Love Me My Ex
Disebuah rumah sakit seorang dokter spesialis yang sangat terkenal akan skil nya yang sangat hebat. Dia adalah dr. Diana Astuti. Diana sudah 5 tahun bekerja di rumah sakit S. Dia masih lajang dikarenakan pengalaman cinta di masa lalu nya yang membuat nya tidak ingin menjalin hubungan lagi karena takut jatuh dilubang yang sama.
Diana terlihat melamun di meja kerjanya sambil menikmati secangkir teh.
" Diana!" Ujar salah satu rekan kerjanya yang membuat lamunan Diana seketika buyar.
" Ada apa, Rin?" Tanya Diana
" Kamu beberapa hari ini aku liat melamun Mulu. Mikirin apaan sih" ujar Ririn
" Gak ada Rin" jawab Diana simpel
" Jujur sama aku Na. Aku tau kamu, kamu ga pernah kayak gini sebelumnya" ujar Ririn
" Rin, aku lagi pusing banget nih " cetus Diana sambil memegang kepalanya
" Pusing kenapa? Kamu sakit,Na?" Ujar Ririn sambil mengecek suhu kening Diana
" Enggak,Rin. Aku pusing mama nyuruh aku cepat - cepat nikah. Kamu kan tau sendiri aku mau fokus sama kerjaan dulu Rin. Lagi pula aku masih trauma tau Rin sama yang namanya cinta" jelas Diana
" Ya Ampun Diana! Aku kirain ada apaan ternyata cuma disuruh nikah doang. Hahaha" cetus Ririn sambil tertawa
"Kok kamu malah ketawa sih." Sungut Diana tampak kesal
" Hehehe sorry deh, Na. Lagian kamu itu ada - ada aja na. Semua cowok itu ga sama Diana sayang."
" Iya ga sama sih, Tapi aku masih trauma Rin. Gara - gara cowok itu" Sahut Diana tampak raut muka sedih pada wajahnya.
Ririn mendekati dan merangkul sahabat sekaligus rekan kerja nya tersebut sembari berkata
" Aku tau Na. Kamu masih belum bisa lupain Reyhan kan. Diana kamu harus secepatnya cari pengganti dia dihati kamu, aku ga mau ya kamu begini terus. Lagian siapa sih yang ga mau sama dokter cantik, pintar lagi. Aku yakin kamu bakalan dapat yang lebih baik dari Reyhan"
" Dia orang yang baik Rin. Aku masih ga percaya dia Setega ini sama aku" ujar Diana sambil menangis
" Tuh kan nangis lagi. Diana udah dong jangan nangis lagi, gini aja kamu pulang jam berapa nanti" ujar Ririn
" Jam 2 Siang. Emangnya kenapa Rin" balas Diana sambil menyeka air matanya
" Oke, kamu nantik ikut aku ya" ajak Ririn sambil nyengir
" Kemana?" Tanya Diana
" Udah ikut aja ya. Pokoknya kamu ga boleh nolak." Pinta Ririn sambil melihatkan wajah memelasnya
" Iya aku ikut" jawab Diana
Ririn tampak senang . Sudah waktunya memeriksa pasien, Diana pun pergi memeriksa pasienya satu persatu. Tiba - tiba seorang perawat menghampirinya.
" Dokter Diana kita ada pasien baru tapi dokter Hendra sedang ada kendala jadi dia mungkin agak datang terlambat jadi bisakah dokter membantu nya"
" Tentu dimana dia" jawab diana sambil berjalan bersama perawat tersebut
" Di ruangan anggrek no 17, Dok. Ini data - datanya dok" jelas perawat sambil memberikan formulir berisi data - data pasien tersebut
Diana langsung memeriksa data tersebut dan langsung masuk keruangan anggrek no 17. Betapa terkejutnya Diana melihat pasien tersebut. Formulir yang ada ditangannya pun berjatuhan.
"Reyhan" ucap Diana
" Ada apa dok?" Tanya perawat
" Tidak ada. Cepat siapkan alat - alatnya saya akan memeriksa pasien dulu" jawab Diana, ia pun menenangkan hatinya. Walaupun sebenarnya ia benci pada Reyhan tapi ia punya sumpah untuk menolong setiap orang yang membutuhkan bantuan nya.
" Baik dok" sahut perawat sambil berangkat menuju ruang tempat perlengkapan yang dibutuhkan
Diana mulai melakukan pemeriksaan pada Reyhan. Beberapa menit kemudian perawat datang sambil membawa perlengkapan yang diminta oleh Diana. Diana mulai melakukan perawatan pada Reyhan.
Setelah selesai Diana langsung keluar dan pergi keruangan nya. Masalalunya yang ingin ia lupakan pun kembali terkenang di ingatannya.
