Pernikahan Terhangat
Selamat datang di karya Admin 😄 semoga suka😘 Yuk kita ke perkenalan Tokoh ya.😄
Di cerita Aku Pelakor Suamiku atau APS, menceritakan tentang kehidupan seorang gadis Ceria yang agak centil serta pecicilan 😄 yang terpaksa menjadi wanita malam.😑
Tokoh Pemeran Utama :
Alena Grazia :
Dia namanya Alena Grazia, anak pertama Tuan Bram Sanjaya dengan Natalia Grazia. Usianya kini sudah 19 tahun dan Sifatnya baik, namun agak pecicilan serta agak centil 🙂. Penyayang terhadap siapa saja dan paling sayang dengan anak Kecil.
_
_
_
_
Arga Wilson :
Ini namanya Arga Wilson, Pria dingin yang sudah beristri 🙂 Usianya sudah menginjak usia 24 tahun. Dia berkerja sebagai Direktur Utama Perusahaan Wilson. Sifatnya dingin, dan cuek, namun meski begitu, dia kaya akan harta dan kekuasaan. Seluruh gadis di dunia ini bisa di suap olehnya untuk menjadi Pacarnya.
_
_
_
_
Alvin Grazia (anak Alena) :
Dia namanya Alvin Grazia, anak pertama Alena Grazia dengan suami misterius nya🙂. Sifatnya dingin dan pintar. Dia tak suka banyak omong terkecuali jika sedang marah.
_
_
_
_
_
Aluna Grazia (anak Alena) :
Dia adalah Aluna, adik dari Alvin alias anak kedua dari Alena. Sifatnya murah senyum, pintar, agak cengeng kalau lagi di ejek oleh Alvin.
_
_
_
_
_
_
Tokoh Pemeran Pendukung :
_
_
_
Helena Shen (Sahabat Alena) :
Dia adalah Helena Shen, gadis yang bersifat tomboy itu adalah sahabat dari Alena. Tak ada pria yang mau mendekati nya karena sifatnya yang galak 🙂. Helena adalah anak tunggalnya keluarga Shen yang ahli dalam kedokteran.
_
_
_
_
_
Angga Brayen (Sahabat Arga) :
Dia bernama Angga Brayen, bekerja sebagai dokter terbaik di negara itu. Sifatnya playboy dan lagi, Dia memiliki wajah yang tampan dan hidung yang mancung dengan uang yang tak akan habis dalam 7 turunan. Dia adalah Teman dari Arga.
Itu adalah visual tokohnya, maaf jika tak sesuai ekspektasi kalian..., Mohon maklumi, Info dari mereka, saya kurang tahu😅. Mereka hanya di pakai sebagai pemanis cerita, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan mereka yang asli.
Sekian dulu Perkenalan Tokoh nya😄 Yuk masuk ke awal cerita biar nggak muter muter 😘...
🍁Happy Reading All-------🍁
...****************...
Pagi hari yang cerah. Sinar matahari menerobos masuk ke dalam sebuah kamar di lantai dua. Gadis yang sedang terlelap itu pun mengubah posisi tidurnya untuk menghindari sinar matahari itu.
Tak lama berselang, pintu kamar sang gadis terbuka. Wanita yang umurnya kelihatan tak jauh tua dari sang gadis membangunkan nya dengan kasar.
"Alena, jangan bermalas-malasan! Cepat bangun!"
Ucapnya wanita itu dengan suara meninggi.
Gadis yang sedang terlelap tidur itupun terbangun dengan keadaan ling lung. Dia segera beranjak bangun dari tempat tidurnya itu.
"Bibi Rika, kau keluar dulu saja..."
Gadis itu mendengus kasar sembari mengikat rambutnya.
"Awas jika kau terlalu lama bersiap siap!" Ucapnya Ny. Rika yang menjeda perkataan nya. "Setelah itu buatkan sarapan untuk kami!"
Sambungnya. Wanita yang ada di depan gadis itu pergi dan menutup pintu kamar keras keras.
Brak!
Gadis yang bernama Alena itu hanya bisa terdiam menuruti perintah.
"Seandainya Mama masih hidup..."
