03-Sesuatu di Leher

Suara ketukan terdengar beberapa kali membangunkan Liana dari lamunannya yang panjang.

Liana menoleh ke arah pintu bertanya-tanya siapa gerangan yang datang berkunjung di malam seperti ini. “Masuklah!”

Setelah pintu terbuka, Liana dapat melihat seorang pria paruh baya bersama dengan Ling di belakangnya yang membawa nampan berisi makanan.

“Ayah?” panggil Liana sedikit tidak yakin apakah dia harus memanggilnya seperti itu. Sebab selama waktu yang bisa dia ingat di kehidupannya, tak pernah ada sosok ayah yang menemani. Hal itu membuatnya merasa sedikit canggung dengan beberapa perubahan baru.

Zhu Moran tersenyum dikala melihat putrinya memanggil. Dia merasa sangat lega mengetahui bahwa Liana dalam keadaan baik-baik saja.

“Bagaimana kabarmu?”

“Mn, jauh lebih baik.”

Zhu Moran mendekati Liana yang duduk di atas tempat tidur. Dia mengusap lembut kepala Liana. Liana yang merasakan kehangatan tangan Zhu Moran merasa begitu nyaman, tapi entah kenapa di dalam rasa nyaman itu juga ada rasa takut yang menjalar.

Liana tak tahu kenapa? Tapi dia juga memiliki firasat yang buruk. Liana menatap serius wajah Zhu Moran. Masih tetap bugar dan tampan dengan usianya yang tak lagi muda.

“Ayah, dimana ibu?” tanya Liana tiba-tiba. Dia juga bingung, tak ada sedikitpun ingatan yang dia terima tentang ibu dari gadis Zhu itu.

Liana hanya mengingat penyiksaan dan perlakuan tak adil yang dia dapat dari selir dan saudara tirinya. Dia memang kemarin melihat ada beberapa wanita yang sekiranya memiliki umur yang cocok untuk menjadi ibunya. Hanya saja Liana yakin bahwa tidak ada dari mereka yang menjadi ibu kandungnya. Karena wajah-wajah itu adalah orang-orang yang sering berbuat tak adil pada Zhu Liana. Karena itulah dia bertanya? Sekedar memastikan bahwa pemikirannya semoga saja meleset.

Liana terus memperhatikan riak wajah Zhu Moran, hanya saja yang ia lihat disana adalah ekspresi kesulitan, merasa bersalah dan menyesal.

Apa artinya ekspresi itu? Apa terjadi sesuatu dengan ibu gadis Zhu? Liana tak bisa untuk mengabaikan hal penting seperti ini. Dia sangat berharap bahwa pikiran buruk dalam otaknya tentang ini bukanlah yang menjadi kebenarannya. Namun melihat ekspresi Zhu Moran, Liana sudah mendapat kesimpulan. Dia akhirnya menghela napas dalam hatinya yang entah kenapa terasa sakit.

“Ah, itu. Li’er, ibumu ....” Zhu Moran masih kesulitan untuk memilih kata-kata. Dia merasa hal ini terlalu sulit untuk dijelaskan pada putrinya itu. Dia tak menyangka jika yang pertama kali dia tanyakan setelah baikan adalah keberadaan ibunya. Membuat Zhu Moran merasa bersalah.

Setelah semua itu, Zhu Moran tak jadi memberitahu Liana tentang keberadaan sang ibu. Sepertinya dia belum siap lagi untuk hal ini.

Keesokan harinya dengan kebiasaan lama, Liana sudah bangun pagi-pagi sekali menyaingi ayam yang hendak berkokok. Karena belum ada orang yang berkeliaran pada waktu itu, Liana memutuskan untuk lari pagi sebagai pemanasan dan peregangan.

Dia merasa ada yang salah dengan tubuh yang dia tempati ini. Saat dia memeriksa sekali lagi, lebam di tubuhnya itu seperti bertambah. Liana curiga bahwa itu di sebabkan oleh racun.

