Chapter 4. -Kehamilan Alena- [Sudah Di-revisi]

Chapter 4. -Kehamilan Alena-

...----------------...

Helena langsung menopang tubuh Alena yang terjatuh karena pingsan. Helena membawa Alena ke dalam rumahnya yang lumayan besar itu.

Karena Helena seorang dokter, jadi dia tahu harus melakukan apa di keadaan seperti ini. Dia langsung mencari minyak kayu putih untuk di cium oleh Alena.

"Eumh.... A-Aku... Ini di mana?"

Alena tersadar setelah Helena memberinya minyak kayu putih. Helena bernafas lega setelah sahabatnya bangun. Senyum tipis mengembang di wajahnya.

"Alena! Syukurlah kamu sudah sadar. Sekarang ceritakan padaku, kenapa kamu bisa seperti ini?"

Tanyanya Helena seraya menaruh minyak kayu putih itu ke tempat semula. Senyum an di wajah Helena memudar. Dia mulai panik dengan keadaan sahabat nya

"A-aku..." Alena mulai menceritakan dari awal hingga akhir dari kejadian tragis yang menimpanya. "Hiks... Helena! Aku tak punya siapa-siapa lagi... hiks!!"

Setelah menceritakan semua itu, buliran air mata mengucur deras membasahi pipi Alena.

Helena langsung memeluk Alena,

"Kau masih punya Aku. Tak peduli jika keluarga mu membencimu atau tidak, kau akan tetap menjadi sahabatku... Sahabat ku satu-satunya!"

Helena pun ikut menangis sembari memeluk Alena. Mereka berpelukan cukup lama. Mereka menangis karena satu hal. Alena menangis karena dirinya ternoda dan keluarganya yang membenci nya, sementara Helena menangis karena melihat Sahabatnya begitu menderita.

"Sudahlah... Alena kau sebaiknya mandi terlebih dahulu saja. Aku akan menyiapkan kamar untuk mu."

Ucapnya Helena melepaskan pelukan. Alena mengangguk, menurut.

Mereka kemudian berpisah, Alena menuju kamar mandi sementara Helena membersihkan kamar utama yang ke-2 karena kamar utama ada 3.

Setelah selesai membersihkan kamar, Helena keluar untuk mencari Alena. Tapi dia tak menemukan Alena di manapun. Tidak mungkin kan Alena masih berada di kamar mandi!?

Pikiran Helena kacau. Dia pergi ke kamar mandi untuk mencari Alena. Benar saja, saat Helena membuka pintu kamar mandi menggunakan kunci cadangan, Alena terlihat tak berada di dalam bathtub dengan keadaan air menutupi wajahnya.

"OMG!! Mau mati ya mati saja... Tapi jangan mati di kamar mandi ku juga dong!!!"

Ucapnya Helena kesal yang sebenarnya dalam hatinya sangat gelisah dan khawatir.

Helena langsung memapah tubuh Alena ke dalam mobil dan langsung pergi ke rumah sakit. Jelasnya, dia tak merawat Alena karena peralatan medis di rumahnya tak selengkap di rumah sakit.

Dia memberhentikan mobilnya lalu keluar dan langsung membopong Alena ke dalam rumah sakit. Memesan kamar VIP dan segera mengganti pakaian.

"Dokter Helena, kenapa anda ke rumah sakit? Padahalkan sekarang adalah hari libur anda?"

Tanya salah satu perawat yang sangat amat mengagumi sosok dokter Helena itu.

"Diamlah! Ini bukan urusanmu, mau tetap bekerja di sini atau keluar?"

Ancamnya Helena sembari memakai peralatan dokter lengkap.

Perawat itu langsung pergi meninggalkan ruangan itu. Helena langsung pergi ke ruangan bangsal VIP yang sudah di pesan olehnya.

"Cepat, lakukan yang terbaik! Jangan sampai sesuatu yang buruk terjadi! Jika iya, maka aku tak akan mengampuni kalian!"

