Ciuman Kerinduan

Mobil yang dinaiki Prita dan Ayash berhenti di halaman sebuah rumah yang mewah. Ayash menggandeng tangan Prita membawanya memaduki rumah. Suasana tampak sepi, karena setelah jam 8 malam semua pengurus rumah berada di paviliun belakang yang terpisah dari rumah utama. Prita biasanya tidak pernah mau main ke rumah Ayash kalau tidak ada orangtuanya. Dia juga tidak pernah mengajak Ayash main ke rumahnya yang sepi. Selama pacaran, mereka lebih sering menghabiskan waktu di tempat publik. Prita hanya menjaga diri karena Ayash lebih agresif jika mereka berdua saja. Tapi entah mengapa kali ini ia tidak bisa menolak ajakan Ayash. Mungkin karena rasa rindunya yang besar.

"Duduk dulu. Aku mau ambil sesuatu di kamar." pinta Ayash sesampainya di ruang keluarga. Secepat kilat ia berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

Prita duduk di sofa ruangan memandangi suasana rumah yang tak berubah sejak 3 bulan lalu. Tak berapa lama Ayash tampak berlari kecil menuruni tangga. Tangannya memegang sebuah kotak coklat muda dengan hiasan pita di atasnya.

"Hadiah untuk pacarku yang cantik." kata Ayash.

Prita tersenyum. Diletakkannya kotak itu di atas pangkuannya. Ayash duduk di sebelah Prita. Perlahan Prita membuka kotak itu. Ternyata isinya sebuah tas mahal bermerk yang harganya mungkin setara gajinya selama satu tahun jika ditabung utuh dan tidak digunakan untuk makan.

"I... Ini kan barang mahal, Yang." Guman Prita sembari melirik Ayash yang sedang tersenyum ke arahnya.

Ayash tiba-tiba memeluk tubuhnya dan menciumi pipinya dengan gemas. Prita mencoba menghindar, namun Ayash semakin erat memeluknya.

"Itu murah kok, Yang. Barang KW cuma lima ratus ribu. " kilahnya sembari menyandarkan kepalanya di bahu Prita.

"Ini Asli, Yang. Jangan bohong deh." selidik Prita sembari meneliti tasnya.

"Mahal atau murah kan relatif, Yang. Aku kan hanya mau kasih hadiah terbaik buat kamu. Lagipula, belinya juga pakai uang sendiri."

"Seorang tukang cuci piring di restoran kalau memakai tas mahal seperti ini aneh nggak sih? Ini bisa untuk membayar gajiku setahun, lho. Nanti dikira aku simpanan Sugar Daddy." guman Prita.

"Nggak usah jauh-jauh mikir Sugar Daddy deh. Pacarmu yang masih muda ini juga banyak uang kok. Aku kan sudah kerja."

"Harusnya uangnya ditabung atau investasi, Yang... Bisa kamu pakai untuk modal usaha. Kalau kasih hadiah aku, yang biasa aja. Aku jadi merasa terbenani nih..."

"Jangan gitu dong... Aku gak jatuh miskin kok, hanya karena beliin kamu satu tas. Uangku banyak banget lho, Sayang. Bingung aku cara ngabisinnya. Selama pacaran, kamu gak pernah minta apa-apa. Padahal aku capek kerja sambil kuliah kan buat kamu juga." ujar Ayash dengan nada manjanya.

Prita meletakkan kadonya di meja. Ia membalas pelukan Ayash. "Iya, Sayang. Makasih, ya."

"Aku kangen banget sama kamu. Baru ketemu kok kamu malah marah-marah."

"Iya, maaf. Aku juga kanget banget." Prita merasa bersalah dengan sikapnya.

"Kalau kamu butuh sesuatu atau menginginkan sesuatu, jangan sungkan minta sama aku, ya. Buat pacarmu ini sedikit berguna." kata Ayash sambil mencubit hidung Prita.

"Iya, iya... "

"Ah. Aku juga sudah menyelesaikan study S2 ku lho."

"Serius, sayang?" Prita menatap mata Ayash untuk mendapatkan kepastian.