Jadi dia harus segera mengobatinya. Berhubung tempat ini memiliki sesuatu yang Liana butuhkan, maka ia tak akan segan untuk memanfaatkannya. Bukannya Liana tidak mempercayai para dokter yang disebut sebagai tabib di tempat ini, hanya saja jika dia bisa melakukannya sendiri, mengapa tidak? Lagipula tabib kemarin juga tidak menyadarinya.

Liana tak tahu saja, hubungan antara perempuan dan laki-laki di dunia tempatnya berada ini penuh dengan pantangan dan hal-hal tabu. Tidak seperti dunia modern yang bebas.

Disini, perempuan tidak diperbolehkan terlalu dekat dengan lelaki selain pasangan dan keluarganya. Bahkan bersentuhan sedikit saja tidak diperkenankan, kecuali dalam keadaan darurat, seperti misalnya tabib yang memeriksa pasien. Itu pun masih sangat dibatasi. Apalagi dia adalah seorang bangsawan.

Lain dengan laki-laki yang memiliki lebih banyak kebebasan mendekati perempuan lain selain pasangan dan keluarganya. Karena mereka dapat menjadikannya sebagai selir untuk meneruskan keturunan. Karena itulah tempat prostitusi seperti rumah bordil masihlah dilegalkan.

Sayangnya Liana tidak mengetahui itu.

Setelah lari pagi beberapa kali mengelilingi halaman paviliun. Liana melakukan beberapa peregangan yang biasa dilakukan anggota militer. Dia juga menerapkan beberapa gerakan bela diri setelah itu.

Liana menghentikan kegiatannya setelah satu jam berlalu. Dia kembali ke dalam kediamannya untuk membersihkan diri.

Namun, ia menjadi waspada saat melihat bahwa pintu kamarnya terbuka. Berjalan dengan mengendap-endap berusaha mengeluarkan suara sekecil mungkin.

Dengan perlahan pintu itu ia buka semakin lebar. Liana melepas sebelah sepatunya untuk digunakan sebagai senjata harap-harap dapat melawan sesuatu yang ada di dalam sana.

Dengan langkah cepat dia segera masuk. Namun saat dirinya bersiap melemparkan sepatunya, betapa terkejutnya Liana saat mendapat orang di dalam tak lain adalah Ling, pelayannya sendiri yang tengah membawa seember air hangat.

“Nona, anda kembali.” Ling berucap seraya tersenyum lembut. Pose Liana yang canggung sama sekali tak ia hiaraukan.

Liana menghela napasnya lega seraya mengurut dadanya yang tadi sudah terdengar detakan cepat. “Kau, bagaimana kau bisa ....” Ucapan Liana bahkan tak bisa dia lanjutkan.

“Nona, saya sudah biasa menunggu anda pulang dari kegiatan pagi hari.” Ling masih mempertahankan senyumnya. Dia berjalan menuju kamar mandi yang terdapat sebuah bak besar terbuat dari kayu, hampir menyerupai kolam kecil.

Ling menumpahkan air hangat di sana lalu menaburinya dengan kelopak bunga persik menambah harum air.

Liana terdiam mendengar penjelasan Ling. Jadi kita juga memiliki kebiasaan yang sama? Betapa banyaknya kebetulan ini. Begitulah pikirnya dalam lamunan.

Dia terdiam dan hanya mengekori Ling, melihat apa saja yang dikerjakan pelayan itu.

“Nona, silahkan anda membersihkan diri terlebih dahulu. Pagi ini akan diadakan perjamuan rasa syukur di kediaman Perdana Mentri atas kesembuhan anda, juga hari ini adalah hari ulang tahun anda yang ke lima belas tahun.” Ling menjelaskan, setelah itu dia beralih menuju lemari tempat dimana pakaian Liana disimpan, memilihkan yang sederhana namun tampak baik dan sopan dipakai saat perjamuan para bangsawan.

Kemudian, Ling kembali ke kamar mandi melihat Liana masih terbengong sendiri melihat bak dengan isian bunga-bunga mengambang di atas air.

