Love Me My Ex

Love Me My Ex

part 1

Disebuah rumah sakit seorang dokter spesialis yang sangat terkenal akan skil nya yang sangat hebat. Dia adalah dr. Diana Astuti. Diana sudah 5 tahun bekerja di rumah sakit S. Dia masih lajang dikarenakan pengalaman cinta di masa lalu nya yang membuat nya tidak ingin menjalin hubungan lagi karena takut jatuh dilubang yang sama.

Diana terlihat melamun di meja kerjanya sambil menikmati secangkir teh.

" Diana!" Ujar salah satu rekan kerjanya yang membuat lamunan Diana seketika buyar.

" Ada apa, Rin?" Tanya Diana

" Kamu beberapa hari ini aku liat melamun Mulu. Mikirin apaan sih" ujar Ririn

" Gak ada Rin" jawab Diana simpel

" Jujur sama aku Na. Aku tau kamu, kamu ga pernah kayak gini sebelumnya" ujar Ririn

" Rin, aku lagi pusing banget nih " cetus Diana sambil memegang kepalanya

" Pusing kenapa? Kamu sakit,Na?" Ujar Ririn sambil mengecek suhu kening Diana

" Enggak,Rin. Aku pusing mama nyuruh aku cepat - cepat nikah. Kamu kan tau sendiri aku mau fokus sama kerjaan dulu Rin. Lagi pula aku masih trauma tau Rin sama yang namanya cinta" jelas Diana

" Ya Ampun Diana! Aku kirain ada apaan ternyata cuma disuruh nikah doang. Hahaha" cetus Ririn sambil tertawa

"Kok kamu malah ketawa sih." Sungut Diana tampak kesal

" Hehehe sorry deh, Na. Lagian kamu itu ada - ada aja na. Semua cowok itu ga sama Diana sayang."

" Iya ga sama sih, Tapi aku masih trauma Rin. Gara - gara cowok itu" Sahut Diana tampak raut muka sedih pada wajahnya.

Ririn mendekati dan merangkul sahabat sekaligus rekan kerja nya tersebut sembari berkata

" Aku tau Na. Kamu masih belum bisa lupain Reyhan kan. Diana kamu harus secepatnya cari pengganti dia dihati kamu, aku ga mau ya kamu begini terus. Lagian siapa sih yang ga mau sama dokter cantik, pintar lagi. Aku yakin kamu bakalan dapat yang lebih baik dari Reyhan"

" Dia orang yang baik Rin. Aku masih ga percaya dia Setega ini sama aku" ujar Diana sambil menangis

" Tuh kan nangis lagi. Diana udah dong jangan nangis lagi, gini aja kamu pulang jam berapa nanti" ujar Ririn

" Jam 2 Siang. Emangnya kenapa Rin" balas Diana sambil menyeka air matanya

" Oke, kamu nantik ikut aku ya" ajak Ririn sambil nyengir

" Kemana?" Tanya Diana

" Udah ikut aja ya. Pokoknya kamu ga boleh nolak." Pinta Ririn sambil melihatkan wajah memelasnya

" Iya aku ikut" jawab Diana

Ririn tampak senang . Sudah waktunya memeriksa pasien, Diana pun pergi memeriksa pasienya satu persatu. Tiba - tiba seorang perawat menghampirinya.

" Dokter Diana kita ada pasien baru tapi dokter Hendra sedang ada kendala jadi dia mungkin agak datang terlambat jadi bisakah dokter membantu nya"

" Tentu dimana dia" jawab diana sambil berjalan bersama perawat tersebut

" Di ruangan anggrek no 17, Dok. Ini data - datanya dok" jelas perawat sambil memberikan formulir berisi data - data pasien tersebut

Diana langsung memeriksa data tersebut dan langsung masuk keruangan anggrek no 17. Betapa terkejutnya Diana melihat pasien tersebut. Formulir yang ada ditangannya pun berjatuhan.

"Reyhan" ucap Diana

" Ada apa dok?" Tanya perawat

" Tidak ada. Cepat siapkan alat - alatnya saya akan memeriksa pasien dulu" jawab Diana, ia pun menenangkan hatinya. Walaupun sebenarnya ia benci pada Reyhan tapi ia punya sumpah untuk menolong setiap orang yang membutuhkan bantuan nya.

