jawab dia yang sangat singkat.

" Adnan. " Panggil ayahnya.

" Iya om?. " Sahut ku.

" Ayo jalan sekarang. " Ucap Ayahnya.

" Iya om. Heum, saya pamit ya tante (memberi sedikit jeda) fifah. " Ucap ku.

Afifah cuman menjawab dengan senyum singkat.

\# Kantor Abi

" Adhi. " Sapa Abi ke ayahnya Afifah.

" Wah Ardhi kebetulan nih kita ketemu disini sekalian aja membahas soal perjodohan Adnan sama Afifah." Ucap Om Adhi

" Nan ini om adhi temen abi yang waktu itu abi ceritakan kalau abi mau menjodohkan kamu dengan anaknya. " Ucap Abi

" Iya bi Adnan sudah kenal tadi soalnya Adnan enggak sengaja menabrak anaknya dan anaknya om Adhi itu mahasiswa Adnan sendiri bi. " Ucap ku.

" Ouh alah kalau gitu ini mah harus segera Dhi apalagi anak kita sudah saling mengenal. " Ucap Abi.

" Satria setuju tuh om. " Ucap Satria yang tiba-tiba nimbrung obrolan.

" Adnan gimana kamu nak? apa setuju?. " Tanya om Adhi.

" Adnan insya allah menerima tapi Adnan enggak tau Afifah menerima atau enggak. " Ucap ku karena mengingat umur ku sudah tidak muda lagi.

" Soal Afifah biar om yang mengatur, Nak Adnan enggak usah khawatir soal itu. " Ucap Om Adhi.

Kita semua melanjutkan acara.

Aku akan profesional di kampus dan aku cuman mau tegas aja soal itu tapi sikap aku yang begitu membuat Afifah mungkin akan tidak suka dengan ku.

Besok pagi nya.

Semalam aku tidak banyak kegiatan sehabis acara aku memutuskan pulang dan masuk kamar untuk tidur mengingat besok ada jadwal ngajar.

Saat ini aku sedang berada di ruangan ku.

' Cantik. ' Ucapku

Saat mengingat wajah dia entah kenapa hati ini terus bergetar.

Aku tidak mau berdosa karena memikirkan seseorang yang belum halal untukku.

" Adnan. " Ucap salah satu dosen.

" Heum ada apa?. " Tanya ku.

" Ada mahasiswa yang mencari kamu tuh. "

" Suruh masuk saja. " Ucapku.

" Baik. "

Aku kembali melanjutkan kegiatan ku memeriksa tugas mahasiswa yang sudah di serahkan.

Aku mendengar suara ketukan pintu.

" Masuk saja. " Ucapku mempersilahkan masuk.

" Misi, Assalamu'alaikum. "

" Wa'alaikumsalam. " Ucapku yang masih fokus ke tumpukkan kertas.

Dia melangkah masuk kedalam ruang dengan sedikit malas.

" Pak ini tugas yang kemarin bapak berikan sudah saya selesaikan. " Ucapnya

" Letakkan dimeja saya saja. "

" Baik pak. " Ucap dia sambil meletakkan setumpukkan kertas meja nya.

Dia masih berdiri sambil memperhatikan aku mengoreksi tugasku.

" Ngapain kamu berdiri disitu?. " Tanyaku.

" Loh terus saya dimana?. " Tanya dia.

Dia sangat lugu sekali.

" Itu kan ada kursi iya duduk aja engga usah berdiri seperti itu. Macam satpam aja. " Ucapku.

Tanpa lama dia pun duduk di Hadapan aku. Dia hanya diam dan sedikit memperhatikan aku, dia sangat cantik sekali hari ini.

' astagfirullah Adnan fokus. ' Ucapku dalam hati.

" Heum saya tau ko saya ganteng. " Ucap ku tanpa menatap dia.

Dia pun memutar mata jengah. " Ck siapa juga yang memperhatikan bapak. "

Hening tidak ada suara,

" Heum, Afifah tugas kamu masih ada yang kurang tolong ini dibuat ulang dan nanti jadikan satu ama ke kurangan nya saya tunggu sore ini"

" Astagfirullah masih aja kurang. Huft! dosen ini benar-benar deh. Bentar-bentar ko dia bisa tau nama ku iya. " Gumam dia yang bisa ku dengar.

" Jangan ngomongin saya, lagian saya tau nama kamu karena saya selalu baca absen kehadiran mahasiswa yang saya ajari." Ucapku.

" Ko dosen ini bisa tau iya apa yang aku bicarakan dalam hati. " gumam dia dalam hati.

Iya aku mempunyai kemampuan membaca isi hati jadi aku bisa tau apa yang dia katakan.

