Hari yang baru, dan juga kehidupan baru bagi Sierra. Tepat hari ini, dia mulai kembali bersekolah, namun bukan di sekolah lamanya melainkan di tempat suaminya bersekolah.
Sierra sudah tampil cantik dengan seragam sekolah barunya. Tak lupa rambutnya dia biarkan tergerai rapi.
Setelah berpamitan kepada Mommy Angel, kedua pasangan itu segera memasuki mobil. Sedangkan Naura memasuki mobil yang berbeda, karena sekolahan mereka tidaklah sama.
Di dalam perjalanan, Sierra tersenyum dan membayangkan sekolah barunya itu. Apakah nanti dirinya akan segera mendapatkan teman? Atau... Dirinya harus menunggu beberapa waktu untuk mengakrabkan diri dengan siswa dan siswi disana?
"Kau tahu 'bukan jika tidak ada satupun orang-orang di sekolahku yang mengetahui tentang hubungan kita?" Sierra lekas menoleh menatap suaminya, lalu mengangguk singkat.
"Kuharap kau bisa menjaga sikapmu disana nanti. Jangan membuat masalah yang membuatku harus terlibat di dalamnya. Dan juga, kau harus menjaga jarak denganku. Anggap kita tidak saling mengenal, kau mengerti?"
"Baiklah," ketus Sierra. 'Kau pikir aku ingin dekat-dekat denganmu?' tambahnya dalam hati.
Tiba-tiba Noah memberhentikan mobilnya sebelum sampai ke sekolah. Sontak saja Sierra menatapnya dengan alis mengkerut.
"Ada apa?"
"Turun!!"
"Hah?" Wajah Sierra terlihat konyol saat ini. Dia benar-benar tidak mengerti apa yang suaminya itu inginkan.
Noah menatapnya datar, "Turun dari mobilku!!"
"Kenapa aku harus turun? Kita bahkan belum tiba di sekolah."
"Kau tinggal menempuh jarak 300 meter lagi untuk ke sekolah. Sekarang, turun!!"
Mendadak Sierra menjadi kesal karena ulahnya
"Kau ini kenapa?"
"Aku hanya tidak ingin orang-orang tahu tentang hubungan kita. Aku tidak ingin ada yang melihat kau turun dari mobilku."
"Tapi, Noah..."
"Sudahlah, Sierra. Turun dari mobilku sekarang, atau aku akan memaksamu."
Dengan perasaan kesal, Sierra turun dari mobil Noah. Tak lupa juga dirinya membanting pintu mobil pria itu yang tidak bersalah. Noah lalu segera menekan pedal gasnya dan meninggalkan Sierra yang menggerutu tanpa henti.
"Dasar suami tidak berperasaan." Sierra mendengus, kemudian mulai melangkahkan kakinya untuk menuju gerbang sekolah. Seperti yang di katakan Noah, hanya butuh jarak 300 meter dirinya sudah tiba di sekolahan barunya.
Kembali ke Noah. Baru saja pria itu turun dari mobilnya, segerombolan wanita sudah datang untuk menyambut dan juga meneriaki namanya. Bahkan ada satu wanita yang sangat berani menggandeng lengannya, meskipun Noah sudah memberikan tatapan tajamnya, wanita itu justru tidak perduli.
Karena kesal dengan perilaku dari wanita tersebut, Noah pun melepaskan secara kasar tangan wanita itu dari lengannya. Dan tanpa memperdulikan mereka, Noah memilih untuk segera pergi dari sana.
Sierra yang sudah tiba di depan gerbang, jadi bertambah kesal. Dirinya melihat semua wanita yang sangat ingin menarik perhatian dari Noah. Jadi ini alasanmu yang tidak ingin pernikahan kita di ketahui oleh orang-orang di sekolah ini. Karena kau tidak ingin kehilangan para penggemarmu itu, heh?
Menyebalkan memang. Tapi mau bagaimana lagi, Sierra tidak cukup berani untuk melabrak wanita yang berusaha mendekati suaminya.
Tak ingin ambil pusing, Sierra lalu kembali melanjutkan langkahnya. Tatapan wanita itu terfokus pada suaminya yang sedang di kerumuni oleh para wanita. Karena tidak hati-hati dan melihat jalannya, Sierra justru tersandung dengan kakinya sendiri.
Brukkk!!!
"LEON!!!" Semua orang berteriak memanggil nama pria yang ikut terjatuh bersamanya. Sierra tidak sengaja melakukan itu. Saat kakinya tersandung dan dirinya akan jatuh, pria tersebut sedang ada di depannya.
