Mi + telur

Saat Risti bangun, kepalanya agak pusing dan badannya sakit semua apalagi bagian punggungnya seperti mau copot saja, Risti segera bangun dan beranjak keluar dari kamar, rumah tampak sepi.

"Oh iya tadi aku masih tidur, terus yang buatin Vino sarapan siapa dong? Aduh aku lupa kalau udah punya suami," ucap Risti sambil menepuk jidat.

"Nggak papa nyonya, tuan sudah berangkat mungkin dia sarapan diluar, dan dia juga memaklumi karna ini hari adalah hari pertama nyonya berada di sini," ucap Bodyguard tiba tiba muncul dari arah ruang tamu membuat Risti kaget.

"Kamu ini buat saya kaget saja, yasudah saya akan ke dapur buat masak, kamu sudah makan atau belum?" tanya Risti.

"Sudah, nyonya tidak perlu khawatir," ucap bodyguard tersebut tapi tiba tiba terdengar suara, kruyukk bunyi perut dari bodyguard tersebut.

"Kamu bohong, itu suara apa kalau bukan suara perut kamu? masa suara ayam? emangnya ada ayam di sini?" tanya Risti kesal dia tidak suka seseorang yang berbohong.

"Hehehe, tidak ada ayam disini nyonya, saya juga sudah terbiasa kok," ucap Bodyguard itu sok kuat.

"Nggak usah sok kuat saya akan masak dulu, memangnya di depan ada berapa orang? saya masakin sekalian biar bisa makan bersama," tanya Risti.

"Cuma ada 2 dengan saya nyonya," ucapnya.

"Oke, sebentar." Risti melangkah pergi.

Risti segera pergi ke arah dapur dan melihat ke arah kulkas hanya ada telur, kemudian membuka almari penyimpanan yang berada di atas dan ternyata isinya hanya mi instan.

"Haduhh, masa cuma ini sih, ya wajar sih soalnya nggak ada perempuan di sini," ucap Risti memaklumi.

Dia segera memasak mi instan dan mencampur telur ke dalamnya, 10 menit kemudian akhirnya mi isntan siap.

Risti segera mengambil 3 mangkok dan membagi mi dengan sama rata, kemudian Risti membawanya ke meja makan.

"Kalian cepat sini, ini sudah matang!" teriak Risti.

2 Bodyguard muncul dan segera mengambil mi nya.

"Makasih nyonya," ucap kedua bodyguard itu sambil membawanya pergi ke arah ruang tamu.

"Kalian mau kemana? duduk di sini saja sama saya," ucap Risti.

"Kami nggak berani nyonya," ucap salah satu bodyguard. Makan di rumah bos dan dimasakkan oleh istri bos saja masih sedikit ragu apalagi harus makan satu meja.

"Memangnya kenapa?" tanya Risti.

"Tidak baik kalau kami makan bersama majikan dalam satu meja," ucapnya.

"Oh yasudah kalau begitu," ucap Risti pasrah.

Risti segera memakannya dengan lahap berhubung dia juga belum sempat makan tadi malam, setelah selesai makan dia mencuci mangkoknya.

"Kalau kalian sudah selesai nanti bilang biar saya cuci segera mangkok kalian," ucap Risti.

"Tidak usah nyonya kami bisa cuci mangkok sendiri," ucap mereka.

"Oke, saya ke atas dulu," ucap Risti dia pergi ke kamarnya untuk beres-beres.

Dia mengganti sprei dengan sprei yang baru merapikan bantal dan tidak lupa mengganti sarung bantal dengan yang baru kemudian dia menyapu lantai.

Saat Risti membersihkan laci meja dia menemukan sebuah foto, Risti mengambil foto tersebut dan memandanginya agak lama.

Foto anak kecil? tapi ini mirip sekali dengan Vino? apakah ini Vino? dia lucu sekali saat kecil wajahnya juga sudah tampan sejak dia kecil, Nanti aku tanyakan saja kepadanya. (Batin Risti)

Risti lanjut membersihkan barang barang kemudian dia ke bawah untuk menyapu lantai bawah setelah selesai dia menuju halaman.

"Nyonya mau kemana?" tanya salah satu bodyguard.

"Saya hanya keluar untuk membersihkan halaman," ucap Risti.

"Kami bantu ya nyonya?" tawar mereka.

"Siap, lebih banyak orang lebih cepat," ucap Risti senang.

