Eps. 3– Teman

Jika ada yang membencimu itu wajar, yang tidak wajar adalah ketika semua orang menyukaimu.

Seperti Deja vu. Kejadian hari ini sama persis dengan kejadian kemarin saat tepat aku di keluarkan dari kelas. Bagaimana tidak? Aku dua kali di keluarkan disebabkan oleh hal yang sama hanya karena gara-gara tugas.

Hanya saja kali ini aku benar-benar tidak mengerjakannya sama sekali, bukan karena malas mengerjakan tugas, namun tepatnya aku tidak tahu keberadaan tugas itu ada atau tidak.

Yang sama lainya lagi adalah cuaca hujan gerimis, aku kembali lagi di keluarkan oleh istriku sendiri. Kau tahu, ini benar-benar menyedihkan.

Saat malam tadi, Bu Lisa tidak menceritakan tentang tugas yang di berikan olehnya padaku, dan tahu-tahu tepat saat jam pelajarannya dimulai barulah aku menyadarinya.

Hasilnya mudah di tebak, aku di keluarkan dari kelas. Aku menggerutu dalam hati. Awas saja! kalau nanti kami bertemu dirumah, kali ini aku akan benar-benar marah padanya.

Tiga puluh menit berlalu aku menunggu di luar. Bu Lisa akhirnya berjalan ke teras kelas setelah sebelumnya memberikan tugas pada murid di dalam.

Aku menatap wajahnya sesaat saat dia duduk di sampingku, tapi hanya sesaat sebelum aku mendengus dan memalingkan muka padanya.

Sebenarnya aku memang mau menuntut tentang hal ini, kenapa dia tidak memberitahukan tugasnya semalam. Tetapi aku tidak tahu harus memulai marahnya dari mana.

"Aku lupa memberitahukan tugas Ini semalam." Bu Lisa menyentuh pahaku sehingga wajahku menoleh padanya. "Aku minta maaf. Aku akan meringankan hukuman ini."

Aku tidak menjawabnya. Enak sekali Bu Lisa bilang maap, sedangkan aku sudah terhukum oleh kesalahannya.

"Yasudah, aku akan kembali ke kelas." Merasa tidak ada respon dariku, dia menghela napas pendek dan segera bangkit.

"Eh, sebentar! Setidaknya kamu temani aku disini." Aku memegang tangannya, mencegah ia lari dariku.

"Kenapa?"

Aku menghembuskan napas kasar, merasa kesal karena Bu Lisa masih saja bertanya. "Aku bosan, jadi setidaknya kamu temani aku di sini. Anggap saja ini hukuman karena kamu telah lupa."

Bu Lisa diam sebentar, ia tengah menimbang-nimbang tentang permintaanku, apakah ia akan menemaniku atau tidak. lalu setelah beberapa waktu ia akhirnya mengangguk setuju.

Aku tersenyum, tidak memasang wajah jutek lagi. Jujur saja, bahkan tadi menurutku dia akan menolaknya tegas. Bu Lisa kembali duduk di sampingku, sedangkan aku memegang tangannya erat.

Bu Lisa bereaksi ketika tiba-tiba aku bertindak demikian, tetapi alih-alih protes dia hanya diam, membiarkanku mempererat cengkraman tangan.

"Aku harus kembali ke kelas, tidak baik meninggalkan mereka begitu lama." Setelah beberapa menit berlalu bersama, dia meminta izin untuk kembali ke kelas.

Aku mengangguk dan melepaskan cengkraman tangannya, tidak lupa aku sempat mencium pipinya singkat.

Wajah Bu Lisa merona sekaligus salah tingkah, dengan segera ia buru-buru masuk.

Aku tertawa menatap punggungnya yang hilang dari belokan, apakah saat ini dia sudah benar-benar jatuh cinta padaku? Entahlah, aku tidak tahu.

Suasana hatiku jelas berbalik seratus delapan puluh derajat, yang awalnya aku marah dan kesal karena dia, namun kini berganti bahagia dengan bunga-bunga cinta.

