Eps. 4– Saksi hujan

Bahkan seburuk-buruk manusia tetap dapat memberikanmu pelajaran.

“Aku kira kalian berjodoh jika terus bertengkar seperti itu.” Zildan berujar menyuapi baksonya kedalam mulut.

Kami saat ini sedang duduk dimeja kantin, rutinitas setiap hari ketika jam beristirahat sedang berlangsung.

"Aku dan dia berjodoh? Ck, omong kosong!" Reza berdecak kesal melirik sekilas Della dari kejauhan, menatapnya dengan pandangan sebal.

Zildan tertawa, “Menurutku, saat kalian bertengkar justru disitulah kalian sangat dekat dan akrab.” Zildan berhenti sebentar untuk mengunyah bakso yang tertusuk oleh garpunya, “Asal kau tahu, pertengkaran dari orang yang sama itu namanya bukan pertengkaran, tapi keakraban."

"Omong kosong! apanya yang akrab, tidak ada orang akrab yang berbicara pakai emosi..."

Zildan tertawa melihat ekspresi wajah Reza yang bersungut-sungut, tidak mau menerima perkataannya. Zildan kemudian menoleh kearahku yang semenjak tadi hanya mendengarkan.

“Ngomong-ngomong tentang akrab, sepertinya saat ini ada yang lebih akrab sama guru matematika kita."

Aku yang sedang melahap baso langsung batuk-batuk, tidak siap dengan pembicaraan kawanku.

“Dua hari ini nasib kau sangat bagus kawan, kau sudah dihukum Bu Lisa dua kali. Aku cukup yakin, Bu Lisa kini hafal dengan wajah dan namamu.”

Salah satu alisku terangkat ke atas, apa maksudnya lebih di ingat? Apakah karena aku murid nakal yang sering dihukum oleh guru.

“Kau dimarahi apa sama Bu Lisa?" baru sepersekian detik Zildan berbicara, Reza tiba-tiba sudah memotongnya, "aku tahu kalian berdua tadi berbicara di koridor kelas saat kami tengah mengerjakan soal."

Sebenarnya aku agak terkejut ketika Reza menyadari hal ini, tetapi untungnya dia salah sangka.

“Hanya teguran.” jawabku singkat, berpura-pura tidak peduli.

Reza menggelengkan kepalanya, wajahnya dibuat-buat sesedih mungkin, “Hohoho, yang sabar kawan... Aku tahu itu sakit jadi tetaplah tersenyum.” dia menepuk pundakku.

Aku disisi lain mendengus sebal, dusta sekali mimik wajah Reza, aku tahu itu adalah cara baik dia mengejekku.

"Kalian tahu,” Kini Zildan berdalih membuka suara, mengabaikan perkataan Reza sebelumnya. “Aku mendengar rumor bahwa kelas sebelah ada murid yang berani mengirim surat cinta langsung pada Bu Lisa."

“Siapa?” Aku refleks memotong.

“Wow, tenang kawan. kau seperti kekasihnya saja ketika mendengarnya.” Zildan terkekeh.

Reza yang berada disebelahku langsung tersenyum jahil melihat respon sebelumnya, “Ohh, aku baru tahu bahwa kau mempunyai perasaan pada Bu Lisa."

Aku meneguk ludah, menyadari telah berbuat kesalahan, “Siapa yang punya perasaan?” ucapku sedatar mungkin.

“Haha ... Kau tidak pandai dalam berbohong, Raka.” Reza tertawa penuh kemenangan, “Aku tidak menyangka kau punya perasaan sama Bu Lisa, tapi tenang saja kita akan merahasiakan hal ini. Iyakan Zil?”

Zildan langsung mengangguk dan tersenyum “Lagian itu adalah hal umum di sekolah kita, ketika seorang murid laki-laki mempunyai perasaan padanya” Berbeda dengan Reza yang blak-blakan dalam berbicara, Zildan cenderung sedikit lebih dewasa.

Setelahnya aku tidak menjawab perkataan mereka. Diketahui oleh orang lain tentang siapa orang yang kita suka bukanlah hal yang menyenangkan.

Untungnya mereka tidak membahas lebih jauh tentang hal ini, beberapa menit setelah itu jam masuk berdering, kamipun kembali ke kelas bersiap mengikuti pelajaran selanjutnya.