Ling tersenyum tipis, meletakan pakaian di tempat kering lalu meraih lengan Liana membantunya membuka pakaian.

“Apa yang kau lakukan?!” pekik Liana terkejut karena seseorang mencoba untuk melepaskan pakaiannya.

“Nona, saya akan membantu anda membersihkan diri,” jawab Ling tetap dengan senyuman ramahnya.

“Hah, itu ... itu tidak perlu. Aku akan melakukannya sendiri.” Liana buru-buru menjauhkan dirinya dari Ling.

Dia ingin membuka pakaiannya namun gerakannya terhenti karena menyadari Ling masih berada di sana melihatnya.

“Kenapa kau masih disini?” tanya Liana heran.

“Tugas saya membantu anda, Nona,” jawab Ling dengan ringan seperti tak ada yang salah dengan ucapannya.

Namun bagi Liana yang sedari kecil telah diajari sebagai pribadi yang mandiri, tentu ucapan itu membuatnya risih dan harga dirinya sedikit tersenggol.

Dia berucap dengan nada kesal. “Ling, aku sekarang sudah lima belas tahun, sudah melewati upacara kedewasaan satu tahun lalu. Aku masih memiliki kedua tangan dan kedua kakiku, lalu perlukah aku menggunakan tanganmu yang jauh untuk membantuku dengan hal kecil seperti ini?” Alis Liana terangkat sebelah memperlihatkan ekpresi tak senang.

Ling terdiam memikirkan kata-kata yang tepat agar tak menyinggung sang nona. Namun dia tetap diam karena tak menemukan kata yang bagus, nonanya itu masih saja keras kepala, tak pernah ingin dilayani. Terkadang Ling merasa bahwa pekerjaannya sebagai pelayan nona muda kedua itu tidaklah berarti.

Akhirnya Ling menghela napasnya, membungkukkan badan sebagai tanda penghormatan pada golongan yang lebih atas. “Baiklah, Nona. Saya akan menunggu anda di luar.” Dia melenggang keluar dari kamar mandi meninggalkan Liana sendiri yang seketika mengubah ekspresinya, melepas lelah.

“Merepotkan!”

-o0o-

“Haaah, ini terasa sangat nyaman seperti di onsen,” ucap Liana menikmati pemandian air panas yang ada di dalam bak. “Dan sangat harum.” Dia mengirup aroma dari kelopak bunga persik yang ditebar di dalam bak mandinya.

Tanpa sengaja saat dirinya mengusap tubuhnya untuk meratakan air di seluruh tubuhnya, ia menyentuh bagian leher. “Hmm?!” Liana mengangkat sebelah alisnya bingung.

Dia merasa ada sesuatu disana, namun saat dia melihat bagian lehernya, tak ada apapun. Liana kembali meraba dan tetap merasakan hal yang sama. “Aneh.”

Liana segera keluar dari bak mandi kemudian mengambil kain yang berguna sebagai handuk untuk mengeringkan dirinya.

Lalu mengambil helai demi helai pakaian model Hanfu lalu memakainya tanpa kesalahan urutan.

Yak, sebagai seorang anggota militer dunia, Liana sering berkunjung ke berbagai negara termasuk di bagian Asia Tenggara. Jadi dia sudah tak asing lagi dengan model Hanfu yang terkesan jadul seperti itu.

Setelah selesai berpakaian, Liana segera membuang napasnya. Dia kembali meraba sesuatu yang ada di lehernya, namun kali ini sesuatu itu tak terasa sama sekali. Dia menjadi bingung.

“Mungkin hanya perasaanku saja,” ucapnya seraya mengangkat bahunya acuh kemudian keluar dari ruangan itu menemui Ling yang menunggunya.

~o0o~

KRITIK dan SARAN selalu diterima...