Ucapnya Helena sembari memeriksa kondisi Alena.

Beberapa saat telah berlalu, akhirnya pemeriksaan telah selesai. Alena hanya perlu beristirahat di rumah sakit selama dua Minggu.

...****************...

...Dua Minggu kemudian :v...

...****************...

"Helena, kapan aku bisa pulang?"

Tanyanya Alena sembari memakan buah di atas ranjang bangsal. "Diamlah! Nantinya juga pulang."

Balasnya Helena ketus, seraya duduk di sofa yang tersedia dalam bangsal itu.

Pada akhirnya, Alena hanya menurut saja. Hari ini, adalah hari kepulangan Alena dari rumah sakit. Dua Minggu pun telah berlalu dengan cepat. Alena sudah menginap dirumah Helena sudah satu bulan lamanya.

Saat mereka sedang sarapan, entah apa yang di rasakan Alena, dia langsung berlari ke kamar mandi dan mengeluarkan semua isi perutnya. Helena langsung menyusul dan membantu Alena dengan cara menepuk nepuk pundak Alena.

Hoekkk...!!! Hoekkk...!!! Hoeeekkk.....!!!!

"Heyyy... Apa kau baik-baik saja, Alena?"

Tanyanya Helena sambil menepuk nepuk pelan pundak Alena.

Alena tak menjawab pertanyaan Sahabatnya itu. Setelah semua isi perutnya di keluarkan, dia langsung berkumur agar rasa asam yang ada di mulutnya hilang.

"Kau kan dokter, harusnya kau tahu apa yang sedang terjadi padaku...!!"

Ketusnya Alena melirik Helena.

"Hmmm... Ini adalah gejala..."

Balasnya Helena terpotong Alena.

"Btw... Kok pengen mangga muda ya? Helena, belikan aku mangga muda ya..."

Ucapnya Alena merengek-rengek pada Helena meminta untuk di belikan mangga muda.

"Kau kan tak suka buah yang asam!? Apalagi mangga muda itu sangat asam loh... Jangan mangga muda deh! Lebih baik mangga yang sudah matang saja, biar aku juga ikutan makan."

Cibirnya Helena dan hendak pergi, tapi Alena menahan tangan Helena, dia berbalik dengan penuh pertanyaan. "Aku ingin manga muda... Jangan manga yang sudah matang...!!" Mohonnya lagi Alena.

"Hey..., Kamu merasa mual dan sekarang ingin ini dan itu? Perutmu, apa rasanya tak enak?"

Tanyanya Helena seraya menatap lirih Alena. Alena menganggukkan kepalanya, dan seketika mata Helena terbelalak.

"Itu semua adalah gejala ngidam, dan itu hanya terjadi pada Ibu hamil!"

Ucapnya Helena yang berhasil membuat Alena melongo tak percaya.

"Tidak...!!! Nggakkk!!! Aku nggak mau mengandung anak pria itu...!!! Helena, bantu aku menggugurkan kandungan ini!! Bagaimana ini!?" Alena mulai menangis lagi. Helena memeluk Alena, "Tenang...," Helena mencoba menenangkan Alena.

"Nggakkkk___!!! Aku nggakkk mau...!!! Aaaaa__. Hiks...!! Hiks...!!! pokoknya bayi ini harus di gugurkan!!"

Alena mulai memukul-mukul perutnya dengan kasar, sembari menangis tidak ada hentinya.

"Alena dengar!!! Jika kamu membunuh bayi ini, berarti kamu sama biadab nya seperti orang tuamu dan Rara!! Dengar, bayi ini harus di beri kesempatan untuk melihat indahnya dunia ini. Ingatlah, ini juga adalah anak dari mu!!"

Tegasnya Helena yang sudah geram karena Alena terus memukul perutnya.

Plakkk!!