10 tahun yang lalu
Diana masih duduk dikelas 2 SMA. Diana masih belum mengenal tentang fashion dan make up. Dia masih polos dan lugu.
Saat sedang makan dikantin bersama sahabatnya yaitu Ririn, Caca dan Irma, seorang pria menghampirinya.
" Boleh gabung gak"
Dia adalah Reyhan salah satu siswa terpopuler disekolahnya. Reyhan ahli dalam berbagai bidang baik olahraga ataupun akademik dia selalu mendapat juara 1. Banyak siswa yang menyatakan perasaannya pada Reyhan tapi ia selalu menolak nya.
" Boleh banget" sahut Caca
" Makasih ya" ucap Reyhan
Diana tampak memperhatikan Reyhan secara seksama. Dia sebenarnya sudah lama menyimpan perasaan pada Reyhan tapi ia tak berani mengungkapkannya karena ia merasa saingannya terlalu banyak dan sangat kuat.
Reyhan pun memandang kearah Diana , Diana segera merubah pandangan kearah makanan yang sedang disantapnya.
" Kamu Diana kan anak XI IPA 5 " tanya Reyhan
" I...iya " balas Diana gugup tampak malu - malu. Jantung Diana serasa ingin terbang ketika Reyhan memanggil namanya.
" Nanti pulang bareng yuk" ajak Reyhan sambil tersenyum
Teman - teman Diana terkejut karena ini pertama kalinya Reyhan mengajak seseorang pulang bareng, itu pun Diana hanya seorang gadis biasa. Semua mata melirik kearah meja Diana. Hal itu membuat Diana jadi canggung. Caca yang duduk disebelah dia menyenggol lengannya sambil berbisik kearah Diana
" Terima aja Na. "
Diana tampak masih diam tanpa kata.
" Gimana mau gak? " Tanya Reyhan kembali
Diana tiba - tiba berdiri sambil berkata
" Aku ke kelas dulu, bentar lagi buk Berta masuk."
Diana pergi tanpa menjawab ajakan Reyhan. Reyhan hanya tersenyum melihat tingkah Diana. Dia sangat imut sekali dalam batin Reyhan Tak lama bel masuk berbunyi, semua siswa masuk kelas dan memulai pelajarannya. Diana tampak tak fokus pada pelajaran karena masih memikirkan ajakan Reyhan tadi.
Tak terasa bel tanda waktu pulang telah berbunyi, Diana masih tampak diam membisu.
" Diana" panggil Ririn
Diana tampak diam tak menghiraukan. Ririn pun menghampiri dan menepuk meja Diana yang membuat Diana kaget dan berkata
" Iya buk"
Teman - teman Diana tampak tertawa.
" Buk Berta mana?" Tanya Diana
" Udah keluar dari tadi ,Na." Balas Irma
" Dia pasti ga sadar buk Berta keluar, orang dari tadi mikirin Reyhan Mulu" ejek Caca
" Iya nih, udah Na. Terima aja ajakan Reyhan. Jarang - jarang Lo dia mau ngajak orang pulang bareng" timpal Ririn
" Ih kalian apaan sih. Aku bakal pulang naik angkot aja " cetus Diana sambil merapikan barang-barang nya.
" Diana sayang, pokoknya kamu harus pulang bareng Reyhan. Kamu kan tau sicantik sekolah ini selalu mengolok - olok kita. Aku yakin dia pasti bakalan kesal banget kalau kamu pulang bareng Reyhan" pinta Caca
" Ca, aku ga mau manfaatin Reyhan cuma buat hal begituan. Lagian aku ga pernah nganggap sesil itu musuh kok. Dia kan juga teman kita Ca. " Jelas Diana sambil menggendong tas di pundaknya
" Diana, kamu terbuat dari apa sih udah dihina dan selalu diolok- olok sama sesil masih aja anggap dia teman. Kalau aku mah ogah banget nganggap penyihir kayak dia temen"umpat Irma kesal
" Udah deh ya. Mendingan sekarang kita pulang aja . Aku yakin Reyhan pasti juga udah pulang kok." Pinta Diana
Mereka meninggalkan kelas dan berjalan kearah gerbang sekolah. Teman - teman Diana tampak masih menciloteh kesal padanya. Tampak Reyhan dari kejauhan melambaikan tangan pada Diana yang membuat jantung Diana berdetak kencang.
Kok dia belum pulang sih batin Diana
Teman - teman dia segera menarik dia kearah Reyhan.
" Rey, kamu harus bawa teman kami pulang dengan selamat ya ga boleh lecet sedikitpun" pinta Ririn
" Sip Rin. Aku bakal jagain dia kok" balas Reyhan
" Gausah Rey. Aku bisa pulang naik angkot kok lagi pula aku ga mau ngerepotin kamu" tolak Diana
" Aku ga ngerasa direpotin kok Na." Ujar Reyhan
Diana tampak diam tak tau harus menjawab apa lagi.
