BAB 3

Sesampainya di rumah, Senja di sambut pelukan hangat dari sang Bunda.

"Akhirnya putri bunda pulang juga? Tadi pergi kemana dulu sama Uncle Iko?" Tanya Sang Bunda.

"Hehehehe... main ke pantai sebentar bunda." Ucap Senja menjelaskan. Sekilas memberi salam dan mengecup pipi sang Bunda.

"Ya sudah! segera mandi ya." Ucap sang bunda.

"Baik bunda." Ucap Senja semangat.

"Oh ya! Uncle Iko makasih sudah mau menemani Senja ya." Ucapnya berterima.

"Siap keponakan Uncle paling cantik." Ucap Uncle Iko tersenyum.

Senja melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah dengan perasaan riang gembira.

"Kau tak seharusnya memanjakannya Iko." Ucap Bunda Nur.

"Tak apa, sekali-sekali saja kakak." Ucap Iko tersenyum garing.

"Ya sudah, kau juga harus segera mandi." Ucap Bunda Nur mengingatkan dan Iko hanya menganggukinya, perlahan kaki nya melangkah masuk kedalam kamar.

...🌺🌺🌺...

Ditatap nya langit putih kamar miliknya, Uncle Iko menerawang perasaan nya, entah mengapa sulit baginya untuk tak menuruti perkataan Senja.

Keponakan cantiknya?

Ah mungkin ini hanya sekedar rasa sayang sekarang Paman kepada keponakan? memang hubungan di antara keduanya hanya sebatas itu bukan?

Tapi mengapa? senyum senja memiliki ruang kebahagian tersendiri untuk Uncle Iko.

Dan kesedihan yang di pancarkan Senja membuatnya Sakit? ah bukan! rasanya seperti Khawatir dan gelisah.

Gumam nya!

...🌺🌺🌺...

“Senyum-senyum mulu, bahagia banget hari ini cantik?” Sapa Nina pada Senja. Kini keduanya sedang berada di kantin menikmati semangkuk soto yang sangat menggugah selera pada siang hari itu. Jangan lupakan es teh manis yang menjadi pendamping makanan berkuah itu.

Ah sungguh nikmati bagi siswa di jam istirahat seperti ini bukan?

“Hehehehe…. Jadi lebih seneng kalau liat aku sedih gitu?” Ucap Senja menyindir Nina.

"Yee... bukan gitu juga. Tapi kita yang ngeliat juga takut sendiri kalau kamu nya senyum-senyum sendiri." Ujar Nina menjelaskan.

“Pasti ini gara-gara Uncle Iko kan?” Tebak Nina.

“Aku ga tau, seneng aja kemarin Uncle Iko mau nemenin aku ke pantai nikmati deburan ombak yang sangat indah. Ada rasa bahagia tersendiri gitu.” Ucap Senja menjelaskan perasaan nya.

“Awas hati-hati, ternyata kamu cinta sama Uncle Iko?” Ceplos Nina pada Senja.

“Cinta? Ga mungkin lah kan aku cuman keponakannya aja.” Ucap Senja mengelak. Karena memang tak mungkin ia jatuh cinta sama Uncle Iko kan?

Makna Cinta itu saja Senja tak tau. Meskipun banyak pria yang ingin menjadikan Senja kekasihnya namun? Sampai sekarang tak ada satupun laki-laki yang diterimanya.

Ya! Bagaimana? Orang tua Senja tidak memperbolehkan nya pacaran. Mereka selalu berucap “Jangan pacaran. Dosa! Harus lebih mengutamakan sekolah dan mencapai cita-cita terlebih dahulu, setelah sukses nanti. Jodoh yang terbaik akan Tuhan hadirkan untuk melengkapi hidupnya.”

Dan kata itu sukses membuat Senja engan untuk berpacaran, apalagi setelah hadirnya Uncle Iko yang tidak memperbolehkan Senja dekat dengan laki-laki lain. Dikhawatirkan nantinya senja akan terjebak pada Sex bebas.

Sungguh! Banyak sekali yang sayang terhadap Senja bukan?

“Elu mah bilang ga mungkin, eh nantinya malah cinta beneran sama Uncle Iko lagi.” Celetuk Nina lagi pada Senja.

“Cinta?” Lirih Senja.

“Emang Cinta itu apa sih?” Tanya senja pada sahabatnya. Bingung tak tau makna kata Cinta yang sebenarnya.

“Umur kamu berapa sih?” Tanya Nina.

“Ya sama kayak kamu lah 18 tahun.” Ucap Senja sewot karena Nina ditanya apa? Jawabannya apa? Sungguh memusingkan dan mengesalkan.

“Dan kamu gak ngerti apa makna Cinta itu?” Ucap Nina lagi dan Senja langsung menggelengkan kepalanya.

“astaga Senja! Kamu cantik tapi bodohnya ga ketulungan.”

“Bukan bodoh tapi polos , aih…. Kebangetan kamu mah senja.” Ucap Nina menepuk jidatnya.

“Udah deh makanya gue kan nanya Nina markonah.” Ucap Senja sewot.

"Tinggal jawab aja susah." Ucap Senja tak mau di kalah.

Tring!

Tring!

Tring!

Suara bel sudah terdengar yang mengharuskan semua siswa siswi harus kembali ke kelas untuk mendapatkan pelajaran selanjutnya.

“Udah masuk! Entar deh kalo mood aku baik bakal jelasin ke kamu. Hahaha.” Ucap Nina tertawa mengejek , lalu berdiri meninggalkan Senja.

“Argh... Nina!!!!!, Tungguin nina!!!!” Teriak Senja kesal karena Nina meninggalkan nya.

Kata Cinta memang sering senja dengar dari teman-teman sebayanya yang memiliki pasangan hanya 5 huruf yang tersusun dalam satu kata.

Bagi Senja hanya huruf dan tak bermakna apa-apa. Mungkin suka liat pasangan kita? dalam artian kagum? karena pintar? tampan? Ah mungkin itu?

Arghhhh

Tak tau lah, terlalu pusing untuk memikirkan kata sialan itu bagi Senja. Baginya bagaimana ia lulus dengan nilai terbaik dan meraih cita-citanya. Menjadi dokter dan membantu semua orang yang membutuhkan jasanya.

Sudah! Tak ada lain lagi yang harus di pikirkan.

🎶🎶🎶🎶

Happy Reading ya guys.

Jangan lupa like, komen dan Vote.

Makasih. ❤❤❤❤

Terpopuler

Comments

Ica Snow Kim

Ica Snow Kim

SENJA UMUR 18 TAHUN MASIH POLOS SOAL CINTA 🙂🙂🙂

2023-08-29

0

Anie Jung

Anie Jung

Aah Nina, Senja maluu tuhh🤣🤣

2022-12-21

0

Diana Budhiarti

Diana Budhiarti

kayaknya si oom yg hilang karena kecelakaan ya thorr

2022-10-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!