" Baik dok" sahut perawat sambil berangkat menuju ruang tempat perlengkapan yang dibutuhkan

Diana mulai melakukan pemeriksaan pada Reyhan. Beberapa menit kemudian perawat datang sambil membawa perlengkapan yang diminta oleh Diana. Diana mulai melakukan perawatan pada Reyhan.

Setelah selesai Diana langsung keluar dan pergi keruangan nya. Masalalunya yang ingin ia lupakan pun kembali terkenang di ingatannya.

10 tahun yang lalu

Diana masih duduk dikelas 2 SMA. Diana masih belum mengenal tentang fashion dan make up. Dia masih polos dan lugu.

Saat sedang makan dikantin bersama sahabatnya yaitu Ririn, Caca dan Irma, seorang pria menghampirinya.

" Boleh gabung gak"

Dia adalah Reyhan salah satu siswa terpopuler disekolahnya. Reyhan ahli dalam berbagai bidang baik olahraga ataupun akademik dia selalu mendapat juara 1. Banyak siswa yang menyatakan perasaannya pada Reyhan tapi ia selalu menolak nya.

" Boleh banget" sahut Caca

" Makasih ya" ucap Reyhan

Diana tampak memperhatikan Reyhan secara seksama. Dia sebenarnya sudah lama menyimpan perasaan pada Reyhan tapi ia tak berani mengungkapkannya karena ia merasa saingannya terlalu banyak dan sangat kuat.

Reyhan pun memandang kearah Diana , Diana segera merubah pandangan kearah makanan yang sedang disantapnya.

" Kamu Diana kan anak XI IPA 5 " tanya Reyhan

" I...iya " balas Diana gugup tampak malu - malu. Jantung Diana serasa ingin terbang ketika Reyhan memanggil namanya.

" Nanti pulang bareng yuk" ajak Reyhan sambil tersenyum

Teman - teman Diana terkejut karena ini pertama kalinya Reyhan mengajak seseorang pulang bareng, itu pun Diana hanya seorang gadis biasa. Semua mata melirik kearah meja Diana. Hal itu membuat Diana jadi canggung. Caca yang duduk disebelah dia menyenggol lengannya sambil berbisik kearah Diana

" Terima aja Na. "

Diana tampak masih diam tanpa kata.

" Gimana mau gak? " Tanya Reyhan kembali

Diana tiba - tiba berdiri sambil berkata

" Aku ke kelas dulu, bentar lagi buk Berta masuk."

Diana pergi tanpa menjawab ajakan Reyhan. Reyhan hanya tersenyum melihat tingkah Diana. Dia sangat imut sekali dalam batin Reyhan Tak lama bel masuk berbunyi, semua siswa masuk kelas dan memulai pelajarannya. Diana tampak tak fokus pada pelajaran karena masih memikirkan ajakan Reyhan tadi.

Tak terasa bel tanda waktu pulang telah berbunyi, Diana masih tampak diam membisu.

" Diana" panggil Ririn

Diana tampak diam tak menghiraukan. Ririn pun menghampiri dan menepuk meja Diana yang membuat Diana kaget dan berkata

" Iya buk"

Teman - teman Diana tampak tertawa.

" Buk Berta mana?" Tanya Diana

" Udah keluar dari tadi ,Na." Balas Irma

" Dia pasti ga sadar buk Berta keluar, orang dari tadi mikirin Reyhan Mulu" ejek Caca

" Iya nih, udah Na. Terima aja ajakan Reyhan. Jarang - jarang Lo dia mau ngajak orang pulang bareng" timpal Ririn

" Ih kalian apaan sih. Aku bakal pulang naik angkot aja " cetus Diana sambil merapikan barang-barang nya.

" Diana sayang, pokoknya kamu harus pulang bareng Reyhan. Kamu kan tau sicantik sekolah ini selalu mengolok - olok kita. Aku yakin dia pasti bakalan kesal banget kalau kamu pulang bareng Reyhan" pinta Caca

" Ca, aku ga mau manfaatin Reyhan cuma buat hal begituan. Lagian aku ga pernah nganggap sesil itu musuh kok. Dia kan juga teman kita Ca. " Jelas Diana sambil menggendong tas di pundaknya

" Diana, kamu terbuat dari apa sih udah dihina dan selalu diolok- olok sama sesil masih aja anggap dia teman. Kalau aku mah ogah banget nganggap penyihir kayak dia temen"umpat Irma kesal

" Udah deh ya. Mendingan sekarang kita pulang aja . Aku yakin Reyhan pasti juga udah pulang kok." Pinta Diana

Mereka meninggalkan kelas dan berjalan kearah gerbang sekolah. Teman - teman Diana tampak masih menciloteh kesal padanya. Tampak Reyhan dari kejauhan melambaikan tangan pada Diana yang membuat jantung Diana berdetak kencang.