" Saya sudah bilang jangan bicarakan saya didalam hatimu, oh ya jangan ngumpat saya terus nanti yang ada kamu suka sama saya. " Ucapku.

" Ck bapak pede sekali siapa juga yang bicara in bapak. " Ucap dia dengan jengah.

" Jangan mengeles terus. " Ucapku.

" Pak tugas saya sudah selesai disini jadi saya pamit ke kelas nanti ada jam bapak kan, tar yang ada saya telat terus dapat omelan. " Kata dia.

Aku pun hanya menjawab dengan deheman lalu dia pun langsung keluar dari ruangannya dan menuju ke kelas dengan muka ditekuk.

Selepas dia keluar dari ruangan ku, aku bergegas untuk masuk kelas.

# Kelas

Aku baru masuk kedalam kelas dan mendapat pemandangan Afifah sedang tidur dimeja nya.

Aku cuman memandangi saja.

" Pagi. " Sapa ku.

" Pagi pak. "

Aku melihat sahabatnya yang membangunkan.

Sejujur nya aku kasian sekali melihat dia sampai ketiduran seperti ini.

Aku tidak mau memikirkan ini jadi aku memulai saja kelas hari ini.

12:15

Mata kuliah hari ini pun selesai, aku segera bergegas ke masjid karena sudah masuk waktu sholat dzuhur.

Ketika aku sedang membuka sepatu tiba-tiba aku mendengar suara yang tak asing yups, benar sekali itu suara Afifah.

Aku mencuri-curi pandangan ke Afifah sejak dia tiba di masjid sampai sekarang dia sedang membuka sepatu.

Dia pun menyadari aku yang sedari tadi sedang memandangi dia, dia pun langsung menengok kearah ku dan kita pun bertatapan tapi tidak lama.

Aku pun tidak mau terus berdebar jadi aku langsung bergegas mengambil wudhu.

Iya sehabis sholat aku melihat dia yang terburu-buru.

Aku juga memutuskan untuk pulang karena Umi bilang sehabis maghrib kita semua akan pergi ke rumah Afifah membahas soal perjodohan.

***Author: " ini sedikit bagian dari sisi nya Adnan ya kalau kalian setuju aku akan lebih banyak buat bagian Adnan.

Terima kasih sudah membaca karya ku*** :)"

Terpopuler

Comments

Veronica Maria

Veronica Maria

kok ceritanya berulang2 ???

2022-09-12

1

Emi

Emi

Kepanjangan.ngulangnya.