Ucapnya Alena lirih dengan mata berkaca kaca.
Gadis itu segera membersihkan dirinya dan setelah membersihkan diri, dia pergi ke dapur untuk membuat sarapan keluarganya.
Alena memasak kurang lebih 30 menit, semua makanan tinggal di sajikan. Alena membawa piring piring yang berisikan makanan itu dengan sangat hati hati.
Kini semua pekerjaan nya telah selesai. Ayahnya sedang di luar kota untuk mengurus bisnis keluarga dan Ibunya sudah meninggal saat Alena berusia 5 Tahun.
Gadis itu menghela nafas dan memperhatikan hasil masakannya sendiri. Wanita yang membangunkan nya tadi pagi datang bersama dengan seorang gadis dan seorang laki laki yang seusia dengannya.
Wanita yang membangunkan nya itu bernama Rika Riani (Nyonya kediaman Sanjaya) yang sering di sebut Bibi Rika atau Ny. Rika, sementara gadis yang di sampingnya adalah Rara Riani (Adik tiri Alena) dan laki laki itu adalah adik dari Rara dia adalah Arnon Sanjaya.
"Kakak... Selamat Pagi~~~"
Sapanya Arnon ramah sembari memeluk Tubuh Alena. Ny. Rika dan Rara dan hanya mengerutkan keningnya sembari memperhatikan tingkah lelaki muda itu.
"Arnon, cepat kau menjauh darinya! Wanita itu adalah pembawa mala petaka!"
Titah nya Ny. Rika tegas, tapi bukannya melepaskan, Arnon malah semakin kencang saja memeluk tubuh Alena. Sepertinya, pria ini mempunyai sebuah rencana. Umpat Alena dalam hati
"Apa yang kau pikirkan anak nakal!?" Bisik Alena tanpa bersuara. Arnon hanya tersenyum kecil dan menjawab, "Pst... Kakak, aku ini sedang membantumu loh..."
Bisiknya Arnon di dekat telinga Alena, dia terkekeh kecil melihat kelakuan adik tirinya.
"Sudahlah..., Kau cepat makan, nanti makanan mu keburu dingin."
Ucapku sembari mengacak acak rambut Arnon, dia melepaskan pelukannya dan duduk di kursi makan.
"Kakak, mari makan bersama...,"
Ajaknya Arnon tersenyum ramah.
"Tumben adik mau mengajak kakak untuk makan bersama..."
Balasnya Rara lalu duduk di sebelah Arnon dengan perasaan yang senang.
"Siapa yang mengajakmu!? Aku hanya mengajak Kakak Pertama, bukan kau orang narsis!"
Ejeknya Arnon sembari menatap jijik Rara. Hal itu, membuat kakak perempuannya yang satu ini merasa kesal.
"Diam kau! Aku juga kakak mu!!"
Rara marah di saat yang bersamaan, Alena menahan tawa melihat adiknya yang satu itu mengerjai kakaknya sendiri.
"Memang kenapa kalau kau adalah kakakku?" Ucapnya Arnon yang menjeda perkataannya, "Memangnya kau merasa sudah mengurusku, dulu?"
Sambungnya Arnon dengan nada tenang. Alena menikmati tontonan yang ada di depannya dengan tenang. Sayang tak ada teh atau pun pop corn yang bisa di nikmati.
"Kalian ini,,,, Kalian ini Kakak beradik, kenapa selalu bertengkar?"
Ny. Rika melerai kedua anaknya itu.
"Tapi Bu... Arnon dulu yang memulainya!"
Adu Rara sembari menunjuk Arnon.
"Apa!? Kau juga sama..., Kenapa kau mau mengikuti aku?"
Arnon mencoba menghindar. Aku mempunyai firasat buruk tentang apa yang akan di lakukan oleh Ny. Rika.
"Diam! Semua ini adalah salah Wanita liar itu!"
Ny. Rika menatap tajam Alena. Rara langsung berjalan ke Alena dengan keadaan marah.
Saat sudah berada di dekat Alena, Rara mengangkat tinggi tinggi lengannya. Dia hendak memukul Alena, dengan sigap tangan Alena hendak menahan pukulan itu dan...
