Diana dan ibunya hanya bisa menunggu indah sadar karena hanya indah yang bisa menjawab semua pertanyaan mereka.
" Na, pria tadi sepertinya orang baik" ucap Bu Ratmi membuka percakapan
" Iya Bu. Dia sangat baik Bu" jawab Diana
" Apa kau menyukainya" Tanya Bu Ratmi
" Ah ibu. Diana tidak suka dia" sahut Diana dengan wajah memerah
" Diana sayang ibu tau kamu suka dia. Lihat saja wajah mu sekarang ini dan tatapan mu padanya tadi, tapi ibu harap kau jangan terlalu dekat dengan dia " jelas Bu Ratmi
" Kenapa Bu?" Tanya Diana bingung
" Ibu lihat dia dari keluarga kaya, ibu takut dia hanya mempermainkan mu saja sayang. Ibu tidak mau anak ibu tersakiti" jelas Bu Ratmi
Diana tampak diam dan tidak berkata apa - apa lagi.
Kenapa ibu sepertinya tidak menyukai Reyhan batin Diana
Indah tampak menggerakkan jari jemarinya.
" Indah sadar Na" ujar Bu Ratmi
Diana dan Bu Ratmi pun mendekati indah.
" Ibu, ka Ana" ucap indah
" Iya sayang. Bagaimana keadaan kamu sayang" ujar Bu Ratmi yang sedari tadi mengkhawatirkan nya.
" Indah dimana Bu?" Tanya indah sambil melihat sekelilingnya
" Kamu ada dirumah sakit sayang" jawab Bu Ratmi lalu Bu Ratmi berkata lagi" sebenarnya apa yang terjadi ndah?"
Indah tampak menangis dan memeluk ibunya yang berada didekatnya.
" Kenapa ibu tidak membiarkan indah mati saja Bu?" Ujar indah sambil menangis
" Sayang kamu ga boleh bilang gitu. Semua masalah pasti ada penyelesaiannya ndah bukan dengan cara begini" jelas Bu Ratmi yang juga menitikkan air matanya
" Siapa yang melakukannya" tanya Diana spontan
Indah tampak hanya diam dan menangis. Diana bertanya kembali dengan suara tinggi pada indah yang membuatnya takut dan menjawab
" Dia...di..a...dia.... Dion kak" jawab indah terbata- bata sambil berderai air mata
" Dion siapa?" Tanya Diana karena merasa tak tau dengan orang tersebut.
" Dia pacar indah kak. Dia tinggal di dekat rumah kita kak di rumah Jay. Dia berjanji akan bertanggung jawab kak tapi saat indah ingin menemuinya dia sudah pindah keluar negeri kak" jelas indah sambil menangis tersedu - sedu
" Kenapa kamu sebodoh ini sih indah?" Bentak Diana
" Kamu baru kenal dia dan mau aja memberikan hal paling berharga didiri kamu cuma untuk cinta! Ya Ampun indah kakak gak habis pikir ya sama kelakuan kamu ini" tambah Diana
Indah hanya bisa menangis mendengar perkataan kakaknya. Ia tau bahwa dirinya salah. Bu Ratmi sebenarnya sangat kecewa pada indah tapi mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur, Bu Ratmi hanya bisa menangis sambil memeluk putrinya tersebut.
" Sudah! ini semua sudah terjadi. Diana sudah jangan marah - marah lagi" ujar Bu Ratmi
" Tapi Bu" bantah Diana, belum selesai Diana berbicara ibunya sudah memotongnya
" Sudah Diana!"
Indah yang takut melihat kakak dan ibunya adu mulut hanya bisa menangis dan memeluk ibunya dengan erat.
Seorang dokter yang ditemani perawat pun datang untuk memeriksa kondisi indah.
