"Kak, aku ada urusan. aku ingin pergi dahulu." Ucap Iko pada Kak Fandy yang tak lain Ayah kandung Senja.
"Iya Iko, jangan lupa jemput senja." Ucap Kak Fandy mengingatkan.
"Iya Kak." Ucap Iko tersebut dan melangkahkan kakinya pergi.
Dilakukan nya motor matic menuju ke klinik daerah setempat.
Sesampainya di klinik tersebut. Iko segera mendaftarkan dirinya dan menunggu giliran
Ia ingin memeriksakan jantung nya, apakah bermasalah atau tidak, karena berdebar dan berpacu sangat cepat.
"Bagaimana dok?" Ucap Iko bertanya seusai di periksa oleh sang dokter.
"Bapak sehat-sehat saja, dan tak ada masalah dengan jantung anda." Ucap Sang dokter.
Sehat? tidak ada masalah? tapi mengapa berpacu begitu cepat kemarin ya? Gumam Iko dalam hatinya.
"Ah terimakasih dok." Ucap Iko mengalami dokter tersebut, dan berlalu pergi meninggalkan klinik.
Montir nya melaju tak tentu arah! ingin ke sekolah senja tapi? ini belum waktunya keponakan cantiknya itu pulang
"Huh..." Helaan nafasnya begitu terdengar.
"Ah, aku akan makan siang terlebih dahulu." Ucap Iko dalam hatinya, ia kemudian berhenti disalah satu warteg langganan nya.
Menikmati sayuran yang di tumis tanpa minyak, dan masih ada yang lain nya. Warung Mbok Jumi namanya.
Wanita paruh baya yang masih giat mencari rezeki di tengah usianya yang seharusnya di rumah beristirahat semangatnya patut untuk di acungi jempol.
Cukup lama Iko menikmati makan siang nya, sesekali ia bercengkrama dengan Mbok Jumi Sang pemilik warung.
"Ah, sudah saatnya senja pulang." Gumam Iko menatap jam tangan yang ada di pergelangan tangan nya.
Langkah lebarnya perlahan keluar dari warteg tersebut, dan melajukan motornya ke sekolah senja.
"Uncle Iko." Sapaan hangat senja dari kejauhan saat melihat Sang Uncle duduk di atas motor.
"Itu uncle lo?" Bisik Nina pada telinga senja.
"ah iya, kenapa? itu Uncle Iko namanya." Gak senja tersenyum berbinar.
"Gila! ganteng Bandai kece abis! kalo gini ceritanya mah mau gue sama Uncle lo!" Ucap Nina spontan tanpa sadar menatap kekaguman yang besar pada Uncle Iko.
"Uncle gue yang ga mau sama lo! Hahahaha.." Tawa campah yang di tujukan Senja untuk Nina.
Nina, adalah sahabat dari Senja semenjak mereka masuk kedalam sekolah menengah akhir tersebut.
Tak hanya sahabat tapi ia juga teman sekelas bahkan sebangku senja.
Teman paling baik dan sangat mengerti isi hati Senja.
"Ini mah namanya rezeki atuh senja! Mengagumi ciptaan yang maha Kuasa!" Ucap Nina masih menatap Uncle Iko yang tersenyum.
Eits! tunggu senyum itu hanya di tunjukkan kepada Senja seorang yang tak lain adalah keponakan nya.
"Mata lu! minta di colok! Netes itu liur!" Ucap Senja menoyor kepala Nina.
"Eits! bohong lu ya! awas aja!" Ucap Nina kesal.
"Biarin, Wle!" Ucap Senja berlalu pergi menuju Sang Uncle yang telah menunggunya.
"Uncle sudah lama?" Tanya Senja saat sudah didepan Uncle Iko.
"Tidak! Ayo segera pulang!" Ucap Uncle Iko.
"Oke Uncle!" Ucap Senja tersenyum dan naik ke motor matic tersebut.
Pelan namun pasti, motor itu melaju membelah jalanan kota itu.
"Uncle! ke pantai sebentar!" Ucap Senja meminta persetujuan.
"Oke tuan putri!" Ucap Uncle Iko tersenyum.
...🌺🌺🌺...
Sesampainya di pantai, Senja berlari kecil menikmati deburan ombak air pantai itu.
Menikmati setiap hembusan angin pantai yang menyejukkan badan.
Rambut indah nya bergerak ke sana kemari mengikuti arah angin yang berhembus.
Senyum cantik tak lepas dari wajah bahagianya, sederhana ternyata membuat wanita bahagia.
Uncle Iko yang keponakan nya itu, tersenyum simpul di bibirnya. Ada rasa bahagia yang menyelimuti hatinya.
"Uncle Iko sini!!!!" Teriak Senja menyuruh Uncle Iko untuk mendekatinya.
"Oke, Keponakan Uncle yang cantik." Ucap Iko melangkah lebih cepat ke arah Senja.
...🌺🌺🌺...
Terduduk di bibir pantai setelah menyantap sebuah es kelapa muda berdua.
Sangat romantis bukan? Seperti istilahnya sepiring berdua 😂 Hehehe....
"Uncle makasih ya sudah nemenin Senja kesini?" Ucap Senja tersenyum.
"Ah tentu, jika keponakan Uncle ini bahagia, Uncle juga ikut bahagia!" Ucap Uncle Iko gemas mengacak rambut dari Senja.
"Uncle! Nanti berantakan!" Ucap Senja mengerucutkan bibirnya ke depan
"Hey! kau tampak jelek seperti itu! atau kau ingin memberikan Uncle ciuman terima kasih?" Ucap Uncle Iko menggoda senja dan tersenyum evil.
"Uncle!!" Ucap senja menahan malunya.
"Iya sayang. Kenapa?" Ucap Uncle Iko.
Blush...
Semburat merah langsung tergambar kedua pipi Senja kalau sore itu.
"Sudah Uncle! jangan menggodaku!" Ucap Senja melipat kedua tangannya dan melangkah pergi.
"Uncle ayo pulang! Bunda udah nyariin." Ucap Senja tersenyum pada Uncle Iko.
"Siap bos!" Ucap Uncle Iko.
Keduanya pun melajukan motornya dan pulang ke rumah.
🎶🎶🎶
Happy Reading ya guys! jangan lupa like komen dan Vote.
❤❤❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Asep Doang
Uncle mungkin pisah sm istri nya,, usaha ny bangkrut, jd tinggal sm kk ny
2023-11-19
0
Asep Doang
uncle wajah ny kaya apa si
2023-11-19
0
Anie Jung
Uncle Iko, jgn di goda Senja nya, dia jd malu tuuhh🤣🤣
Ngulang bacaaa😁😁
2022-12-21
0