Liana kembali membuka matanya, dan lagi-lagi yang ia lihat pertama kali adalah langit-langit di ruangan yang sama.
Dia menoleh ke kanan dan ke kiri. Tak ada siapapun di sana. Liana memutuskan untuk bangun dari tempat tidur. Memperhatikan sekeliling, dia menemukan cermin besar tak jauh darinya.
Liana mendekati cermin dan mendapati bayangan dirinya yang terlihat muda. Dia kemudian menghela napas. Mau dipikirkan bagaimana pun, ini sungguh tidak masuk akal. Tapi ini memang benar-benar dialaminya. Perjalanan waktu. Liana sulit mempercayainya.
Karena seharusnya saat ini dirinya sudah mati, tapi disini ... dia benar-benar di tempat ini. Dia masih hidup, tidak ada luka tusukan, tidak ada bekas peluru. Semua anggota tubuhnya bersih kecuali beberapa lebam yang sepertinya sengaja disembunyikan. Entah itu ia dapat dari mana.
Liana kembali duduk di tepian tempat tidur. Memegang kepalanya yang masih terasa pening. Hingga akhirnya dia dikejutkan dengan suara decitan pintu yang dibuka.
Liana menoleh dan melihat seseorang memasuki ruangan sambil membawa nampan yang di atasnya terdapat mangkuk dan juga gelas yang terbuat dari bambu.
Seorang yang diyakini Liana sebagai pelayan wanita menghampirinya dan meletakkan mangkuk di meja kecil tak jauh dari tempat tidur.
Pelayan itu memandang Liana sekejab kemudian berkata, “Nona, ini makanan dan obat yang diresepkan Tabib. Anda harus meminumnya supaya cepat pulih.” Dia berkata dengan lembut.
“Hei kau, katakan siapa aku? Dan ... dimana ini?” tanya Liana. Dia harus memiliki informasi tentang tempat ini dan ingatan yang dilihatnya dalam mimpi. Kenapa dia bisa melihat sesuatu yang mengerikan dan itu berkaitan dengan dirinya.
“Nona ....” Pelayan itu memberikan Liana ekspresi yang rumit. “Anda benar-benar tidak ingat?”
Liana tak menjawab, hanya melihat dan menunggu pelayan itu melanjutkan bicaranya.
“Baiklah, Nona. Saya akan menceritakan semua tentang Nona. Nona bernama Zhu Liana, anak kedua serta putri pertama dari Perdana Mentri Zhu, mentri tertinggi Kekaisaran Naga. Tempat ini adalah kediaman Perdana Mentri, Manor Zhu. Tepatnya adalah kamar Anda sendiri di paviliun Teratai Bulan,” jelas pelayan itu.
Mendengar penjelasan wanita pelayan itu, Liana mengangguk pelan. Dia telah mengambil sebuah kesimpulan. Meski tidak masuk akal bagi dirinya yang mengandalkan logika nyata, tapi sepertinya dia telah masuk ke dalam tubuh seseorang yang mirip sekali dengannya. “Bahkan nama pun sama.”
Lalu Kekaisaran Naga?
“Tahun berapa sekarang?” tanya Liana kembali.
“Sekarang tahun 130 Ma, musim semi,” jawab si pelayan.
“Abad pertengahan di zaman kuno?” gumam Liana pelan dan hanya di dengar olehnya sendiri. Ucapannya menyiratkan sebuah pertanyaan.
Dia akhirnya mengerti bahwa dirinya sekarang berada di masa lalu. Tapi dia tidak tahu adanya sejarah yang menceritakan tentang Kekaisaran Naga.
“Hmm, tetapi sejarah juga pasti memiliki rahasia. Tak mungkin akan tercatat semua,” pikir Liana menyimpulkan. Ia adalah seorang yang cerdas, di saat seperti ini pun ia masih dapat menjaga ketenangannya
Dan kesimpulan selanjutnya adalah mengenai kejadian yang dilihatnya seperti memori ingatan seseorang.
Itu adalah ingatan dari pemilik tubuh yang ditempati Liana yang namanya juga sama, Zhu Liana. Gadis malang itu telah meninggal dunia karena sebelumnya ia telah tenggelam di kolam teratai dekat halaman paviliun dari salah satu selir ayahnya.
Tapi sesungguhnya bukan itu kejadian sebenarnya. Entah mereka tahu atau tidak, sebelum itu Liana sempat dipukuli dan dikurung oleh beberapa orang tak dikenal dalam sebuah ruangan yang mungkin itu adalah gudang selama satu hari penuh tanpa diberi makan. Lalu setelah itu di dibuang ke kolam. Karena tubuhnya yang sudah lemah, dia tidak bisa menyelamatkan diri hingga akhirnya tenggelam dan meninggal dunia. Tragis!
Zhu Liana sendiri adalah seorang nona muda kedua dari Klan Zhu atau keluarga Perdana Mentri di Kekaisaran Naga, salah satu dari tiga Kekaisaran besar yang ada di benua timur, atau mungkin yang diyakini Liana sebagai benua Asia. Entah dari mana dia mendapat spekulasi semacam itu?