2021-10-28

0

Evyani Wulandari

Evyani Wulandari

ini sih ngulang Thor,baca 2x

2021-07-03

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 | awal bertemu
2 Part 2 | mengenal siapa kamu
3 Part 3 | Hari ter-ngeselin
4 Part 4 | Adnan Pov
5 Part 5 | Pertemuan Keluarga
6 Part 6 | Hari selanjutnya
7 Part 7 | Fitting baju
8 Part 8 | Salah ucap berakibat Fatal
9 Part 9 | Akad nikah
10 Part 10 | Hari kedua bersamanya
11 Part 11 | Pindahan Rumah
12 Part 12 | Hari ketiga menjadi istri
13 Part 13 | Rasa ini mulai timbul
14 Part 14 | Melakukan kesalahan
15 Part 15 | Hari pertama kuliah dengan status baru
16 Part 16 | Perhatian Mas Adnan
17 Part 17 | Pov Rumah Sakit
18 Part 18| Masih Di rumah Sakit
19 Part 19 | Ruangan itu
20 Part 20 | Holiday
21 Part 21 | Welcome Balikpapan
22 Part 22 | Hari Kedua Holiday
23 Part 23 | Hari Terakhir Liburan
24 Part 24 | Back to Jakarta
25 Part 25 | Siapa wanita itu
26 Part 26 | Apakah ini cemburu
27 Part 27 | Kenapa harus ku marah
28 Part 28 | Perasaan Cinta Yang Menyatukan Kita
29 Part 29 | Pertemuan Aku dan Wanita itu
30 Part 30 | Dinner Kelulusan Sidang
31 Part 31 | Membahas Konsep Resepsi °1
32 Part 32 | Membahas Konsep Resepsi °2
33 Part 33 | Membahas Konsep Resepsi °3
34 Part 34 | Bukan Update
35 Part 35 | Menjelang Resepsi
36 Part 36 | Resepsi
37 Part 37 | Aku Positif
38 Part 38 | Hasil dari dokter
39 Part 39 | Bang Satria Pergi dari Rumah
40 Part 40 | Kondisi Bang Satria
41 Part 41 | Hari Wisuda ku
42 Part 42 | Pulang ke rumah
43 Part 43 | Efek Kehamilan
44 Part 44 | Umi Pulang
45 Part 45 | Ada apa ini
46 Part 46 | Kenyataan apa lagi ini
47 Part 47 | Mencoba Memaafkan
48 Part 48 | Adnan Pov
49 Part 49 | Adnan Pov
50 Part 50 | Delisa Pov
51 Part 51 | Aku pergi sementara
52 Part 52 | Perjuangan Mas Adnan
53 Part 53 | Delisa Pov
54 Part 54 | Mas Adnan kecelakaan
55 Part 55 | Mas Adnan sadar
56 Part 56 | Adnan Pov Again
57 Part 57 | Penjelasan
58 Part 58 | Flight To Korea
59 Part 59 | Trip to Korea 1
60 Part 60 | Trip to Korea 2
61 Part 61 | Trip To Korea 3
62 Part 62 | Back To Indonesia
63 Part 63 | ANUM?
64 Part 64 | Pulang ke rumah
65 Part 65 | Wedding Delisa
66 Part 66 | Quality Time
67 Part 67 | Bang Satria & Anum
68 Part 68 | Kegiatan Bumil dan Pakmil
69 Part 69 | Rumah sakit Again
70 Part 70 | Hari Kedua pasca melahirkan
71 Tamat
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Part 1 | awal bertemu
2
Part 2 | mengenal siapa kamu
3
Part 3 | Hari ter-ngeselin
4
Part 4 | Adnan Pov
5
Part 5 | Pertemuan Keluarga
6
Part 6 | Hari selanjutnya
7
Part 7 | Fitting baju
8
Part 8 | Salah ucap berakibat Fatal
9
Part 9 | Akad nikah
10
Part 10 | Hari kedua bersamanya
11
Part 11 | Pindahan Rumah
12
Part 12 | Hari ketiga menjadi istri
13
Part 13 | Rasa ini mulai timbul
14
Part 14 | Melakukan kesalahan
15
Part 15 | Hari pertama kuliah dengan status baru
16
Part 16 | Perhatian Mas Adnan
17
Part 17 | Pov Rumah Sakit
18
Part 18| Masih Di rumah Sakit
19
Part 19 | Ruangan itu
20
Part 20 | Holiday
21
Part 21 | Welcome Balikpapan
22
Part 22 | Hari Kedua Holiday
23
Part 23 | Hari Terakhir Liburan
24
Part 24 | Back to Jakarta
25
Part 25 | Siapa wanita itu
26
Part 26 | Apakah ini cemburu
27
Part 27 | Kenapa harus ku marah
28
Part 28 | Perasaan Cinta Yang Menyatukan Kita
29
Part 29 | Pertemuan Aku dan Wanita itu
30
Part 30 | Dinner Kelulusan Sidang
31
Part 31 | Membahas Konsep Resepsi °1
32
Part 32 | Membahas Konsep Resepsi °2
33
Part 33 | Membahas Konsep Resepsi °3
34
Part 34 | Bukan Update
35
Part 35 | Menjelang Resepsi
36
Part 36 | Resepsi
37
Part 37 | Aku Positif
38
Part 38 | Hasil dari dokter
39
Part 39 | Bang Satria Pergi dari Rumah
40
Part 40 | Kondisi Bang Satria
41
Part 41 | Hari Wisuda ku
42
Part 42 | Pulang ke rumah
43
Part 43 | Efek Kehamilan
44
Part 44 | Umi Pulang
45
Part 45 | Ada apa ini
46
Part 46 | Kenyataan apa lagi ini
47
Part 47 | Mencoba Memaafkan
48
Part 48 | Adnan Pov
49
Part 49 | Adnan Pov
50
Part 50 | Delisa Pov
51
Part 51 | Aku pergi sementara
52
Part 52 | Perjuangan Mas Adnan
53
Part 53 | Delisa Pov
54
Part 54 | Mas Adnan kecelakaan
55
Part 55 | Mas Adnan sadar
56
Part 56 | Adnan Pov Again
57
Part 57 | Penjelasan
58
Part 58 | Flight To Korea
59
Part 59 | Trip to Korea 1
60
Part 60 | Trip to Korea 2
61
Part 61 | Trip To Korea 3
62
Part 62 | Back To Indonesia
63
Part 63 | ANUM?
64
Part 64 | Pulang ke rumah
65
Part 65 | Wedding Delisa
66
Part 66 | Quality Time
67
Part 67 | Bang Satria & Anum
68
Part 68 | Kegiatan Bumil dan Pakmil
69
Part 69 | Rumah sakit Again
70
Part 70 | Hari Kedua pasca melahirkan
71
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!