"Tadi saat di perjalanan, tidak sengaja bertemu dengan Putri dan..." ucapnya, sambil menatap kearah wanita berjilbab putih.
"Maaf sebelumnya, nama saya Fadilah Indah Cahyawati, panggil saja Indah" balas perempuan tersebut, lalu Putri menghampiri ayahnya dan duduk di pangkuannya.
"Ayah.... ayah tahu tidak, tadi saat di luar sana, aku dikejar orang jahat, lalu Kak Yusuf menolongku dan mengusir orang jahat itu...." Putri menceritakan semuanya kepada ayahnya.
"Oh begitu, terimakasih ya... Yusuf, kamu sudah menolong anak saya" sahut ayahnya, setelah mendengar cerita darinya dan tersenyum kepada Yusuf.
"Ya pak, sama sama, kalau begitu, apa saya boleh pergi ke atas?" tanya Yusuf, meminta izin kepada nya.
"Ya ya... silahkan, kalau ada apa apa jangan sungkan ya" sahut Pak Heru.
Yusuf pun beranjak dari kursi nya dan pergi ke atas.
"Memang nya Pak Haris siapa nya ayah? kok ayah sepertinya baik banget sampai memberikannya tempat tinggal" tanya Fadilah penasaran.
"Ayah dan Pak Haris dulu adalah teman dekat saat SMA, kita pernah bertemu saat ayah sedang dinas ke desanya... dan begitulah... Pak Haris menceritakan semuanya kepada ayah, lalu akhirnya ayah ingin membantunya, karena ayah dulu pernah berutang budi kepada Pak Haris" jelas ayahnya kepada kedua putri nya.
"Kamu juga... bersikaplah yang baik kepadanya, sepertinya dia juga anak yang baik" pinta ayahnya kepada Fadilah.
"Ya, ayah" balasnya dengan datar.
"Sudah... kalian berdua cepat kembali ke kamar kalian masing masing, sudah malam" pinta ayahnya.
"Baik ayah" jawab bersamaan keduanya.
Keesokan harinya....
Pukul 4 pagi, alarm hp berbunyi di samping tempat tidur. "HOAAAMM...." Yusuf terbangun dari tidurnya, lalu mematikan alarm nya.
Sembari mengerjapkan matanya, dia berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamarnya. Setelah itu, dia membentangkan sajadah nya dan melaksanakan solat. Beberapa menit kemudian, dia membaca Al qur'an sembari menunggu matahari terbit. Selanjutnya, dia melakukan aktivitas dengan berolahraga seperti push up, sit up dan plank begitu pun seterusnya, itulah kebiasaan Yusuf setiap pagi hari, membuatnya selalu memancarkan aura positif saat di pagi hari.
Pukul 6 pagi, Yusuf pun turun dan ikut sarapan bersama Pak Heru yang sudah siap dengan seragam dinas nya.
"Kamu semangat sekali, sudah bangun jam segini " sapa Pa Heru, sembari menikmati nasi goreng spesial buatan istrinya.
"Ya pak, soalnya ini juga hari pertama masuk ke universitas" balas Yusuf, yang menyusul nya duduk di kursi depan nya.
"Ini Yusuf! Silahkan dimakan..” sahut istrinya Pak Heru, sambil menyajikan sepiring nasi goreng spesial buatannya.
“Terimakasih, bu” balas Yusuf, sambil tersenyum.
“Oh ya, Yusuf, nanti setelah pulang dari sana, apa ada rencana?” tanya Pak Heru, yang sudah selesai makan.
“Hmm.. mungkin saya akan mencari kerja sampingan, ya...untuk menambah uang saku, karena saya tidak enak kalau saya terus bergantung kepada bapak dan ibu, semoga bapak dan ibu tidak keberatan” jawab Yusuf dengan sopan.
“Oh, kami di sini tidak merasa keberatan, silahkan kalau kamu mau cari kerja sampingan, tapi kalau kamu butuh apa apa, jangan sungkan untuk meminta kepada kami, lagipula kami sudah menganggap kamu sebagai anak kami”
balas Pak Heru, disusul istrinya yang tersenyum ke arah Yusuf.
“Terimakasih, pak,bu.. sudah memberikan tempat tinggal untuk saya, itu sudah lebih dari cukup... selanjutnya saya akan berusaha semampu saya” kata Yusuf dengan percaya diri.
Pak Heru dan istrinya pun tersenyum bahagia, menurut mereka, sangat jarang ada anak seperti Yusuf yang tetap tegar walaupun berada di wilayah asing.
2 jam kemudian....
“Terimakasih, mas” Yusuf turun dari angkutan umum dan berdiri di depan sebuah gedung yang besar.
“huffh... alhamdulillah.... ayah,ibu, kalian tunggu saja, aku akan menjadi orang sukses dan setelah itu, kita akan bersama lagi, walaupun kalian bukan orang tua kandungku, tapi kalian lah yang merawat ku dan mendidik ku sampai sekarang” gumam nya dalam hati.