" Baiklah bu, anak ibu harus dirawat dulu disini selama beberapa hari untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut " ujar dokter
" Apa tidak bisa pulang sekarang dok? " Tanya Bu Ratmi
" Bisa buk, tapi untuk perawatan lebih optimal lagi lebih baik dia dirawat dulu bu" jawab dokter
" Saya ingin pulang saja dok" timpal Indah
" Tapi kesehatan kamu belum optimal sayang" balas Bu Ratmi
" Indah ga mau disini Bu. Pulang aja ya Bu" pinta Indah pada Bu Ratmi
" Yasudah Bu, kalau itu maunya saya akan menuliskan resep obat saja untuk nya. Indah harus rutin meminum obatnya ya, jangan terlalu banyak pikiran dan stress itu bisa berpengaruh pada bayi mu" jelas dokter
Indah hanya mengganggukan kepalanya. Diana segera pergi ke bagian administrasi untuk membayar akan tetapi perawat mengatakan administrasinya sudah dibayar.
" Siapa yang membayarnya sus?" Tanya Diana
" Dia hanya mengatakan dari hamba Allah saja mbak dia tidak memberitahu namanya" jawab suster
" Terimakasih ya sus" balas Diana
Siapa ya yang telah membayar biaya administrasi indah? Apa mungkin Reyhan? Ah tidak mungkin, siapapun itu dia pasti orang baik. Dia mengerti kondisi keuangan kami yang sangat sulit ini. Terima kasih ya Allah semoga orang tersebut dimudahkan rezekinya
Diana segera pergi ke apotik untuk menebus obat indah lalu mereka pun pulang.
Sesampainya di rumah Bu Ratmi mengantar indah untuk istirahat ke kamarnya lalu ia menghampiri Diana yang sedang duduk diruang tamu.
" Kamu bayar pakai apa uang administrasinya na? " Tanya Bu Ratmi
" Diana ga bayar Bu, tadi kata susternya udah di bayarin Bu" jawab Diana
" Siapa yang bayar?"
" Ga tau Bu, kata susternya tadi orangnya cuma bilang dari hamba Allah aja Bu" balas Diana
" Bu, Diana mandi dulu ya" ujar Diana lagi
" Yasudah pergilah" sahut Bu Ratmi
Diana segera bergegas ke kamarnya, saat hendak mengambil handuk handphone Diana berdering. Nomor yang menelponnya tidak ada namanya. Diana mengangkat telpon tersebut
" Halo ini siapa ya?" Tanya Diana
" Hai, ini aku Reyhan" jawab seseorang dari telpon tersebut
Reyhan nelpon aku
" Iya Rey, ada apa?" Balas Diana, sebenarnya hati Diana Sangat senang sekali Reyhan menelponnya.
" Gimana kabar adik kamu?" Tanya Reyhan
" Adik aku baik-baik aja kok Rey" jawab Diana
" Hmm, Na besok kita kesekolah bareng mau gak" pinta Reyhan
" Apa? Kesekolah bareng." Pekik Diana
" Iya" seru Reyhan
" Aduh gimana ya? Apa ga ngerepotin kamu Rey?" Tolak Diana secara halus walaupun sebenarnya dia sangat menginginkanya
" Gak kok Na, malahan aku seneng dijalan ada temen ngobrol" sahut Reyhan
" Yaudah, oke deh kalau gitu" jawab Diana
" Oke sampai jumpa besok ya" ujar Reyhan,ia tampak begitu senang Diana mau menerima ajakannya
" Iya sampai jumpa besok" balas Diana lalu menutup telpon
Diana pun tersenyum-senyum sendiri kegirangan lalu pergi mandi.