Kok dia belum pulang sih batin Diana

Teman - teman dia segera menarik dia kearah Reyhan.

" Rey, kamu harus bawa teman kami pulang dengan selamat ya ga boleh lecet sedikitpun" pinta Ririn

" Sip Rin. Aku bakal jagain dia kok" balas Reyhan

" Gausah Rey. Aku bisa pulang naik angkot kok lagi pula aku ga mau ngerepotin kamu" tolak Diana

" Aku ga ngerasa direpotin kok Na." Ujar Reyhan

Diana tampak diam tak tau harus menjawab apa lagi.

" Na, Udah deh naik aja " pinta Irma

Reyhan membukakan pintu mobilnya untuk Diana. Dengan perasaan ragu - ragu Diana masuk kedalam.

" Kalian mau bareng juga gak" ajak Reyhan pada teman- teman Diana

" Gausah repot- repot Rey. Bentar lagi supir papi aku jemput kok, kamu antar Diana aja ya" jawab Caca

" Yaudah kalau gitu kita berangkat ya" ujar Reyhan sambil menaiki mobilnya.

Teman - teman Diana melambaikan tangan pada Diana sambil tersenyum Diana pun membalasnya.

Diperjalanan suasana hening dan bisu, Reyhan membuka percakapan

" Rumah kamu arahnya kemana , Na.?" Tanya Reyhan

" Di perumahan mawar no 11 Rey" jawab Diana singkat

" Ternyata rumah kita searah tapi kenapa aku ga pernah lihat kamu didaerah itu ya" tanya Reyhan lagi

" Aku jarang keluar Rey, palingan kalau keluar cuma pergi belanja kepasar dan kesekolah aja Rey" balas Diana

Mereka asik mengobrol walaupun Diana tampak masih agak canggung. Reyhan menghentikan mobilnya di sebuah cafe.

" Makan dulu yuk" ajak Reyhan

" Gausah Rey, aku masih kenyang" tolak Diana

" Plis, temenin aku ya. Aku yang traktir" pinta Reyhan

" Tapi Rey.." belum selesai Diana berbicara Reyhan memotong nya.

" Na, cuma sebentar doang kok. Mau ya" ucap Reyhan

" Hmm " ujar Diana mengganggukkan kepalanya.

Mereka masuk kedalam cafe dan Reyhan mempersilahkan Diana duduk.

" Mau pesan apa mas, mbak?" Tanya seorang pelayan sambil memberikan buku menu makanan

" Kamu mau apa ,Na" Tanya Reyhan

Dia terkejut melihat harga makanan pada menu tersebut.

Ya Ampun mahal - mahal banget sih makanannya. Kalau gini uang belanja aku seminggu juga ga akan cukup bayar makanan ini batin Diana

"Aku pesan es teh aja deh" ujar Diana

" Serius cuma es teh aja, Na" tanya Reyhan

Diana menganggukkan kepalanya.

" Mbak kalau gitu saya pesan es teh nya 2 sama steak nya juga dua ya mbak " ujar Reyhan pada pelayan

" Ada lagi mas" tanya pelayan

" Gak mbak itu aja" jawab Reyhan

" Baiklah mas tunggu sebentar ya " ucap pelayan sembari pergi menyiapkan pesanan mereka

" Rey, kok mesan steak nya dua " tanya Diana

" Buat kamu satu" jawab Reyhan

" Rey aku ga suka steak mending batalin aja ya pesanannya" ujar Diana

" Na, udah kali ini aku traktir kamu ya. Plis jangan nolak ya" pinta Reyhan

" Iya , Rey" sahut Diana

Beberapa menit kemudian pelayan datang membawa pesanan mereka dan mempersilahkan mereka makan. Diana tampak hanya memperhatikan makanan tersebut.

Gimana cara makannya ya? Aku kan ga bisa pakai garpu sama sendok. Biasanya dirumah makan pakai tangan aja. Aduh gimana ya batin Diana

" Kok gak dimakan, na? " Tanya Reyhan

" Mmm...itu... Aku ga tau cara makannya" jawab Diana malu-malu

Reyhan tersenyum dan berdiri dibelakang Diana. Dia mengajarkan Diana cara memotong steak, jantung Diana berdebar begitu kencang. Wajah Reyhan sekarang tepat disampingnya.