\*\*\*

Jam istirahat berdering menyusuri semua lorong, semua murid bersuka cita keluar dari kelasnya dan langsung menuju kantin. Aku yang kini sudah bisa balik ke kelas dan belajar seperti biasa, menguap lebar merasakan kantuk yang amat sangat.

Pelajaran Bahasa Indonesia adalah pelajaran kedua setelah matematika, saat jam pelajaran berlangsung, alih-alih mengajarkan pelajaran, gurunya malah mendongeng dan menceritakan kisah perjalanan hidupnya.

Para murid tidak protes sedikitpun tentang hal ini malah terkesan berlaga sok antusias mendengarnya. Tentu saja mereka melakukan itu karena niat tersembunyi, tepatnya karena mereka lebih suka mendengar cerita dibanding mendengarkan pelajaran-pelajaran membosankan.

Namun efek sampingnya kini membuat seluruh murid di kelas merasakan ngantuk, tak dapat di pungkiri menguap mereka saling menular dari satu ke yang lainnya dan itu termasuk aku diantaranya.

Kembali saat ini, Aku berjalan bersama temanku Zildan dan Reza menuju kantin. Ketika di sana, kantin itu hampir sepenuhnya diisi oleh semua murid.

Kebetulan sekali di sudut kantin terdapat meja yang masih kosong. Kami berdua bergegas berjalan ke sana, takut-takut ada murid lain yang datang.

Tepat beberapa langkah lagi kami sampai, tiba-tiba tiga murid perempuan datang dan langsung menyerobot kursi yang kami tuju.

“Hei, itu meja punya kita!" Reza melotot kesal. Dia tidak terima saat mejanya di curi.

“Lahh, emang kursi ini punya bapak situh?” Della menjawab ketus.

“Kalau kalian tidak menyerobot, mungkin kursi itu punya kami sekarang!”

“Siapa suruh lambat, siapa yang cepat dia yang dapat."

“Dasar GENDUT ... "

Della langsung reflek bangkit ketika mendengar kata 'gendut'. Wajahnya merah padam, dia sangat bersiap kapan saja meninju Reza. Untungnya kedua temannya sudah sigap menahannya.

Tiga perempuan itu sebenarnya adalah teman sekelas kami, namanya adalah Della, Arin, dan Airin.

Della merupakan ketua kelas kami yang tegas dan berjiwa pemberani, dia adalah perempuan yang sopan dan ramah pada yang lain, dan tentu saja pengecualian bagi Reza.

Sedangkan untuk Arin dan Airin, mereka adalah kembar seiras yang unik dan cantik. Arin yang sebagai kakaknya mempunyai watak yang ceria dan aktif. Lalu kebalikan dengan adiknya Airin, dia mempunyai sifat yang pendiam dan terkesan pemalu.

Agar bisa membedakan kedua wajah gadis kembar itu, kalian tinggal lihat pita rambut yang mereka pakai. Yang satu berwarna cyan dan satunya lagi berwarna ungu, itu adalah letak kami bisa menebak dari salah satu keduanya.

Pertengkaran Reza dan Della sebenarnya tidak asing di pandangan kami, Reza memang sering bertengkar dengan Della di setiap harinya, selalu ada perkara yang membuat mereka ribut.

Namun yang unik dari keduanya adalah, bahwa di kelas kami kedudukan mereka berdua adalah ketua kelas dan wakil ketua kelas. Anehnya bukannya saling akur dengan jabatan kelas itu, justru di setiap harinya mereka asik bertengkar, apalagi ketika berdekatan bersama.

“Sudah Za, kita mengalah...” Aku awalnya memang tenang-tenang saja tetapi karena melihat banyak para murid menoleh pada pertikaian kedua insan ini, membuatku risih dan tidak bisa berdiam diri.

Reza mendengus kesal saat menyadari tatapan murid tertuju padanya. “Ok, aku ngalah sekarang, tapi di masa depan awas aja kau."