Terpopuler

Comments

🌺BaiFumei🌼

🌺BaiFumei🌼

apa yang terjadi

2022-01-18

1

🌹°/❀°Elzatta Levion°❀/°🌹

🌹°/❀°Elzatta Levion°❀/°🌹

China ada di Benua Asia Tenggara yak, lupa aku😁

2021-12-22

1

azka aldric Pratama

azka aldric Pratama

gw tahu ap yg di leher🤔🤔🤔pasti kumpulan para daki 🤣😂😂😂😂😂

2021-12-20

2

lihat semua
Episodes
1 00-Prolog, Kematian
2 01-Tempat Asing
3 02-Tahun Kuda di Musim Semi
4 03-Sesuatu di Leher
5 04-Memberi Hukuman
6 05-Ketahuilah Batasanmu!
7 06-Ketahuilah Batasanmu! II
8 07-Keluarga
9 08-Kultivator
10 09-Perjamuan di Malam Ulang Tahun
11 10-Perjamuan di Malam Ulang Tahun II
12 11-Wei Wuxian
13 12-Kotak Kayu Yang Aneh
14 13-Liontin Perak
15 14-Keping Kebenaran
16 15-Namamu Shiro
17 Visual Karakter
18 16-Shiro Aneh
19 17-Perburuan Musim Semi
20 18-Dantian Sunyi
21 19-Kebahagiaan Cepat Menular
22 20-Pesulap Jalanan
23 21-Pesulap Jalanan II
24 22-Kartu Mengejutkan
25 23-Klan Yunan
26 24-Tamu
27 25-Cerita Manis di Masa Lalu
28 26-Masakan Spesial
29 27-Berangkat
30 28-Nona Muda Sampah?
31 29-Bukit Awan
32 30-Bukit Awan II
33 31-Bukit Awan III
34 32-Mulai Berburu
35 33-Gerombolan
36 34-Murong An Fei
37 35-Karena Setangkai Bunga?
38 36-Sepasang Ibu dan Anak
39 37-Makhluk Dalam Air
40 38-Kekacauan
41 39-Rapat Tiga Kekaisaran
42 40-Embun
43 41-Menara Langit
44 42-Bertemu
45 43-Zanzu Ren Zuxian dan Zuihou De Houyi
46 44-Kau Iblis!
47 45-Wei Wuxian II
48 46-Kelahiran Seorang Zanzhu Ren Zuxian
49 47-Keruntuhan Klan Yunan
50 48-Kemarahan, Hukuman, dan Kutukan
51 49-Lelang Rakyat
52 50-Pergi ke Lelang
53 51-Masalah Serangga Dalam Mangkuk Mie
54 52-Ikut Dalam Pelelangan
55 53-Ikut Dalam Pelelangan II
56 54-Cerita Sederhana Terbentuknya Pelelangan
57 55-Petir Kesengsaraan Langit
58 56-Hutan Tanah Lumpur
59 57-Pertarungan di Atas Akar Bakau
60 58-Pertarungan di Atas Akar Bakau II
61 59-Kembali ke Manor
62 60-Sup Kacang
63 61-Racun
64 62-Mimpi
65 63-Mengakhiri Apa Yang Dimulai
66 64-Hanya Pion
67 65-Kasih Seorang Ayah
68 66-Bertemu Lagi
69 67-Yunan Pavitri