Ayash menggangguk dan tersenyum. Prita terkesima. Pacarnya sungguh pintar. 3,5 tahun menyelesaikan S1 dan 1,5 tahun menyelesaikan S2 nya. Padahal, selain kuliah dia juga ikut mengurusi perusahaan ayahnya. Ia semakin kagum dengan pacarnya sendiri.

Cup!

Tanpa sadar bibir Prita reflek mencium pipi Ayash karena terlalu bahagia. Wajahnya memerah karena malu dengan tingkahnya sendiri. Ayash ikut terkejut dengan ciuman tiba-tiba itu.

"Hadiah kelulusanku mana?" goda Ayash.

"Ya belum ada. Kamu kan baru bilang." Prita memalingkan wajahnya karena malu.

"Hadiah ciuman juga boleh... " Ayash lagi-lagi menggodanya.

"Kan tadi sudah."

"Bukan di pipi, tapi di bibir."

Permintaan Ayash membuat Prita semakin malu. "Udah ah! Aku mau pulang."

Prita bangkit dari duduknya. Sebelum sempat melangkah, Ayash menarik tangannya hingga tubuhnya jatuh ke sofa.

"Berikan dulu hadiahnya." bisik Ayash di telinga Prita.

Dengan malu-malu Prita mengarahkan bibirnya ke bibir Ayash sambil menutup mata. Ayash menyambut kecupan itu. Awalnya ciuman itu berlangsung lembut, lambat laun Ayash semakin memperdalam ciumannya hingga Prita tersengal-sengal mengikuti tempo ciuman yang memanas. Lidah keduanya saling bertautan.

Ayash semakin tak terkendali. Tangannya tanpa sadar sudah meraba-raba tubuh Prita. Prita yang terhanyut oleh ciuman tak begitu menyadari perbuatannya. Tangannya kini menelusup ke dalam pakaian Prita, menerobos ke dalam bra dan meremas sesuatu di sana.

"Ah!" pekik Prita reflek melepaskan ciuman dan sedikit berjarak dari Ayash. Nafasnya masih tersengal.

"Maafkan aku. Aku sedikit kelewatan. Ayo kuantar pulang. Aku tunggu di mobil." kata Ayash yang langsung berjalan cepat menuju mobilnya di luar.

Prita masih tampak syok. Ia mengatur nafasnya untuk menenangkan diri.

Ayash sudah berada di depan kemudinya. Beberapa kali ia benturkan kepalanya ke arah kemudi sambil meruntuki perbuatannya sendiri. Selama 3 tahun pacaran, baru kali ini tangannya usil tak bisa dikendalikan. Ia takut Prita akan menganggapnya sebagai lelaki kurang ajar. Rasa rindunya yang besar memang membuatnya ingin sekali melahap habis pacarnya.

Tak berapa lama, Prita datang dan langsung duduk di sebelahnya. Ayash hanya bisa diam dan tak berani memandang ke arah Prita.

"Jangan marah, ya..." tiba-tiba Prita membuka pembicaraan dengan raut merasa bersalah.

Ayash terkesiap. Ia merasa seharusnya dirinya yang takut jika sikapnya akan membuat pacarnya itu marah. Kenapa malah terbalik?

"Kamu marah ya, karena aku tadi menghindar." tanyanya lagi.

Ayash malah tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia menengok ke arah Prita yang masih menyiratkan rasa bersalah. Digenggamnya tangan Prita dan mencium pipinya.

"Aku nggak marah. Aku justru merasa bersalah sudah membuatmu takut dengan perbuatanku. Aku kangen banget sampai mau ngelakuin yang lebih sama kamu."

"Iya, aku bisa mengerti. Aku bukannya membenci perbuatanmu. Aku hanya merasa, sepertinya kita belum pantas melakukan itu."

"Kamu jangan minta putus ya..."

"Nggak kok..."

"Makasih, sayang."

Mereka saling berpelukan dan mencoba saling memahami.

"Jadi gimana... mau aku antar pulang atau kamu mau menginap di sini?" goda Ayash.

"Iihh... ya pulang lah! Aku kan punya rumah." jawab Prita sembari memanyunkan bibirnya.