“Emang aku takut gituh, wlee, ... pergi sana, hush hush.” Della mengayunkan tangannya, mengusir Reza seperti anak kucing.

Aku dan Zildan saling tatap, lalu kemudian menepuk jidat masing-masing.

\[**Sudah di revisi**\]

\*\*\****Like dan Votenya Jangan lupa***..!!

***Silahkan komen kekurangan novel ini dengan begitu author akan cepat bisa memperbaikinya***

***Terimakasih***\*\*\*..

Terpopuler

Comments

Bayangan Ilusi

Bayangan Ilusi

Di cium aja dah merona..
btw ga da yg liat tuh nyium guru d sekolah🤔

2021-04-23

3

Zifa Zifa

Zifa Zifa

reza ama dela caring deh thooorrr😆😆😆😆

2021-03-25

0

Sujaandy

Sujaandy

temennya baik2

2021-01-30

0

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1– Dia Istriku
2 Eps. 2- Panggilan Khusus
3 Eps. 3– Teman
4 Eps. 4– Saksi hujan
5 Eps. 5– Salah bicara
6 Eps. 6– Agak Lebih Dekat
7 Eps. 7– Toko Buku
8 Eps. 8 – Klub Membaca I
9 Eps. 9 –Klub Membaca II
10 Eps. 10– Minta Izin
11 Eps. 11–"Maaf Mas.."
12 Eps. 12 –Sakit
13 Eps. 13– Tidak Tersampaikan
14 Eps. 14 –Kami Ber'enam
15 Eps. 15– Hari Yang Buruk
16 Eps. 16 – Airin Yang Pemalu
17 Eps. 17 – Aku Dan Dia Dipagi Hari
18 Eps. 18– Kecepatan
19 Eps. 19– Di Jam Olahraga
20 Eps. 20– Arin Yang Ceria
21 Eps. 21– Pacaran I
22 Eps. 22– Pacaran II
23 Eps. 23– Pacaran III
24 Eps. 24– Sekeping Masa Lalu
25 Eps. 25– 4 Bulan yang lalu..
26 Eps. 26– 4 Bulan yang lalu.. II
27 Eps. 27– 4 Bulan Yang Lalu.. III
28 Eps. 28– Ngambek
29 Eps. 29 – Gara-Gara Game Online
30 Eps. 30– Serba-Serbi Game Online
31 Eps. 31 – Pertemuan Pertama Sesungguhnya
32 Eps. 32 — Dewi Kecilku
33 Eps. 33 — Pengungkapan
34 Eps. 34— Di Bawah Tetesan Hujan
35 Eps. 35 — Jam Belajar
36 Eps. 36 — Pak Farhan
37 Eps. 37 — Perasaan Pak Farhan
38 Eps. 38 — Hadiah
39 Eps. 39 — Hei! Hei! Hei!
40 Eps. 40 — 12 Keluarga Terpandang
41 Eps. 41 — Berkenalan Ulang
42 Eps. 42 — Sepotong Kebaikan
43 Eps. 43 — Sepotong Kebaikan II
44 Eps. 44 — Istri Baik
45 Eps. 45 — Peluang
46 Eps. 46 — Nina
47 Eps. 47 — Nina II
48 Eps. 48 — Persiapan Ujian
49 Eps. 49 — Mau
50 Eps. 50 — Cerita Horror
51 Eps. 51 — Mati Lampu
52 Eps. 52 — Paska Ujian
53 Eps. 53 — Bunga Lotus Kembar
54 Eps. 54 — Kesibukan
55 Eps. 55 — Pentas Sekolah
56 Eps. 56 — Hari Minggu
57 Eps. 57 — Hari Minggu II
58 Eps. 58 — Lamaran Kalisa
59 Eps. 59 — PKS
60 Eps. 60 — Yang Tak Diduga
61 Eps. 61 — Percakapan Kecil
62 Eps. 62 — Libur Semester
