04-Memberi Hukuman

Sebelum acara perjamuan yang akan diadakan beberapa jam lagi, Liana memutuskan untuk menghampiri kediaman Zhu Moran. Sekedar untuk menyapa di pagi hari. Karena yang dia ketahui, ketika Zhu Liana masih hidup dalam penyakit, pasangan ayah dan anak itu sangat jarang bertemu untuk bertegur sapa. Apalagi mengingat Zhu Moran adalah penjabat tinggi, dia lebih sering menghabiskan waktu di Istana.

Berjalan di lorong dengan ditemani Ling yang selalu disisinya siap menjaga dari marabahaya. Liana ingin terkikik lucu hanya saja wajahnya mungkin terlalu kaku untuk menampilkan sedikit senyum.

Terbiasa menjadi perempuan dengan gunung salju yang beku, hampir lupa bagaimana caranya tersenyum. Didikan keras di kemiliteran sedari kecil juga adalah salah satu alasannya. Dia bahkan lupa kapan terakhir kali dirinya senyum dalam bahagia, karena setiap hari yang dia peroleh hanya misi dan misi.

Dan eksprsinya semakin mengkerut saat melihat dua orang yang ia lihat di dalam ingatan Zhu Liana.

“Mereka, kalau tidak salah yang kiri adalah Zhu Weiling, putri selir ke-dua, Yuan Feihua. Dia anak ke-empat Perdana mentri. Dan yang disebelahnya kalau tidak salah Zhu Yuxia, putri selir ke-tiga, Yu Meiying. Dia adalah si bungsu.” Liana memberi tanggapan setelah mengamati.

Benar, kedua orang itu adalah Zhu Weiling dan Zhu Yuxia, putri para selir yang sering mengganggu Zhu Liana.

Weiling dan Yuxia berjalan begitu angkuh dengan dagu terangkat seolah menantang orang berkelahi dengan mereka.

Tak heran, keduanya adalah nona muda jenius di kediaman Perdana Mentri. Memiliki sifat yang sama-sama manja dan sombong.

Kedua gadis itu menghampiri Liana, tidak lupa tatapan mengejeknya itu membuat kerutan di tengah alis Liana menjadi tiga garis hitam.

Liana menggeleng saat membaca sifat keduanya. Mereka masih anak-anak dalam pertumbuhan, masih labil. Begitu pikirnya.

Perlu ditekankan, Liana adalah orang yang memiliki bakat berlimpah. Itu sangat dianjurkan jika ingin menjadi anggota WSA, dia tidak hanya memperlajari senjata, bela diri maupun pengobatan, tapi juga keterampilan lain seperti Ilmu Psikologi.

Sebab itulah dia dapat mengetahui bagaiamana kepribadian kedua gadis di depannya itu hanya dengan melihat gerak-gerik serta garis wajah yang mereka tampilkan.

Liana berhenti melangkah di depan keduanya menunggu sesuatu terucap. Namun yang dia tunggu tak datang, malah yang dia dengar adalah ....

“Gadis bodoh, untuk apa kau keluar? Sebaiknya berdiam diri saja menunggu ajal menjemput. Kenapa kau tak mati saja?” Yang berbicara adalah Yuxia. Gadis itu bahkan mencebik hampir meludah di tempat.

Liana terbengong mendengar ucapan tak sopan dari gadis kecil itu. Dia memejamkan matanya, menghirup napas dalam lalu membuangnya perlahan, dia tak boleh emosi di kala berbicara dengan seorang gadis kecil. Harus ekstra sabar. Jiwa orang dewasanya masih berada pada dirinya.

“Yuxia, kan?” Liana bertanya.

“Eh, ternyata kabar itu memang benar. Tidak lagi bisu tapi kehilangan ingatan dan menjadi semakin bodoh.” Yuxia kembali melemparkan hinaan.

Weiling yang di sebelahnya hanya mengangkat kipas menyembunyikan senyum mengejeknya.

“Adik ke-enam, jangan berkata seperti itu. Kakak kedua baru saja sembuh dari penyakit.” Perkataannya terdengar begitu tulus sampai hampir tidak dapat dikenali sebagai sebuah kepalsuan.

