** Hello para readers perkenalkan aku author amh Srgr. ini merupakan novel pertama ku disini. smoga para readers menyukainya, mohon maaf jika ada kesalahan dalam novel tersebut. keep reading ya readers 🥰🥰
Thank you🌹🌹🌹 **
Dalam lamunan tiba-tiba Ririn mengejut kan Diana lalu berkata
"Mikirin apaan sih buk dokter?" Tanya Ririn
" Ga ada Rin, kamu ngapain disini bukannya kamu harus meriksa pasien sekarang" ujar Diana
" Udah kelar dari tadi lagi na, btw ini udah jam pulang. Pulang yuk" ajak Ririn
" Iya tunggu bentar aku siap-siap dulu" sahut Diana
Sementara itu diruangan tampak Reyhan sudah sadar. Tampak ibu dan juga tunangan Reyhan ada disitu.
" Rey bagaimana kondisi kamu?" Ujar mama Reyhan
" Masih pusing dikit mi" jawab Reyhan
" Beby, kamu kok bisa kayak gini" seru Tika tunangan Reyhan
" Aku gak papa ka, mungkin kelelahan aja" sahut Reyhan
" Mama panggil dokter ya, biar meriksa keadaan kamu lagi. Mama masih khawatir banget sama kamu sayang" ujar mama Reyhan
Mama Reyhan keluar dan melihat Diana dokter yang menangani anaknya tadi.
" Dok, anak saya sudah sadar. Apakah dokter bisa periksa anak saya soalnya kepalnya masih pusing katanya " ujar mama Reyhan menghampiri Diana
" Baiklah bu, anak ibu dimana" jawab Diana sambil tersenyum
" Tapi kita kan udah pulang na" cetus Ririn
" Ga papa Rin, udah tugas kita nolong pasien" balas Diana
Diana, Ririn dan mamanya Reyhan menuju ruangan Reyhan. Setelah sampai didepan ruangan langkah Diana tampak terhenti.
" Ada apa dok?" tanya mama Reyhan karena Diana tiba-tiba berhenti
" Rin kamu bisa periksa pasiennya ga soalnya aku ada urusan" ujar Diana, matanya tampak memohon pada Ririn
" Baiklah na" ucap Ririn
Ririn dan mama Reyhan pun masuk. Betapa terkejutnya Ririn melihat Reyhan yang ada di bed pasien tersebut.
Pantes saja Diana tidak mau masuk
Ririn pun mendekat ke Reyhan, setelah melihat Ririn betapa terkejutnya Reyhan.
" Ma , Tika bisa tinggalkan Rey dengan perawat ini ga ma. Biar perawatnya bisa fokus meriksa Rey " pinta Reyhan
" Baiklah" ujar mama Reyhan lalu pergi keluar bersama Tika.
" Kenapa ga mati aja sih kamu" celetuk Ririn pelan
" Rin, apa aku boleh bertanya?" Ujar Reyhan
" Mohon maaf tuan Reyhan yang terhormat tapi saya sedang memeriksa anda jadi tidak bisa menjawab pertanyaan tidak penting anda" jawab Ririn ketus
" Dimana Diana?" Tanya Reyhan
" Masih punya muka Kamu nanya-nanya Diana, asal kamu tau Diana mengalami banyak masa sulit gara-gara kamu, tapi sekarang ga lagi karena Diana udah bahagia dan awas aja ya kalau kamu berani ganggu Diana lagi. Satu lagi aku harap ini pertemuan terakhir kita karena kalau aku ketemu kamu lagi dirumah sakit ini aku bakal suntik mati kamu" jelas Ririn lalu pergi meninggalkan Reyhan
Reyhan tampak sedih karena tak mendapat informasi tentang Diana.
Sementara itu Diana tampak menunggu Ririn diluar rumah sakit. Ririn segera menghampiri Diana dengan wajah kesal.
" Kenapa Rin?" Tanya Diana
" Diana, kenapa sih kamu nyuruh aku buat meriksa laki-laki b****** kayak gitu" jawab Ririn kesal
" Karena aku ga mau ketemu dia Rin " balas Diana dengan nada rendah
" Come on Diana, jangan kebawa perasaan lagi dong. Yuk kita pergi" ajak Ririn
" Mau kemana " sahut Diana
" Udah ikut aja" pinta Ririn
Mereka menuju sebuah cafe dekat situ. Tampak Ririn melambaikan tangan pada seorang pria yang sedang duduk di dalam cafe tersebut. Mereka segera menghampiri pria tersebut dan duduk.
" Udah lama nunggu ya kak David" ujar Ririn
" Ga juga kok Rin" jawab David
" Oh ya ! Kak ini Diana dokter spesialis yang terkenal skilnya dan juga kecantikanya yang pernah aku ceritain ke kakak dan Diana ini kan David sepupu aku" jelas Ririn memperkenalkan mereka
Diana dan David pun berjabatan tangan. David terus saja memperhatikan Diana.
