Sebuah kelas yang awalnya berisik, seketika berubah menjadi senyap saat seorang guru memasuki ruangan tersebut. Guru itu tidak datang sendirian, dia membawa seorang siswi bersamanya.
"Bukankah itu wanita yang tadi bersama Noah?"
"Hey, lihat!! Dia wanita yang tadi mendorong Leon hingga terjatuh."
"Sepertinya dia kekasih Noah, mereka terlihat sangat dekat."
Siswa maupun siswi di kelas itu berbisik mengenai Sierra. Kelas yang tadinya sudah hening, kini kembali menjadi riuh.
"Sudah, diam kalian semua!!" bentak Bella, selaku wali di kelas itu.
"Jangan ada lagi yang berbicara." Wanita paruh baya tersebut lalu beralih kepada Sierra. Dia memberi kode melalui tatapannya agar Sierra segera memperkenalkan dirinya.
Wanita itu mengangguk paham. Dia kemudian maju selangkah sembari menatap satu-persatu pria maupun wanita di kelas tersebut.
"Namaku Sierra Kristy. Kuharap kita bisa menjadi teman." Ingin menyebut nama keluarganya, tapi Sierra takut mereka akan mengetahui hubungannya dengan Noah. Mengingat, dirinya kini bukan lagi seorang Williams, melainkan dia adalah menantu dari Wilson.
"Namaku Gerald. Senang bertemu denganmu, Sayang.." Seorang pria menyahutinya dengan antusias, sehingga menimbulkan tawa di ruangan itu.
Bella menggelengkan kepalanya melihat tingkah dari salah satu muridnya. Dia lalu kembali kepada siswi baru di sampingnya.
"Sierra, kau bisa duduk di kursi kosong itu."
Sierra mengangguk pelan, "Terima kasih, Mrs."
Perlahan Sierra melangkahkan kakinya untuk menuju kursi yang kosong, tepatnya di samping Noah. Tapi dia tidak menyadari, jika siswa yang duduk di belakangnya adalah pria yang tadi jatuh bersamanya.
Noah yang melihat jika Sierra satu kelas dengannya, jadi memutar bola matanya malas.
'Kenapa dia harus satu kelas denganku? Tidak cukupkah jika kami bersekolah di tempat yang sama?'
Setelah Sierra mendaratkan bokongnya di kursi, wanita yang duduk di depannya langsung berbalik dan tersenyum kepadanya.
"Aku Alexa, wanita paling cantik di sekolah ini," ujar wanita itu sambil mengulurkan tangannya.
Sierra tertawa kecil, lalu menerima uluran tangannya.
"Sierra."
"Bagus. Mulai detik ini, kita adalah teman." Alexa berbalik kembali, dan memperhatikan apa yang Mrs. Bella terangkan.
...* * * ...
Pelajaran telah usia. Siswa dan Siswi di kelas itu mulai berhamburan keluar. Di saat Sierra masih mengemasi barang-barangnya untuk di masukkan ke dalam tas, mendadak segerombolan wanita datang menghampirinya.
"Apa hubunganmu dengan Noah? Apakah kau kekasihnya?" tanya wanita berambut pirang, yang sepertinya ketua dari gerombolan itu.
Sierra meneguk ludahnya kasar. Di tatapnya satu-persatu wanita yang mengelilinginya. Penampilan mereka sangat berantakan, dan juga... menakutkan.
Kegugupan sekaligus takut melanda dirinya. Dia tidak tahu harus menjawab apa. Tapi tiba-tiba...
"Permisi, permisi..." Seorang wanita menerobos para siswi di sekitar Sierra.
"Kalian tunda dulu pertanyaan, oke? Kami sangat lapar. Jadi, lain kali saja jika kalian ingin mengajak Sierra berbicara." Tanpa menunggu jawaban dari wanita-wanita itu, Alexa segera menarik tangan Sierra untuk enyah dari sana.
Alexa tertawa keras, hingga menimbulkan perhatian dari sekelilingnya.
"Wajah Selena tadi.. Hahaha.., terlihat kesal karena ulahku."
Sierra ikut tertawa, tapi tak sekeras Alexa tentunya. Setelah mereka tiba di kantin, Alexa langsung menghentikan tawanya. Dia lalu mengajak Sierra untuk mengantri mengambil makanan.
"Terima kasih," ujar Sierra sambil tersenyum.
Alexa membalas senyuman itu, "Tidak masalah. Lagipula, aku senang melakukannya."
Kini giliran mereka tiba. Sierra mengambil makanan yang dia sukai, jika tidak, dia akan melewatinya begitu saja. Setelahnya, dia dan Alexa mengambil tempat duduk di salah satu meja yang kosong, hanya terdapat seorang siswi di meja tersebut yang sedang melahap makanannya.
"Hey, anak baru. Aku Olivia." Tiba-tiba wanita yang duduk di depan Alexa mengulurkan tangan kearahnya.