"Pikirkan baik-baik!!! Alena Grazia, aku tidak percaya, kau mau menggugurkan kandungan ini. Jika iya, aku sangat kecewa!!"

Bentaknya Helena setelah menampar keras wajah Alena.

Alena terdiam lalu menangis lebih kencang lagi dalam pelukan Helena. Meski Helena menamparnya, tapi sebenarnya Helena tak jahat.

"Helena... Aku... Hiks..!! Aku harus bagaimana!? hiks..."

Nafas Alena terpotong-potong karena menangis sesenggukan, matanya mulai membengkak.

Helena melepaskan pelukannya, dia menatap wajah Alena dalam-dalam.

"Dengar, kita bisa mencari jalan keluarnya bersama-sama..."

Ucapnya Helena mencoba menenangkan Alena.

"Ta... Tapi, bagaimana jika pria itu mengambil anakku?"

Tanyanya Alena, khawatir. "Kamu pergi lah keluar negeri. Ingat, jangan kembali sebelum anakmu menginjak umur lebih dari balita. Aku akan mengunjungi mu satu bulan sekali."

Balasnya Helena yang berhasil meyakinkan Alena. "Alena, bangkit lah! Kekayaan ibu mu sekarang berada di tangan yang salah. Rebut lah kembali semua kekayaan Ibumu, Balaskan dendammu!"

Ujarnya Helena memegang tangan Alena. Alena yang merasa bahwa perkataan sahabat nya itu ada benarnya, dia akhirnya mengusap air matanya.

"Helena, jika aku kembali ke sini, tolong rahasiakan identitas anakku dan aku akan kembali ke kediaman itu bagaimana pun caranya!!"

Balasnya Alena, nampak jika sorotan matanya sangat tajam. Terlihat jika dendam yang membara bara di tubuhnya. Akhirnya, Alena dan Helena pulang, sementara Helena menyiapkan tiket keberangkatan pesawat Alena, dan Alena sendiri membereskan pakaian yang akan di bawa.

Terpopuler

Comments

mrs.blue

mrs.blue

kehamilan 4 week aja kadang gak terlalu keliatan tandanya,kita hamil apa nggak.kecuali kita sadar kl masa menstruasi kita telat datang.

2020-12-28

0

Riri

Riri

Maaf kk author mungkin bisa mendeskripsikan sifat dari tokoh Alena, agar pembaca bisa lebih faham mengenai perubahan suasana hati dari tokoh ini.


SEMANGAT

2020-11-20

0

Twiniest

Twiniest

sll 6 tahun utk menyembunyikan anak knp ga usia2 2 tahun kan anak nya lg lucu2 nya berceloteh..
jd bikin gemes2 gmn gt thor ngebayangin nya..tp karyamu ok thor aku menikmatinya 👍👍

