Obrolan Pagi

Pagi menjelang. Prita menggeliatkan tubuhnya setelah bangun dari tidur lelapnya. Jam menunjukkan pukul lima pagi. Ia langsung teringat kejadian semalam. Segera ia turun dari ranjang menuju ruang tamu di lantai bawah.

Ia mengernyitkan dahi. Ternyata Bayu tidak ada di sana. Ia mengecek kamar-kamar di lantai bawah. Kosong. Di dapur atau kamar mandi juga tidak ada. Ia berlari ke arah pintu luar. Ternyata pintu dalam keadaan tidak terkunci.

"Hah! Orang itu pergi nggak ngomong. Pintu rumah orang nggak dikunci. Untuk nggak ada maling," gerutunya.

Ia beranjak ke meja ruang tamu untuk membereskan peralatan yang semalam digunakan untuk mengobati luka Bayu. Ekor matanya tiba-tiba mengarah ke suatu benda yang tergeletak di sudut sofa. Sebuah dompet berwarna coklat yang ia duga mungkin milik Bayu.

Ia mengambil dompet itu dan membukanya untuk memastikan dugaannya. Benar, dompet itu milik Bayu. Tampak dari foto KTP dan nama yang tertera di sana "Bayu Bagaskara".

Prita melanjutkan kembali kegiatan beres-beres dan menyimpan dompet temuannya, karena ia yakin pemiliknya pasti akan mencarinya. Setelah selesai beres-beres, ia lantas memasak sarapan. Biasanya ia hanya memasak satu porsi untuk dirinya. Tapi, pagi ini ia memasak dua porsi karena nanti Ayash akan datang. Selesai memasak, ia mandi dan berhias diri.

"Ting tong.... "

Suara bel rumah berbunyi. Prita bergegas membukakan pintu dengan penampilan yang sudah rapi.

"Hai... " Sapanya dengan senyum sumringah.

Tanpa aba-aba Ayash langsung memeluknya dan mengecup puncak kepalanya.

"Ayo kita sarapan dulu." ajak Prita langsung menggandeng kekasihnya ke meja makan.

Dihidangkannya sepiring nasi goreng dan segelas susu di hadapan Ayash. Ayash langsung menikmati dengan lahapnya. Prita hanya tersenyum-senyum sendiri.

"Pakaianmu rapi banget, Yang. Mau kemana sih?" tanya Prita yang menyadari penampilan pacarnya agak berbeda. Selama ini, Ayash selalu berpakaian santai jika menemui dirinya.

"Aku mau berangkat kerja, Yang. Aku mau kerja keras biar modal nikahin kamu cepat terkumpul."

Prita terkekeh dengan gombalan Ayash. "Aku kira kamu cuma liburan, Yang."

"Aku kan sudah lulus... Papa nyuruh aku ngurus perusahaannya di sini. Kalau perkembangannya bagus, katanya perusahaannya boleh aku miliki. Seperti kamu yang akan jadi milikku."

Prita kembali terkekeh. Ayash memang tidak pernah benar-benar serius saat diajak bicara. Ada saja lelucon yang ia buat. Tapi mendadak raut mukanya menjadi murung.

"Yash... "

"Hmmm... "

"Apa kita benar-benar bisa menikah, ya?" tanyanya ragu.

"Kok tiba-tiba ngomong gitu? Kamu suka orang lain?"

"Nggak! Aku cuma suka kamu. Sejak SMA juga cuma suka sama kamu. Hanya saja... kayaknya kita semakin nggak se-level."

"Level apaan? Memangnya lagi main game."

"Ihh... maksudku, kamu kan tahu. Aku yatim piatu, cuma lulusan SMA. Kerja cuma jadi guru TK dan pelayan restoran. Perusahaan ayahku dan aset-asetnya sudah diambil om ku. Aku cuma punya rumah ini, lho. Aku ngerasa jadi kentang, nggak pantas buat kamu."

"Ya Tuhan... memangnya aku mau ngerampok kamu? Aku kan cuma pengin nikahin kamu."

Prita menggeleng-gelengkan kepala karena lagi-lagi jawaban Ayash tidak serius.

"Aku takut om dan tante tidak setuju."

