4. Cinta Pertama katanya

Justin datang ke apartemen Jimin beserta para sahabatnya mereka berencana untuk main game dan pesta malam ini.

"ada apa dengan sikapmu tadi" ucap Jimin tiba-tiba.

"kau menyukai gadis itu" lanjutnya lagi.

"iya, dan dia harus jadi milikku" sahutnya cuek.

membuat semua sahabatnya yang tadi asik dengan kegiatan masing-masing reflek menatap tidak percaya bahkan Hoseok dan Namjun pun reflek mengalihkan pandangan mereka dari game.

"kau benar menyukainya" tanya Namjun.

"iya" sahut Justin sambil meminum birnya.

"kau baru mengenalnya" protes Seokjin.

"bagaimana bisa kau sudah menyukainya".

rasa ini seperti terburu-buru, meski cinta memang tidak bisa ditebak kapan datangnya sih. Justin hanya tersenyum kecil

"aku rasa aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama, kau tau dia selalu di kepala ku sejak pertama bertemu sampai sekarang" katanya.

"dan jangan berani-berani meragukan cintaku ini" ancam Justin, membuat Seokjin yang ingin protes lagi langsung terdiam.

"dia tak akan menerimamu dengan mudah".

"aku tau, aku akan menggunakan caraku sendiri".

...----------------...

Lisa baru saja menutup pintu pagar rumahnya dan hendak berjalan menuju halte bus,  namun langkah nya terhenti kala tiba-tiba muncul sebuah mobil mewah yang berhenti tepat  didepannya. Lisa menatap syok saat pengemudi mobil itu keluar dan menghampirinya, bagaimana bisa pemuda ini ada tau rumahnya.

"aku antar" ajak Justin.

"tidak terima kasih, aku akan naik bus" ucap Lisa cepat, dia harus segera pergi menjauh dari sini, Lisa hendak melewati mobil Justin sebelum ucapan Justin menghentikannya.

"kau pergi sekarang, ku pastikan Rose akan menderita dan kau mungkin akan melihat Rose mu itu tidak lagi satu sekolah denganmu?" ancamnya, pemuda tampan itu masih berdiri santai dengan dua tangan dikantong celana sekolahnya. berlagak cuek.

"kau gila" ucap Lisa tak percaya. dia baru saja di ancam oleh seorang brandal, haruskah dia takut, atau bersikap cuek, bagaimana jika ancaman itu benar terjadi, lagipula Rose sudah bilang kalau Justin itu memang gila kan.

Justin mengangkat kedua bahunya sok bersikap acuh tentu saja.

"dan kau lah kegilaan ku, jadi jangan berani-berani mencoba menjauhiku lagi seperti kemarin jika kau tak mau bangun dikamar ku dalam keadaan telanjang" ancamnya lagi. padahal dia ingin bersikap bak pangeran pada Lisa, namun karena sudah dihasut oleh nona satu itu, pada akhirnya Justin memilih memakai cara gilanya.

Terlebih Justin sudah kesal dari kemarin, dimana dia ingin mengantar pulang Lisa, namun saat jam pulang sekolah gadis barbie itu sudah menghilang dari ruang uks juga sekolah, Justin menduga itu pasti ulah sahabat gadis itu. si nona itu. dia tau kalau sahabat Lisanya memang harus di lengserkan pelan-pelan nanti.

"jika kau kira aku bercanda kau salah, si nona itu sudah cerita kan bagaimana gilanya seorang Jeon Justin kan" ujarnya, saat melihat Lisa yang masih ragu-ragu.

Lisa reflek memundurkan langkahnya dan berdiri disebelah pemuda itu, Lisa menoleh dan tersenyum manis, meski Justin tau itu tidak ikhlas.

"ayoo" ajaknya sambil tersenyum menang dan membuka pintu disebelah kemudinya. Lisa masuk kedalam mobil sport itu dan di ikuti pemuda itu.

Lisa tau Justin gila, tapi dia tidak mau melihat langsung kegilaan Justin. itu pasti mengerikan.

Keduanya sampai disekolah saat jam sudah hampir mulai, Lisa bahkan langsung kabur begitu Justin mematikan mesin mobilnya, meninggalkan Justin yang tersenyum melihat tingkah Lisa. lagipula dia juga tidak ada niat ke gedung kelas seperti Lisa, Justin lebih memilih tidur di markas.

Justin melangkah santai sambil memainkan ponselnya, dia sadar kalau ada seseorang gadis semok yang sedari tadi memperhatikan dirinya.

Yeri menggeram kesal saat melihat sosok adik kelasnya itu keluar dari mobil sport milik Justin, bahkan dia saja tak pernah di ijinkan menaiki mobil itu, saat dia berhasil masuk kemobil Justin saja, Justin akan langsung membuang mobilnya dengan alasan kuman.