2020-11-16

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. -Perkenalan Tokoh- [Sudah Di-revisi]
2 Chapter 2. -Jebakan- [Sudah Di-revisi]
3 Chapter 3. -Aku Wanita Kotor- [Sudah Di-revisi]
4 Chapter 4. -Kehamilan Alena- [Sudah Di-revisi]
5 Chapter 5. -Pergi Keluar Negeri- [Sudah Di-revisi]
6 Chapter 6. -Helena Pov- [Sudah Di-revisi]
7 Chapter 7. -Kembali- [Sudah Di-revisi]
8 Chapter 8. -Datang Ke Rumah Lama-
9 Chapter 9. -Melakukan Hal Jahat-
10 Chapter 10. -Hari Pertama Bekerja Di Perusahaan-
11 Chapter 11. -Helena Sakit-
12 Chapter 12. -Pergi Ke Kota C-
13 Chapter 13. -Menggoda Arga-
14 Chapter 14. -Mengunjungi Buah Hati-
15 Chapter 15. -Mengawasi gerak gerik keluarga Sanjaya-
16 Chapter 16. -Kelicikan Alena-
17 Chapter 17. -Rencana-
18 Chapter 18. -Sabotase-
19 Chapter 19. -Keributan di rumah Helena-
20 Chapter 20. -Bertemu dengannya (kepentingan kontrak)-
21 Chapter 21. -Siapa dia Mam?-
22 Chapter 22. -Curiga dan Marah-
23 Chapter 23. -Bar-
24 Chapter 24. -Berita menggemparkan-
25 Chapter 25. -Rencana si Licik-
26 Chapter 26. -Rencana si Licik pt. II-
27 Chapter 27. -Terbongkar!-
28 Chapter 28. -Balasan-
29 Chapter 29. -Kekesalan Arnon-
30 Episode 30. -Permintaan Maaf dan Pertemuan-
31 Chapter 31. -Keributan di kediaman Wilson-
32 Chapter 32. -Pertemuan dengan ketiga pewaris-
33 Chapter 33. -Ara-
34 Chapter 34. -Mengurung diri-
35 Chapter 35. -Rencana untuk Arga-
36 Chapter 36. -Dimana Papa?-
37 Chapter 37. -Penculikan Arga-
38 Chapter 38. -Persiapan-
39 Chapter 39. -Penyelamatan pt. I-
40 Chapter 41. -Mimpi-
41 Chapter 41. -Masuk pesta-
42 Chapter 42. -Kekacauan-
43 Chapter 43. -Penyelamatan pt. II-
44 Chapter 44. -Asing-
45 Chapter 45. -Bertemu-
46 Chapter 46. -Kuali-
47 Chapter 47. -Obrolan-
48 Chapter 48. -Kutukan-
49 Chapter 49. -Posesif-
50 Chapter 50. -Pulang-
51 Chapter 51. -Pergi-
52 Chapter 52. -Kaget-
53 Chapter 53. -Keributan-
54 Chapter 54. -Sandiwara-
55 Chapter 55. -Pesta-
56 Chapter 56. -Lelah-
57 Chapter 57. -Visual Tokoh-
58 Chapter 58. -Sialan-
59 Chapter 59. -Curhat-
60 Chapter 60. -Curhat # 2 /Lamaran/-
61 Chapter 61. -Kesal-
62 Chapter 62. -Malam yang indah-
63 Chapter 63. -Persiapan-
64 Chapter 64. -Pesta yang gagal-
65 Chapter 65. -Kembalinya Ara-
66 Chapter 66. -Test dna-
67 Chapter 67. -Berbeda-
68 Chapter 68. -Misi-
69 Chapter 69. -Willy-
70 Chapter 70. -Bocah Jenius-
71 Chapter 71. -Terjebak-
72 Chapter 72. -Bioskop-
73 Chapter 73. -Keponakan Dan Rahasia-
74 Chapter 74. -Paksaan-
75 Chapter 75. -Ribut di Kantor-
76 Chapter 76. -Bukti-
77 Chapter 77. -Kasus-
78 Chapter 78. -Sial-
79 Chapter 79. -Masalah-
80 Chapter 80. -Sahabat-
81 Chapter 81. -Hukuman-
82 Chapter 82. -Selesai-
83 Chapter. 83 -Ternyata...-
84 Episode 84. -Willy dan Wanita Gila-
85 Episode 85. -Bukti Penyiksaan-
86 Penyelesaian