Ketika sudah memasuki ruangan, Yusuf nampak kebingungan mencari kelasnya. Akhirnya dia menghampiri mahasiswa yang berada di depannya.
“Permisi, maaf, saya ingin bertanya... kalau kelas untuk jurusan bisnis dimana ya?” tanya Yusuf dengan sopan.
“Ooh jadi kamu anak bisnis juga, kalau begitu kita samaan dong, perkenalkan nama saya Ramzy Zharif, panggil saja Ramzy” jawab mahasiswa tersebut.
“Halo, nama saya Yusuf khoirul anam, panggil saja Yusuf” sambungnya.
“Kalau begitu, kebetulan... saya juga mau ke sana, kita bareng saja” ajak Ramzy.
Mereka berdua pun pergi menuju kelas. Saat sudah memasuki kelas, dosen pun masuk, dan pelajaran pun dimulai
*********
Di luar kelas...
“Wah, saya tidak menyangka kalau kamu hebat dalam memahami materi nya, saya saja bahkan sempat bingung sedikit, tapi kamu bisa menjawab pertanyaan dosen dengan lancar, saya kagum padamu” kata Ramzy memuji Yusuf karena kepintaran nya saat di kelas tadi.
“Tidak kok, saya hanya menjawab apa yang saya pahami saja” kata Yusuf, sambil menggaruk pipinya, padahal tidak gatal.
Dia tak menyangka kalau jawabannya bisa membuat mahasiswa di kelasnya terkejut dan bertepuk tangan untuknya. Dia juga mendapat pujian dari dosen yang mengajar nya.
“Hahaha, kamu terlalu merendah...yasudah, kita pergi ke kantin dulu, perutku sudah lapar karena materi barusan” ajak Ramzy, sambil merangkul pundak nya sambil pergi menuju kantin.
Saat tiba di kantin, mereka lalu pergi memesan makanan dan mencari tempat duduk. Lalu, mereka duduk di kursi panjang yang berada tak jauh dengan jendela. Pada waktu bersamaan, beberapa orang pun datang menghampiri mereka berdua.
“Bukankah ini adalah mahasiswa di kelas kita, yang menjawab pertanyaan dosen dengan lancar?” sapa salah seorang dari mereka, yang sekelas dengan nya.
“Oh iya, perkenalkan nama saya Yusuf dan ini adalah Ramzy” balas Yusuf, yang memperkenalkan dirinya dan Ramzy.
“Apa kami boleh makan bersama kalian? Kami kehabisan tempat duduk” tanya salah seorang dari mereka.
“Boleh silahkan, lagian... tempatnya lumayan luas, jadi masih cukup” balas Yusuf, yang memberikan tempat duduk untuk mereka.
“Sebelumnya, kenalin, nama saya Rizki dan ini Faisal,dan yang memakai kacamata itu Ismail” sahutnya, yang memperkenalkan diri dan teman temannya. lalu tiba tiba...
“AAH!!....” suara teriakan histeris dari beberapa wanita yang berkumpul tak jauh dari tempat mereka.
“Ada apa itu?” tanya Yusuf penasaran.
“Sudah biasa ..lagi lagi si anak kaya itu nembak bunga kampus” jawab Rizki dengan datar.
“Memang nya siapa mereka?” tanya Yusuf lagi.
“Kamu lihat... pria yang memakai jas hijau dan sedang memegang bunga, itu adalah anak dari konglomerat yang mempunyai saham terbesar ke 10 di kota ini, kalau tidak salah namanya Rendy.... dan perempuan yang di depannya adalah bunga kampus sini, namanya Rara” jelas Ramzy, sambil menunjuk ke arah kerumunan tersebut.
“Oh iya, kamu jangan mencari masalah dengan Rendy... dia orangnya sulit ditangani, apalagi ia mempunyai dukungan yang kuat, bahkan polisi pun tidak berani melawannya” lanjut Faisal, yang menasihati Yusuf.
“kok sepertinya aku kenal dengan pria itu... bukannya dia yang pernah mengejar putri di jalan, ternyata dia mahasiswa di sini juga” batin Yusuf.
“Ckckck... tapi kasihan sekali si Rendy, berulang kali di tolak sama Rara... mungkin karena si Rendy ini orangnya pengecut dan menyebalkan” ketus Ismail.
*********
Setelah makan, mereka pun kembali masuk kelas. Sekarang, ada pelajaran dari dosen perempuan muda yang sangat cantik dan selalu menjadi pusat perhatian semua mahasiswa dan juga dosen pria di kampus itu, namanya Siti Saodah. Akan tetapi, ada juga yang bilang kalau dosen itu juga mengerikan, makanya tidak ada yang berani tidur ketika pelajarannya. Namun, berbeda dengan Yusuf, dia nampak tenang dalam belajar dan mendengarkan materi yang disampaikan, walaupun dosen itu sering menunjuk nya untuk menjawab pertanyaannya.