Liana ingin mengapresiasi bakat akting gadis di depannya itu yang begitu memukau. Mungkin di dunia modern pasti sudah menjadi artis terkenal, ditunjang dengan parasnya yang cantik, Liana yakin itu.

Jika dibandingkan dengan Yuxia yang mudah meledak-ledak, Weiling sangat tenang dan halus dalam bertindak. Jika kemampuannya lebih diasah, maka ketika dewasa dia mungkin bisa seperti rubah betina yang memelihara ular di lengan bajunya. Menarik! Orang seperti ini lebih sulit ditangani.

Hanya saja Liana adalah Liana, sang Jenderal wanita WSA. Dia telah banyak melihat intrik kolusi yang bahkan lebih kotor lagi. Menghadapi dua gadis yang baru beranjak dewasa di depannya itu sama halnya bermain dengan balita. Dan Liana juga orang yang berterus terang dan lidahnya tajam, jadi ....

Tanpa sadar, Liana menganggukkan kepalanya pelan.

Dan hal itu ditangkap oleh Weiling. “Kakak, ada apa denganmu?” Dia bertanya dengan raut wajah khawatir yang tentunya juga kepura-puraan.

Liana menoleh. “Hmm, aku sedang memikirkan jika guru etiket untuk kedua adik sepertinya harus ditambah. Ssh ... atau mungkin waktu belajar ditambah sampai matahari benar-benar tenggelam.” Liana memegang dagunya seolah dia tengah berpikir keras. “Bagaimana menurut kalian?” Dia bertanya seraya memperhatikan raut wajah keduanya yang seperti menahan sebuah gejolak tak menentu.

Mungkin malu atau mungkin marah. Yang paling terlihat jelas adalah wajah Yuxia yang memerah dan tatapan gadis kecil itu berapi-api seolah ingin segera meleyapkan Liana saat itu juga.

Lalu Liana beralih memperhatikan Weiling yang memperlihatkan raut wajah tak mengerti namun Liana dapat melihat gerakan tangan mengepal di balik lengan pakaian Weiling yang panjang.

“Kakak ke-dua, apa maksudmu? Weiling tidak mengerti.”

“Oh adik ke-empat, sepertinya lain kali aku harus memberitahumu terlebih dahulu. Sebagai nona muda ke-dua dari istri sah di kediaman perdana mentri sekaligus kakakmu. Kau dan adik ke-enam sepertinya melupakan sesuatu saat bertemu denganku, bukan begitu? Atau mungkin para adik tidak lagi menganggap diriku?”

Yah, baiklah, dia ingin memprofokasi kedua gadis itu, mengembalikan ejekan yang mereka lontarkan sebelumnya. Dan sebenarnya dia tidak benar-benar membutuhkan salam penghormatan dari mereka.

Mata Weiling menampakkan kejutan dan dia segera berpura-pura menampilkan wajah bersalah. "Kakak ke-dua, Weiling mana mungkin tidak menganggapmu. Kita semu ...."

Hanya saja perkataannya segera terhenti oleh teriakan Yuxia.

“Kau, gadis ja**lang. Ibumu itu sudah mati tapi kau masih bersikap sombong seperti ratu disini.” Nah kan, Yuxia saja sudah meledak. Tapi memang sifatnya sih yang tidak dapat mengontrol emosinya.

Liana menaikkan sebelah alisnya. Lidah gadis kecil di depannya itu ... apakah sebenarnya memiliki tulang? Ucapannya benar-benar mengerikan.

Tapi Liana menyadari satu hal, Zhu Moran ragu memberitahu tentang kabar ibu Zhu Liana kepadanya. Mungkinkah takut bahwa Zhu Liana akan bersedih? Atau dia tidak ingin mengingat kenangan pahit? Meski sebenarnya Liana sudah mengetahuinya dari cerita Ling. Setelah pria itu pergi, Liana memaksa Ling untuk bercerita padanya.