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Chapter 1. -Perkenalan Tokoh- [Sudah Di-revisi]
2
Chapter 2. -Jebakan- [Sudah Di-revisi]
3
Chapter 3. -Aku Wanita Kotor- [Sudah Di-revisi]
4
Chapter 4. -Kehamilan Alena- [Sudah Di-revisi]
5
Chapter 5. -Pergi Keluar Negeri- [Sudah Di-revisi]
6
Chapter 6. -Helena Pov- [Sudah Di-revisi]
7
Chapter 7. -Kembali- [Sudah Di-revisi]
8
Chapter 8. -Datang Ke Rumah Lama-
9
Chapter 9. -Melakukan Hal Jahat-
10
Chapter 10. -Hari Pertama Bekerja Di Perusahaan-
11
Chapter 11. -Helena Sakit-
12
Chapter 12. -Pergi Ke Kota C-
13
Chapter 13. -Menggoda Arga-
14
Chapter 14. -Mengunjungi Buah Hati-
15
Chapter 15. -Mengawasi gerak gerik keluarga Sanjaya-
16
Chapter 16. -Kelicikan Alena-
17
Chapter 17. -Rencana-
18
Chapter 18. -Sabotase-
19
Chapter 19. -Keributan di rumah Helena-
20
Chapter 20. -Bertemu dengannya (kepentingan kontrak)-
21
Chapter 21. -Siapa dia Mam?-
22
Chapter 22. -Curiga dan Marah-
23
Chapter 23. -Bar-
24
Chapter 24. -Berita menggemparkan-
25
Chapter 25. -Rencana si Licik-
26
Chapter 26. -Rencana si Licik pt. II-
27
Chapter 27. -Terbongkar!-
28
Chapter 28. -Balasan-
29
Chapter 29. -Kekesalan Arnon-
30
Episode 30. -Permintaan Maaf dan Pertemuan-
31
Chapter 31. -Keributan di kediaman Wilson-
32
Chapter 32. -Pertemuan dengan ketiga pewaris-
33
Chapter 33. -Ara-
34
Chapter 34. -Mengurung diri-
35
Chapter 35. -Rencana untuk Arga-
36
Chapter 36. -Dimana Papa?-
37
Chapter 37. -Penculikan Arga-
38
Chapter 38. -Persiapan-
39
Chapter 39. -Penyelamatan pt. I-
40
Chapter 41. -Mimpi-
41
Chapter 41. -Masuk pesta-
42
Chapter 42. -Kekacauan-
43
Chapter 43. -Penyelamatan pt. II-
44
Chapter 44. -Asing-
45
Chapter 45. -Bertemu-
46
Chapter 46. -Kuali-
47
Chapter 47. -Obrolan-
48
Chapter 48. -Kutukan-
49
Chapter 49. -Posesif-
50
Chapter 50. -Pulang-
51
Chapter 51. -Pergi-
52
Chapter 52. -Kaget-
53
Chapter 53. -Keributan-
54
Chapter 54. -Sandiwara-
55
Chapter 55. -Pesta-
56
Chapter 56. -Lelah-
57
Chapter 57. -Visual Tokoh-
58
Chapter 58. -Sialan-
59
Chapter 59. -Curhat-
60
Chapter 60. -Curhat # 2 /Lamaran/-
61
Chapter 61. -Kesal-
62
Chapter 62. -Malam yang indah-
63
Chapter 63. -Persiapan-
64
Chapter 64. -Pesta yang gagal-
65
Chapter 65. -Kembalinya Ara-
66
Chapter 66. -Test dna-
67
Chapter 67. -Berbeda-
68
Chapter 68. -Misi-
69
Chapter 69. -Willy-
70
Chapter 70. -Bocah Jenius-
71
Chapter 71. -Terjebak-
72
Chapter 72. -Bioskop-
73
Chapter 73. -Keponakan Dan Rahasia-
74
Chapter 74. -Paksaan-
75
Chapter 75. -Ribut di Kantor-
76
Chapter 76. -Bukti-
77
Chapter 77. -Kasus-
78
Chapter 78. -Sial-
79
Chapter 79. -Masalah-
80
Chapter 80. -Sahabat-
81
Chapter 81. -Hukuman-
82
Chapter 82. -Selesai-
83
Chapter. 83 -Ternyata...-
84
Episode 84. -Willy dan Wanita Gila-
85
Episode 85. -Bukti Penyiksaan-
86
Penyelesaian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!