Sera keluar dari kamar mandi, ia sudah mengenakan pakaiannya. Gadis itu melangkah cepat menuju lemari dan langsung mengeluarkan baju yang ada di dalamnya, kemudian ia masukkan kembali kedalam koper miliknya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
Angga hanya diam memperhatikan gadis itu dengan seksama. Lelaki itu menghela nafasnya yang ia tarik dalam-dalam, kemudian mengeluarkan dompet dan mengambil kartu namanya yang ada di dalamnya.
"Ini kartu namaku, kalau ada apa-apa segera hubungi aku," katanya seraya menyodorkan kartu nama itu pada Sera.
Sera menghentikan aktivitasnya sejenak kemudian mendongak menatap Angga. Kedua manik mata mereka bertemu sesaat, kemudian Sera menunduk kembali dan melanjutkan aktivitasnya.
"Tidak perlu, karena aku berharap kedepannya kita tidak pernah bertemu lagi," jawab Sera dingin tanpa melihat ke arah Angga.
Angga tersenyum masam, kemudian meraih tangan Sera dan menyerahnya kartu namanya tersebut.
"Aku bukanlah lelaki tidak tau diri, jika anakku tumbuh di dalam rahim mu segeralah hubungi aku dan aku akan langsung bertanggung jawab. Ingat! Anak itu tidak bersalah," kata Angga tegas kemudian menarik kembali tangannya.
Sera tersentak kemudian matanya menatap Angga dalam. Namun lidahnya terlalu keluh untuk menjawab dan hanya bisa diam membisu, kemudian kembali membereskan pakainya secepatnya. Setelah selesai baru lah ia pergi meninggalkan kamar hotel tersebut begitu saja tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Gadis itu, eh ralat. Wanita itu menyeret langkah kakinya yang terasa begitu berat.
Hatinya berkecamuk, dalam pikirnya begitu kacau. Air matanya pun meleleh di pipi, tangannya meraba perutnya yang rata sambil kembali mengingat apa yang di ucapkan oleh Angga.
'Anak itu tidak bersalah?' Kata-kata itu terdengar jelas di pendengaran nya. Yang di katanya Angga benar! Karena anak memang tidak bersalah, jika dia sudah di takdirkan hadir di dalam rahimnya. Sera akan menyaingi nya sepenuh hati tanpa membenci.
Akan tetapi, bagiamana dengan masa depannya? Bagaimana ia bisa menjelaskan kepada kedua orangtuanya mengenai hal ini. Terlebih lagi kepada sang kekasih nya yang bernama Leo yang sudah 1 tahun menjalani hubungan dengannya.
Leo memang tidak pernah menyentuh nya selama berpacaran, bukan berarti Leo tak pernah meminta? Akan tetapi, lelaki itu selalu menghormati setiap keputusannya dan lebih baik memilih menahan nafsu demi menjaga kesucian yang Sera jaga selama ini. Namun, pada akhirnya kesucian itu berubah menjadi kotor debu dalam sekejap saja. Bahkan oleh orang yang tak di kenal.
Sera sudah berada di taman yang tak jauh dari hotel, ia melihat ada kursi yang kosong dan berjalan ke sana.
"Le, maafkan aku," gumam Sera menangis teringat akan kekasihnya.
Sera merasa bersalah pada Leo karena tanpa di sengaja telah mengkhianati cinta mereka, dadanya terasa sakit seolah di tikam oleh beda tajam. Namun, anehnya tak berdarah.
Tanpa di sadari, sepasang mata melihat dari kejauhan. Manik mata tajam itu tak luput pandangannya dari arah Sera yang menangis pilu dengan keadaan.
Angga. Ya, sepasang mata itu milik Angga yang ternyata mengikuti langkah Sera secara diam-diam dan berhenti di loby. Gadis itu sama seperti magnet yang mampu menarik benda-benda seperti besi dan baja misalnya. Begitu juga dengan hatinya.
Angga adalah seorang lelaki berusia 45 tahun. Anehnya ia merasakan aneh dalam dirinya seakan memiliki daya tarik pada gadis itu. Selama 10 tahun ia menjadi duda, kini jiwa lelakinya kembali beraksi hanya karena seorang gadis yang terpaut jauh usia di bawah nya.
Angga dulunya pernah menikah saat usianya masih muda dan memiliki satu orang putra. Sayangnya sang istri mengidap penyakit, dan hanya bertahan 15 tahun lamanya hidup bersama dirinya. Kemudian nyawanya tak terselamatkan lagi akibat penyakit yang di deritanya. Dan itu membuat Angga menjadi seorang duda beranak satu. Dan kini sudah 10 tahun menjadi duda, dan belum terpikirkan untuk mencari sosok istri lagi setelah kepergian almarhum istrinya.
Ada puluhan wanita yang begitu tertarik dengan Angga. Usianya memang tak lagi muda, namun bentuk tubuh serta ketampanan nya tak jauh kalah oleh pemuda yang berusia 25-30 tahunan. Angga menang selalu menjaga bentuk tubuhnya serta sering melakukan olahraga rutin hingga tubuh kekarnya pun selalu memancarkan kegagahannya.
Akan tetapi, gadis muda itu sudah mengambil perhatian nya sehingga berharap sedikit untuk dapat mengejarnya, walaupun itu sangat tipis mengingat usia yang terpaut jauh. Dan lebih lagi sepertinya nya Sera sangat membenci dirinya.
"Huuuf, sudahlah. Toh kalau jodoh gak akan kemana?" gumam Angga kemudian masuk ke mobil dan pergi menuju tempat kerjanya.
Angga hanya bisa mempercayakan hidup nya kepada takdir, hingga kemana takdir itu akan membawanya pergi dan dari situ lah ia akan mengikuti permainan apa yang sedang di mainkan oleh takdir untuk dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 286 Episodes
Comments
Lily
cerita yang ribet ini versi aku tapi jadi penasaran
2023-09-30
0
Winda Salim
kayanya Angga bapaknya si Leo. entar pas lamaran jeng jeng jeng terkejut lah mereka mengetahui fakta tersebut
2022-12-26
0
Novvia Ramadani HN
klw memang jodoh pasti bertemu apa mungkin Leo anakx angga
2022-02-03
0