Sedangkan Ling di belakang Liana mengepal tangannya seolah ingin segera meremukkan mulut busuk dari Yuxia yang sama sekali tidak meninggalkan kesan seorang nona bangsawan. Tapi dihentikan oleh Liana.

Kedua nona muda itu, Weiling dan Yuxia sebenarnya adalah gadis dengan etika yang sangat baik. Mereka juga terkenal dengan hal tersebut. Yah tentu itu hanya di depan orang lain sebagai bentuk pencitraan. Tapi saat bertemu Zhu Liana, sikap sombong mereka selalu mendominasi.

Saat Liana akan membuka suaranya membalas perkataan Yuxia. Dari belakang terdengar suara maskulin bernada dingin menghampiri telinganya.

“Ada apa ini?”

Seorang pemuda yang terlihat beberapa tahun lebih tua dari Zhu Liana. Liana menebak bahwa pemuda itu adalah tuan muda pertama Perdana Mentri yang artinya adalah kakak kandung Zhu Liana, Zhu Wan Feng.

Wan Feng menatap dingin pada Yuxia dan Weiling, sepertinya dia sama sekali tidak menyukai putri para selir itu. Apalagi mendengar perkataan Yuxia yang seolah mencari mati membuatnya naik pitam. Gadis kecil itu telah menghina adik serta ibunya, mana bisa dia diam saja. Dia telah mendengar semuanya dari awal, hanya saja ingin melihat bagaimana sang adik melawan. Akan tetapi dia sendiri yang tidak tahan dan melabrak mereka di tempat.

“Beginikah sifat seorang nona muda yang bahkan tidak menghormati Nyonya kediaman dari keluarganya sendiri?” Nadanya semakin dingin saat mengatakan hal itu.

“Kakak?!” Liana menjadi yang pertama memanggil, dia membungkuk memberi salam.

Kemarahan Wan Feng sepertinya sedikit mereda saat dia mendengar suara adiknya yang telah bertahun-tahun lamanya menghilang. Dia memandang Liana sendu dengan berbagai kerinduan terpendam.

“Li’er,” balasnya memanggil seraya mengusap kepala Liana lembut.

Sedangkan kedua gadis muda di depan mereka sudah takut-takut melihat kedatangan Wan Feng. Siapa yang tidak mengenalnya, saat usianya yang masih muda ini dia sudah menjadi seorang Letnan yang memegang pasukan utama Jenderal Kekaisaran. Mungkin sebentar lagi akan dipromosikan untuk naik pangkat. Dia memang pantas masuk dalam deretan muda-mudi jenius Kekaisaran Naga.

Bakatnya yang tinggi dalam ilmu bela diri serta analisis juga kejeniusan dalam menyusun strategi selalu memudahkan pasukan dalam peperangan. Dan hari ini dia pulang dari perbatasan hanya untuk merayakan ulang tahun adik tercintanya.

Tapi yang menyambutnya adalah ucapan penghinaan dari anak selir belaka. Wajahnya seolah dilempari telur busuk yang memiliki bau lebih dari bangkai sekalipun.

“Salam kakak pertama!” Dengan sedikit keberanian yang masih tersisa, Weiling dan Yuxia memberi salam pada Wan Feng.

“Hmph, memiliki ibu yang sudah mati sepertinya tidak pantas mendapat salam dari anak selir, bukan begitu?!”

Wan Feng masih belum meredakan amarahnya. Dengan menekankan kata 'anak selir' pada keduanya, dia balik menghina mereka.

Weiling dan Yuxia hanya bisa menggigit bibir mereka menerima hinaan dari Wan Feng. Keduanya menunduk tidak berani memandang wajah Wan Feng yang menyeramkan.

“Pengawal, seret mereka dan lakukan hukuman rumah tingkat Yi karena telah berani menghina Nyonya kediaman dan berlaku tidak sopan pada putri sah!”

Teriakan menggelegar di seluruh paviliun yang mereka tempati. Mendengar itu membuat kaki Weiling dan Yuxia terasa seperti Jelly. Hukuman rumah begitu mengerikan bagi mereka. Membayangkan akan mendapat pukulan balok kayu sebanyak tiga puluh kali membuat keduanya merinding.