Beberapa wanita ingin membantu pria itu, sayangnya langsung di tepis oleh pria yang bernama Leon tersebut. Leon segera berdiri sendiri, kemudian menatap tajam wanita yang sudah membuatnya terjatuh.
"Apa kau sengaja mendorongku, hah? Lihat!! Karena ulahmu, seragamku menjadi kotor." Leon membentak Sierra dan di saksikan oleh para siswa dan siswi di sekolah itu.
"Menyebalkan!!" Leon membersihkan debu-debu yang menempel di seragamnya, setelah itu dia meninggalkan Sierra yang masih tersungkur.
Melihat kepergian dari idola mereka, wanita-wanita yang mengerumuni Sierra tadi pun ikut pergi dan mengekori Leon.
Tes!!
Air mata Sierra berjatuhan. Wanita itu hanya bisa menunduk sembari terisak dengan suara pelan. Dia lalu membersihkan sikunya yang kotor, mendadak dia meringis saat menyadari bahwa sikunya itu terluka.
"Hiksss..." Isakannya semakin keras. Disaat dirinya berusaha untuk bangun, sebuah tangan tiba-tiba terulur padanya. Sierra lekas mendongakkan kepalanya untuk menatap pemilik dari tangan tersebut.
Untuk beberapa detik Sierra dan pemilik tangan itu bersitatap, sebelum akhirnya Sierra menerima uluran tangannya. Perlahan wanita itu bangkit berdiri dengan di bantu oleh Noah. Yaa, siapa lagi yang akan membantu dirinya jika bukan suaminya itu.
"Sudah kubilang jangan membuat masalah," ujar Noah sambil mengambil alih tas Sierra. Dia lalu membersihkan tas milik istrinya tersebut.
"Aku tidak sengaja," cicit Sierra masih dengan isakan kecilnya.
Noah menghela nafasnya kasar. Pria itu kemudian menarik tangan Sierra agar ikut bersamanya. Sebenarnya Noah tidak memiliki keinginan untuk membantunya, namun mengingat apa yang di sampaikan oleh daddy-nya semalam, membuat Noah harus membalikkan langkahnya.
Banyak pasang mata yang menatap kearah mereka dengan penuh tanda tanya. Tapi Noah tidak perduli dan memilih mengabaikannya.
Telinga Sierra dapat mendengar dengan jelas, bahwa siswa dan siswi disana mempertanyakan dirinya. Dan juga mempertanyakan hubungannya dengan Noah. Tak sedikit dari mereka yang berspekulasi bahwa dirinya adalah kekasih Noah, tapi ada pula yang menyatakan bahwa dia merupakan sepupu dari suaminya tersebut.
Sierra hanya bisa diam dan menundukkan kepalanya dalam. Dari ekor matanya, dia melirik kearah suaminya yang tampak biasa saja. Bahkan, Noah sepertinya tidak terganggu dengan tatapan dan bisikkan itu.
'Sebegitu populerkah suamiku ini?' batin Sierra bertanya-tanya. Jika seperti ini, dirinya harus berpikir ribuan kali bila ingin memberitahu siapakah dia yang sebenarnya. Jika tidak, dirinya harus bersiap-siap untuk menerima perlakuan yang tidak menyenangkan dari para penggemar suaminya.
School Health Unit Room, begitulah tulisan yang ada di depan sebuah ruangan yang akan dirinya masuki dengan Noah.
"Duduk!!" Tanpa membantah, Sierra segera mendudukkan dirinya di salah satu ranjang di ruangan tersebut. Dan Noah terlihat sedang mengambil kotak obat di ujung ruangan.
Tak berselang lama, pria itu kembali kemudian duduk di samping istrinya. Dengan lembut dia mengobati siku Sierra yang terluka, dan berakhir dengan dirinya yang menempelkan plester di siku wanita itu.
"Lain kali berhati-hati. Aku tidak bisa selalu di sampingmu dan membantumu di saat kau mengalami masalah." Setelah mengatakan itu, Noah segera berdiri dan pergi untuk menuju ke kelasnya.
Selepas kepergian suaminya, seulas senyuman terukir di bibir Sierra. Dia lalu menyentuh sikunya yang terluka.
"Terima kasih, Noah."
Sierra pikir bahwa suaminya tersebut tidak memiliki belas kasihan lagi, namun dirinya salah. Noah memang begitu buruk di matanya, tapi tanpa dia sadari, pria itu memiliki hati yang baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments