Lovely Wife
Pasangan suami istri yang berbahagia Abelia Amvan Wijya dan Davin Putra Adiguna tiba di Ibukota negeri ini. Tak lama waktu yang di tempuh dari bandara, kini mereka tiba di sebuah perumahan yang dibangun di atas lahan reklamasi.
Perumahan ini terdapat di utara Ibukota. Perumahan yang mewah dan berkelas. Perumahan ini juga terkenal memiliki sistem keamanan yang tinggi.
Mobil memasuki garasi rumah bercat putih. Davin turun membukakan pintu mobil untuk istrinya. Abel turun dengan semangat melihat rumah yang akan ia tempati bersama suaminya. Abel mengamati rumah lantai dua yang nampak besar dari depan, dengan banyak tanaman hias berdaun hijau lebar di halaman depan. Rumah ini memang mirip dengan rumah yang diinginkan ketika ia bicarakan dengan asisten pribadi suaminya.
“Ayo sayang kita masuk,” ujar Davin. Abel mengangguk mengikuti langkah suaminya.
Dua wanita paru bayah menyambut di depan pintu utama melihat keduanya. Dua wanita itu terlihat seperti Asisten rumah tangga. Dua wanita itu mengulurkan tangan pada Abel untuk berjabat tangan. Abel menyambut dengan ramah, ia akan menjadi majikannya sekarang.
Abel mulai mengedarkan pandangannya pada rumah baru yang akan di tempati dengan suaminya. Tatanan ruang dan furniture rumahnya sangat mirip dengan yang ia desain sebelumnya. Rumah lantai dua dengan dua kamar di lantai bawah. Terdapat juga ruang keluarga dan ruang tamu yang tidak terlalu besar tapi tertata dengan rapi.
Tepat di sebelah kanannya terdapat dapur minimalis, Abel rasanya sudah tak sabar membayangkan memakai daster baju kebesaran emak-emak. Dengan tangannya yang mengoyang pengorengan dengan sutil, Ia akan memasak menu makan untuk suaminya. Abel akan jadi istri sesungguhnya bukan ratu yang dikurung dalam istana Adiguna yang besar.
Ya, disini Abel yang ingin hidup mandiri seperti selayaknya istri dalam rumah tangga pada umumnya, bukan seperti di kediaman besar suaminya yang apa-apa harus melibatkan pelayan.
“Kamu suka Sayang, ini realisasi desain yang kamu berikan pada Amar,” ujar Davin.
“Ya, suka. Suka banget malah. Kamar kita dimana?” Abel bertanya sambil bergelayut manja di lengan suaminya.
“Ke atas yuk, kita lihat kamar kita.” Davin mengandeng tangan Abel.
Abel mengikuti langkah suaminya sambil memayunkan bibir, suaminya semangat sekali mendengar kata 'kamar' kita. Abel menyapu matanya lagi melihat sekeliling lantai dua. Lumayan rapi ada dua ruangan.
Davin menjelaskan satu ruangan untuk ruang kerjanya dan dan satu ruangan lagi untuk tempat sholat. Ia sekarang menuntun istrinya menuju ke pokok utama dari ruaangan ini, yaitu Kamar tidurnya bersama istrinya.
Ceklek ....
Nampak ruangan yang tidak terlalu besar jika di bandingkan dengan kamar lamanya di rumah mertuanya. Tapi ruangan ini terlihat lebih hangat dengan balutan cat warna biru laut yang cerah. Lagi-lagi desain kamarnya mirip dengan apa yang Abel arahkan jauh-jauh hari pada asisten pribadi suaminya. Semua sempurna. Abel berkeliling melihat -lihat isi kamar barunya yang tersusun dengan rapi.
“Suka Sayang, kalau ada yang ingin kamu rubah bilang saja pada Abang.” Davin berbicara pelan di telinga istrinya. Tangannya pasti langsung memeluk dari belakang Abel karena mereka sudah berdua di kamar.
“Makasih suamiku, ini udah lebih dari cukup,” balas Abel. Kini giliran ia berbalik dan menghadap suaminya. Tangannya pun tanpa aba-aba mengalungkannya di leher suaminya.
“Ini awal baru kita Sayang, semoga keluarga kita selalu sakinah dan kita sama Allah cepat di hadirkan dede yang lucu-lucu dari buah benih yang Abang sebar, biar rumah kita rame,” kata Davin.
“Amin ....” Abel senyum manis di hadapan suaminya.
Sebar, serasa sebar benih lele kali.
“Kerena kita sudah di rumah sendiri, harus rajin buat Sayang biar cepar jadi,” goda Davin.
Abel megeryitkan dahinya, lagi-lagi pikiran suaminya selalu menjurus kesitu. Suamiku ini nggak bisa lihat kasur dikit pasti bawaannya mau rebahan.
Memang melakukan hubungan intim akan sangat menambah keharmonisan dalam rumah tangga dan juga berpahala. Tapi jika Abel di tanya semesum apa suamimya. Dia akan menjawab suaminya memang sangat mesum.
Davin memegang tengkuk leher Abel menatap dalam-dalam istrinya dengan senyum khasnya kalau menginginkan sesuatu. Abel sudah tahu apa yang akan terjadi berikutnya. Suaminya menempelkan bibirnya ke bibir Abel. Satu kecupan mendarat dan selanjutnya biarlah jadi urusan mereka di dalam kamar.
.
.
.
.
.
**Next....
Tunggu ke uwuhan rumah tangga Davin dan Abel selanjutnya.
Tinggalkan like dan komen😘😘, Vote seikhlas kalian ya**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
hadir lagi
2022-02-26
0
KomaLia
coba ngikut
2021-11-16
0
Kiki Sulandari
Abel dan Davin..Awal kisah dirumah baru...🥰🥰🥰
2021-06-13
0