Bos Ku Teman Kecilku
Hari ini seperti biasanya Diana harus berangkat bekerja di sebuah kantor yang cukup terkenal. "Aku berangkat dulu ya" ucap Diana mencium punggung tangan Ayah dan neneknya.
Ibu Diana telah meninggal dunia saat melahirkannya. Dan kini ia hanya mempunyai Ayah dan neneknya saja.
"apa kau tidak ingin sarapan dulu? " ucap Jumanti neneknya Diana.
"Tidak usah Nek, aku akan makan di luar saja. " tolak Diana halus.
"Makanlah sedikit saja" ucap Baron ayah Diana.
" Tidak usah Ayah" tolak Diana lagi.
"Baiklah aku berangkat dulu ya! " seru Diana sembari berlari keluar rumah dan menaiki motor bututnya itu.
Diana telah sampai di kantornya itu. Dari kejauhan ia melihat seorang pria berkepala botak dengan kumis yang tebal dan melengkung.
Diana melihat pria itu sedang memarahi para karyawan tepat di pintu masuk kantor. Diana memberanikan diri untuk berjalan masuk.
"Pagi Pak." Sapa Diana dengan senyum terbaiknya. Pria berkepala botak itu bernama Fahri yang tak lain adalah bos tempat Diana bekerja.
Fahri menatap Diana sinis dengan hidungnya yang mengembang dan mengempis menandakan bahwa dia sedang marah besar.
"Kenapa kamu terlambat Diana? " tanya Fahri yang tak berhenti menatap Diana dengan tajam.
"Emmm tadi... itu aku... aku.. "Diana yang masih bingung harus memikirkan jawaban untuk bosnya itu.
"Diana! kalau kau masih terlambat datang bekerja kau akan ku pecat!!" ancam Fahri dengan nada tingginya.
"I iya pa" jawab Diana dengan kepala yang di tundukan ke bawah.
"Bukan hanya Diana saja yang akan saja pecat kalau melanggar tata tertib di sini, tapi kalian semua. " Ancam Fahri dengan suara keras sampai-sampai air liurnya muncrat di wajah Diana.
"Gak ada akhlak kepala botak ini! " batin Diana sambil mengelap wajahnya yang terkena cipratan air liur itu.
Fahri langsung pergi menuju ruangan dengan hidung yang masih mengembang mengempis. Diana dan juga semua karyawan pun pergi menuju tempat kerjaannya seperti biasanya.
"Bagaimana rasanya kena air liur pak Fahri? enak? " ledek Ria teman satu kantor Diana.
Sejenak Diana menghentikan pekerjaannya mengetik sebuah laporan dengan mata yang melotot pada temannya Ria. "Enak dari mananya? enak dari hongkong? "kesal Diana saat mengingat kembali kejadian pagi tadi.
Sontak Ria tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Diana. "Puaskan saja tertawamu, nanti saat aku menjadi istri seorang pengusaha kaya akan ku beli perusahaan ini. " Ucap Diana berangan-angan.
"Mulai deh ngehalunya" Ria yang memutar bola matanya sebal dengan hobi ngehalu sahabatnya itu
"Sudah-sudah kau jangan ganggu aku bekerja sana pergi" ucap Diana sambil mengibaskan tangannya .
"Ngusir nih ceritanya? " singgung Ria.
"Kau pikir saja sendiri. " Jawab Diana dan kembali fokus dengan komputer. Ria langsung membalikan badannya dan pergi menuju meja kerjanya .
Diana yang sedang fokus-fokusnya bekerja tiba-tiba dering ponsel membuyarkan Kefokusannya itu. "Siapa sih? ganggu aja" gerutu Diana dan kemudian mengambil ponselnya yang berada dimeja kerjanya.
"Nenek? tumben Nenek menelponku?" batin Diana dan kemudian mengangkatnya.
"iya nek ada apa? " tanya Diana dari dalam ponsel.
"Ayahmu nak ayahmu!! " teriak Jumanti yang bercampur dengan isak tangis.
"Ada apa dengan ayah Nek? apa yang terjadi? " tanya Diana yang sangat khawatir.
"sudah jangan banyak tanya, sekarang kamu datang ke rumah sakit xxx " jawab Nenek Jumanti.
"Baik Nek" jawab Diana dan panggilan pun berakhir.
Like, komen, dan vote. Jadikan juga favorit di rak buku mu ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
Innalillahi....aku jd penasaran ada apa dgn ayah nya Diana....seperti judul lagu lawas koesplus Diana kekasih ku.....
2023-08-01
1
Tasseyravael
udh lama selesai baca, tp pengen baca lagi😅😅😅😅
2022-06-25
0
Emi Kartika
hadir
2022-02-20
0