Gadis yang cantik dan seperti nya baik Guman David dalam hatinya
"Ehemm...ehemm udah dong ya pandang-pandangannya ada orang juga disini kali " seru Ririn
Membuat David melemparkan pandangan nya ke layar ponselnya. Mereka pun akhirnya berbincang-bincang sampai akhirnya Diana harus segera pulang karena menerima SMS dari ibunya. David segera menawarkan diri untuk mengantarkan Diana pulang. Diana pun tak dapat menolak karena permintaan Ririn. David segera mengantar Diana pulang.
" Gimana pekerjaan hari ini? " Ujar David membuka pembicaraan
" Lumayan" sahut Diana lalu ia berkata lagi" kalau kak David sendiri kerja apa?"
" Aku direktur di rumah sakit A" jawab David
" Kakak punya rumah sakit"tanya Diana lagi
" Ya sebenarnya milik keluarga cuma papa mempercayakan aku untuk mengurusnya" sahut David
"Oh begitu" seru Diana
Tak lama kemudian mereka sampai disebuah rumah megah. Tampak seorang wanita paruh baya dan seorang anak kecil menanti didepan rumah tersebut.
" Berhenti disini kak" ujar Diana
" Oh! Oke." Jawab David
" Mau mampir dulu kak" ajak Diana
" Lain kali saja Na, soalnya aku ada urusan penting" tolak David
" Oh! Baiklah kalau begitu kak. Terimakasih ya kak" seru Diana sambil keluar dari mobil menghampiri wanita paruh baya dan seorang anak kecil tadi.
Mobil David melesat meninggalkan Diana.
" Bunda, itu tadi mobil siapa?" Tanya anak kecil tersebut
" Zahra sayang itu tadi teman bunda" jawab Diana sambil menggendong Zahra
" Ibu sudah bilang tunggu didalam saja tapi Zahra terus bersikeras menunggu kamu disini" ujar wanita paruh baya yang tak lain adalah Bu Ratmi
" Apa kau begitu merindukan bunda?" Tanya Diana sambil memencet pelan hidung Zahra
" Apa bunda lupa hari ini bunda kan janji ingin menemani Zahra ke taman " ujar Zahra
" Oh iya bunda hampir lupa sayang, yasudah Zahra siap-siap dulu sama nenek bunda juga akan siap-siap lalu kita akan pergi. Bagaimana?" Saran Diana
" Oke bunda" jawab Zahra dengan gembira
Mereka segera masuk kedalam rumah. Dikamarnya Diana tampak melamun.
Kenapa harus bertemu dia lagi
Tiba -tiba ponsel Diana berbunyi. Itu adalah pesan dari Ririn.
' Na, gimana tadi sama kak David?'
Diana langsung menelpon Ririn.
" Halo ,Na. Gimana?" Tanya Ririn
" Apanya yang gimana?" Jawab Diana
" Ih! Kamu ga asik deh Na. Kamu tau kan kak David itu udah orangnya ganteng, baik terus mapan lagi, aku yakin dia cocok banget sama kamu" jelas Ririn
" Apaan sih Rin? " Cetus Diana
" Aduh Diana sayang move on dong, Reyhan aja udah punya tunangan masa kamu belum move on juga sih dari dia" ujar Ririn
Diana tampak hanya diam dan mematikan ponselnya.
Ya Tuhan, kenapa aku begini. Aku harus bisa pergi dari masalalu ku. Padahal aku membencinya tapi kenapa aku selalu khawatir dan memikirkan dia.
Diana menyambar handuk yang ada dibelakang pintunya lalu pergi mandi. Setelah itu dia segera bersiap-siap untuk pergi mengajak Zahra jalan-jalan.
" Bunda sudah siap?" Tanya Zahra yang tiba-tiba datang
" Sudah sayang, ayo kita berangkat" ajak Diana yang langsung menggendong Zahra.
Tampak supir pribadi Diana telah menyiapkan mobil untuk mereka berangkat
" Non, mobilnya sudah saya servis jadi sudah bisa dipakai non" ujar pak supir
" Makasih ya pak. Kalau begitu ayo kita berangkat" sahut Diana yang langsung memasuki mobil bersama Zahra dan Bu Ratmi.
Diperjalanan Zahra tampak sangat senang.
" Kita mau kemana non?" Tanya supir Diana
" Ke mall pak, Zahra mau main - main disana sama bunda dan nenek" jawab Zahra
Diana tampak hanya tersenyum melihat tingkah laku Zahra. Diana Sangat menyayangi Zahra dengan sepenuh hatinya.
cast pemeran Tika
cast pemeran Ririn
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Noorhikmah
eemmm....masih nyimak. .kuy lanjut
2021-08-12
0
Mommy Gyo
3 like hadir thor mampir di karyaku cantik tapi berbahaya
2021-07-21
0
Othor Santai Maksimal❤🖤
lanjut
2021-03-19
1