\*\*\*

Sore hari disaat hujan yang awalnya gerimis, kini telah berubah menjadi hujan yang lebat, beberapa murid langsung membatalkan niatnya untuk pulang dan memilih menunggu hujannya reda. Di sisi lain aku juga melakukan hal yang sama, tidak melanjutkan pulang ke rumah.

“Hal penting apa yang akan kamu sampaikan?” Ucap suara seseorang dari belakang.

Saat ini aku berada di kantin seorang diri, ketika menoleh ke belakang ternyata itu adalah suara dari dia. Sepuluh menit yang lalu aku memberikan pesan kepadanya untuk menemuiku di kantin dan mengatakan bahwa ada hal penting darurat yang aku sampaikan.

Tentu pesan itu tidak sepenuhnya benar, aku hanya sedikit mengada-ngada agar ia sesegera mungkin cepat kesini.

Ketika mendengar suaranya aku tidak langsung menjawab hanya memberikan kode menepuk kursi agar ia duduk di sampingku.

“Jadi apa yang hendak kau katakan tadi?” tanya Bu Lisa sekali lagi, dia sudah duduk di sampingku.

Aku menatap wajahnya lamat-lamat begitu lama, saat hujan seperti ini entah kenapa wajah Bu Lisa bertambah cantik.

“Tugasmu sudah selesai, Dek?” Tanyaku balik yang langsung di anggukan olehnya.

“Bagus, aku sekarang tidak ada teman disini,” ucapku terhenti dan menggenggam tangannya, “Kedua temanku sudah pulang dari tadi, jadi aku kesepian.”

Bu Lisa mengernyitkan alisnya “Lalu apa urusannya denganku? Kau tidak meminta aku menemanimu bukan?"

Mendengarnya aku tertawa kecil sekaligus mengangguk-nganggukkan kepala, “Tentu saja sayang, kamu harus menemaniku disini."

“Raka, sekarang kita disekolah jangan meminta yang aneh-aneh."

“Aku serius, Dek."

Walaupun agak ragu-ragu pada akhirnya Bu Lisa tetap menuruti, dia memilih menemaniku.

Aku tersenyum lalu menyandarkan kepala pada bahunya sambil mencium punggung tangannya berulang-ulang. Entah kenapa aku sekarang benar-benar menginginkan lebih dekat dengan Bu Lisa.

Untungnya perlakuanku pada dia tidak di protes seperti sebelum-sebelumnya, dia hanya diam tidak merespon apapun.

Hujan adalah saksi kebersamaan sekarang. Sudah hampir setengah jam berlalu posisiku bersandar dengannya tidak berubah. Aku bersyukur karena hujan tidak cepat reda hingga kami bisa lebih lama berduaan.

“Raka.” Bu Lisa yang semenjak tadi diam akhirnya membuka mulut.

“Iya, istriku?”

“Mm... Boleh gak aku bawa mobil lagi ke sekolah?” katanya dengan suara pelan.

Aku bangun dari sandarannya, menatap matanya dengan dalam. "Kamu gak suka pake motor?”

Bu Lisa menggeleng pelan, “Bukan seperti itu, aku pikir karena sekarang musim hujan jadi lebih baik membawa mobil biar tidak kehujanan dan menunggu seperti ini."

Aku berpikir sesaat. Dulu saat awalan kami menikah, aku memang melarang keras ia untuk bawa mobil ke sekolah, karena beralasan aku yang akan mengantarkannya. Namun mendengar alasan dia sekarang ucapannya ada benarnya juga.

“Baiklah, kamu besok boleh membawanya.“ ucapku tersenyum penuh makna.

“Benarkah?” Dia menatapku dengan tatapan tak percaya.

“Iya boleh, tapi ada satu syarat..." Senyumanku semakin melebar.

“Syarat apa? Jangan meminta yang aneh-aneh, Raka."

Aku tersenyum jail “Adek boleh memakai mobil lagi asal sekarang adek harus melakukan ini.” Aku menunjuk pipi kananku.

“Apaan sih, enggak mau ah” Dia menolak keras, perasaan buruknya benar-benar terwujud.

“Kalau gitu adek jangan mimpi membawa mobil lagi."

Bu Lisa langsung mematung, wajahnya terlihat dilema.