Hari - hari Diana begitu menyenangkan bersama Reyhan setiap harinya. Mereka selalu bersama hingga suatu hari Reyhan mengajak Diana kesebuah taman dan menyatakan perasaannya kepada Diana. Diana merasa begitu bahagia dan menerima perasaan Reyhan padanya. Tapi disatu sisi Diana juga sedih melihat kondisi adiknya. Ia selalu berusaha menghibur indah agar tidak sedih. Walaupun banyak mulut yang berkata jelek tentang keluarga mereka Diana tidak pernah memperdulikannya. Dia hanya berfokus pada kebahagiaan dirinya dan keluarganya. Hingga hari itu tiba, Reyhan mengajak Diana bertemu disebuah cafe.
" Sayang, maaf aku telat" ujar Diana
Reyhan tampak diam dengan tatapan dingin. Ia tak pernah seperti ini sebelumnya.
" Apa kau marah padaku?"Tanya Diana, akan tetapi Reyhan hanya diam dan langsung berdiri
" Kita putus" ucap Reyhan dengan lantang
" Kamu bohongkan sayang, kita baik-baik aja selama ini kenapa kamu mau putus" tanya Diana merasa tak percaya dengan kata - kata Reyhan
" Aku ga bohong, aku mau putus! Lebih baik kamu jauhin aku mulai sekarang jangan pernah dekatin aku lagi!" pinta Reyhan
" Aku ga mau Rey, aku sayang sama kamu. Aku ga mau kita putus Rey" ujar Diana tanpa terasa air matanya terjatuh
" Tapi aku ga sayang sama kamu. Selama ini aku cuma main-main aja sama kamu. Asal kamu tau seorang anak bangsawan terkenal kayak aku gak mungkin mau sama keluarga miskin dan keluarga yang punya adik Hamil diluar nikah kayak kamu. Lebih baik kamu jauh - jauh dari aku" jelas Reyhan lalu pergi meninggalkan Diana sendiri dicafe tersebut.
Diana hanya bisa menangis dan merasa sakit hati dengan ucapan Reyhan yang menghinanya dan keluarganya. Handphone Diana berdering dia pun mengangkatnya
" Diana, adikmu mau melahirkan!" Ujar Bu Ratmi
Diana segera bergegas kerumah sakit. Dirumah sakit tampak Bu Ratmi sedang cemas diluar dengan keadaan indah.
" Bagaimana indah Bu?" Ujar Diana
" Ibu belum tau nak, dia masih diperiksa dokter" ujar Bu Ratmi
" Kamu kenapa Na?" Tanya Bu Ratmi karena melihat mata Diana begitu sembab dan merah
" Tidak apa-apa Bu" jawab Diana
" Dimana Reyhan?" Tanya Bu Ratmi lalu ia berkata lagi" bukannya kamu sedang bersama dia tadi"
Diana hanya diam membisu. Tiba - tiba dokter keluar.
" Bagaimana anak dan cucu saya dok?" Tanya Bu Ratmi cemas
" Bayinya lahir dengan selamat Bu tapi..."ucap dokter tersebut
" Tapi apa dokter?" Tanya Diana
" Kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Tuhan berkehendak lain ibunya tidak selamat karena pendarahan hebat yang dialaminya" jawab dokter tersebut
Bu Ratmi dan Diana masuk kedalam sambil menangis melihat kondisi indah. Diana tampak terduduk lemas sambil menangis.
Kenapa hidupku seperti ini ya Allah? Kenapa kebahagiaan ku kau renggut dari ku batin Diana
Seorang suster pun datang membawa bayi indah dan memberikannya pada Bu Ratmi.
Setelah selesai pemakaman indah tampak Diana masih memandangi makam indah yang masih merah. Teman-teman Diana pun datang merangkulnya
" Na, yang sabar ya" ujar Ririn
Diana tampak hanya menangis. Kata-kata Reyhan masih terngiang-ngiang ditelinganya yang membuatnya merasa sangat benci pada Reyhan
Aku membenci mu Reyhan
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Gantengku
semangaat
2021-06-05
0
zien
Semoga sukses selalu ❤❤❤
2021-03-24
1
Othor Santai Maksimal❤🖤
nyimak
2021-03-19
1