"Baiklah, Tuan Putri. Aku akan mengantarmu sampai rumah."

Ayash lantas mengemudikan mobilnya keluar dari halaman rumahnya menuju rumah Prita. Selama lerjalanan, keduanya asyik bercerita tentang hal-hal lucu yang pernah mereka alami selama LDR. Tidak ada lagi suasana canggung karena kejadian beberapa saat lalu. Hanya tawa riang yang menyertai perjalanan mereka.

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

smg prita bahagiA sll

2023-04-11

0

Winsulistyowati

Winsulistyowati

Assalamualaikum..Mampir Thor dicrita ni..🖐️

2022-08-16

0

Rika Martini

Rika Martini

mudah2an hubungannya awet trus tanpa ada gangguan

2022-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 Guru Sekaligus Pelayan Restoran
2 Ciuman Kerinduan
3 Lelaki Misterius
4 Obrolan Pagi
5 Bertemu Kembali
6 Berita Baik
7 Mario
8 Makan Siang Bersama
9 Prasangka
10 Lelaki Gila
11 Kejujuran
12 Pindah ke Apartemen
13 Pertemuan dengan Tiger King
14 Undangan Pesta
15 Datang ke Pesta Raeka
16 Bertemu Irgi
17 Jebakan Mario
18 Berhenti Menjadi Guru
19 Kembali Bangkit
20 Mario Belum Menyerah
21 Kekhawatiran Ayash
22 Saranghae Cafe
23 Dunia Baru
24 Double Date
25 Tentang Irgi dan Raeka
26 Taman Hiburan
27 Terkepung
28 Bayu
29 Pengganti
30 Melepasmu
31 Rumah Baru
32 Teka-Teki
33 Jadilah Penurut
34 Prita Menghilang
35 Rencana
36 Baju Tidur
37 Ternyata ini yang Pertama
38 Siapa yang Lebih Kamu Sayang?
39 Bertemu Jimmy Marshall
40 Keributan
41 Nenek Lampir Vs Pria Songong
42 Aku Hanya menginginkanmu
43 Kembali Bertemu Mario
44 Misi yang Hampir Gagal
45 Pusing
46 Telepon dari Prita
47 Amarah Bayu
48 Misi Penyelamatan
49 Misi Penyelamatan 2
50 Saranghae Tanpa Prita
51 Mario Bungkam
52 Proyek Villa
53 Dunia Malam
54 Jalan-Jalan
55 Pool Party
56 Pool Party 2
57 Rekaman Terakhir
58 Pertengkaran Adik dan Kakak
59 Samuel Bagaskara
60 Urusan Bisnis
61 Dari Masa Lalu
62 Om Robi dan Kecelakaan Itu
63 Memaafkan
64 Romantic Night
65 Kehangatan
66 Sindrom Stockholm
67 Asupan Stress dari Irgi
68 Kegilaan Irgi
69 Pengusiran Om Robi
70 Di Tempat Terpencil
71 Intermezzo
72 Perencanaan Perjalanan
73 Pesta Tembakan
74 Helaan Nafas
75 Wanita di Zero Tower Hotel
76 Wanita di Zero Tower Hotel 2
77 Trauma
78 Mimpi Buruk
79 Perjalanan Pulang
80 Welcome Home
81 Aku Akan Membuatmu Kembali Padaku
82 Psikolog
83 Kunjungan Psikolog
84 Kunjungan Psikolog 2
85 Kepergok Mama Maya
86 Kapan Nikah?
87 Tugas Baru dan Imbalan
88 Wedding Dress
89 Ada Kehidupan di Dalam Perutku
90 Aku hamil
91 Salah Paham
92 Aku Tetap Mencintaimu
93 Konsolidasi Cinta
94 Rencana Pertemuan Keluarga
95 Makan Siang Egi dan Raya
96 Bermain Golf bersama Keluarga Wijaya
97 Makan Malam Panas
98 Kebenaran yang Harus Diungkapkan
99 Kakak Adik yang Akur
100 Pertemuan yang Terencana
101 Antara CEO dan Mafia