Ya Ampun! Apakah ini mimpi? Kalau iya tolong jangan bangunkan aku dulu batin Diana

Bukannya memperhatikan cara Reyhan memotong steaknya Diana malah melirik kearah wajah Reyhan. Reyhan pun melirik kearah Diana. Mata mereka saling beradu pandang. Tiba - tiba handphone Diana bergetar yang membuat nya terkejut. Itu adalah panggilan dari ibunya Diana. Reyhan pun kembali duduk ke tempatnya semula.

" Halo Bu" ujar Diana

" Na, kamu dimana? Cepetan pulang adikmu masuk rumah sakit" sahut ibu Diana

"Apa buk? Iya buk Diana kesana Sekarang" ucap Diana panik dan mematikan teleponnya.

" Kamu kenapa ,Na?" Tanya Reyhan heran melihat wajah panik Diana

" Adik aku masuk rumah sakit Rey. Rey aku pergi duluan ya kalau gitu" jawab Diana sembari ingin pergi

Reyhan menarik tangan Diana

" Aku anterin ya" ajak Reyhan

" Gak ngerepotin kamu nih" balas Diana

" Gak kok. Mau kan? " Ujar Reyhan

" Hmm " sahut Diana sambil mengganggukkan kepalanya. Reyhan memanggil pelayan dan membayar pesanan mereka tadi lalu bergegas menuju rumah sakit. Dimobil Diana tampak sangat cemas dan khawatir dengan keadaan adiknya. Reyhan menggenggam tangan Diana sambil berkata

" Kamu tenang aja ya, adik kamu pasti baik - baik aja"

" Makasih ya Rey kamu udah mau nganterin aku" balas Diana sambil sedikit tersenyum pada Reyhan.

Beberapa menit kemudian mereka pun sampai di rumah sakit tempat adik Diana dirawat. Diana segera menelpon ibunya dan menanyakan Dimana ruangan adiknya. Reyhan pun ikut bersama Diana. Tanpa mereka sadari mereka masih berpegangan tangan sambil mencari ruangan adiknya Diana.

Setelah bertanya pada suster akhirnya Diana tau dimana ruangan adiknya dan segera masuk kesana.

" Bu, indah kenapa Bu? " Tanya Diana dengan raut wajah sedih melihat kondisi adiknya yang terbaring lemah.

" Dia, mencoba bunuh diri Na" jawab ibunya sambil menangis memeluk Diana

" Tapi kenapa Bu? Kenapa Indah melakukan hal itu?" Tanya Diana dengan wajah tak percaya adiknya melakukan hal tersebut.

Ibu Diana terdiam karena melihat Reyhan. Ini merupakan aib bagi keluarga mereka tetapi Reyhan sudah terlanjur mendengarnya.

" Siapa dia?" Ujar ibu Diana yang melirik tajam kearah Reyhan

" Dia Reyhan Bu. Teman satu sekolah Diana. Rey ini ibuku " sahut Diana sambil memperkenalkan mereka.

" Halo Bu. Saya Reyhan Bu" ucap Reyhan

" Saya bu Ratmi. Ibunya Diana" jawab Bu Ratmi ketus

Bu Ratmi memperhatikan Reyhan dari atas kebawah. Reyhan yang diperhatikan seperti itu menjadi gugup dan tampak diam.

" Na, Bu. kalau begitu saya pamit dulu ya soalnya ada janji dengan teman-teman" ujar Reyhan

" Makasih ya Rey udah nganterin aku" balas Diana lalu ia berkata lagi " mau aku anterin keluar"

" Iya sama-sama na. Gausah kamu lebih baik disini jagain ibu dan adik kamu" jawab Reyhan

Reyhan menyalam Bu Ratmi dan berpamitan pulang. Kini diruangan itu hanya ada bu Ratmi, Diana dan adiknya yang masih belum sadar.