"sialan kau Lisaaa !!" maki Yeri, gadis semok itu terus saja menggerutu kesal. Lisa jelas baru saja menghinanya dengan mengabaikan ancamannya kemarin.

dia lalu menatap kedua dayang-dayangnya dengan raut bak setan.

"kita balas gadis itu nanti siang". ucap Yeri pada kedua temannya. keduanya mengangguk mengiyakan ucapan yeri. lalu ketiganya berjalan masuk ke kelas mereka. "cihhh aku akan membuatmu menyesal, karena mendekati kekasih ku" desis Yeri marah.

...----------------...

Rose menatap tidak percaya ketika melihat Lisa muncul dari mobil Justin, bahkan dari lantai dua ini pun dia tau kalau Lisa baru saja berangkat ke sekolah bersama penguasa sekolah mereka, malaikat nya bersama setan, tentu saja Rose tidak setuju.

jadi begitu Lisa sampai dan menduduki dirinya di bangku Rose langsung menatapnya bertanya juga tentu saja kesal karena Lisa mengabaikan omongan nya waktu itu.

"kenapa kau bisa datang dengannya?" tanyanya kesal. "aku kan sudah menyuruhmu menjauhi pemuda itu, dia brandal" jelasnya lagi.

"dia menjemput ku" sahut Lisa sambil menghela napas berat, ini juga bukan maunya namun ancaman kakak kelasnya itu jelas tidak bisa di acuhkan begitu saja.

"Kan sudah ku katakan Lisa, dia setan gila" ujar Rose lagi.

"tapi dia baik kok" ucap Lisa mengelak. dia tidak mungkin memberi tahu kalau dia diancamkan tentang Rose kan, dia tidak mau Rose tau tentang itu.

"bagaimana jika si gila Yeri itu tau, kau akan disiksa nya" sambungnya lagi. Lisa menundukkan wajahnya lesu, bagaimana caranya dia menghindari kakak kelas nya yang satu lagi.

"tak apa, dia akan menjagaku" ucap Lisa ngasal tentunya. dia hanya berusaha agar tidak memperpanjang topik ini, jujur kalau bisa dia ingin menghindari masalah baik dari Justin atau pun Yeri. keduanya jelas tidak ada yang lebih baik.

"kau tidak berbohong kan?" tanya Rose.

"aku tidak sayang" balas Lisa sambil tersenyum manis, gadis cantik bak barbie itu berusaha untuk menyembunyikan fakta sebenarnya.

"kau tau kan, kalau aku dan June akan selalu membelamu" ucap Rose sambil menatap June.

June adalah kekasih Rose sejak setahun yang lalu, dia juga dekat dengan Lisa, pemuda tampan itu juga tersenyum mengiyakan.

"kami akan menjagamu" lanjut June.

"terima kasih" ucap Lisa tulus. tapi dia tentu tidak mau membawa Rose dan kekasihnyanitu masuk dalam kegilaan Jungkook.

...----------------...

Yeri yang melihat Lisa keluar dari toilet segera mendorong Lisa ke lorong dan membuat punggung Lisa membentur tembok.

"sii wanita sialan ini" maki Yeri sinis.

Lisa tadi hendak ke kantin bersama Rose tapi dia ijin ke toilet dan menyuruh Rose untuk duluan. kini Lisa menyesal karena dia terjebak dengan kakak kelas galak yang tergila-gila pada Justin itu.

"kau lupa ucapan ku, kau masih berusaha mendekati Justin ! kau ini benar-benar membuatku emosi asal kau tau" ucap Yeri sambil mendorong Lisa kuat dan membuat Lisa semakin menempel ketembok.

"aku tidak" balas Lisa.

"ohh jadi Justin yang mengejarmu, kau pikir aku bodoh kau yang berusaha mendekatinya kan !! dasar kau gadis sialan" maki Yeri kesal.

Lisa hanya berharap ada seseorang yang menolong nya saat ini, dia tentu tidak bisa melawan tiga gadis gendut nan semok ini dengan tubuh kurus keringnya ini.

"sudah Yer, cepat selesaikan" ucap gadis satu, dia sangat menyukai kala melihat seorang gadis yang tersiksa, itu pemandangan yang indah baginya.

"iya Yer, buat dia malu agar dia menyesal" lanjut yang satunya lagi.

Yeri melirik sekeliling dan dapat dia lihat kalau mereka kini sudah menjadi tontonan, well Yeri akan membuat malu gadis ini sekarang. perlahan Yeri mendekat dan menarik bagian depan seragam Lisa. Lisa yang sadar apa yang hendak dilakukan Yeri pun segera menaruh tangannya didepan dadanya berusaha menahan seragamnya.