~o0o~

JANGAN LUPAKAN KRITSAR!!!

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

wah..mantap

2023-08-07

0

s.u.s.a.n.l.y.n.e❤

s.u.s.a.n.l.y.n.e❤

bersyukur bgt msh punya kk cowok yg baik....

2023-07-16

0

Dewi Ansyari

Dewi Ansyari

Rasain kalian anak selir hukuman itu pantas untuk kalian🤣🤣🤣🤣,,anak selir mah bangga🤦

2022-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 00-Prolog, Kematian
2 01-Tempat Asing
3 02-Tahun Kuda di Musim Semi
4 03-Sesuatu di Leher
5 04-Memberi Hukuman
6 05-Ketahuilah Batasanmu!
7 06-Ketahuilah Batasanmu! II
8 07-Keluarga
9 08-Kultivator
10 09-Perjamuan di Malam Ulang Tahun
11 10-Perjamuan di Malam Ulang Tahun II
12 11-Wei Wuxian
13 12-Kotak Kayu Yang Aneh
14 13-Liontin Perak
15 14-Keping Kebenaran
16 15-Namamu Shiro
17 Visual Karakter
18 16-Shiro Aneh
19 17-Perburuan Musim Semi
20 18-Dantian Sunyi
21 19-Kebahagiaan Cepat Menular
22 20-Pesulap Jalanan
23 21-Pesulap Jalanan II
24 22-Kartu Mengejutkan
25 23-Klan Yunan
26 24-Tamu
27 25-Cerita Manis di Masa Lalu
28 26-Masakan Spesial
29 27-Berangkat
30 28-Nona Muda Sampah?
31 29-Bukit Awan
32 30-Bukit Awan II
33 31-Bukit Awan III
34 32-Mulai Berburu
35 33-Gerombolan
36 34-Murong An Fei
37 35-Karena Setangkai Bunga?
38 36-Sepasang Ibu dan Anak
39 37-Makhluk Dalam Air
40 38-Kekacauan
41 39-Rapat Tiga Kekaisaran
42 40-Embun
43 41-Menara Langit
44 42-Bertemu
45 43-Zanzu Ren Zuxian dan Zuihou De Houyi
46 44-Kau Iblis!
47 45-Wei Wuxian II
48 46-Kelahiran Seorang Zanzhu Ren Zuxian
49 47-Keruntuhan Klan Yunan
50 48-Kemarahan, Hukuman, dan Kutukan
51 49-Lelang Rakyat
52 50-Pergi ke Lelang
53 51-Masalah Serangga Dalam Mangkuk Mie
54 52-Ikut Dalam Pelelangan
55 53-Ikut Dalam Pelelangan II
56 54-Cerita Sederhana Terbentuknya Pelelangan
57 55-Petir Kesengsaraan Langit
58 56-Hutan Tanah Lumpur
59 57-Pertarungan di Atas Akar Bakau
60 58-Pertarungan di Atas Akar Bakau II
61 59-Kembali ke Manor
62 60-Sup Kacang
63 61-Racun
64 62-Mimpi
65 63-Mengakhiri Apa Yang Dimulai
66 64-Hanya Pion
67 65-Kasih Seorang Ayah
68 66-Bertemu Lagi
