Chapter 5. -Pergi Keluar Negeri-
Waktu pemberangkatan pesawat Alena sudah dekat. Mereka sudah sampai di bandara.
"Alena, jaga dirimu baik-baik... Jaga juga calon keponakan ku."
Ucapnya Helena, sembari mengelus perut rata Alena.
"Kau juga... Aku akan merindukan mu."
Balasnya Alena, yang kemudian memeluk sang sahabat, Helena membalas pelukan hangat Alena. Beberapa saat telah berlalu, kini pesawat hanya tinggal lepas landas. Alena sudah berada di pintu pesawat sementara Helena berada di bawah.
"Bye...!! Bye...!! Aku akan mengunjungi mu setiap bulan!!"
Teriaknya Helena sembari melambaikan tangan. "Bye..., Jangan lupa dengan janjimu!!!"
Balas Alena, berteriak balik. Dan kemudian masuk ke dalam pesawat.
•••
Sesampainya di negara Inggris, Alena langsung menyewa apartemen. Dia membawa barang barang nya ke apartemen itu.
3 bulan kemudian...
Alena sedang berbicara dalam telepon dengan Helena.
“Helena, kapan kau akan ke sini lagi?”
Tanya Alena. "Sekarang juga. Aku sedang dalam perjalanan bodoh!"
Ketus Helena sebal.
"Oh, baiklah... Kalau begitu, cepat sampai ya...!! Aku matikan telepon dulu!"
Ujar Alena langsung menutup telepon.
Helena Pov.
Dia sedang berada di pesawat, seperti biasa, Helena mengunjungi Alena setiap satu bulan sekali. Dia duduk di kursi pesawat sendirian. Helena membuka tasnya dan mencari penutup mata. Dia hendak tidur sebentar di dalam pesawat.
Saat hampir tertidur, seseorang menepuk pundak Helena. Dia menoleh dan pandangan yang di lihatnya adalah hitam. "Nona cantik, hey...!! Nona... buka dulu penutup matamu!"
Ucap seseorang yang menepuk pundak Helena.
Dia langsung membuka penutup matanya. Terlihat jika seorang pria berwajah tampan dan berhidung mancung berada di sampingnya.
"Hah!? Apa?"
Ucapnya Helena Ling lung.
"Nona manis, bolehkah aku duduk di sini? Kebetulan hanya kursi VIP ini yang kosong." Jawab si Pria.
"Lalu, untuk apa membangunkan diriku?"
Tanyanya ketus Helena. Sifat galaknya mulai terlihat saat ada pria yang mendekati dirinya.
"Em..., Maaf nona Manis, itu salahku."
Mohonnya Pria itu lalu duduk di sebelah Helena.
"Oh iya, nona manis..., Ini adalah kartu namaku. Semoga bertemu di kemudian hari..."
Ucapnya Pria itu sembari menyodorkan kartu namanya. Helena menerima itu dan langsung memasukkan nya ke dalam tas tanpa melihat siapa pria itu.
.
.
Sesampainya di bandara Inggris, Helena langsung mencari taxi menuju ke apartemen yang di sewa Alena. "Alena... Cepat buka pintunya...!! Ini aku, aku Helena!!"
Teriak Helena dari luar apartemen.
Krekek..!!
Pintu apartemen terbuka. Alena langsung memeluk Helena tanpa aba aba. Helena membalas balik pelukan dari Alena. "Bagaimana kabar keponakan ku?"
Tanyanya Helena dengan mood yang baik.
"Hu..., Akhir-akhir ini setelah Memasuki Minggu ke 12, Aku selalu merasa mual di pagi hari."
Balasnya Alena melepaskan pelukan.
"Itu adalah morning sickness sebagai besar wanita yang tengah hamil muda merasakan nya. Sabar saja, nanti juga hilang kok."
Balasnya Helena.
"Hmmm..., Iya deh."
Ucap Alena.
"Yuk masuk! Pasti kamu lelah setelah seharian berada di dalam pesawat."
Sambung nya Alena lalu menarik paksa Helena masuk ke dalam apartemen.
Setelah mereka di dalam apartemen, Helena ternganga tak percaya dengan kondisi apartemen itu. "Apa apaan ini? Ini apartemen atau kapal pecah?"
Teriaknya Helena melihat keadaan apartemen yang berantakan.
"Yang pasti apartemen berantakan!"
Jawabnya Alena dengan santai.
Helena menggelengkan kepalanya, dia langsung membersihkan semua yang berada di apartemen. Alena tak peduli dengan itu, dia hanya sibuk nyemil di sofa sembari menonton tv.
Saat sudah selesai membersihkan, Alena bangun dan menghampiri Helena yang sedang di dapur. "Kau seperti emak-emak saja. Oh iya, ngomong-ngomong kapan nikahnya?"