70 68-Kisah yang Disaksikan
71 69-Kisah yang Disaksikan II
72 70-Kisah yang Disaksikan III
73 71-Kisah yang Disaksikan IV
74 72-Kisah yang Memilki Akhir menyedihkan
75 73-Membongkar Peti dan Mengeluarkan Bangkai
76 74-Menemukan Pelaku
77 75-Orang di Balik Layar
78 76-Zhu Lianhu
79 77-Tempat yang Paling Berbahaya
80 78-Momen Dua Orang
81 79-Nona Pemarah dan Pangeran Usil
82 80-Undangan Kaisar
83 81-Diskusi dengan Kaisar
84 82-Wen Canran Mati?
85 83-Mencurigakan
86 84-Dua Faksi Musuh yang Besembunyi
87 85-Berangkat ke Akademi
88 86-Godaan yang Tak Tertahankan
89 87-Dunia Dua Orang—Membujuk Pemuda yang Merajuk
90 88-Beri Aku ....
91 89-Seorang Anggota
92 90-Luo Xing
93 91-Melanjutkan Perjalanan
94 #Arc 2 Misi Setelah Reinkarnasi 92-Tiba di Pulau Mengapung
95 93-Akademi Yilongfei
96 94-Asrama
97 95-Memulai Kelas Pertama
98 96-Memulai Kelas Pertama II
99 97-Guru Paling Populer
100 98-Perasaan Shiro
101 99-Membalas dengan Terus Terang
102 100-Arena Pertarungan
103 101-Pertarungan Berakhir
104 102-Perhatian Wei Wuxian
105 103-Perhatian Wei Wuxian II
106 104-Senjata dari Masa Depan
107 105-Guru Eksentrik yang Mengajar
108 106-Benar-benar Manis
109 107-Kembali ke Ibu Kota
110 108-Masalah di Kediaman Perdana Menteri
111 109-Sangat Merepotkan dan Tak Tahu Malu
112 110-Ny. Tua Xie
113 111-Dalam Terang Dalam Gelap
114 112-Kecurigaan Liana
115 113-Identitas Asli Ye Qiunan
116 114-Pergerakan di Balik Layar
117 115-Tahun Baru Yang Kacau
118 116-Pesta Perjamuan Tahun Baru
119 117-Pesta Perjamuan Tahun Baru II
120 118-Pesta Perjamuan Tahun Baru III
121 119-Wei Lanhua
122 120-Malam Pergantian Tahun
123 121-Malam Pergantian Tahun II
124 122-Laporan
125 123-Kultivasi Tertutup
126 124-Menuju Benua Tengah
127 125-Kota Pelabuhan di Perbatasan
128 126-Ternyata KotaPasangan
129 127-Kuil Suci
130 128-Ramalan
131 #129-Warisan Lainnya
132 130-Berkumpul
133 131-Ruang Dimensi Ditingkatkan
134 132-Terobosan
135 133-Gerbang Kelahiran
136 134-Apa Kelahiran Itu?
137 135-Kembali Ke Benua Timur
Episodes