"Mereka sudah tau kok kondisimu. Selama ini, mereka juga sudah tahu hubungan kita. Kamu kan kenal papa mama bukan baru kemarin. Kamu juga sudah pernah bertemu mereka berkali-kali, bukan sekali dua kali. Apa menurutmu mereka calon mertua yang kejam?"

"Nggak. Mereka sangat baik, sudah seperti orangtuaku sendiri."

"Kalau begitu nggak usah berpikir aneh-aneh lagi. Apa perlu aku telepon mama? Kamu bisa tanya sendiri."

"Nggak perlu."

"Padahal mama pasti seneng banget lho, kalau tahu anaknya di sini ada yang buatin sarapan."

"Apa kamu tinggal saja di apartemenku? Kamu bisa latihan jadi istriku." goda Ayash.

Wajah Prita langsung memerah. "Apaan sih."

*****

Di tempat lain, Bayu tampak sedang duduk santai bersandar di sofa dengan kaki ia letakkan di atas meja. Tangannya dilipat di dadanya. Tampak delapan orang laki-laki sedang berlutut di depannya dengan badan penuh luka bekas sabetan gesper.

"Maafkan anak buahku, Bos. Mereka belum tahu kalau sekarang Kalong Merah sudah bergabung dengan Tiger King."

"Hah... gara-gara mereka semalam aku seperti gelandangan."

Tiba-tiba ia teringat penampilannya yang memprihatinkan saat bertemu dengan wanita yang membuatnya jatuh hati pada pandangan pertama.

"Maaf, Bos."

"Training ulang anggotamu agar jadi preman berkelas! Berhenti berkeliaran di jalan demi uang recehan. Itu memalukan. Kalau tidak ada perintah, jangan bergerak sendiri. Tugas kalian hanya mematuhi atasan."

"Baik, bos."

"Sekarang kalian boleh keluar!"

Mendengar perintah Bayu, mereka langsung keluar. Kelakuan anak buahnya yang baru masih membuatnya kesal.

Tiger King adalah organisasi gelap milik ayahnya, Samuel Bagaskara. Dia ditugaskan di kota ini untuk memperbesar pengaruh organisasinya. Salah satunya dengan menakhlukkan kelompok preman terkuat, yaitu Kalong Merah.

Awalnya keputusan ayahnya untuk mengirimnya ke Kota S membuatnya sangat kesal. Apalagi dia hampir dihabisi oleh preman jalanan di sana. Tapi, dibalik itu semua, ada hal menarik yang membuatnya senang.

Ya, berkat dikeroyok preman-preman itu, ia bertemu seorang wanita yang pertama kali membuatnya terpesona bahkan sampai tahap terobsesi.

"Ben... "

"Iya, Bos." sahut seseorang yang langsung masuk menemui Bayu.

"Kamu sudah mendapat informasi yang aku minta, kan?"

"Sudah, Bos." jawabnya sembari menyerahkan sebuah map coklat kepada Bayu.

Bayu lantas membuka map itu. Ia tersenyum memandangi beberapa lembar potret wanita yang ia sukai. Cantik.

"Prita Asmara.... " gumannya.

Dibacanya dokumen dan informasi mengenai wanita itu. Ternyata dulu Ayah Prita termasuk pengusaha yang cukup sukses. Rumah yang Prita tempati juga memperlihatkan sisa-sisa kesuksesan. Tapi, yang ia heran, wanita itu hanya lulusan SMA dan bekerja sebagai guru honorer TK dan pelayan restoran.

"Ben, kenapa wanita ini pekerjaannya memprihatinkan? Kenapa dia tidak mengambil alih perusahaan ayahnya?"

"Ah, iya, Bos. Perusahaannya diambil alih oleh pamannya. Seluruh aset orangtuanya juga diambil. Jadi, wanita itu tidak punya apa-apa lagi."

'Hmm... ternyata ada orang yang tega berbuat jahat pada kesayanganku.' batin Bayu.

"Ben... tolong kamu selidiki tentang pamannya itu. Dan selidiki juga tentang penyebab kematian kedua orangtuannya. Aku merasa ada yang janggal dengan kisah kehidupan wanita itu."