63 Eps. 63 — Libur Semester II
64 Eps. 64 — Libur Semester III
65 Eps. 65 — Identitas Kalisa
66 Eps. 66 — Identitas Kalisa II
67 Eps. 67 — Identitas Kalisa III
68 Eps. 68 — Perasaan Rahasia
69 Eps. 69 — Perasaan Rahasia II
70 Eps. 70 — Mamah
71 Eps. 71 — Pulang
72 Eps. 72 — Gara-Gara Remot TV
73 Eps. 73 — Kehidupan Baru
74 Eps. 74 — Panggilan
75 Eps. 75 — Pelakor
76 Eps. 76 — Salah Tingkah
77 Eps. 77 — Hujan Deras
78 Eps. 78 — Rasa Cemburu
79 Eps. 79 — Ralisa (Raka & Kalisa)
80 Eps. 80 — Rumah Lotus Kembar
81 Eps. 81 — Uang dan Kebahagiaan
82 Eps. 82 — Sentuhan
83 Eps. 83 — Telah Terungkap
84 Eps. 84 — Keisengan
85 [Bonus Eps. Ramadhan – Persiapan Puasa]
86 [Bonus eps. Ramadhan – Menyatakan cinta]
87 Eps. 85 – Sembilan Bulan
88 Eps. 86 — Della dan Reza
89 Eps. 87 — Dua Hati yang Sama
90 Eps. 88 — Bersamanya (Kue Bolu)
91 Eps. 89 — Bersamanya (Detik Melahirkan)
92 Eps. 90 — Bersamanya (Takdir)
93 Eps. 91 — Bersamanya (Amelia)
94 Eps. 92 — Syukuran
95 Eps. 93 — Murid Baru
96 Eps. 94 — Murid Baru II
97 Eps. 95 — Rena
98 Eps. 96 — Rena II
99 Eps. 97 — Rena III
100 Eps. 98 — Hubungan
101 Eps. 99 — Hukuman
102 Eps. 100 — Jalan-jalan
103 Eps. 101 — Cemburu
104 Eps. 102 — Lilyana Rena
105 Eps. 103 — Kemesraan
106 Eps. 104 — Kembali Mengajar
107 Eps. 105 — Berdua di Mobil
108 Eps. 106 — Demam
109 Eps. 107 — Emosi Signifikan
110 Eps. 108 — Surat Cinta
111 Eps. 109 — Perasaan Tertutup
112 Eps. 110 — Waktu Keluarga
113 Eps. 111 — Waktu Bersama
114 Eps. 112 — Wisata Sekolah
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Eps. 1– Dia Istriku
2
Eps. 2- Panggilan Khusus
3
Eps. 3– Teman
4
Eps. 4– Saksi hujan
5
Eps. 5– Salah bicara
6
Eps. 6– Agak Lebih Dekat
7
Eps. 7– Toko Buku
8
Eps. 8 – Klub Membaca I
9
Eps. 9 –Klub Membaca II
10
Eps. 10– Minta Izin
11
Eps. 11–"Maaf Mas.."
12
Eps. 12 –Sakit
13
Eps. 13– Tidak Tersampaikan
14
Eps. 14 –Kami Ber'enam
15
Eps. 15– Hari Yang Buruk
16
Eps. 16 – Airin Yang Pemalu
17
Eps. 17 – Aku Dan Dia Dipagi Hari
18
Eps. 18– Kecepatan
19
Eps. 19– Di Jam Olahraga
20
Eps. 20– Arin Yang Ceria
21
Eps. 21– Pacaran I
22
Eps. 22– Pacaran II
23
Eps. 23– Pacaran III
24
Eps. 24– Sekeping Masa Lalu
25
Eps. 25– 4 Bulan yang lalu..
26
Eps. 26– 4 Bulan yang lalu.. II
27
Eps. 27– 4 Bulan Yang Lalu.. III
28
Eps. 28– Ngambek
29
Eps. 29 – Gara-Gara Game Online
30
Eps. 30– Serba-Serbi Game Online
31
Eps. 31 – Pertemuan Pertama Sesungguhnya
