Replaces Marriage
...~Haappy Reading~...
Risti adalah anak dari keluarga kaya, tapi entah kenapa dia selalu dikucilkan di keluarganya, ayahnya adalah seorang CEO di perusahaan yang tidak begitu terkenal, dia mempunyai 5 anak dalam keluarganya yang bernama Windi, Rama, Jesi, Leon, dan juga Risti. Risti merupakan anak terakhir di keluarganya.
Ayah Risti mempunyai 2 orang istri tetapi 1 orang istrinya meninggal saat melahirkan putrinya, tidak salah lagi putrinya yaitu Risti, dari awal Risti dibesarkan oleh pembantu karena ibu tiri Risti tidak sudi membesarkan Risti.
Windi kabarnya akan dinikahkan kepada seorang laki laki yang lebih tua dengannya tapi merupakan pemimpin perusahaan ternama, dia dijodohkan oleh ayahnya, Windi sebenarnya menolak karena tidak mau dijodohkan kepada om-om yang tua dan penyakitan sehingga pada hari pernikahannya tiba Windi nekat kabur saat malam hari.
"Risti kamu cepat mandi siap siap," ucap ibunya yang bernama Bu Dewi.
"Baik bu," ucap Risti pelan.
Saat Risti keluar dari kamar mandi dia kaget ada banyak orang, orang-orang tersebut adalah penata rias.
"Ayo kak cepetan nanti keburu mulai acaranya," ucap salah seorang penata rias.
"Tapi saya bukan..."
"Udah nggak perlu sungkan kami akan mendandani mbak dengan cantik," ucap salah seorang penata rias sambil mendorong tubuh Risti.
Setelah beberapa lama kemudian akhirnya sesi make up siap dan Risti segera digantikan pakaiannya dengan gaun pernikahan oleh para penata rias.
"Wah kakak cantik sekali," ucap salah seorang penata rias, dia puas karena dandanannya terlihat sangat cantik dan elegan.
“Tapi mbak, kalian salah orang, bukan saya yang mau menikah tapi saudari saya,” kata Risti dengan ramah.
"Nggak kok, di sini jelas sekali foto mbak yang diserahkan untuk didandani," jawab penata rias tersebut.
Risti tidak tau jika Windi kabur tadi malam dan sekarang yang menggantikan pernikahan adalah dia.
"Ayo mbak kita keluar untuk segera melakukan upacara pernikahan," ucap salah seorang penata rias sambil menuntun Nana keluar kamar.
Saat Risti keluar dari kamarnya ternyata Bu Dewi sudah menunggu di balik pintu.
"Bagus kamu seharusnya memang menikah dengan om om itu menggantikan Windi kakak kamu yang kabur semalam, kamu harus nurut kalau nggak saya bakal suruh kamu pergi dari rumah ini, setelah kamu menikah dengannya jangan pernah kembali ke tempat ini lagi, camkan itu baik baik," bisik Dewi kepada Risti.
Bisikan Dewi benar-benar menyayat hati Risti dia memang dari dulu sudah di benci Bu Dewi dia sering dijuluki sebagai 'Anak j*l*ng'. Risti tidak tau apa salah ibunya hingga dia juga mendapat imbasnya meski demikian dia tetap menyayangi ibunya dengan sepenuh hati.
Bu Dewi memang selalu memperlakukan Risti secara tidak adil, dia juga sering menyuruh Risti mengerjakan pekerjaan rumah yang tidak seharusnya Risti kerjakan, jika ada ayahnya di rumah Bu Dewi pura-pura baik.
"Ayo nak kita ke bawah," ucap Bu Dewi dengan senyum manis palsunya itu, dia seperti itu karena ada para perias di situ.
Dewi segera menggandeng tangan Risti dan turun ke bawah.
***
Saat sampai di bawah Risti terkejut betapa ramainya rumah ini sekarang, pernikahan ini memang terlihat sangat mewah tapi Risti merasa kemewahan ini sebenarnya ditunjukkan untuk Windi. Soal Risti yang menggantikan Windi ini adalah usul dari Bu Dewi.
Tapi mempelai laki laki belum datang, tak lama kemudian terdengar suara mobil yang begitu banyak datang ke halaman ternyata mobil itu milik calon suami Risti, akan tetapi saat masuk mempelai laki laki menggunakan masker sehingga wajahnya tidak nampak jelas dia juga batuk batuk, sepertinya dia menggunakan masker karena sedang sakit.
Hem, memang cocok, yang satu penyakitan yang satu anak j*l*ng. (Batin Jesi)
Setelah melalui semua proses upacara pernikahan akhirnya tiba di acara puncak dimana kedua mempelai melemparkan bunga ke para hadirin.
"Para hadirin sekalian kedua mempelai kita akan segera melemparkan bunga mari merapat ke arah panggung," ucap sang pembawa acara.
Wah wah wah lempar ke arahku ke arahku ucap semua orang riuh, akhirnya kedua mempelai melemparkan bunga ke arah para tamu dan ternyata bungan itu tertangkap oleh kakak Risti yang bernama Rama, Rama adalah satu satunya yang orang di keluarganya yang memperlakukan Risti layaknya saudara.
Setelah acara selesai Risti pun ikut suaminya pulang ke rumah, Risti segera mengepak barang yang ada di kamarnya dia dibantu oleh Rama dan beberapa bodyguard.
"Kamu hati hati ya disana Ris, jaga diri kamu baik baik, kakak akan selalu merindukanmu" ucap Rama lembut sambil mengelus rambut Risti.
"Iya kak pasti, Risti juga akan selalu merindukan kakak," ucap Risti sambil memeluk kakanya itu.
"Ayah di mana kak?" tanya Risti sedari tadi ayahnya hanya terlihat saat ijab kabul saja.
"Ayah? ayah di dalam ruang kerjanya Ris," jawab Rama. Risti pun segera berjalan ke atas untuk menemui pak Rian.
"Tok, tok ,tok. Assalamualaikum ayah, ini Risti, apakah Risti boleh masuk?" tanya Risti dari luar dengan nada sopan, dia mencoba tegar walau dipaksa menggantikan pernikahan.
"Waalaikumsalam, masuk Ris, tidak di kunci kok," kata Pak Rian sembari menyeka air mata di pipinya, ternyata dia sedari tadi menangis di ruang kerja karena tidak rela melepas Risti, menyetujui usulan Bu Dewi merupakan keputusan terberat yang pernah Pak Rian ambil. Risti membuka pintu dan melihat ayahnya yang sedang mencoba menyeka air mata yang menggenang di pipi, Risti pun berlari ke arah pak Rian.
"Ayah nggak usah nangis, Risti tidak apa-apa kok, Risti senang akhirnya bisa menikah," ucap Risti sembari menyeka air mata ayahnya.
"Maafkan ayah yang telah mengambil keputusan bodoh ini, tapi ini juga demi perusahaan ayah yang hampir bangkrut," kata Pak Rian.
"Iya yah nggak papa," kata Risti, dia pun memeluk ayahnya agar bisa lebih tenang.
"Kalau begitu Risti pamit ya ayah, sudah ditunggu suami Risti di mobil, ngga enak bikin orang nunggu lama," ucap Risti.
"Jaga diri kamu disana nak, sebentar ayah punya sesuatu untuk kamu." Rian berjalan ke arah brankas dan mengambil sebuah kotak usang.
"Ini untuk kamu, dari ibumu, ayah lupa menyerahkannya jadi ayah serahkan saja sekarang," kata Pak Rian. Risti menerimanya dan segera membukanya. Ternyata isinya adalah liontin berbandul hati dan sepucuk surat.
Jadilah anak yang baik, ibu berharap kamu akan tumbuh menjadi anak yang ceria, jaga diri kamu baik-baik,
Penuh cinta : Indriana♡
"Makasih yah." Risti memeluk Pak Rian.
"Sama-sama." Pak Rian membalas pelukan Risti.
***
Sesampainya di bawah,
"Ayo kita pergi nyonya, tuan Vino sudah menunggu di bawah," ucap salah seorang bodyguard, Vino adalah nama suami Risti.
"Risti pergi dulu ya kak," ucap Risti pelan.
"iya," ucap Rama.
Risti segera naik mobil Vino dan melambaikan tangannya ke arah Rama.
"Kamu nggak usah sedramatis itu," ucap Vino tiba tiba membuat kaget Risti.
"Kamu tau kalau yang menikah denganmu ini bukanlah kak Windi?" tanya Risti pelan sambil menundukkan kepala.
"Iya saya sudah tau, tapi saya lebih senang menikah dengan kamu daripada harus menikah dengan Windi," ucap Vino, dia tidak memiliki setitik pun penyesalan saat dia menikahi Risti, Vino segera melepas maskernya karena kegerahan.
Saat maskernya di buka, bukan wajah cacat ataupun bibir sumbing yang didapati oleh Risti dan juga dia bukan om om tetapi seorang laki-laki muda, dia berwajah tampan, putih, bersih bahkan tidak ada debu yang berani menempel di permukaan kulitnya, nyamuk yang hinggap pun pasti akan terpeleset, Risti sampai melongo melihat wajah Vino yang begitu tampan.
"Jadi kamu sebenarnya nggak sakit?" tanya Risti ketika ia tersadar dari lamunannya.
"Iya, saya sebenarnya tidak sakit, saya hanya berakting agar keluarga kalian percaya bahwa saya sudah om om," ucap Vino dengan santai.
"Oh syukurlah kalau kamu tidak sakit," ucap Risti lega.
"Kamu menghawatirkan saya?" tanya Vino.
"Enggak kok enggak siapa juga mengkhawatirkan kamu," ucap Risti salting dan segera mengalihkan pandangannya ke arah kaca mobil.
Terlihat senyum samar di bibir Vino, dia sebenarnya suka ketika ada seseorang yang mengkhawatirkannya.
"Bisa dipercepat nggak mobilnya nanti keburu maghrib sampai rumahnya," ucap Vino.
"Baik tuan, saya usahakan agar lebih cepat sampai rumah," ucap sopir tapi tiba tiba jalanan menjadi macet, akhirnya mereka tiba di rumah setelah maghrib.
.
.
.
.
.
Terima kasih sudah mampir baca 🌺
Jangan lupa tinggalkan like, komen, pencet ikon ♡ agar tidak ketinggalan setiap update bab baru
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Ermindzt Ikeng
Aku mampir kk
2021-09-18
1
Kam1la
menyimak kk...
2021-09-12
1
Elizabeth Zulfa
aku mmpir...
2021-09-11
1