"Tapi, untuk apa, Bos? Apa ini termasuk dalam urusan bisnis kita?"

"Ini permintaan pribadiku. Setidaknya aku harus berterima kasih kepadanya karena sudah menolongku dari preman-preman sialan itu. Kamu tidak boleh memberitahu orang lain."

"Baik, Bos."

'Prita Asmara... Sepertinya mulai sekarang kita akan sering bertemu. Aku akan membuatmu mendapatkan kehidupanmu yang seharusnya.'

Terpopuler

Comments

vj'z tri

vj'z tri

huaaaaa😭😭😭 seru Thor seruuuuuuuuu lanjut 🥳🥳🥳🥳🥳💃💃💃

2025-01-01

0

Nur Lizza

Nur Lizza

lanjut

2023-04-11

0

Nur Lizza

Nur Lizza

lnjut

2023-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 Guru Sekaligus Pelayan Restoran
2 Ciuman Kerinduan
3 Lelaki Misterius
4 Obrolan Pagi
5 Bertemu Kembali
6 Berita Baik
7 Mario
8 Makan Siang Bersama
9 Prasangka
10 Lelaki Gila
11 Kejujuran
12 Pindah ke Apartemen
13 Pertemuan dengan Tiger King
14 Undangan Pesta
15 Datang ke Pesta Raeka
16 Bertemu Irgi
17 Jebakan Mario
18 Berhenti Menjadi Guru
19 Kembali Bangkit
20 Mario Belum Menyerah
21 Kekhawatiran Ayash
22 Saranghae Cafe
23 Dunia Baru
24 Double Date
25 Tentang Irgi dan Raeka
26 Taman Hiburan
27 Terkepung
28 Bayu
29 Pengganti
30 Melepasmu
31 Rumah Baru
32 Teka-Teki
33 Jadilah Penurut
34 Prita Menghilang
35 Rencana
36 Baju Tidur
37 Ternyata ini yang Pertama
38 Siapa yang Lebih Kamu Sayang?
39 Bertemu Jimmy Marshall
40 Keributan
41 Nenek Lampir Vs Pria Songong
42 Aku Hanya menginginkanmu
43 Kembali Bertemu Mario
44 Misi yang Hampir Gagal
45 Pusing
46 Telepon dari Prita
47 Amarah Bayu
48 Misi Penyelamatan
49 Misi Penyelamatan 2
50 Saranghae Tanpa Prita
51 Mario Bungkam
52 Proyek Villa
53 Dunia Malam
54 Jalan-Jalan
55 Pool Party
56 Pool Party 2
57 Rekaman Terakhir
58 Pertengkaran Adik dan Kakak
59 Samuel Bagaskara
60 Urusan Bisnis
61 Dari Masa Lalu
62 Om Robi dan Kecelakaan Itu
63 Memaafkan
64 Romantic Night
65 Kehangatan
66 Sindrom Stockholm
67 Asupan Stress dari Irgi
68 Kegilaan Irgi
69 Pengusiran Om Robi
70 Di Tempat Terpencil
71 Intermezzo
72 Perencanaan Perjalanan
73 Pesta Tembakan
74 Helaan Nafas
75 Wanita di Zero Tower Hotel
76 Wanita di Zero Tower Hotel 2
77 Trauma
78 Mimpi Buruk
79 Perjalanan Pulang
80 Welcome Home
81 Aku Akan Membuatmu Kembali Padaku
82 Psikolog
83 Kunjungan Psikolog
84 Kunjungan Psikolog 2
85 Kepergok Mama Maya
86 Kapan Nikah?
87 Tugas Baru dan Imbalan
88 Wedding Dress
89 Ada Kehidupan di Dalam Perutku
90 Aku hamil
91 Salah Paham
92 Aku Tetap Mencintaimu
93 Konsolidasi Cinta
94 Rencana Pertemuan Keluarga
95 Makan Siang Egi dan Raya
96 Bermain Golf bersama Keluarga Wijaya
97 Makan Malam Panas
98 Kebenaran yang Harus Diungkapkan
99 Kakak Adik yang Akur
100 Pertemuan yang Terencana
101 Antara CEO dan Mafia
102 Pertemuan yang Terencana 2