Mereka segera memotong rumput dengan mesin, Risti segera mengambil sapu untuk menyapu rumput rumput tersebut, dia mengambil 3 sapu.

"Ini sapunya mari kita sapu," ucap Risti.

"Siap," kata mereka dengan sigap.

Setelah 15 menit kemudian halaman luas yang tadinya hanya dipenuhi oleh rumput liar menjadi sangat bersih, biasanya kalau hanya satu orang menyapu membutuhkan waktu 30 menit tapi saat menyapu bersama sama mereka hanya membutuhkan waktu 15 menit.

Setelah itu Risti ke dalam untuk mengambil minuman.

"Ini minumnya." Risti memberikan sebuah gelas berisi minuman.

"Terima kasuh nyonya," ucap kedua bodyguard dengan keringat bercucuran di sekitar pelipis.

Mereka segera meneguk sampai habis.

"Oh iya, biasanya Vino pulang jam berapa?" tanya Risti.

"Biasanya tuan pulang jam 4 sore tapi kalau ada rapat mungkin bisa sampai jam 5," ucap mereka.

"Ohh lumayan sore ya," ucap Risti.

"Iya nyonya,"

Sekarang waktu baru menunjukkan pukul 10 entah apa yang akan dilakukan Risti selanjutnya, dia sudah mengerjakan semua perkerjaan rumah, sekarang dia bosan.

Risti kembali ke kamar dia hanya rebahan di kasur sambil melamun tidak lama kemudian dia tertitidur saat tidur dia bermimpi disiksa oleh saudaranya hingga dia mengigau.

"Jangan mendekat, kumohon, jangan sakiti aku," ucap Risti ketakutan.

"Hei hei, kamu kenapa?" tanya seseorang yang membangunkan Risti.

Risti akhirnya bangun sambil menangis dia kemudian memeluk orang yang membangunkannya tersebut ternyata yang membangunkannya adalah Vino. Vino pulang lebih awal, sengaja karena dia khawatir dengan Risti ternyata Risti malah bermimpi buruk hingga mengigau.

"Kamu kenapa sayang? kok nangis?" tanya Vino cemas.

"Tadi aku bermimpi disiksa oleh saudaraku Vin, hiks hiks," ucap Risti sambil menangis.

"Sudah tidak apa apa ada saya disini, saya akan selalu melindungi kamu," ucap Vino.

"Janji?"

"Iya janji, kamu jangan nangis lagi ya? kalu ada apa apa langsung bilang kepadaku saja," ucao Vino sambil mengusap air mata di pipi Risti.

Sebenarnya apa yang telah kamu alami hingga terbawa mimpi seperti ini? Aku janji akan melindungimu dan selalu di sisimu. (Batin Vino)

Mungkin ini karena Risti memang selalu dikucilkan dan disiksa di rumahnya sehingga masih terbayang sampai mimpi. Saat disiksa oleh saudaranya pun Rama tidak berani menyelamatkan Risti takutnya Risti akan semakin di siksa jika ada seseorang yang membelanya. Mulai dari ditampar, dipukul menggunakan sapu, dipaksa bekerja saat sakit semua sudah pernah dialami oleh Risti, saat tidak ada yang mengawasi, Rama selalu membantu Risti tapi saat ada yang mengawasi Rama tidak berani membantu.

Biasanya saat selesai mengerjakan semuanya, Rama baru mampir ke kamar Risti untuk menghibur Risti agar tetap kuat.

"Vin, aku tidak mau makan mi isntan lagi," ucap Risti.

"Yasudah besok kita beli beberapa bahan makanan di mall sekalian beli beberapa keperluan kamu dan aku,oke?" ucap Vino.

"Siap Vin," ucap Risti, sat ini dia sudah tidak menangis lagi.

"Kok panggilnya Vin sih, panggil sayang dong," ucap Vino.

"Iya sayangg," ucap Risti sambil mencium pipi Vino.

.

.

.

.

.

.

Terima kasih sudah membaca 🌺

Jangan lupa like dan komennya

Tap tombol favorite juga 😗

Sampai jumpa di episode berikutnya

Tbc.

Terpopuler

Comments

leyka

leyka

tak ad cinta koq lgsg sama2 mau heduuuh

2021-04-11

1

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati

lanjuut

2021-01-21

1

Berlian

Berlian

kok alur ceritanya cepat bgt yaa

2020-12-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!