pacar pertamaku

setelah selesai makan siang, Brian membawaku kesebuah taman. taman ini begitu asri, bersih dan udaranya sangat sejuk. ditempat ini bukan hanya tempat para sepasang kekasih namun ada juga beberapa keluarga yang bermain bersama anak-anaknya. pandangan ku tertuju pada seorang anak yang sedang asyik bermain bersama ayahnya dan ibunya duduk memperhatikan mereka bermain. "wah keluarga yang harmonis" gumamku dalam hati.

"ve, duduk disitu aja yuk" ajak Brian

tanpa menjawab aku mengikuti langkah kakinya.

"ve Lo tahu gak, kalau gue lagi sedih karena masalah, gue sering datang ke taman ini. saat melihat anak-anak kecil bermain dengan bahagia disini membuat gue iri"

"iri kenapa?" tanyaku heran

"gue iri, karena orangtua mereka ada waktu buat bermain bersama mereka. sedangkan gue, orangtua gue selalu sibuk sejak gue kecil hingga sebesar ini gak pernah tuh mereka punya waktu buat gue" jelasnya panjang kali lebar

"kasihan juga ya Brian" ucapku dalam hati.

"tapi Lo tahu gak, Sekarang gue ngerasa hidup gue sedikit berbeda semenjak Lo hadir dihidup gue" lanjutnya yang membuat aku kaget

"Mak.... maksud Lo?" tanyaku dengan gugup

"maksud gue,. Lo udah merubah hidup gue ve. gue ingin Lo lebih dari teman buat gue.

ve gue bisa nanya sesuatu gak sama lo?"

"tanya aja, mumpung bertanya masih gratis" ucapku sedikit tertawa.

"gue serius. gue mau nanya apa Lo udah punya pacar?" ucapnya dengan wajah serius

degh..

seketika jantungku berdetak lebih kencang dari biasanya. duh apaan nih jantung gue kok jadi gak karuan gini sih. dan apa... apa maksud perkataan Brian ini. apa dia sedang menyatakan perasaannya padaku. ah kenapa... kenapa dengan cara begini. duh wajahku pasti sudah memerah. ahk Brian ucapan mu membuatku malu.

"ve, velia" panggil Brian yang mengagetkan ku

"eh i...iya.. a...ada apa Brian eh salah Mak... maksudnya itu tadi kau ngomong apa?" jawabku dengan gugup.

"novelia Natalie, bersediakah engkau menjadi pacarku?" ucapnya sambil memegang tanganku

"ta... tapikan kita baru aja dekat" jawabku

"iya aku tahu ve, tapi aku gak bisa bohongi perasaan ku. aku mencintaimu velia" ucapnya dengan menatap wajahku.

aku bingung harus berkata apa. aku juga tidak mampu berbohong jika hatiku juga sudah nyaman dengan keberadaan Brian di sisiku, namun satu sisi aku teringat akan ucapan leo tentang Brian yang suka mematahkan hati perempuan dan teman-teman sekelas ku sering mengatakan jika Brian adalah playboy.

apa yang harus ku katakan pada Brian kali ini.

"ve jika memang kau tak menerima ku, aku tak apa" jawabnya dengan perlahan melepaskan tanganku yang digenggamnya sedari tadi.

"Brian bukan begitu maksudku. ak.. aku ha... hanya sedikit gugup karena ini terlalu tiba-tiba"

"lalu apakah jawaban mu ve?"

"Hem.. tentang itu aku... aku juga nyaman berada dekatmu. tapi aku takut jika nanti hatiku terluka" ucapku sambil menunduk.

"ve aku janji tidak akan melukai hatimu, tatap mataku ve, aku serius. lihat mataku apakah aku sedang berbohong atau tidak" ucapnya menyakinkan ku.

"baiklah Brian, mari kita coba" jawabku dengan tersenyum

"Mak... maksudnya Ki... kita jadi.. an ve?"

"I..iy.. iya" jawabku gugup

Brian begitu senang mendengar jawabku, dia menjadi seperti anak kecil yang ada ditaman ini dia melompat-lompat kegirangan. "terimakasih velia" ucapnya sambil memelukku.

<~~~~~~~>

Brian menepati janjinya untuk mengantarkan ku pulang pukul 4 sore. betapa bahagianya aku hari ini, setelah sekian lama kini aku memiliki kekasih hati. ah Brian rasanya aku ingin selalu bersamamu.

saat aku asyik menghayal, tiba-tiba ponselku bergetar.

derttt... derttt... derttt

panggilan masuk dari leo.

**halo" sapanya dari sana

"hai my leo" ucapku dengan gembira

"eh tumben Li nada bicara Lo senang banget, kayaknya ada sesuatu hal gembira ni"

rasanya aku ingin segera memberitahukan leo tentang hubungan ku dan Brian, namun aku kembali teringat bahwa Leo kurang menyukai Brian jadi ku urungkan niatku memberitahu dia.

"Lia, Lo masih bernafaskan?"

"masih lah, Lo ya sahabat yang jahat. masa sahabat nya didoain ninggal" ucapku kesal

"hahaha gue kan nanya soalnya Lo tiba-tiba diam. oh iya gue udah di depan rumah Lo nih. cepatan turun, gue udah mau telat nih" ucap leo yang seketika menyadarkan ku, jika hari ini aku janji menemaninya bermain futsal.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!