103 Hari Keberangkatan
104 Ayo Lakukan Itu Sekarang
105 Simulasi Pernikahan
106 Hambatan
107 Mengejar Waktu
108 Hari Pernikahan
109 Hari Pernikahan 2
110 Tragedi
111 Tragedi 2
112 Akhir
113 Epilog
114 Antara CEO dan Mafia 2
115 Pengumuman Up
116 NOVEL BARU
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Guru Sekaligus Pelayan Restoran
2
Ciuman Kerinduan
3
Lelaki Misterius
4
Obrolan Pagi
5
Bertemu Kembali
6
Berita Baik
7
Mario
8
Makan Siang Bersama
9
Prasangka
10
Lelaki Gila
11
Kejujuran
12
Pindah ke Apartemen
13
Pertemuan dengan Tiger King
14
Undangan Pesta
15
Datang ke Pesta Raeka
16
Bertemu Irgi
17
Jebakan Mario
18
Berhenti Menjadi Guru
19
Kembali Bangkit
20
Mario Belum Menyerah
21
Kekhawatiran Ayash
22
Saranghae Cafe
23
Dunia Baru
24
Double Date
25
Tentang Irgi dan Raeka
26
Taman Hiburan
27
Terkepung
28
Bayu
29
Pengganti
30
Melepasmu
31
Rumah Baru
32
Teka-Teki
33
Jadilah Penurut
34
Prita Menghilang
35
Rencana
36
Baju Tidur
37
Ternyata ini yang Pertama
38
Siapa yang Lebih Kamu Sayang?
39
Bertemu Jimmy Marshall
40
Keributan
41
Nenek Lampir Vs Pria Songong
42
Aku Hanya menginginkanmu
43
Kembali Bertemu Mario
44
Misi yang Hampir Gagal
45
Pusing
46
Telepon dari Prita
47
Amarah Bayu
48
Misi Penyelamatan
49
Misi Penyelamatan 2
50
Saranghae Tanpa Prita
51
Mario Bungkam
52
Proyek Villa
53
Dunia Malam
54
Jalan-Jalan
55
Pool Party
56
Pool Party 2
57
Rekaman Terakhir
58
Pertengkaran Adik dan Kakak
59
Samuel Bagaskara
60
Urusan Bisnis
61
Dari Masa Lalu
62
Om Robi dan Kecelakaan Itu
63
Memaafkan
64
Romantic Night
65
Kehangatan
66
Sindrom Stockholm
67
Asupan Stress dari Irgi
68
Kegilaan Irgi
69
Pengusiran Om Robi
70
Di Tempat Terpencil
71
Intermezzo
72
Perencanaan Perjalanan
73
Pesta Tembakan
74
Helaan Nafas
75
Wanita di Zero Tower Hotel
76
Wanita di Zero Tower Hotel 2
77
Trauma
78
Mimpi Buruk
79
Perjalanan Pulang
80
Welcome Home
81
Aku Akan Membuatmu Kembali Padaku
82
Psikolog
83
Kunjungan Psikolog
84
Kunjungan Psikolog 2
85
Kepergok Mama Maya
86
Kapan Nikah?
87
Tugas Baru dan Imbalan
88
Wedding Dress
89
Ada Kehidupan di Dalam Perutku
90
Aku hamil
91
Salah Paham
92
Aku Tetap Mencintaimu
93
Konsolidasi Cinta
94
Rencana Pertemuan Keluarga
95
Makan Siang Egi dan Raya
96
Bermain Golf bersama Keluarga Wijaya
97
Makan Malam Panas
98
Kebenaran yang Harus Diungkapkan
99
Kakak Adik yang Akur
100
Pertemuan yang Terencana
101
Antara CEO dan Mafia
102
Pertemuan yang Terencana 2
103
Hari Keberangkatan
104
Ayo Lakukan Itu Sekarang
105
Simulasi Pernikahan
106
Hambatan
107
Mengejar Waktu
108
Hari Pernikahan
109
Hari Pernikahan 2
110
Tragedi
111
Tragedi 2
112
Akhir
113
Epilog
114
Antara CEO dan Mafia 2
115
Pengumuman Up
116
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!