Pengantin Yang Tertukar
Seorang gadis cantik berusia dua puluh tahun itu berjalan menelusuri lorong hotel yang sedang ingin menuju ke kamar yang sudah ia pesan. Dengan jalan lenggak-lenggok bak model papan atas merebak pesonanya, mengeluarkan aura kecantikan sehingga siapa saja yang melihat merasa iri atas ciptaan Tuhan yang seksi tersebut.
Bunyi ponselnya berdering, gadis itu pun menghentikan langkahnya sejenak, kemudian merogoh isi tasnya mengambil handphone yang sedang berdering itu. Senyum terukir indah di sudut bibirnya pada saat melihat nama tertera di layar ponsel tersebut yang menampilkan 'Kekasihku, Leo'.
"Assalamu'alaikum," jawabnya dengan suara lembut serta senyum di wajahnya tak nampak pudar.
"Wa'allaikumsalam, sayang udah nyampe?" tanya suara laki-laki di seberang sana, yang bernama Leo Candra Jaya itu.
"Alhamdulillah udah, tapi belum sampai di kamar. Kamu sendiri lagi apa?"
"Lagi mikirin calon istri aku!" godanya sembari menahan senyum.
"Oh, udah punya calon istri! Siapa namanya? Dan cantik gak?"
Terdengar suara tawa di seberang sana yang membuat gadis itu ikut tertawa kecil. Sehingga tanpa sadar menabrak seseorang yang sedang terburu-buru lalu keduanya pun tersungkur ke lantai.
"Auw!" Gadis itu merintih memegangi bokong belakangnya yang terasa sakit.
"Maaf, maaf saya gak sengaja!" sesal Sera meminta maaf.
"Sera! Sera kamu kenapa?" tanya Leo cemas, mendengar suara Sera, yang ia yakini bukan berbicara padanya, terlebih lagi suara itu begitu terdengar sedikit lirih dan tentu saja membuat Leo menjadi cemas. Apa sebenarnya yang terjadi kepada kekasihnya itu?
Gadis yang bernama Sera Sandralis itu tak menjawab karena sibuk meminta maaf kepada seorang wanita yang berpakaian seksi itu.
"Punya mata gak sih, jadi orang. Maen tabrak-tabrak aja!" Kesal wanita seksi itu sinis, kemudian ia mengambil barang-barang bawaannya yang berserakan di lantai.
Sera membantu, kemudian meyerahkan barang yang ia pungut itu pada wanita seksi yang ada di hadapannya ini, Sera tak henti-hentinya meminta maaf padanya akan tetapi di cuekin dan malah mendapatkan cacian dan cibiran pedas dari wanita itu kemudian berlalu meninggalkan Sera yang membatu.
"Astaghfirullah, apa susah coba iya saya maafin. 'Kan, gitu enak!" gumam Sera, kemudian mengambil kunci kamar hotel miliknya yang masih tergeletak di lantai, akibat tabrakan tadi sehingga kunci kamar yang ia pegang terjatuh secara bersamaan dengan kunci gadis itu.
"Ser, Sera! kamu gak pa-pa?" Sambungan telpon masih terhubung namun Sera belum menjawab panggilan Leo yang terdengar khawatir.
"Astaghfirullah, aku lupa!" Sera menepuk keningnya baru teringat akan Leo sang kekasih yang masih menunggunya di sambungan telpon.
"Maaf, Le. Tadi ada sedikit ke salah pahaman! Tapi sekarang udah selesai kok," jawabnya meyakinkan, kemudian Leo bernafas lega.
"Syukurlah kalau tidak kenapa-kenapa, tadi aku khawatir banget sama kamu."
Sera tersenyum, sambil terus melangkah melanjutkan perjalannya yang kembali. Kemudian ia berhenti di depan pintu kamar hotel yang sesuai angka yang ada pada kartu kunci kamar tersebut sehingga dengan mudahnya Sera dapat membuka pintu itu kemudian mengayunkan kakinya masuk kedalam.
"Emmm ... Le, aku baru sampai di kamar nie! Telpon nya udah dulu ya, karena mau beresin baju juga dan mau mandi, gerah banget."
Sera ingin mengakhiri panggilan telponnya karena akan sedikit susah jika menelpon sambil membereskan barang-barangnya.
"Ya udah kalau begitu, pokonya kamu hati-hati di sana. Jangan keluyuran malam-malam aku gak mau itu, apa lagi sampai banyak mata laki-laki memandangi wajah cantik calon istriku!" katanya mengingatkan, membuat Sera hanya terkekeh mendengarnya. Kekasihnya ini memang begitu posesif sekali.