“Mau atau enggak?” Tawarku sekali lagi, mendesaknya agar cepat memilih. "Padahal tinggal cium loh, Dek, gak sulit. Setelah itu kamu boleh membawa mobil kamu kembali."

Setelah menimang-nimang akhirnya ia mengambil keputusan. “Iya, iya, aku mau ... asal kamu harus tutup mata!" Bu Lisa mendengus kesal, pada akhirnya dia tetap harus menurut.

Aku tertawa lalu mengangguk cepat, “Tidak masalah."

Dengan malu-malu dia perlahan mendekatkan mukanya, mendaratkan bibir kecil cerinya di pipi kanan.

Saat aku membuka mata, dia sudah tertunduk malu dengan wajah yang memerah. Melihat tingkah gemasnya aku tak bisa menahan dan mencium balik di sebelah kanan pipinya.

\[**Sudah direvisi**\]

\*\*\****Jangan lupa like dan Votenya***...!!

***Terimakasih***\*\*\*..

Terpopuler

Comments

De'Ran7

De'Ran7

nih karakter kenapa kebalikan ya..cowoknya kesan manja amat.nah kalo cewek dikit cuek² gitu😒😅

2022-10-03

0

Rina Raisya

Rina Raisya

apa alasan nya udah d nikahkn

2021-08-06

0

🍾⃝ͩʜᷞεͧrᷠaͣ☠ᵏᵋᶜᶟ✰͜͡w⃠

🍾⃝ͩʜᷞεͧrᷠaͣ☠ᵏᵋᶜᶟ✰͜͡w⃠

jangan panggil Ade thor panggil "yank" aja..
kl Lisa gpp panggil Raka "Mas"..