Updated 137 Episodes

1
00-Prolog, Kematian
2
01-Tempat Asing
3
02-Tahun Kuda di Musim Semi
4
03-Sesuatu di Leher
5
04-Memberi Hukuman
6
05-Ketahuilah Batasanmu!
7
06-Ketahuilah Batasanmu! II
8
07-Keluarga
9
08-Kultivator
10
09-Perjamuan di Malam Ulang Tahun
11
10-Perjamuan di Malam Ulang Tahun II
12
11-Wei Wuxian
13
12-Kotak Kayu Yang Aneh
14
13-Liontin Perak
15
14-Keping Kebenaran
16
15-Namamu Shiro
17
Visual Karakter
18
16-Shiro Aneh
19
17-Perburuan Musim Semi
20
18-Dantian Sunyi
21
19-Kebahagiaan Cepat Menular
22
20-Pesulap Jalanan
23
21-Pesulap Jalanan II
24
22-Kartu Mengejutkan
25
23-Klan Yunan
26
24-Tamu
27
25-Cerita Manis di Masa Lalu
28
26-Masakan Spesial
29
27-Berangkat
30
28-Nona Muda Sampah?
31
29-Bukit Awan
32
30-Bukit Awan II
33
31-Bukit Awan III
34
32-Mulai Berburu
35
33-Gerombolan
36
34-Murong An Fei
37
35-Karena Setangkai Bunga?
38
36-Sepasang Ibu dan Anak
39
37-Makhluk Dalam Air
40
38-Kekacauan
41
39-Rapat Tiga Kekaisaran
42
40-Embun
43
41-Menara Langit
44
42-Bertemu
45
43-Zanzu Ren Zuxian dan Zuihou De Houyi
46
44-Kau Iblis!
47
45-Wei Wuxian II
48
46-Kelahiran Seorang Zanzhu Ren Zuxian
49
47-Keruntuhan Klan Yunan
50
48-Kemarahan, Hukuman, dan Kutukan
51
49-Lelang Rakyat
52
50-Pergi ke Lelang
53
51-Masalah Serangga Dalam Mangkuk Mie
54
52-Ikut Dalam Pelelangan
55
53-Ikut Dalam Pelelangan II
56
54-Cerita Sederhana Terbentuknya Pelelangan
57
55-Petir Kesengsaraan Langit
58
56-Hutan Tanah Lumpur
59
57-Pertarungan di Atas Akar Bakau
60
58-Pertarungan di Atas Akar Bakau II
61
59-Kembali ke Manor
62
60-Sup Kacang
63
61-Racun
64
62-Mimpi
65
63-Mengakhiri Apa Yang Dimulai
66
64-Hanya Pion
67
65-Kasih Seorang Ayah
68
66-Bertemu Lagi
69
67-Yunan Pavitri
70
68-Kisah yang Disaksikan
71
69-Kisah yang Disaksikan II
72
70-Kisah yang Disaksikan III
73
71-Kisah yang Disaksikan IV
74
72-Kisah yang Memilki Akhir menyedihkan
75
73-Membongkar Peti dan Mengeluarkan Bangkai
76
74-Menemukan Pelaku
77
75-Orang di Balik Layar
78
76-Zhu Lianhu
79
77-Tempat yang Paling Berbahaya
80
78-Momen Dua Orang
81
79-Nona Pemarah dan Pangeran Usil
82
80-Undangan Kaisar
83
81-Diskusi dengan Kaisar
84
82-Wen Canran Mati?
85
83-Mencurigakan
86
84-Dua Faksi Musuh yang Besembunyi
87
85-Berangkat ke Akademi
88
86-Godaan yang Tak Tertahankan
89
87-Dunia Dua Orang—Membujuk Pemuda yang Merajuk
90
88-Beri Aku ....
91
89-Seorang Anggota
92
90-Luo Xing
93
91-Melanjutkan Perjalanan
94
#Arc 2 Misi Setelah Reinkarnasi 92-Tiba di Pulau Mengapung
95
93-Akademi Yilongfei
96
94-Asrama
97
95-Memulai Kelas Pertama
98
96-Memulai Kelas Pertama II
99
97-Guru Paling Populer
100
98-Perasaan Shiro
101
99-Membalas dengan Terus Terang
102
100-Arena Pertarungan
103
101-Pertarungan Berakhir
104
102-Perhatian Wei Wuxian
105
103-Perhatian Wei Wuxian II
106
104-Senjata dari Masa Depan
107
105-Guru Eksentrik yang Mengajar
108
106-Benar-benar Manis
109
107-Kembali ke Ibu Kota
110
108-Masalah di Kediaman Perdana Menteri
111
109-Sangat Merepotkan dan Tak Tahu Malu
112
110-Ny. Tua Xie
113
111-Dalam Terang Dalam Gelap
114
112-Kecurigaan Liana
115
113-Identitas Asli Ye Qiunan
116
114-Pergerakan di Balik Layar
117
115-Tahun Baru Yang Kacau
118
116-Pesta Perjamuan Tahun Baru
119
117-Pesta Perjamuan Tahun Baru II
120
118-Pesta Perjamuan Tahun Baru III
121
119-Wei Lanhua
122
120-Malam Pergantian Tahun
123
121-Malam Pergantian Tahun II
124
122-Laporan
125
123-Kultivasi Tertutup
126
124-Menuju Benua Tengah
127
125-Kota Pelabuhan di Perbatasan
128
126-Ternyata KotaPasangan
129
127-Kuil Suci
130
128-Ramalan
131
#129-Warisan Lainnya
132
130-Berkumpul
133
131-Ruang Dimensi Ditingkatkan
134
132-Terobosan
135
133-Gerbang Kelahiran
136
134-Apa Kelahiran Itu?
137
135-Kembali Ke Benua Timur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!