69 67-Yunan Pavitri
70 68-Kisah yang Disaksikan
71 69-Kisah yang Disaksikan II
72 70-Kisah yang Disaksikan III
73 71-Kisah yang Disaksikan IV
74 72-Kisah yang Memilki Akhir menyedihkan
75 73-Membongkar Peti dan Mengeluarkan Bangkai
76 74-Menemukan Pelaku
77 75-Orang di Balik Layar
78 76-Zhu Lianhu
79 77-Tempat yang Paling Berbahaya
80 78-Momen Dua Orang
81 79-Nona Pemarah dan Pangeran Usil
82 80-Undangan Kaisar
83 81-Diskusi dengan Kaisar
84 82-Wen Canran Mati?
85 83-Mencurigakan
86 84-Dua Faksi Musuh yang Besembunyi
87 85-Berangkat ke Akademi
88 86-Godaan yang Tak Tertahankan
89 87-Dunia Dua Orang—Membujuk Pemuda yang Merajuk
90 88-Beri Aku ....
91 89-Seorang Anggota
92 90-Luo Xing
93 91-Melanjutkan Perjalanan
94 #Arc 2 Misi Setelah Reinkarnasi 92-Tiba di Pulau Mengapung
95 93-Akademi Yilongfei
96 94-Asrama
97 95-Memulai Kelas Pertama
98 96-Memulai Kelas Pertama II
99 97-Guru Paling Populer
100 98-Perasaan Shiro
101 99-Membalas dengan Terus Terang
102 100-Arena Pertarungan
103 101-Pertarungan Berakhir
104 102-Perhatian Wei Wuxian
105 103-Perhatian Wei Wuxian II
106 104-Senjata dari Masa Depan
107 105-Guru Eksentrik yang Mengajar
108 106-Benar-benar Manis
109 107-Kembali ke Ibu Kota
110 108-Masalah di Kediaman Perdana Menteri
111 109-Sangat Merepotkan dan Tak Tahu Malu
112 110-Ny. Tua Xie
113 111-Dalam Terang Dalam Gelap
114 112-Kecurigaan Liana
115 113-Identitas Asli Ye Qiunan
116 114-Pergerakan di Balik Layar
117 115-Tahun Baru Yang Kacau
118 116-Pesta Perjamuan Tahun Baru
119 117-Pesta Perjamuan Tahun Baru II
120 118-Pesta Perjamuan Tahun Baru III
121 119-Wei Lanhua
122 120-Malam Pergantian Tahun
123 121-Malam Pergantian Tahun II
124 122-Laporan
125 123-Kultivasi Tertutup
126 124-Menuju Benua Tengah
127 125-Kota Pelabuhan di Perbatasan
128 126-Ternyata KotaPasangan
129 127-Kuil Suci
130 128-Ramalan
131 #129-Warisan Lainnya
132 130-Berkumpul
133 131-Ruang Dimensi Ditingkatkan
134 132-Terobosan
135 133-Gerbang Kelahiran
136 134-Apa Kelahiran Itu?
137 135-Kembali Ke Benua Timur
Episodes