" Bu kenapa indah ngelakuin ini Bu? " Tanya Diana lagi karena tadi ibunya tak menjawab pertanyaan nya itu

" Dia hamil ,Na" jawab ibunya

"Apa?" Ujar Diana yang makin terkejut dengan penuturan ibunya lalu ia berkata lagi" ibu bohong kan. Bagaimana indah bisa hamil Bu? Ibu pasti berbohong"

" Ibu tidak pernah berbohong sama kamu na. Ibu saja kaget dengan apa yang dikatakan dokter tadi bahwa indah hamil. Bahkan kehamilannya ini sudah memasuki 3 bulan. Na, bagaimana ini ? Ibu sudah pusing memikirkan nya sejak tadi. Ibu selalu memberitahu indah untuk menjaga diri tapi lihat apa yang dia lakukan pada ibu Na, dia malah mencoreng nama baik keluarga kita" jelas Bu Ratmi

Diana hanya bisa diam dan menangis disamping tempat tidurnya indah. Dia mengelus kepala adiknya tersebut.

" Ndah, kenapa kamu begini dek?" Ujar Diana sambil memeluk adiknya tersebut.

" Ibu, siapa pria yang berani melakukan itu pada indah Bu?" Tanya Diana dengan mata menyala merah karena amarahnya

" Ibu juga tidak tau Na, hanya indah yang tau siapa pria itu tapi sampai sekarang dia masih belum sadar Na" jawab ibunya.

cast pemeran Diana

cast pemeran Reyhan

Terpopuler

Comments

Dian Citra Utami

Dian Citra Utami

Aku br mampir nih thor... awalnya baca karena suka aja liat prolog nya,pas baca eeeehhhh kaget liat visualnya soalnya Aku Fans nya Lin Yi.... 😁😁😁😁

2022-05-19

0

Netty S

Netty S

Diana versi ku dilraba dilmurat 🥰

2022-02-06

0

HIATUS

HIATUS

Mampir bawa like thor ❤

2021-03-19

1

lihat semua
Episodes
1 part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 part 5
6 part 6
7 part 7
8 part 8
9 part 9
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 part 30
31 part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35
36 part 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 part 60
61 part 61
62 part 62
63 part 63
64 Part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75
76 part 76
77 part 77
78 part 78
79 part 79
80 part 80
81 part 81
82 part 82
83 part 83
84 part 84
85 part 85
86 part 86
87 part 87
88 part 88
89 part 89
90 part 90
91 part 91
92 part 92
93 part 93
94 part 94
95 part 95
96 part 96
97 part 97
98 part 98
99 part 99
100 part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 part 104
105 part 105
106 part 106
107 part 107
108 part 108
109 part 109
110 part 110
111 part 111
112 part 112
113 part 113
114 part 114
115 part 115
116 part 116
117 part 117
118 part 118
119 part 119
120 part 120
121 part 121
122 part 122
123 part 123
124 part 124
125 part 125
126 part 126
127 part 127
128 part 128
129 part 129
130 part 130
131 part 131
132 part 132
133 part 133
134 part 134
135 part 135
136 part 136
137 part 137
138 part 138
139 part 139
140 part 140
141 part 141
142 part 142
143 part 143
144 part 144
145 part 145
146 part 146
147 part 147
148 part 148
149 part 149
150 part 150
151 part 151
152 part 152
153 part 153
154 part 154
155 part 155
156 part 156
157 part 157
158 part 158
159 part 159
160 part 160
161 part 161
162 part 162
163 part 163
164 part 164
165 part 165
166 part 166
167 S2 Part 1
168 S2 Part 2
169 S2 Part 3
170 S2 Part 4
171 S2 Part 5
172 S2 Part 6
173 S2 Part 7
174 S2 Part 8
175 S2 Part 9
176 S2 Part 10
177 S2 Part 11
178 S2 Part 12
179 S2 Part 13
180 S2 Part 14
181 S2 Part 15
182 S2 Part 16
183 S2 Part 17
184 S2 Part 18
185 S2 Part 19
186 S2 Part 20
187 S2 Part 21
188 S2 Part 22
189 S2 Part 23
190 S2 Part 24
191 S2 Part 25
192 S2 Part 26
193 S2 Part 27
194 S2 Part 28
195 S2 Part 29
196 S2 Part 30
197 S2 Part 31
198 S2 Part 32
199 S2 Part 33
200 S2 Part 34
201 S2 Part 35
202 S2 Part 36
203 S2 Part 37
204 S2 Part 38
205 S2 Part 39
206 S2 Part 40
207 S2 Part 41
208 S2 Part 42
209 S2 Part 43
210 S2 Part 44
211 S2 Part 45
212 S2 Part 46
213 S2 Part 47
214 S2 Part 48
215 S2 Part 49
216 S2 Part 50
217 S2 Part 51
218 S2 Part 52
219 S2 Part 53
220 S2 Part 54
221 S2 Part 55
222 S2 Part 56
223 S2 Part 57
224 S2 Part 58
225 S2 Part 59
226 S2 Part 60
227 S2 Part 61
228 S2 Part 62
229 S2 Part 63
230 S2 Part 64
231 S2 Part 65
232 S2 Part 66
233 S2 Part 67
234 S2 Part 68
235 S2 Part 69
236 S2 Part 70
237 S2 Part 71
238 S2 Part 72
239 S2 Part 73
240 S2 Part 74
241 S2 Part 75
242 S2 Part 76
243 S2 Part 77
244 S2 Part 78
245 S2 Part 79
246 Next
Episodes