Bugh!
"Akh..., Arnon..., kau!!"
Pekiknya Rara sembari memegang perutnya yang terkena pukulan tadi.
"Apa? Salah siapa kau mau memukul Kakak Alena!?"
Arnon masih mencengkram erat tangannya sendiri karena terlalu geram. Jelas saja yang menghentikan pukulan dari Rara adalah Arnon, sang adik.
"Arnon, minggir kau!!"
Rara terus memberontak agar adiknya tidak ikut campur.
"Tak akan sebelum kau meminta maaf pada Kakak Alena."
Ucapnya Arnon yang semakin mencengkram erat tangan Rara.
"Arnon..., Akh!! Sebenarnya siapa yang menjadi Kakak kandung mu!?"
Bentaknya Rara dengan nada tinggi. Suara Rara telah naik satu pitam lebih tinggi lagi.
"Heh, sebenarnya aku ini mempunyai Kakak yang bodoh atau bagaimana!? Jelas sekali jika kau adalah Kakak kandung ku!"
Balasnya Arnon dengan suara yang tak kalah tinggi dari Kakak nya itu.
"Berhenti! Arnon cepat lepaskan tangan Kakakmu! Bersikaplah sopan terhadap yang lebih tua!"
Lagi-lagi Ny. Rika yang melerai kedua anaknya itu.
"Tapi Kak Rara juga tidak sopan terhadap kak Alena, padahal kak Alena lah yang lebih tua!" Bantah Arnon yang mencoba membela Alena.
Lalu Ny. Rika hanya mempelototi Arnon dan pada akhirnya, Arnon lah yang mengalah untuk diam terlebih dahulu.
"Awas kau!"
Ucapnya Arnon sembari menujuk Rara memberikan peringatan. Rara langsung terdiam itu dan ikut duduk di kursi tadi yang sudah di tariknya.
"Hey anak pungut, pergi kau! Untuk apa di sini?" Usir Rara dengan nada merendahkan. Lalu tiba tiba Arnon berdiri dan berjalan ke arah Alena dan langsung menarik pergelangan tangannya.
"Ayo Kakak kita pergi!"
Dia langsung menarik tangan Alena secara paksa.
Arnon menarik tangan Alena hingga ke kamarnya. Dia mengunci pintu dan duduk di ranjang dengan keadaan kesal.
"Hey..., Tak bagus jika kau terus menekuk wajah mu seperti itu."
Ucapnya Alena mencoba menghibur Arnon yang sedang cemberut.
"Tapi, seburuk buruknya tampang wajah ku, Nenek lampir bersama Nenek Sihir itu akan tetap lebih buruk dari pada Diriku!"
Balasnya Arnon dengan sebal.
"Nenek Lampir? Nenek Sihir? Siapa yang kau maksud!?"
Beo nya Alena bertanya dengan wajah penasaran.
"Aish..., Masa kau tak tahu? Nenek Lampir itu adalah Ibu ku sementara Nenek Sihir itu adalah Rara!!"
Jawabnya ketus Arnon. Aku tertawa kecil mendengar penjelasan dari adik ku itu.
"Oh iya, Kakak mau keluar nih. Kakak mau bersihkan rumah, kan sebentar lagi Ayah akan kembali dari luar negeri."
Izinnya Alena yang sudah memutar gagang pintu.
Ceklak!
Pintu kamar itu tak terbuka. Aku melirik Arnon dengan tatapan bertanya. Dengan langkah kecil Alena berjalan menghampiri Arnon. "Hey, berikan kunci pintunya!"
Tangan Alena terbuka lebar meminta agar Arnon memberikan kunci kamarnya itu.
"Coba saja kalau bisa..."
Arnon mempamerkan kunci pintu yang ada di tangannya itu. Dan kelanjutannya adalah mereka berdua berebut kunci. Yang satu untuk keluar kamar dan yang satunya lagi mencoba menghambat waktu.
... Happy Reading All-------🍁...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
LeoRani
anjay cantiik
2022-12-04
0
Nita
ceritanya bagus.
2020-12-29
0
Fita Maryam
mampir
2020-12-12
0