Sierra tersenyum kikuk, kemudian menjabat tangannya.
"Sierra."
"Aku tahu." Olivia kembali menyantap makanannya. Sesekali dia mengobrol dengan Alexa, dan Sierra tidak mengerti apa yang mereka obrolkan.
"Maaf. Apakah kita satu kelas?" tanya Sierra menyela pembicaraan kedua wanita itu.
"Oh, astaga. Kupikir kau tahu jika kita satu kelas."
"Maafkan aku. Aku belum mengenali wajah-wajah dari teman sekelasku."
Olivia mengangguk maklum, "Tidak masalah. Tapi setelah ini, kau pasti akan mengingatku, bukan?"
Sierra mengangguk sambil tersenyum, "Tentu saja."
Mendadak suasana kantin menjadi riuh dan ramai. Ya, karena kedatangan dari Prince Charming di sekolah ini. Sierra dapat mendengar para wanita di kantin tersebut meneriaki nama "Leon" dan "Noah", suaminya. Sampai-sampai, Olivia dan Alexa ikut berteriak.
Mendengar kebisingan ini, membuat Sierra menutup kedua telinganya.
"Oh, ayolah. Apakah mereka tidak pernah melihat pria tampan?"
"TIDAK BISAKAH KALIAN DIAM?" Tiba-tiba Leon berteriak marah. Selalu saja seperti ini. Tidak bisakah jika dirinya mendapatkan ketenangan.
Semua penghuni kantin seketika terdiam mendengar teriakkan dari pria itu. Setelah merasa suasana tenang, Leon beserta kedua temannya berjalan menuju prasmanan, tempat makanan tersaji. Setelah usai, Leon membawa makanannya ke meja yang biasa dia tempati.
Begitupun Noah, dengan tenangnya dia mengambil makanannya kemudian menduduki kursi yang kosong. Walaupun banyak siswa dan siswi yang menawarkannya untuk duduk bersama, tapi Noah tidak tertarik.
Sierra dan Noah duduk berhadapan, namun dengan meja yang berbeda. Tak sedikitpun sang suami meliriknya, membuat Sierra menunduk lesu. Dia lalu mengunyah makanannya dengan tidak semangat.
Entah mengapa matanya ini ingin selalu menatap suaminya. Dengan gerakan pelan, Sierra kembali menaikkan kepalanya dan menatap Noah. Tidak!! Lebih tepatnya wanita yang bergelayut manja di samping pria itu.
"Dasar j*****!" Sierra lekas menoleh ke sampingnya, yang baru saja berkata demikian.
"Siapa yang kau maksud?"
"Tentu saja wanita yang bersama Noah." Alexa mendesis kesal. Ingin sekali tangannya ini menjambak rambut pirang wanita tersebut.
"Emm, Alexa. Siapa sebenarnya wanita itu?" tanya Sierra yang penasaran dengan siswi yang berani mendekati suaminya.
"Dia Selena. Dia itu wanita serakah."
"Maksudnya?"
"Dia menyukai dua pria sekaligus. Dia menyukai Leonku, tapi dia juga menyukai Noah. Bukankah itu serakah namanya?" timpal Olivia sambil mengaduk minumannya.
"Dan wanita berambut pendek itu, namanya Chloe. Dia salah satu teman Selena. Penampilannya memang seperti lelaki, karena dia tomboy. Jangan coba-coba kau mencari masalah dengannya, atau kau akan berada di rumah sakit karena ulahnya," jelas Alexa.
"Wanita menjijikkan."
"Siapa?"
Olivia menunjuk Chloe menggunakan ujung matanya.
"Dia penyuka sesama jenis."
Sierra bergidik. Jangan sampai Chloe menyukai dirinya.
"Yang berambut ungu itu, namanya Ashley. Dia temannya Selena, tapi bisa juga menjadi saingannya. Sebab dia menyukai Leon. Lalu wanita yang berambut ikal kecoklatan itu, dia Davina. Dia kekasih dari Andrew, teman Leon."
"Kau ingin tahu Leon yang mana?" lanjut Olivia. Sierra mengangguk singkat, dan wanita itupun dengan antusiasnya menunjuk kearah pria yang sedang menyantap makanannya tanpa ekpresi. Seketika Sierra meringis. Itu adalah pria yang tadi pagi tanpa sengaja dia dorong.
"Di samping Leon, itu Bryan. Dan pria yang duduk di depan Bryan, Andrew. Mereka bertiga begitu famuos di sekolah ini. Hampir semua siswi tergila-gila kepada mereka, begitupun kepada Noahku." Spontan Sierra menatap Alexa. Baru saja wanita itu menyebut suaminya dengan Noahku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
💞🎗Yannie🎗💞
👍👍👍👍
2020-11-04
1
Emi Purwndari
lanjut Thor ceritanya 👍😊
2020-11-03
1