2021-05-07

4

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1– Dia Istriku
2 Eps. 2- Panggilan Khusus
3 Eps. 3– Teman
4 Eps. 4– Saksi hujan
5 Eps. 5– Salah bicara
6 Eps. 6– Agak Lebih Dekat
7 Eps. 7– Toko Buku
8 Eps. 8 – Klub Membaca I
9 Eps. 9 –Klub Membaca II
10 Eps. 10– Minta Izin
11 Eps. 11–"Maaf Mas.."
12 Eps. 12 –Sakit
13 Eps. 13– Tidak Tersampaikan
14 Eps. 14 –Kami Ber'enam
15 Eps. 15– Hari Yang Buruk
16 Eps. 16 – Airin Yang Pemalu
17 Eps. 17 – Aku Dan Dia Dipagi Hari
18 Eps. 18– Kecepatan
19 Eps. 19– Di Jam Olahraga
20 Eps. 20– Arin Yang Ceria
21 Eps. 21– Pacaran I
22 Eps. 22– Pacaran II
23 Eps. 23– Pacaran III
24 Eps. 24– Sekeping Masa Lalu
25 Eps. 25– 4 Bulan yang lalu..
26 Eps. 26– 4 Bulan yang lalu.. II
27 Eps. 27– 4 Bulan Yang Lalu.. III
28 Eps. 28– Ngambek
29 Eps. 29 – Gara-Gara Game Online
30 Eps. 30– Serba-Serbi Game Online
31 Eps. 31 – Pertemuan Pertama Sesungguhnya
32 Eps. 32 — Dewi Kecilku
33 Eps. 33 — Pengungkapan
34 Eps. 34— Di Bawah Tetesan Hujan
35 Eps. 35 — Jam Belajar
36 Eps. 36 — Pak Farhan
37 Eps. 37 — Perasaan Pak Farhan
38 Eps. 38 — Hadiah
39 Eps. 39 — Hei! Hei! Hei!
40 Eps. 40 — 12 Keluarga Terpandang
41 Eps. 41 — Berkenalan Ulang
42 Eps. 42 — Sepotong Kebaikan
43 Eps. 43 — Sepotong Kebaikan II
44 Eps. 44 — Istri Baik
45 Eps. 45 — Peluang
46 Eps. 46 — Nina
47 Eps. 47 — Nina II
48 Eps. 48 — Persiapan Ujian
49 Eps. 49 — Mau
50 Eps. 50 — Cerita Horror
51 Eps. 51 — Mati Lampu
52 Eps. 52 — Paska Ujian
53 Eps. 53 — Bunga Lotus Kembar
54 Eps. 54 — Kesibukan
55 Eps. 55 — Pentas Sekolah
56 Eps. 56 — Hari Minggu
57 Eps. 57 — Hari Minggu II
58 Eps. 58 — Lamaran Kalisa
59 Eps. 59 — PKS
60 Eps. 60 — Yang Tak Diduga
61 Eps. 61 — Percakapan Kecil
62 Eps. 62 — Libur Semester
63 Eps. 63 — Libur Semester II
64 Eps. 64 — Libur Semester III
65 Eps. 65 — Identitas Kalisa
66 Eps. 66 — Identitas Kalisa II
67 Eps. 67 — Identitas Kalisa III
68 Eps. 68 — Perasaan Rahasia
69 Eps. 69 — Perasaan Rahasia II
70 Eps. 70 — Mamah
71 Eps. 71 — Pulang
72 Eps. 72 — Gara-Gara Remot TV
73 Eps. 73 — Kehidupan Baru
74 Eps. 74 — Panggilan
75 Eps. 75 — Pelakor
76 Eps. 76 — Salah Tingkah
77 Eps. 77 — Hujan Deras
78 Eps. 78 — Rasa Cemburu
79 Eps. 79 — Ralisa (Raka & Kalisa)
80 Eps. 80 — Rumah Lotus Kembar
81 Eps. 81 — Uang dan Kebahagiaan
82 Eps. 82 — Sentuhan
83 Eps. 83 — Telah Terungkap
84 Eps. 84 — Keisengan
85 [Bonus Eps. Ramadhan – Persiapan Puasa]
86 [Bonus eps. Ramadhan – Menyatakan cinta]
87 Eps. 85 – Sembilan Bulan
88 Eps. 86 — Della dan Reza
89 Eps. 87 — Dua Hati yang Sama
90 Eps. 88 — Bersamanya (Kue Bolu)
91 Eps. 89 — Bersamanya (Detik Melahirkan)
92 Eps. 90 — Bersamanya (Takdir)
93 Eps. 91 — Bersamanya (Amelia)
94 Eps. 92 — Syukuran
95 Eps. 93 — Murid Baru
96 Eps. 94 — Murid Baru II
97 Eps. 95 — Rena
98 Eps. 96 — Rena II
99 Eps. 97 — Rena III
100 Eps. 98 — Hubungan
101 Eps. 99 — Hukuman
102 Eps. 100 — Jalan-jalan
103 Eps. 101 — Cemburu
104 Eps. 102 — Lilyana Rena
105 Eps. 103 — Kemesraan
106 Eps. 104 — Kembali Mengajar
107 Eps. 105 — Berdua di Mobil
108 Eps. 106 — Demam
109 Eps. 107 — Emosi Signifikan
110 Eps. 108 — Surat Cinta
111 Eps. 109 — Perasaan Tertutup
112 Eps. 110 — Waktu Keluarga
113 Eps. 111 — Waktu Bersama
114 Eps. 112 — Wisata Sekolah