Akhirnya di sinilah, semua orang memanggil Yusuf dengan sebutan “si Jenius Muda”
Pelajaran kelas pun selesai....
“Gila sih, kamu bisa menjawab pertanyaan dari dosen perempuan itu dengan tenang” kata Rizki memuji kemampuan Yusuf.
“Kapan kapan, kalau ada tugas, kita kerjakan bareng saja” lanjut Faisal.
“Kamu tahu tidak Yusuf, sekarang semua orang memanggilmu dengan sebutan, si Jenius Muda” lanjut Ramzy.
Mereka pun saling berbicara tiada henti sembari berjalan menuju keluar kampus. Setelah itu, mereka pun akhirnya berpisah dan sekarang hanya tinggal Ramzy dan Yusuf.
“Oh ya, Yusuf... setelah ini kamu ada rencana apa?” tanya Ramzy ingin tahu.
“Hmmm... setelah ini, saya mau mencari pekerjaan sampingan” jawab Yusuf.
“Mau cari pekerjaan untuk apa? Aku kira kamu adalah orang kaya” tanya Ramzy.
“Hah, kaya darimana? Kamu mikirnya kejauhan, sebenarnya saya adalah anak desa yang kebetulan mendapat beasiswa di sini” jawab Yusuf, sambil mengernyitkan dahinya.
“Oh begitu rupanya, jadi kamu mau mencari pekerjaan untuk menambah uang saku kamu... hmm(memperhatikan nya dengan seksama) oke, sekarang ikut aku” ajak Ramzy.
“kemana?” tanya Yusuf penasaran.
“Sudah ikut saja, taksi!!” kata Ramzy, sambil memberhentikan taksi yang lewat.
Setelah satu jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di salah satu kafe terbesar di kota.
“Ini dimana? Saya tidak punya uang untuk makan atau minum di sini, saya hanya bisa makan di kantin kampus saja” kata Yusuf, yang nampak kebingungan.
“Siapa yang ingin mengajakmu makan atau minum di sini, justru saya mau menawarkan pekerjaan ke kamu... kebetulan di sini kekurangan seorang pelayan, kamu tidak keberatan kan? Kalau kamu keberatan...” kata Ramzy, yang belum selesai.
“Tidak kok, terimakasih ya... sudah membantu saya” jawab Yusuf dengan penuh semangat.
“Yasudah, kalau begitu kita masuk” kata Ramzy sambil mengajak nya untuk masuk ke kafe itu.
Lalu, mereka bertemu dengan pria paruh baya yang sedang mengawasi kinerja para karyawan di kafe tersebut.
“Pah.. kenalin, ini temanku, dia katanya mau cari kerja paruh waktu” sapa Ramzy memperkenalkan Yusuf kepada ayahnya.
“Halo pak, saya Yusuf” sapa Yusuf tersenyum ramah.
“Hmm... kebetulan sekali, di sini sedang kekurangan seorang pelayan, apa kamu bersedia?” tanya ayahnya Ramzy menawarkan.
“Bersedia pak, insyaallah saya akan bekerja dengan baik, pak” jawab Yusuf dengan penuh percaya diri.
“Oke, kalau begitu, mulai besok kamu sudah bisa bekerja di sini dan gaji kamu setiap bulan 3 juta, karena kamu mahasiswa kamu boleh kerja dari sore sampai malam, kafe tutup jam 10 malam” jelas ayahnya Ramzy kepada Yusuf.
“Baik Pak, terimakasih banyak...tapi maaf sebelumnya, apa saya boleh tahu nama Bapak siapa?” tanya Yusuf dengan sopan.
“Oh, panggil saja saya Pak Darman, setelah ini kamu kerja yang baik dan tepat waktu ya.. karena saya tidak mau ada pekerja yang malas di kafe saya” balas Pak Darman sembari tersenyum.
“Siap pak!! insyaalloh saya akan melakukan yang terbaik” lanjut Yusuf dengan semangat.
*******
Setelah sampai di rumah...
“Assalamu’alaikum” sapa Yusuf ketika memasuki rumah.
“Wa’alaikusalam” jawab istrinya Pak Heru.
“Kamu sudah pulang.. Yusuf, mari ikut makan” ajak istrinya Pak Heru yang sedang duduk di kursi meja makan bersama Putri. lalu, Yusuf pun ikut duduk di samping Putri.
“Kak, cobain sayur ini, enak sekali lho, kak” sahut Putri menggemaskan.
“Oh iya, wah... kakak jadi tidak sabar ingin mencobanya” sahut Yusuf sambil mengambil sayur yang ditunjuk Putri. Mereka pun menikmatinya bersama.
Bersambung....
Sambil nunggu cerita selanjutnya,yuk like & coment agar penulis semakin semangat membuat cerita
Terima kasih😆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Aksal Anugrah
aku suka
2024-03-13
0
Alan
makin penasaran.....
2022-10-01
0
Limpah Kurnia
waao langsung dapat pekerjaan ya itulah kalau kita ramah sama orang
2022-09-03
0