Updated 246 Episodes

1
part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
part 5
6
part 6
7
part 7
8
part 8
9
part 9
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
part 30
31
part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35
36
part 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
part 60
61
part 61
62
part 62
63
part 63
64
Part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75
76
part 76
77
part 77
78
part 78
79
part 79
80
part 80
81
part 81
82
part 82
83
part 83
84
part 84
85
part 85
86
part 86
87
part 87
88
part 88
89
part 89
90
part 90
91
part 91
92
part 92
93
part 93
94
part 94
95
part 95
96
part 96
97
part 97
98
part 98
99
part 99
100
part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
part 104
105
part 105
106
part 106
107
part 107
108
part 108
109
part 109
110
part 110
111
part 111
112
part 112
113
part 113
114
part 114
115
part 115
116
part 116
117
part 117
118
part 118
119
part 119
120
part 120
121
part 121
122
part 122
123
part 123
124
part 124
125
part 125
126
part 126
127
part 127
128
part 128
129
part 129
130
part 130
131
part 131
132
part 132
133
part 133
134
part 134
135
part 135
136
part 136
137
part 137
138
part 138
139
part 139
140
part 140
141
part 141
142
part 142
143
part 143
144
part 144
145
part 145
146
part 146
147
part 147
148
part 148
149
part 149
150
part 150
151
part 151
152
part 152
153
part 153
154
part 154
155
part 155
156
part 156
157
part 157
158
part 158
159
part 159
160
part 160
161
part 161
162
part 162
163
part 163
164
part 164
165
part 165
166
part 166
167
S2 Part 1
168
S2 Part 2
169
S2 Part 3
170
S2 Part 4
171
S2 Part 5
172
S2 Part 6
173
S2 Part 7
174
S2 Part 8
175
S2 Part 9
176
S2 Part 10
177
S2 Part 11
178
S2 Part 12
179
S2 Part 13
180
S2 Part 14
181
S2 Part 15
182
S2 Part 16
183
S2 Part 17
184
S2 Part 18
185
S2 Part 19
186
S2 Part 20
187
S2 Part 21
188
S2 Part 22
189
S2 Part 23
190
S2 Part 24
191
S2 Part 25
192
S2 Part 26
193
S2 Part 27
194
S2 Part 28
195
S2 Part 29
196
S2 Part 30
197
S2 Part 31
198
S2 Part 32
199
S2 Part 33
200
S2 Part 34
201
S2 Part 35
202
S2 Part 36
203
S2 Part 37
204
S2 Part 38
205
S2 Part 39
206
S2 Part 40
207
S2 Part 41
208
S2 Part 42
209
S2 Part 43
210
S2 Part 44
211
S2 Part 45
212
S2 Part 46
213
S2 Part 47
214
S2 Part 48
215
S2 Part 49
216
S2 Part 50
217
S2 Part 51
218
S2 Part 52
219
S2 Part 53
220
S2 Part 54
221
S2 Part 55
222
S2 Part 56
223
S2 Part 57
224
S2 Part 58
225
S2 Part 59
226
S2 Part 60
227
S2 Part 61
228
S2 Part 62
229
S2 Part 63
230
S2 Part 64
231
S2 Part 65
232
S2 Part 66
233
S2 Part 67
234
S2 Part 68
235
S2 Part 69
236
S2 Part 70
237
S2 Part 71
238
S2 Part 72
239
S2 Part 73
240
S2 Part 74
241
S2 Part 75
242
S2 Part 76
243
S2 Part 77
244
S2 Part 78
245
S2 Part 79
246
Next

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!