Berpikir Positif

Abel dan Davin sudah tiba di hotel bintang lima tempat acara perusahaan. Amar membuka pintu pada kedua bosnya. Davin mengandeng tangan Abel untuk mengikuti langkahnya.

Tiba di depan ballroom hotel. Sudah disangka oleh Abel siapa yang akan menyambutnya. Floris berjalan cepat menghampiri keduanya dengan gaya jalannya yang meliuk-liuk seperti model papan tulis.

Mata Abel terbelalak campur perih. Abel bersumpah demi apapun, mereka tidak janjian atau berkompromi. Floris juga memakai baju dengan warna yang sama dengan Abel. Yang membedakan hanya panjang gaun, Floris menggunakan dress lengan pendek dan panjang selutut. Begitu pula dengan make-upnya, sebelas dua belas dengan Abel. Bedanya kali ini Abel lebih cetar.

Abel mendengus sebal melihat dia dan tanaman duri terlihat sangat kompak antara istri bos dan sekertarisnya. Bagaimana tidak keduanya seperti memakai dress code.

"Pak, semua orang sudah menunggu Anda." Floris dengan spontan langsung mengandeng tangan Davin menyeretnnya mengikuti langkahnya.

Baiklah! Abel hanya ternganga melihat apa yang di lihatnya. Hampir saja tangan suaminya terlepas dari jarinya. Terbuat dari apa makhluk bernama Floris, dengan seenaknya dia merangkul tangan suami orang yang bersama istrinya.

Davin langsung menurunkan tangan Floris. Abel menarik nafas lega melihat tindakan suaminya. Hampir saja Abel berniat menyuruh suaminya tidur di halaman malam ini kalau mau di seret oleh sekertarisnya itu.

"Floris kau jalanlah dulu, aku di belakang bersama istriku," ujar Davin.

"Ya Pak. Maaf, saya terlalu bersemangat melihat Bapak sudah datang. Sejak tadi banyak orang yang menanyakan Bapak." Floris menundukkan kepala pada Abel dan Davin.

"Ibu Abelia Anda terlihat sangat Cantik," puji Floris. Abel hanya melempar senyum terpaksa dan tangannya kini lebih erat mengandeng tangan suaminya.

Floris melangkah terlebih dahulu sambil mengibaskan rambutnya yang terurai. Abel rasanya gregetan ingin menarik rambut si tanaman berduri yang melambai-lambai ingin dijambak.

Acara sudah berjalan dengan baik, kedatangan Davin dan Abel menjadi perhatian di tengah ratusan pasang mata yang memenuhi ballroom. Kedua di sambut hangat orang-orang penting di perusahaan. Hingga tiba akhirnya MC mengumumkan sambutan dari direktur utama yang yang baru, Davin Putra Adiguna.

Davin naik ke atas podium meninggalkan istrinya di kursi bersama Amar asistennya. Kemana Floris? Tentu saja dia di belakang Davin membantu menyiapkan materi sambutanya untuk layar proyektor.

Davin mulai menyampaikan visi misinya untuk perusahaan. Sedangkan Abel hanya fokus melihat gerak-gerik sekertaris suaminya.

"Pak Amar," sapa Abel.

"Ya, Bu?" balas Amar.

"Kenapa sekretaris bapak tidak laki-laki saja? Jujur aku nggak suka dengan Floris." Ungkapan kekesalan Abel.

"Sekretaris perempuan lebih terampil dan telaten Bu. Lagipula Floris di pilih langsung oleh perusahaan Bu, dia mengikuti seleksi pada umumnya dan menjadi yang terbaik. Ibu tidak perlu ragu dan kuatir, dia bekerja hanya sebatas profesional." Amar berusaha memberikan penjelasan pada Abel.

"Ya. Pak Amar," balas Abel.

Sejenak Abel berpikir apa rasa kecurigaannya pada Floris terlalu berlebih-lebihan. Tapi gaya Floris yang Sok manja di depan suaminya membuatnya geram dan ingin memberikan ribuan julukan jelek untuknya.

Apakah Bang Davin mau menganti Floris jika aku sendiri yang meminta.

Abel berharap apa yang di katakan Amar benar dan pikiran buruknya tentang Floris tidak terbukti. Abel hanya berusaha waspada untuk keamanan keluarganya. Barangkali ada celah sedikit untuk lengah, ia kecolongan.

Sepertinya, Davin akan mengakhiri pidatonya di atas podium.

"Terima kasih mungkin cukup yang saya sampaikan."

"Satu lagi motto salam hidup saya. Bagi saya tidak harta yang lebih berharga selain keluarga. Dan teruntuk istri tercinta saya Abelia Davin Adiguna." Davin menunjuk pada Abel dan mengisyaratkan untuk berdiri.

Abel yang sedang melamun dengan pikiran negatifnya tersentak kaget mendengar panggilan dari suaminya lewat mic. Sesuai arahan suaminya, dia berdiri agar seisi balleoom bisa tahu siapa yang di maksud suaminya.

"Terima kasih sayang, selalu bersamaku dan mendukungku hingga seperti ini. Aku tanpa kamu hanya manusia terombing-ambing tanpa arah. I love you my lovely wife." Tutur Davin yang mengema di seluruh ballroom.

Abel jadi mendadak bersemu merah di pipinya mendengar ucapan suaminya. Ia malu sekaligus senang suaminya membanggakan dirinya di depan banyak orang. Semua mata di ballroom tampak berbinar mendengar penuturan Bosnya. Abel menyatukan tangan dan menunduk menyapa para mata yang berada di dalam ballroom dan kembali duduk.

Ia semakin yakin kebesaran cinta suaminya padanya.

Tidak ada alasan lagi untuk Abel takut suaminya akan tergoda dengan pelakor bahkan seribu Floris sekalipun. Tapi tolong! Mudahan tidak ada seribu seperti Floris, Abel bisa mati berdiri di buatnya karena kesal.

Setelah mengucapkan salam penutup, Davin turun dari podium dengan iringan tepukan tangan penghuni ballroom.

Ia kembali duduk bersama Abel dan langsung mencium kening istrinya. Pemandangan ini membuat Abel malu. Sejenak Abel melirik ke arah Floris sepertinya ia tidak terlalu suka dengan sikap suaminya. Tapi ia tidak terlalu memusingkan hal itu. Ia hanyalah sekertaris yang bekerja untuk suaminya. Abel harus berpikir positif sekarang.

.

.

.

.

.

.

Next.......

Sori telat Up, Thor Ei lanjut nanti Yo😘😘☺️

Terpopuler

Comments

Gina

Gina

mode WASPADA

2022-11-10

1

KomaLia

KomaLia

davian soswiit

2021-11-16

0

Kiki Sulandari

Kiki Sulandari

Semoga Floris bisa digantikan dengan sekertaris cowok...

2021-06-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!