" Na, Udah deh naik aja " pinta Irma
Reyhan membukakan pintu mobilnya untuk Diana. Dengan perasaan ragu - ragu Diana masuk kedalam.
" Kalian mau bareng juga gak" ajak Reyhan pada teman- teman Diana
" Gausah repot- repot Rey. Bentar lagi supir papi aku jemput kok, kamu antar Diana aja ya" jawab Caca
" Yaudah kalau gitu kita berangkat ya" ujar Reyhan sambil menaiki mobilnya.
Teman - teman Diana melambaikan tangan pada Diana sambil tersenyum Diana pun membalasnya.
Diperjalanan suasana hening dan bisu, Reyhan membuka percakapan
" Rumah kamu arahnya kemana , Na.?" Tanya Reyhan
" Di perumahan mawar no 11 Rey" jawab Diana singkat
" Ternyata rumah kita searah tapi kenapa aku ga pernah lihat kamu didaerah itu ya" tanya Reyhan lagi
" Aku jarang keluar Rey, palingan kalau keluar cuma pergi belanja kepasar dan kesekolah aja Rey" balas Diana
Mereka asik mengobrol walaupun Diana tampak masih agak canggung. Reyhan menghentikan mobilnya di sebuah cafe.
" Makan dulu yuk" ajak Reyhan
" Gausah Rey, aku masih kenyang" tolak Diana
" Plis, temenin aku ya. Aku yang traktir" pinta Reyhan
" Tapi Rey.." belum selesai Diana berbicara Reyhan memotong nya.
" Na, cuma sebentar doang kok. Mau ya" ucap Reyhan
" Hmm " ujar Diana mengganggukkan kepalanya.
Mereka masuk kedalam cafe dan Reyhan mempersilahkan Diana duduk.
" Mau pesan apa mas, mbak?" Tanya seorang pelayan sambil memberikan buku menu makanan
" Kamu mau apa ,Na" Tanya Reyhan
Dia terkejut melihat harga makanan pada menu tersebut.
Ya Ampun mahal - mahal banget sih makanannya. Kalau gini uang belanja aku seminggu juga ga akan cukup bayar makanan ini batin Diana
"Aku pesan es teh aja deh" ujar Diana
" Serius cuma es teh aja, Na" tanya Reyhan
Diana menganggukkan kepalanya.
" Mbak kalau gitu saya pesan es teh nya 2 sama steak nya juga dua ya mbak " ujar Reyhan pada pelayan
" Ada lagi mas" tanya pelayan
" Gak mbak itu aja" jawab Reyhan
" Baiklah mas tunggu sebentar ya " ucap pelayan sembari pergi menyiapkan pesanan mereka
" Rey, kok mesan steak nya dua " tanya Diana
" Buat kamu satu" jawab Reyhan
" Rey aku ga suka steak mending batalin aja ya pesanannya" ujar Diana
" Na, udah kali ini aku traktir kamu ya. Plis jangan nolak ya" pinta Reyhan
" Iya , Rey" sahut Diana
Beberapa menit kemudian pelayan datang membawa pesanan mereka dan mempersilahkan mereka makan. Diana tampak hanya memperhatikan makanan tersebut.
Gimana cara makannya ya? Aku kan ga bisa pakai garpu sama sendok. Biasanya dirumah makan pakai tangan aja. Aduh gimana ya batin Diana
" Kok gak dimakan, na? " Tanya Reyhan
" Mmm...itu... Aku ga tau cara makannya" jawab Diana malu-malu
Reyhan tersenyum dan berdiri dibelakang Diana. Dia mengajarkan Diana cara memotong steak, jantung Diana berdebar begitu kencang. Wajah Reyhan sekarang tepat disampingnya.
Ya Ampun! Apakah ini mimpi? Kalau iya tolong jangan bangunkan aku dulu batin Diana
Bukannya memperhatikan cara Reyhan memotong steaknya Diana malah melirik kearah wajah Reyhan. Reyhan pun melirik kearah Diana. Mata mereka saling beradu pandang. Tiba - tiba handphone Diana bergetar yang membuat nya terkejut. Itu adalah panggilan dari ibunya Diana. Reyhan pun kembali duduk ke tempatnya semula.
" Halo Bu" ujar Diana
" Na, kamu dimana? Cepetan pulang adikmu masuk rumah sakit" sahut ibu Diana
"Apa buk? Iya buk Diana kesana Sekarang" ucap Diana panik dan mematikan teleponnya.