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Eps. 1– Dia Istriku
2
Eps. 2- Panggilan Khusus
3
Eps. 3– Teman
4
Eps. 4– Saksi hujan
5
Eps. 5– Salah bicara
6
Eps. 6– Agak Lebih Dekat
7
Eps. 7– Toko Buku
8
Eps. 8 – Klub Membaca I
9
Eps. 9 –Klub Membaca II
10
Eps. 10– Minta Izin
11
Eps. 11–"Maaf Mas.."
12
Eps. 12 –Sakit
13
Eps. 13– Tidak Tersampaikan
14
Eps. 14 –Kami Ber'enam
15
Eps. 15– Hari Yang Buruk
16
Eps. 16 – Airin Yang Pemalu
17
Eps. 17 – Aku Dan Dia Dipagi Hari
18
Eps. 18– Kecepatan
19
Eps. 19– Di Jam Olahraga
20
Eps. 20– Arin Yang Ceria
21
Eps. 21– Pacaran I
22
Eps. 22– Pacaran II
23
Eps. 23– Pacaran III
24
Eps. 24– Sekeping Masa Lalu
25
Eps. 25– 4 Bulan yang lalu..
26
Eps. 26– 4 Bulan yang lalu.. II
27
Eps. 27– 4 Bulan Yang Lalu.. III
28
Eps. 28– Ngambek
29
Eps. 29 – Gara-Gara Game Online
30
Eps. 30– Serba-Serbi Game Online
31
Eps. 31 – Pertemuan Pertama Sesungguhnya
32
Eps. 32 — Dewi Kecilku
33
Eps. 33 — Pengungkapan
34
Eps. 34— Di Bawah Tetesan Hujan
35
Eps. 35 — Jam Belajar
36
Eps. 36 — Pak Farhan
37
Eps. 37 — Perasaan Pak Farhan
38
Eps. 38 — Hadiah
39
Eps. 39 — Hei! Hei! Hei!
40
Eps. 40 — 12 Keluarga Terpandang
41
Eps. 41 — Berkenalan Ulang
42
Eps. 42 — Sepotong Kebaikan
43
Eps. 43 — Sepotong Kebaikan II
44
Eps. 44 — Istri Baik
45
Eps. 45 — Peluang
46
Eps. 46 — Nina
47
Eps. 47 — Nina II
48
Eps. 48 — Persiapan Ujian
49
Eps. 49 — Mau
50
Eps. 50 — Cerita Horror
51
Eps. 51 — Mati Lampu
52
Eps. 52 — Paska Ujian
53
Eps. 53 — Bunga Lotus Kembar
54
Eps. 54 — Kesibukan
55
Eps. 55 — Pentas Sekolah
56
Eps. 56 — Hari Minggu
57
Eps. 57 — Hari Minggu II
58
Eps. 58 — Lamaran Kalisa
59
Eps. 59 — PKS
60
Eps. 60 — Yang Tak Diduga
61
Eps. 61 — Percakapan Kecil
62
Eps. 62 — Libur Semester
63
Eps. 63 — Libur Semester II
64
Eps. 64 — Libur Semester III
65
Eps. 65 — Identitas Kalisa
66
Eps. 66 — Identitas Kalisa II
67
Eps. 67 — Identitas Kalisa III
68
Eps. 68 — Perasaan Rahasia
69
Eps. 69 — Perasaan Rahasia II
70
Eps. 70 — Mamah
71
Eps. 71 — Pulang
72
Eps. 72 — Gara-Gara Remot TV
73
Eps. 73 — Kehidupan Baru
74
Eps. 74 — Panggilan
75
Eps. 75 — Pelakor
76
Eps. 76 — Salah Tingkah
77
Eps. 77 — Hujan Deras
78
Eps. 78 — Rasa Cemburu
79
Eps. 79 — Ralisa (Raka & Kalisa)
80
Eps. 80 — Rumah Lotus Kembar
81
Eps. 81 — Uang dan Kebahagiaan
82
Eps. 82 — Sentuhan
83
Eps. 83 — Telah Terungkap
84
Eps. 84 — Keisengan
85
[Bonus Eps. Ramadhan – Persiapan Puasa]
86
[Bonus eps. Ramadhan – Menyatakan cinta]
87
Eps. 85 – Sembilan Bulan
88
Eps. 86 — Della dan Reza
89
Eps. 87 — Dua Hati yang Sama
90
Eps. 88 — Bersamanya (Kue Bolu)
91
Eps. 89 — Bersamanya (Detik Melahirkan)
92
Eps. 90 — Bersamanya (Takdir)
93
Eps. 91 — Bersamanya (Amelia)
94
Eps. 92 — Syukuran
95
Eps. 93 — Murid Baru
96
Eps. 94 — Murid Baru II
97
Eps. 95 — Rena
98
Eps. 96 — Rena II
99
Eps. 97 — Rena III
100
Eps. 98 — Hubungan
101
Eps. 99 — Hukuman
102
Eps. 100 — Jalan-jalan
103
Eps. 101 — Cemburu
104
Eps. 102 — Lilyana Rena
105
Eps. 103 — Kemesraan
106
Eps. 104 — Kembali Mengajar
107
Eps. 105 — Berdua di Mobil
108
Eps. 106 — Demam
109
Eps. 107 — Emosi Signifikan
110
Eps. 108 — Surat Cinta
111
Eps. 109 — Perasaan Tertutup
112
Eps. 110 — Waktu Keluarga
113
Eps. 111 — Waktu Bersama
114
Eps. 112 — Wisata Sekolah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!