Updated 137 Episodes

1
00-Prolog, Kematian
2
01-Tempat Asing
3
02-Tahun Kuda di Musim Semi
4
03-Sesuatu di Leher
5
04-Memberi Hukuman
6
05-Ketahuilah Batasanmu!
7
06-Ketahuilah Batasanmu! II
8
07-Keluarga
9
08-Kultivator
10
09-Perjamuan di Malam Ulang Tahun
11
10-Perjamuan di Malam Ulang Tahun II
12
11-Wei Wuxian
13
12-Kotak Kayu Yang Aneh
14
13-Liontin Perak
15
14-Keping Kebenaran
16
15-Namamu Shiro
17
Visual Karakter
18
16-Shiro Aneh
19
17-Perburuan Musim Semi
20
18-Dantian Sunyi
21
19-Kebahagiaan Cepat Menular
22
20-Pesulap Jalanan
23
21-Pesulap Jalanan II
24
22-Kartu Mengejutkan
25
23-Klan Yunan
26
24-Tamu
27
25-Cerita Manis di Masa Lalu
28
26-Masakan Spesial
29
27-Berangkat
30
28-Nona Muda Sampah?
31
29-Bukit Awan
32
30-Bukit Awan II
33
31-Bukit Awan III
34
32-Mulai Berburu
35
33-Gerombolan
36
34-Murong An Fei
37
35-Karena Setangkai Bunga?
38
36-Sepasang Ibu dan Anak
39
37-Makhluk Dalam Air
40
38-Kekacauan
41
39-Rapat Tiga Kekaisaran
42
40-Embun
43
41-Menara Langit
44
42-Bertemu
45
43-Zanzu Ren Zuxian dan Zuihou De Houyi
46
44-Kau Iblis!
47
45-Wei Wuxian II
48
46-Kelahiran Seorang Zanzhu Ren Zuxian
49
47-Keruntuhan Klan Yunan
50
48-Kemarahan, Hukuman, dan Kutukan
51
49-Lelang Rakyat
52
50-Pergi ke Lelang
53
51-Masalah Serangga Dalam Mangkuk Mie
54
52-Ikut Dalam Pelelangan
55
53-Ikut Dalam Pelelangan II
56
54-Cerita Sederhana Terbentuknya Pelelangan
57
55-Petir Kesengsaraan Langit
58
56-Hutan Tanah Lumpur
59
57-Pertarungan di Atas Akar Bakau
60
58-Pertarungan di Atas Akar Bakau II
61
59-Kembali ke Manor
62
60-Sup Kacang
63
61-Racun
64
62-Mimpi
65
63-Mengakhiri Apa Yang Dimulai
66
64-Hanya Pion
67
65-Kasih Seorang Ayah
68
66-Bertemu Lagi
69
67-Yunan Pavitri
70
68-Kisah yang Disaksikan
71
69-Kisah yang Disaksikan II
72
70-Kisah yang Disaksikan III
73
71-Kisah yang Disaksikan IV
74
72-Kisah yang Memilki Akhir menyedihkan
75
73-Membongkar Peti dan Mengeluarkan Bangkai
76
74-Menemukan Pelaku
77
75-Orang di Balik Layar
78
76-Zhu Lianhu
79
77-Tempat yang Paling Berbahaya
80
78-Momen Dua Orang
81
79-Nona Pemarah dan Pangeran Usil
82
80-Undangan Kaisar
83
81-Diskusi dengan Kaisar
84
82-Wen Canran Mati?
85
83-Mencurigakan
86
84-Dua Faksi Musuh yang Besembunyi
87
85-Berangkat ke Akademi
88
86-Godaan yang Tak Tertahankan
89
87-Dunia Dua Orang—Membujuk Pemuda yang Merajuk
90
88-Beri Aku ....
91
89-Seorang Anggota
92
90-Luo Xing
93
91-Melanjutkan Perjalanan
94
#Arc 2 Misi Setelah Reinkarnasi 92-Tiba di Pulau Mengapung
95
93-Akademi Yilongfei
96
94-Asrama
97
95-Memulai Kelas Pertama
98
96-Memulai Kelas Pertama II
99
97-Guru Paling Populer
100
98-Perasaan Shiro
101
99-Membalas dengan Terus Terang
102
100-Arena Pertarungan
103
101-Pertarungan Berakhir
104
102-Perhatian Wei Wuxian
105
103-Perhatian Wei Wuxian II
106
104-Senjata dari Masa Depan
107
105-Guru Eksentrik yang Mengajar
108
106-Benar-benar Manis
109
107-Kembali ke Ibu Kota
110
108-Masalah di Kediaman Perdana Menteri
111
109-Sangat Merepotkan dan Tak Tahu Malu
112
110-Ny. Tua Xie
113
111-Dalam Terang Dalam Gelap
114
112-Kecurigaan Liana
115
113-Identitas Asli Ye Qiunan
116
114-Pergerakan di Balik Layar
117
115-Tahun Baru Yang Kacau
118
116-Pesta Perjamuan Tahun Baru
119
117-Pesta Perjamuan Tahun Baru II
120
118-Pesta Perjamuan Tahun Baru III
121
119-Wei Lanhua
122
120-Malam Pergantian Tahun
123
121-Malam Pergantian Tahun II
124
122-Laporan
125
123-Kultivasi Tertutup
126
124-Menuju Benua Tengah
127
125-Kota Pelabuhan di Perbatasan
128
126-Ternyata KotaPasangan
129
127-Kuil Suci
130
128-Ramalan
131
#129-Warisan Lainnya
132
130-Berkumpul
133
131-Ruang Dimensi Ditingkatkan
134
132-Terobosan
135
133-Gerbang Kelahiran
136
134-Apa Kelahiran Itu?
137
135-Kembali Ke Benua Timur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!