Tanya Alena menyindir Helena.
Helena melirik Alena,
"Terserah aku lah. Mau jadi jomblo seumur hidup juga gw rela kok."
Balas nya Helena ketus.
"Huh, Nantinya lu juga kawin. Gue sumpahin lu kawin sama orang playboy!"
Celetuk nya Alena, setelah itu dia pergi meninggalkan Helena.
"Nye nye nye!"
Tiru Helena, mengejek.
Alena kembali ke depan, dan menikmati hidup indah. Tak perlu membayar pembantu jika ada orang yang dengan suka rela membersihkan apartemen nya.
"Helena...!!! Tolong bawakan jeruk yang ada di kulkas!!"
Teriak Alena dari ruangan tengah. Tak lama dari itu, Helena datang dengan membawa satu keranjang penuh dengan jeruk segar.
"Nih..! Kau ini ya, kau pikir aku ini pembantu mu? Seenaknya memerintahkan ini dan itu kepadaku. Jika bukan demi calon keponakanku, kamu sudah ku tendang ke jalanan."
Kesalnya Helena sembari menyodorkan Keranjang jeruk itu.
Alena mengambil jeruknya. Dia menyodorkan balik ke Helena. "Apa lagi!?"
Tanya ketus Helena seraya mengercitkan dahi.
"Kupas kulitnya dong... Aku lagi malas." Jawab nya Alena tersenyum canggung.
Helena melirik Alena dan jeruk di tangannya secara bergantian.
"Hmphhh!!!"
Dengan kesal Helena mengambil jeruk yang di pegang oleh Alena dan mengupasnya.
Beberapa saat kemudian, Helena memberikan buah yang sudah di kupas itu pada Alena.
"Ini, makan lah...!"
Ketusnya Helena seraya menyodorkan jeruk jeruk yang sudah di kupasnya.
Alena mengambil jeruk dan memakannya. Di saat yang bersamaan, Helena mengupas jeruk nya lagi untuk dia makan.
"Helena... Kamu nginap aja di sini ya..."
Rengek Alena mencoba merayu Helena, agar menginap sebentar di rumahnya.
Helena terdiam sejenak. Dia melirik wajah Alena.
"Jangan merengek seperti bayi yang meminta di beri susu dong. Jika terus seperti itu, kau terlihat seperti orang bodoh tahu tidak!?"
Sindirnya Helena dengan wajah sebal.
"Kau ini.. Sahabat sedang baik-baik malah menyindir. Di balas baik apa gimana gitu, ketus amat. Tu muka kalo terus di tekuk keriputan loh...!!!"
Balasnya Alena menyindir balik.
"Oh... Baiklah Tuan Putri, aku akan menginap di sini..."
Ucapnya Helena berlagak sopan.
"Serius...???"
Balasnya Alena berbinar.
"... Serius, tapi di lain waktu."
Sambung Helena masih berlagak sopan.
"Huh, kalo bukan sahabatku, kamu sudah ku tendang ke planet Mars!!"
Kesalnya Alena mendengus sebal.
"Sampe ke planet Mars kepalamu botak! Tendang bola aja nggak bisa."
Sindir Helena lagi, Alena melirik Sahabatnya itu.
"Ye... Emang Alena yang cantik ini laki laki? Kalo aku laki laki, aku nggak mau berteman sama kamu..."
Cetus Alena.
"Heh..., Terserah deh! Satu jam lagi aku mau pergi tahu. Denger, jangan sampe kelelahan!"
Ucapnya Helena sambil berdiri.
"Cepat banget, pergi kemana...!!??"
Balasnya Alena dengan kecewa. Helana melirik Alena.
"Aku ada rapat antar dokter di London. Jadi setelah itu langsung pulang ke Indonesia lagi..."
Jelasnya Helena.
Alena mendongak ke atas,
"Kalau bergitu menginap saja di sini."
Tawarnya Alena agak merengek.
"Mmm..., Baiklah."
Balasnya.
Helena kembali duduk dan menonton tv bersama Alena. Mereka memang akur tapi kadang-kadang sering bertengkar. Alena dan Helena adalah teman sejak SMP hingga sekarang. Sementara Arga dan Angga adalah teman sejak kecil, keluarga mereka saling kenal jadi mereka sudah seperti saudara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Masliyani Dewi
nfnrvd
2022-05-23
0
Surat Surat
thor cerita y terlalu cpt alury lom msuk jlep ke hati..m.f seblumy thor🙏🙏
2021-04-10
0
oktaviana nay nay
aku kurang suka sikap elena ke helena...sok2 merintah2 knyak bos ama pembantu aja....katanya tmen baik msa begono...kurang ngehargain tmen nmanya itu mah...
#maap ya thorr bukan nyalahin authornya...😁😁🙏🙏🙏
2021-04-08
1