"Em, iya aku ingat itu. Ya udah kalau begitu bye-bye ...."
Sera pun langsung mematikan sambungan telponnya tanpa menunggu jawaban dari kekasihnya itu.
"Dasar, awas kamu nanti ya." Gemes Leo memandangi foto Sera yang terpampang di layar ponselnya sebagai wallpaper.
Mata gadis itu menyapu seisi ruangan yang yang nampak mengagumkan akan keindahan kamar tersebut, Sera pun merasa ada yang salah. Kamar ini nampak begitu terkesan mewah sangat jauh dari benaknya yang hanya memesan kamar hotel biasa saja. Tapi gadis itu menepis pikiran negatifnya, mungkin memang sudah rezekinya menempati kamar mewah ini dengan harga yang murah. Mungkin saja ini yang di namakan rezeki nomplok.
Sera membereskan pakaian yang ada di dalam koper miliknya kemudian memindahkan kedalam lemari. Saat ini Sera sedang berada di luar kota untuk mengunjungi kakak sepupunya yang akan melangsungkan pernikahan di kota Bali. Sehingga ia memutuskan untuk menginap di kamar hotel untuk beberapa hari kedepannya.
Sebelum merebahkan diri yang terasa lelah, Sera menyempatkan dirinya untuk mandi membersihkan diri yang nampak lengket. Untung saja kamar itu sudah tersedia lengkap dengan peralatan mandi yang kebetulan gadis itu tak sempat membawanya karena buru-buru.
Setelah usai mandi, gadis cantik itu merebahkan dirinya di atas kasur yang empuk dan begitu nyaman untuk tidur menghilangkan lelah akibat perjalanan hampir seharian itu.
Pada saat bersamaan, seseorang lelaki membuka pintu kamarnya. Badannya terasa aneh, panas dan gerah, serta kepala terasa sakit sehingga tubuh lelaki itu terhuyung-huyung saat berjalan.
Shit!
Umpatnya sambil melepaskan dasi yang mencekik lehernya, kemudian melepaskan kancing bajunya dan membuang ke sembarang arah sehingga saat ini dirinya hanya bertelanjang dada menampilkan tubuhnya berotot yang nampak kekar serta berbentuk kotak-kotak di bagian perutnya.Tentu saja, lelaki itu selalu menjaga penampilan tubuhnya dan rajin berolahraga.
Pada saat ingin melangkah menuju kamar mandi, ia ingin menguyur tubuhnya dengan air dingin akibat obat perangsang dosis cukup tinggi tersebut. Ia dijebak oleh salah satu rekan kerjanya yang ingin menghancurkan karirnya, pada saat makan malam bersama di sebuah restoran yang tak jauh dari hotel tersebut. Rekan kerjanya berniat menjebaknya dengan memberikan obat perangsang kemudian tidur dengan wanita yang sudah di siapkan lengkap dengan kamera tersembunyi yang sudah terpasang siap merekam dan itu dapat menghancurkan karirnya dalam sekejap saja.
Lelaki itu masih belum mengetahui akan rencana rekan nya itu, hanya saja baru sadar pada saat tubuhnya merasa ada yang tidak beres, ia teringat dengan minuman yang di sodorkan dari pelayan hotel itu yang sudah tercampur obat di dalamnya.
Mata lelaki itu terbelalak melotot, seakan bola matanya keluar dari kelopaknya mendapati seorang wanita yang tidur terlentang dengan pakaian baju tidur nampak seksi di kenakan nya. Tubuh lelaki itu menjadi kian memanas, naluri lelaki nya mulai bereaksi, di tambah lagi bagian sensitifnya mulai menegang berdenyut tak menentu. Tangannya mengusap peluh yang membanjiri pelipisnya, sekuat tenaga ia mencoba menahan diri yang menyerang tubuhnya semakin panas, di tambah lagi tubuhnya mulai mengelijang hebat saat bagian sensitifnya kembali berdenyut.
Oh, shit!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 286 Episodes
Comments
Lily
kayaknya cerita yang cukup panas
2023-09-30
0
Winda Salim
kasian mana si cewe mau nikah. emang dasar ga jodoh, ada aja yg ngalangin. sabar ya Leo..
2022-12-26
0
Novvia Ramadani HN
kayax gara" baru tabrak jdi tertukar itu kunci kamar?..
2022-02-03
1