"kumohon sunbae lepaskan aku" pinta Lisa sambil menahan kuat tangannya. disini banyak orang apa sunbae nya ini berniat mempermalukan dia disini. air matanya semakin mengalir.

"kau pikir aku perduli" Yeri menarik baju itu keras namun Lisa juga menahannya keras dia tidak mau dipermalukan disini.

Lisa bahkan memejamkan matanya erat saat ia tau kalau tarikan pada bajunya semakin kuat, namun

tiba-tiba pergerakan tangan itu terhenti. Lisa pun membuka matanya dan menemukan kalau tangan Yeri sudah ditahan oleh Justin. yang entah sudah sejak kapan berada disitu.

Yeri mengeram kesal, lagi-lagi dia gagal menyiksa gadis juniornya ini. "gadis sialan" cicitnya kesal.

"lepas" perintah Justin sinis.

"tidak akan" sahut Yeri mendongakkan dagunya dia jelas tidak akan melepaskan kesempatan untuk membuat adik kelasnya ini malu.

"ku bilang lepas" ujarnya mendesis.

"aku tidak mau" balas Yeri sombong.

"kalau begitu aku akan membuatmu menyesal karena sudah menyentuh babyku" ancamny.

membuat Yeri terdiam namun tangannya masih saja mencengkram seragam bagian depan lisa.

"lepas!" perintahnya lagi. Yeri mendengus kesal, dia belum mempermalukan Lisa karena gadis itu masih menahan bajunya erat, Yeri tersenyum sinis, dia punya ide.

"oke aku lepas" ucap Yeri malas.

Srett !! Yeri menarik paksa tangannya dan dalam sekejap kancing seragam Lisa lepas semuanya ini memang rencana Yeri. untung saja Justin yang sudah tau gerakan itu reflek menghadap Lisa dan menutupi tubuh bagian depan Lisa yang terbuka. meski Lisa masih mengenakan baju dalam tapi tetap saja ini sangat memalukan.

Justin mengeram kesal saat melihat kalau Lisa semakin menangis.

dia melepas dasi juga kancing seragam nya dan memberinya pada Lisa memasang pada tubuh gadis itu dan mengancingkan bajunya, membuat tubuh berotot dan sixpack nya terpampang nyata.

"jangan menangis sayang" bujuknya lembut sambil memakaikan seragam kebesarannya di badan Lisa yang masih mengenakan seragamnya yang kancing nya terlepas 3. Justin merangkul tubuh Lisa erat.

"ayo ikut aku" ajak Justin sambil menuntun Lisa untuk berjalan dan Lisa hanya menurut. Gadis itu masih sangat syok sepertinya.

Yeri menatap mengejek kearah Lisa, namun wajah nya mendadak kaku saat melihat wajah Justin yang tiba-tiba sudah menatap ke arahnya.

"urus dia, dan berikan pada bodyguard ku dan jangan biarkan dia lolos" suruhnya kepada Jimin dan Hoseok.

"aku jijik untuk memegang tangannya" ucap Jimin sambil menatap jijik ke arah Yeri. kedua teman Yeri, heii bahkan dua gadis itu sudah menghilang entah kemana sejak Justin dan sahabatnya datang.

"tarik saja rambutnya !!" saran Hoseok asal.

"kau bisa menarik rambutnya dan menyeretnya seperti anjing" sahut Justin cuek.

mendengar kata itu membuat Yeri takut dia sudah hendak berlari namun tangan Hoseok sudah lebih dulu menghentikan yeri dengan menarik rambut Yeri kuat. tarikan di rambut Yeri sangat keras dan itu dilakukan oleh Hoseok. terbukti dari rambutnya yang rontok dilantai itu.

"ayo kita pergi" Justin pun membawa Lisa ke dalam pelukannya dan menendang kaki Yeri yang sedang menunduk akibat tarikan rambutnya itu reflek membuat gadis itu kini sudah terduduk.

"ku pastikan kau menyesal seumur hidupmu nona murahan" lanjutnya sebelum pergi membawa lisa semakin pelukannya, meninggalkan Yeri yang memohon agar Hoseok dan Jimin agar melepaskan tubuhnya, bukannya melepas yeri mereka malah menyeret gadis itu di rambut seperti binatang. sudah lama mereka ingin mempermalukan Yeri begini mumpung tidak ada Seokjin.

"kau tau kan, ancaman ku tidak pernah main-main tentunya".

harusnya Yeri sudah tau gilanya Justin karena dia menyukai Pemuda itu, tapi lihat kini dia yang akan menjadi target kegilaan pemuda yang dia sukai itu.

Terpopuler

Comments

Ainur Cutee

Ainur Cutee

emg enak rasain tu mkany jd org jgn ke PD an,,

2020-12-21

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!