Dari yang dilihat Liana saat pingsannya, Zhu Liana ini memang benar-benar gadis yang malang. Meskipun menjadi seorang anak dari istri sah atau yang paling berhak mendapat warisan dari keluarganya, akan tetapi ia tak mendapat perlakuan yang baik dari para selir dan beberapa saudaranya. Pelayan pun ikut andil di dalamnya.
Zhu Liana selalu mendapat perlakuan tidak adil karena dirinya hanyalah seorang gadis yang lemah tak punya bakat apapun, dia nona muda yang bodoh dan pemalu, dia juga bisu hingga tidak dapat mengadu pada sang Ayah atas perlakuan buruk yang didapatnya.
Hanya bisa diam menerima segalanya hingga akhirnya dia meninggal dengan cara yang tragis. Bahkan diberi julukan nona muda sampah dari manor Zhu.
Tapi menurut Liana, Zhu Liana ini sangat mirip dengannya. Dari segi sikap, sifat dan juga wajahnya, mereka sangat mirip, jika orang-orang yang tidak tahu, mungkin mereka akan menganggap keduanya adalah orang yang sama dengan kehidupan yang berbeda. Entahlah, bahkan Liana juga akan menganggap bahwa dirinya dengan sang nona muda Zhu ini adalah orang yang sama jika dia adalah orang lain.
Dia tahu jika Zhu Liana ini bisa saja melawan perlakuan buruk yang didapatnya, bahkan sangat mampu. Dia bukanlah gadis sampah seperti yang dibilang orang-orang. Hanya saja, gadis itu seperti menunggu sesuatu. Liana tak mengerti, gadis Zhu Liana ini benar-benar misterius baginya.
Liana hanya bisa menghela napas saat memikirkan hal itu. Dia sebenarnya juga ikut kesal atas perlakuan orang-orang pada Zhu Liana. Hanya saja, itu bukanlah urusannya. Dan dia juga tak bisa menyalahkan mereka yang menganiaya Zhu Liana. Karena gadis itu hanya menerima begitu saja.
Liana bahkan tak merasakan adanya dendam maupun kebencian pada gadis itu meski diperlakukan sedemikian buruk. Jika saja, jika sedikit saja Zhu Liana memiliki dendam pada mereka. Mungkin Liana akan sedikit membantunya membalas mereka supaya gadis itu tenang di alam sana.
“Baiklah karena aku sudah berada disini, maka sepertinya aku harus meminjam identitasmu sampai aku memecahkan misteri yang begitu rumit ini. Semoga kau mengizinkan,” ucap Liana dalam hati.
Liana kembali menatap pelayan wanita kemudian beralih pada mangkuk obat. “Bisa berikan padaku?”
“Ah, tentu Nona. Ini ....” Pelayan itu memberikan mangkuk obat pada Liana.
Liana segera meminumnya, dia merajut alisnya menahan rasa pahit dari obat. Tapi dia juga cukup tercengang karena obat itu terbuat dari tanaman-tanaman yang langka jika di dunia modern.
Luar biasa! Liana sebenarnya ingin memekik seperti itu. Hanya saja dia masih memikirkan imagenya sebagai seorang Jenderal yang terhormat.
Selain berstatus sebagai Jenderal militer WSA. Liana sebenarnya orang yang gila akan ilmu pengobatan. Dia sering bereksprerimen bahkan dengan racun.
Dan sekarang dia mendapati tubuh Zhu Liana ini memiliki hal aneh. Liana yakin itu adalah racun. Tapi kadarnya sangat sedikit hingga tak bisa di deteksi oleh tabib sekali pun.
“Hei, sekarang jam berapa?” tanya Liana kepada pelayan itu seraya memberikan kembali mangkuk obat padanya.
Pelayan itu nampak bingung mendengar perkataan Liana.
Liana tersadar dengan perkataannya yang tidak tepat untuk orang-orang zaman kuno. Belum ada kata jam disini. “Maksudku, sekarang apakah sudah siang atau malam?”
Pelayan itu mengangguk paham. “Matahari sebentar lagi terbenam, Nona.”
“Ooh, lalu ... siapa namamu?”
“Saya Ling, pelayan pribadi anda.” Pelayan itu menjawab semua pertanyaan Liana dengan sabar. Sebab dirinya tahu jika nonanya yang sekarang telah kehilangan ingatan. Itu menurut tabib.
“Hmm, Ling. Baiklah, aku ingin istirahat. Nanti jika pria ... ah maksudku ayahku datang, kabari aku?”
“Baik, Nona.”
Setelah itu, Ling keluar dari ruangan menuruti perintah Liana.
~o0o~
Yo! Jangan lupa KRITIK/SARAN nya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Yuki tanzeela
dikatakan ada ingatan masuk, kok gak tau isi rencana Liana jadul
2023-08-01
0
Daniela Whu
ini bukan cerita tentang balas dendam kh
2022-10-23
0
Ida Blado
masa dia gk ada sedikitpun rasa dendam,walaupun pemilik tubuh menerima begitu saja,pantesan aja dia kena tipu sama org2 yg di anggep baik.
2022-05-12
1