32
Eps. 32 — Dewi Kecilku
33
Eps. 33 — Pengungkapan
34
Eps. 34— Di Bawah Tetesan Hujan
35
Eps. 35 — Jam Belajar
36
Eps. 36 — Pak Farhan
37
Eps. 37 — Perasaan Pak Farhan
38
Eps. 38 — Hadiah
39
Eps. 39 — Hei! Hei! Hei!
40
Eps. 40 — 12 Keluarga Terpandang
41
Eps. 41 — Berkenalan Ulang
42
Eps. 42 — Sepotong Kebaikan
43
Eps. 43 — Sepotong Kebaikan II
44
Eps. 44 — Istri Baik
45
Eps. 45 — Peluang
46
Eps. 46 — Nina
47
Eps. 47 — Nina II
48
Eps. 48 — Persiapan Ujian
49
Eps. 49 — Mau
50
Eps. 50 — Cerita Horror
51
Eps. 51 — Mati Lampu
52
Eps. 52 — Paska Ujian
53
Eps. 53 — Bunga Lotus Kembar
54
Eps. 54 — Kesibukan
55
Eps. 55 — Pentas Sekolah
56
Eps. 56 — Hari Minggu
57
Eps. 57 — Hari Minggu II
58
Eps. 58 — Lamaran Kalisa
59
Eps. 59 — PKS
60
Eps. 60 — Yang Tak Diduga
61
Eps. 61 — Percakapan Kecil
62
Eps. 62 — Libur Semester
63
Eps. 63 — Libur Semester II
64
Eps. 64 — Libur Semester III
65
Eps. 65 — Identitas Kalisa
66
Eps. 66 — Identitas Kalisa II
67
Eps. 67 — Identitas Kalisa III
68
Eps. 68 — Perasaan Rahasia
69
Eps. 69 — Perasaan Rahasia II
70
Eps. 70 — Mamah
71
Eps. 71 — Pulang
72
Eps. 72 — Gara-Gara Remot TV
73
Eps. 73 — Kehidupan Baru
74
Eps. 74 — Panggilan
75
Eps. 75 — Pelakor
76
Eps. 76 — Salah Tingkah
77
Eps. 77 — Hujan Deras
78
Eps. 78 — Rasa Cemburu
79
Eps. 79 — Ralisa (Raka & Kalisa)
80
Eps. 80 — Rumah Lotus Kembar
81
Eps. 81 — Uang dan Kebahagiaan
82
Eps. 82 — Sentuhan
83
Eps. 83 — Telah Terungkap
84
Eps. 84 — Keisengan
85
[Bonus Eps. Ramadhan – Persiapan Puasa]
86
[Bonus eps. Ramadhan – Menyatakan cinta]
87
Eps. 85 – Sembilan Bulan
88
Eps. 86 — Della dan Reza
89
Eps. 87 — Dua Hati yang Sama
90
Eps. 88 — Bersamanya (Kue Bolu)
91
Eps. 89 — Bersamanya (Detik Melahirkan)
92
Eps. 90 — Bersamanya (Takdir)
93
Eps. 91 — Bersamanya (Amelia)
94
Eps. 92 — Syukuran
95
Eps. 93 — Murid Baru
96
Eps. 94 — Murid Baru II
97
Eps. 95 — Rena
98
Eps. 96 — Rena II
99
Eps. 97 — Rena III
100
Eps. 98 — Hubungan
101
Eps. 99 — Hukuman
102
Eps. 100 — Jalan-jalan
103
Eps. 101 — Cemburu
104
Eps. 102 — Lilyana Rena
105
Eps. 103 — Kemesraan
106
Eps. 104 — Kembali Mengajar
107
Eps. 105 — Berdua di Mobil
108
Eps. 106 — Demam
109
Eps. 107 — Emosi Signifikan
110
Eps. 108 — Surat Cinta
111
Eps. 109 — Perasaan Tertutup
112
Eps. 110 — Waktu Keluarga
113
Eps. 111 — Waktu Bersama
114
Eps. 112 — Wisata Sekolah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!