Uncle, Love Me Please!!!
Matahari mulai turun keperaduan nya, berganti dengan cahaya sinar rembulan yang sudah siap dengan tugasnya menerangi bumi.
Gadis remaja cantik bernama Senja sedang berjalan kaki bersenandung dengan ria.
Gadis periang yang duduk di bangku kelas 3 sekolah menengah akhir itu baru saja pulang dari sekolahnya.
Langkah kaki mungilnya terus berjalan tanpa rasa letih untuk segera pulang kerumahnya. Hanya rasa gembira yang terpancar dalam raut wajah manisnya.
“Sore Uncle Iko.” Ucap Senja menyapa.
Iko, laki-laki berusia 35 tahun yang saat ini tengah menikmati langit sore didepan halaman rumah sederhana itu, sesekali menyesap kopi yang menemaninya kala itu.
Sebuah sapaan riang membuatnya tersenyum tanpa ingin melirik siapa gerangan yang telah memanggilnya.
Siapa lagi? keponakan cantiknya bernama Senja?
“Sore juga keponakan Uncle yang cantik.” Ucapnya berbalik badan dan mengacak rambut senja.
“Hehehehe… Uncle bisa saja. Senja memang sudah cantik dari dulu Uncle. Dari lahir lebih tepatnya. “ Tawanya girang penuh dengan kepedean.
“Hahaha… iya Uncle tau itu. Kau keponakan uncle tercantik.” Ucap Uncle Iko tersenyum.
Tawa keduanya pun bersahutan , gembira dan sangat senang menjadi melodi indah pada sore hari itu.
“Anak gadis ibu sudah pulang to.” Ucap Bunda Nur tersenyum.
“Eh iya bunda, hehehehe… Assalamualaikum.” Ucap Senja mencium tangan Bunda Nur.
“Waaalikumsalam.” Ucap Bunda Nur.
“Ayo masuk lekas mandi.” Ucap Bunda Nur memperingatkan.
“Hehehhe… siap bunda muah….” Ucap Senja mencium pipi Bunda Nur.
“Uncle tidak dapat nih?” Ucap Uncle iku menunjuk pipinya.
“Ih Uncle!” Ucap Senja tersipu malu dan bergegas masuk kedalam.
Tawa Uncle Iko menggema pada sore hari itu saat berhasil menggoda keponakan cantiknya.
...🌺🌺🌺...
Malam harinya mereka semua berkumpul di meja makan menyantap hidangan sederhana yang ada di sana, namun sangat menggugah selera. Makanan khas nusantara sungguh membuat semua orang lupa diri.
Bagaiman tidak, dengan berbagai macam bumbu rempah-rempah dan berbagai cara pengolahannya membuat suatu produk makanan memiliki cita rasa tersendiri yang ditonjolkan dalam setiap daerahnya
Keluarga Ayah Fandy dan Bunda Nur hidup bahagia dan sederhana , rumah tangga keduanya terasa lengkap saat hadirnya bayi kecil mungil itu 18 tahun lalu yang diberi nama Senja Aulia Husna.
“Setelah ini lulus kau ingin melanjutkan sekolah mu dimana Senja?” Ucap Ayah Fandy bertanya.
“Senja ingin masuk dalam fakultas kedokteran ayah, karena senja ingin menolong dan menyembuhkan semua orang yang memerlukan bantuan Senja.” Ucap Senja berbinar.
“Ah keponakan Uncle memang hebat.” Ucap Iko tersenyum.
“Senja memang hebat Uncle itu pasti!” Ucapnya sombong.
Semua orang tersenyum mendengar penuturan senja saat ini, sungguh darimana senja memperoleh stock kepedean yang berlimpah seperti ini.
Walaupun hidup sederhana, Keluarga Ayah Fandy dan Bunda Nur cukup bisa menyekolahkan putri semata wayangnya meski putrinya memilih fakultas Kedokteran yang memang memiliki uang pangkal lebih tinggi bahkan paling tinggi dari fakultas lain.
...🌺🌺🌺...
Malam itu begitu Damai dan indah, Banyak bintang menghiasi langit hitam, membuatnya penuh makna malam itu.
Jangan lupakan rembulan yang seolah menjadi ratu dan memusatkan seluruh bintang ke arahnya.
"Uncle? ini sudah malam, Uncle tak tidur." Ucap Senja menegur Uncle Iko yang saat ini tengah duduk di halaman depan rumah memandang langit indah ciptaan yang kuasa.
"Kemari lah." Ucap Uncle Iko menyuruh Senja mendekat dengan lambaian tangan nya.
"Uncle hanya teringat keluarga Uncle." Ucap Uncle Iko sendu.
"Uncle tak boleh bersedih, Uncle disini punya Ayah, Bunda, dan Senja. Kita disini keluarga Uncle." Ucapnya menenangkan.
"Terimakasih pada kalian yang telah merawat Uncle, Senja." Ucap Uncle Iko sedih dengan tertunduk.
"Itu gunanya keluarga Uncle!" Ucap Senja memeluk Uncle yang berada di sampingnya.
Deg
Deg
Deg
Aneh sekali? kenapa jantung ku berpacu lebih tepat, bergetar seperti ini! apa aku memiliki riwayat penyakit jantung juga? Gumam Uncle Iko dalam hatinya.
"Sudah! ayo kita masuk Uncle!" Ucap Senja menarik tangan Uncle Iko untuk masuk kedalam.
"Angin malam tak baik untuk kesehatan Uncle, di umur yang sekarang bukan?" Goda senja dengan tersenyum jahil.
"Jadi? kau mengatakan Uncle sudah tua Senja?" Ucap nya dengan nada terkesan marah.
"Hahahaha.... " Tawa senja remeh mengejek kearah Uncle Iko.
Keduanya perlahan masuk, untuk beristirahat. Terlalu lama terkena Angin malam sungguh tak baik untuk kesehatan bukan.?
🎶🎶🎶🎶
Happy Reading ya guys!
Jangan lupa like, komen dan vote.
Agar ke depan nya lebih baik lagi.
Jari kelingking untuk novel ini tak akan ada adegan hapus!
Pokoknya harus tamat deh. Terimakasih ❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Nur Hayati
mulai menyimak
2024-06-14
0
natal Natal
start baca
2022-09-28
1
Kikinoval
baca untk yg ke 2x nya thor.. tetap suka..
2022-09-05
2