102 Pertemuan yang Terencana 2
103 Hari Keberangkatan
104 Ayo Lakukan Itu Sekarang
105 Simulasi Pernikahan
106 Hambatan
107 Mengejar Waktu
108 Hari Pernikahan
109 Hari Pernikahan 2
110 Tragedi
111 Tragedi 2
112 Akhir
113 Epilog
114 Antara CEO dan Mafia 2
115 Pengumuman Up
116 NOVEL BARU
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Guru Sekaligus Pelayan Restoran
2
Ciuman Kerinduan
3
Lelaki Misterius
4
Obrolan Pagi
5
Bertemu Kembali
6
Berita Baik
7
Mario
8
Makan Siang Bersama
9
Prasangka
10
Lelaki Gila
11
Kejujuran
12
Pindah ke Apartemen
13
Pertemuan dengan Tiger King
14
Undangan Pesta
15
Datang ke Pesta Raeka
16
Bertemu Irgi
17
Jebakan Mario
18
Berhenti Menjadi Guru
19
Kembali Bangkit
20
Mario Belum Menyerah
21
Kekhawatiran Ayash
22
Saranghae Cafe
23
Dunia Baru
24
Double Date
25
Tentang Irgi dan Raeka
26
Taman Hiburan
27
Terkepung
28
Bayu
29
Pengganti
30
Melepasmu
31
Rumah Baru
32
Teka-Teki
33
Jadilah Penurut
34
Prita Menghilang
35
Rencana
36
Baju Tidur
37
Ternyata ini yang Pertama
38
Siapa yang Lebih Kamu Sayang?
39
Bertemu Jimmy Marshall
40
Keributan
41
Nenek Lampir Vs Pria Songong
42
Aku Hanya menginginkanmu
43
Kembali Bertemu Mario
44
Misi yang Hampir Gagal
45
Pusing
46
Telepon dari Prita
47
Amarah Bayu
48
Misi Penyelamatan
49
Misi Penyelamatan 2
50
Saranghae Tanpa Prita
51
Mario Bungkam
52
Proyek Villa
53
Dunia Malam
54
Jalan-Jalan
55
Pool Party
56
Pool Party 2
57
Rekaman Terakhir
58
Pertengkaran Adik dan Kakak
59
Samuel Bagaskara
60
Urusan Bisnis
61
Dari Masa Lalu
62
Om Robi dan Kecelakaan Itu
63
Memaafkan
64
Romantic Night
65
Kehangatan
66
Sindrom Stockholm
67
Asupan Stress dari Irgi
68
Kegilaan Irgi
69
Pengusiran Om Robi
70
Di Tempat Terpencil
71
Intermezzo
72
Perencanaan Perjalanan
73
Pesta Tembakan
74
Helaan Nafas
75
Wanita di Zero Tower Hotel
76
Wanita di Zero Tower Hotel 2
77
Trauma
78
Mimpi Buruk
79
Perjalanan Pulang
80
Welcome Home
81
Aku Akan Membuatmu Kembali Padaku
82
Psikolog
83
Kunjungan Psikolog
84
Kunjungan Psikolog 2
85
Kepergok Mama Maya
86
Kapan Nikah?
87
Tugas Baru dan Imbalan
88
Wedding Dress
89
Ada Kehidupan di Dalam Perutku
90
Aku hamil
91
Salah Paham
92
Aku Tetap Mencintaimu
93
Konsolidasi Cinta
94
Rencana Pertemuan Keluarga
95
Makan Siang Egi dan Raya
96
Bermain Golf bersama Keluarga Wijaya
97
Makan Malam Panas
98
Kebenaran yang Harus Diungkapkan
99
Kakak Adik yang Akur
100
Pertemuan yang Terencana
101
Antara CEO dan Mafia
102
Pertemuan yang Terencana 2
103
Hari Keberangkatan
104
Ayo Lakukan Itu Sekarang
105
Simulasi Pernikahan
106
Hambatan
107
Mengejar Waktu
108
Hari Pernikahan
109
Hari Pernikahan 2
110
Tragedi
111
Tragedi 2
112
Akhir
113
Epilog
114
Antara CEO dan Mafia 2
115
Pengumuman Up
116
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!