" Kamu kenapa ,Na?" Tanya Reyhan heran melihat wajah panik Diana
" Adik aku masuk rumah sakit Rey. Rey aku pergi duluan ya kalau gitu" jawab Diana sembari ingin pergi
Reyhan menarik tangan Diana
" Aku anterin ya" ajak Reyhan
" Gak ngerepotin kamu nih" balas Diana
" Gak kok. Mau kan? " Ujar Reyhan
" Hmm " sahut Diana sambil mengganggukkan kepalanya. Reyhan memanggil pelayan dan membayar pesanan mereka tadi lalu bergegas menuju rumah sakit. Dimobil Diana tampak sangat cemas dan khawatir dengan keadaan adiknya. Reyhan menggenggam tangan Diana sambil berkata
" Kamu tenang aja ya, adik kamu pasti baik - baik aja"
" Makasih ya Rey kamu udah mau nganterin aku" balas Diana sambil sedikit tersenyum pada Reyhan.
Beberapa menit kemudian mereka pun sampai di rumah sakit tempat adik Diana dirawat. Diana segera menelpon ibunya dan menanyakan Dimana ruangan adiknya. Reyhan pun ikut bersama Diana. Tanpa mereka sadari mereka masih berpegangan tangan sambil mencari ruangan adiknya Diana.
Setelah bertanya pada suster akhirnya Diana tau dimana ruangan adiknya dan segera masuk kesana.
" Bu, indah kenapa Bu? " Tanya Diana dengan raut wajah sedih melihat kondisi adiknya yang terbaring lemah.
" Dia, mencoba bunuh diri Na" jawab ibunya sambil menangis memeluk Diana
" Tapi kenapa Bu? Kenapa Indah melakukan hal itu?" Tanya Diana dengan wajah tak percaya adiknya melakukan hal tersebut.
Ibu Diana terdiam karena melihat Reyhan. Ini merupakan aib bagi keluarga mereka tetapi Reyhan sudah terlanjur mendengarnya.
" Siapa dia?" Ujar ibu Diana yang melirik tajam kearah Reyhan
" Dia Reyhan Bu. Teman satu sekolah Diana. Rey ini ibuku " sahut Diana sambil memperkenalkan mereka.
" Halo Bu. Saya Reyhan Bu" ucap Reyhan
" Saya bu Ratmi. Ibunya Diana" jawab Bu Ratmi ketus
Bu Ratmi memperhatikan Reyhan dari atas kebawah. Reyhan yang diperhatikan seperti itu menjadi gugup dan tampak diam.
" Na, Bu. kalau begitu saya pamit dulu ya soalnya ada janji dengan teman-teman" ujar Reyhan
" Makasih ya Rey udah nganterin aku" balas Diana lalu ia berkata lagi " mau aku anterin keluar"
" Iya sama-sama na. Gausah kamu lebih baik disini jagain ibu dan adik kamu" jawab Reyhan
Reyhan menyalam Bu Ratmi dan berpamitan pulang. Kini diruangan itu hanya ada bu Ratmi, Diana dan adiknya yang masih belum sadar.
" Bu kenapa indah ngelakuin ini Bu? " Tanya Diana lagi karena tadi ibunya tak menjawab pertanyaan nya itu
" Dia hamil ,Na" jawab ibunya
"Apa?" Ujar Diana yang makin terkejut dengan penuturan ibunya lalu ia berkata lagi" ibu bohong kan. Bagaimana indah bisa hamil Bu? Ibu pasti berbohong"
" Ibu tidak pernah berbohong sama kamu na. Ibu saja kaget dengan apa yang dikatakan dokter tadi bahwa indah hamil. Bahkan kehamilannya ini sudah memasuki 3 bulan. Na, bagaimana ini ? Ibu sudah pusing memikirkan nya sejak tadi. Ibu selalu memberitahu indah untuk menjaga diri tapi lihat apa yang dia lakukan pada ibu Na, dia malah mencoreng nama baik keluarga kita" jelas Bu Ratmi
Diana hanya bisa diam dan menangis disamping tempat tidurnya indah. Dia mengelus kepala adiknya tersebut.
" Ndah, kenapa kamu begini dek?" Ujar Diana sambil memeluk adiknya tersebut.
" Ibu, siapa pria yang berani melakukan itu pada indah Bu?" Tanya Diana dengan mata menyala merah karena amarahnya
" Ibu juga tidak tau Na, hanya indah yang tau siapa pria itu tapi sampai sekarang dia masih belum sadar Na" jawab ibunya.
cast pemeran Diana
cast pemeran Reyhan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Dian Citra Utami
Aku br mampir nih thor... awalnya baca karena suka aja liat prolog nya,pas baca eeeehhhh kaget liat visualnya soalnya Aku Fans nya Lin Yi.... 😁😁😁😁
2022-05-19
0
Netty S
Diana versi ku dilraba dilmurat 🥰
2022-02-06
0
HIATUS
Mampir bawa like thor ❤
2021-03-19
1