Ke esokan paginya, Lusi sudah memulai pekerjaanya, dia bekerja sesuai dengan apa yang telah di intruksikan Syu'eb.
Kebiasaanya di rumah, membuat Lusi tidak kaget lagi dalam menghadapi pekerjaanya yang sekarang.
Pagi itu Lusi menyiapkan sarapan dengan menu nasi goreng telor mata sapi, dan setelah selesai, ia segera menatanya di meja.
"Akhirnya selesai juga." Lusi tersenyum menghiasi paginya.
Tak berseling lama, Jon keluar dari kamarnya dengan style officenya.
Ketika menuruni tangga, Jon mencium aroma yang benar benar menggugah selera dan membuatnya lapar.
Jon mendapati sajian sarapan yang sudah siap di meja makanya.
"Wow," Jon yang berdecak kagum.
Tanpa menunggu aba aba lagi, Jon langsung menyantap menu sarapan yang ada di mejanya itu.
"Hmmmm… enak." John menikmati sarapan paginya.
Lusi yang memperhatikan Jon makan dengan lahap, merasa sangat senang sekali.
"Uhuk.. uhuk.. "Jon tersedak.
Dengan sigap Lusi memberikan air minum yang telah di tuangkanya ke dalam gelas itu kepada Jon.
"Pelan pelan saja, Tuan." Lusi sedikit khawatir.
Jon langsung menghentikan sarapanya, dan berbalik memandang Lusi.
"Apakah ini kamu yang membuatnya?" John memandang Lusi.
"I ya, Tuan." Lusi mengangguk.
"Rasanya enak, dan jujur aku suka." John yang merasa puas.
"Baiklah, aku berangkat dulu." John berlalu meninggalkan Lusi.
Belum sampai pintu, Jon menghentikan langkah dan membalikan badanya.
"O ya Lusi, tolong kau siapkan makan siangku nanti, dan antarkan ke kantorku!" titah Jon.
"Ba… ba.. baik Tuan." Lusi yang terbata.
"Nanti aku akan menyuruh supir untuk menjemputmu." Jon melanjutkan kembali langkahnya.
Lusi masih bingung dengan permintaan Jon, mengapa harus Lusi yang mengantarkan makananya ke kantor, padahal ini semua di luar apa yang telah di intruksikan paman Syu'eb.
Sambil menunggu waktu siang, Lusi mengumpulkan baju baju kotor Jon, untuk di cucinya.
Dengan semangat, Lusi menyelesaikan pekerjaanya, karena dia sadar sebentar lagi dia harus mengantarkan makan siang Jon ke kantornya.
Tink… Tonk..
Lusi yang mendengar suara bel bergegas keluar untuk membukakan pintunya.
Ckrekk…
"Maaf dengan ibu Lusi?" tanya kurir.
"I ya, dengan saya sendiri." jawab Lusi.
"Ini Bu, ada kiriman paket, dan ibu tanda tangani di sini," kurir itu menyodorkan pena dan kertas laporanya.
"Terima kasih Bu."ucap kurir itu sambil melangkah pergi.
Lusi merasa heran, karena memang dia tak merasa memesan sesuatu apapun.
"Apa ini? " batin Lusi sambil membuka isi paketannya.
"Bagus bagettt. " Lusi yang telah mengetahui isi dalam paketnya tersebut.
Tak hanya itu juga, Lusi menemukan sebuah memo kecil yang bertuliskan"Gunakan ini ketika siang nanti by Jon".
"Ouwh ini dari Tuan Jon." Lusi yang baru menyadari siapa pengirim paket tersebut padanya.
Lusi dengan segera berlari ke dapur untuk menyiapkan menu makan siang Jon.
"Selesai dan sekarang aku harus membersihkan diriku dulu." Lusi yang menyadari badanya terasa kecut.
Lusi yang baru selesai dengan mandinya tak sabar ingin mencoba dress baru yang di berikan Jon.
Lusi bercermin sambil memutar memutar mutar badanya.
"Cantik juga aku ya kalau pake baju beginian. " Lusi tersenyum.
Dengan sedikit polesan bedak dan lipstik yang tidak terlalu tebal dan sederhana, kini kecantikan Lusi terpancar.
"Lus kamu sudah siap belum?"panggil Syu'eb sambil mengetuk pintu.
"I ya paman, aku sudah selesai. "jawab Lusi sambil menutup pintunya kamarnya kembali.
"Ayo Lus jangan sampai Tuan Jon menunggu lama."ucap Syu'eb sambil berjalan ke arah mobilnya.
Syu'eb dengan segera melajukan mobilnya membelah padatnya jalan di siang hari.
"Paman apakah setiap hari aku harus mengantar makan siang Tuan Jon? "tanya Lusi.
"Entahlah Lus, paman sendiri tidak tahu"Jawab Syu'eb sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
☘︎𝐏$¹
ehem,😂😂🤭🤭
2021-11-14
1
Keumala Dewi
semoga ini bukanlah ilusi
2021-06-01
2
kai
wah uda kesemsem
2021-04-03
0