Hari ke-dua

...Jangan lupa Like, Like,Like .. Komen,komen,komen .. Tip,tip,tip ... Rating,rating,rating ... 😁✌️🙏...

__

"jika kamu melihat tuan dyoza tundukkan kepala mu! Jangan memandang wajahnya!". Ucap kepala pelayan pada shenna

Shenna mengangguk mengerti dan segera melanjutkan tugasnya, karna hari ini tugas nya adalah terjun langsung di dalam kamar utama milik tuannya. Jantungnya berdetak tidak karuan, perutnya terasa mulas.

"Kepala pelayan apa ini sudah benar ?".

Kepala pelayan memperhatikan dengan seksama dan menggeleng kepalanya.

"Kau harus lihat dari ujung sana! Tuan Dyoza itu mempunyai sifat yang perfeksionis jadi jangan sampai ada sprei yang mengkerut atau terlipat kau mengerti ?".

Shenna mengangguk pelan dan mulai merapikan nya lagi. Lalu ia melihat ke arah kepala pelayan dan ia mengacungkan jempol nya.

Shenna tersenyum bangga dan melanjutkan tugas berikutnya.

Ia membuka lemari pakaian nya dan melihat setiap tumpukan yang sangat rapih, dan shenna mulai menata pakaian yang akan di masukkan. Untuk hal menata pakaian ia tidak begitu sulit, karna Selama berada di rumah sewaan ibu nya selalu mengajarinya.

Kepala pelayan puas dengan pelatihan shenna di hari terakhir masa berlatihnya.

"Ingat nona shenna jam 05.00 pagi kau sudah harus berada di kamar tuan dyoza untuk menyiapkan pakaian kerjanya, Jika kau lupa baca lagi tugas mu!."

Shenna mengangguk mengerti ia dan kepala pelayan segera keluar. Karna sebentar lagi tuan dyoza segera pulang, untuk saat ini kepala pelayan lah yang melayani Dyoza sebelum shenna bekerja Melakukan tugas nya besok.

"Ya Tuhan apa aku bisa melakukan nya tanpa kepala pelayan besok ? Aku sangat gugup dan detak jantung ku selalu melompat-lompat" .

Shenna memegang dada kirinya dan menarik nafas berat, ia selalu berharap pekerjaan ini sangat menyenangkan untuk nya dan lancar setiap harinya.

"Berbarislah! Tuan dyo sudah sampai". Titah kepala pelayan terburu-buru.

Shenna berlari ikut berbaris dan menundukkan kepalanya. Tidak lama kemudian Dyoza bersama dengan Arkan masuk dan berjalan lurus tanpa menoleh ke arah mereka, bahkan shenna tidak dapat melihat wajahnya. Ia mengernyitkan keningnya ada sesuatu yang harus ia tanyakan.

Setelah Dyoza dan Arkan tidak terlihat shenna dan pelayan lainnya meninggalkan tempat dan melanjutkan pekerjaan Masing-masing.

Ia mengikuti kepala pelayan dan mendapat bimbingan lagi sebelum besok ia bekerja dengan sungguh.

"Kepala pelayan bolehkah saya bertanya ?".

"Silahkan!!".

"Di mana istri tuan dyoza, kenapa ia tidak terlihat ?".

Kepala pelayan terkejut dengan pertanyaan shenna

"Memangnya siapa yang bilang kalau tuan dyoza sudah beristri ?". Kepala pelayan balik bertanya

"Ja,jadi tuan Dyoza belum menikah, astagaaa maaf kepala pelayan saya sungguh tidak tahu dan maaf sudah sangat lancang". Shenna sangat menyesal

"Sudahlah! Lain kali kau harus berhati-hati jika bertanya, kalau tuan arkan mendengar kau pasti sudah di gantung oleh nya". Kepala pelayan mengedipkan sebelah matanya.

Shenna merinding mendengar nya hingga bulu halus nya berdiri semua.

"Lanjutkan tugasmu! Aku melayani tuan Dyoza Sebentar".

"Baik kepala pelayan".

**

Di dalam kamar Dyoza..

Saat kepala pelayan masuk Dyoza pun tersenyum.

"Bibi apa kau sudah mendapatkan pengganti Bu Siska untuk melayani ku ?".

"Kau tenang saja keponakan ku, bibi sudah menyiapkan pelayan dan sudah mulai bekerja besok".

"Ahhh bibi kau memang paling bisa ku andalkan, peluk lah keponakan mu yang paling tampan ini".

"Kau ini masih saja bersikap seperti anak kecil, cepat lah dewasa!! Berterimakasih lah pada Arkan dialah yang memilihkan nya untuk mu dia selalu melakukan pekerjaan nya dengan baik".

"Tentu saja! Aku tahu pasti Arkan yang memilihnya, dia memang kepercayaan ku".

"Cepatlah menikah!! Bibi ingin menimang cucu sama seperti keinginan ibumu, kakak ku yang paling baik hati itu".

"Pergilah bi, bosan sekali aku mendengar permintaan mu itu". Dyoza mulai cemberut.

Kepala pelayan hanya tersenyum dan mengusap kepala Dyoza dengan lembut.

"Ingat nak, bibi selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Sudah cukup kau bermain-main".

"Baiklah baiklah akan aku pikirkan nanti, aku akan pikirkan baik-baik".

"Nahhhh ini baru keponakan bibi yang paling the best".

Kepala pelayan keluar dari kamar Dyoza dan menghampiri shenna yang sudah menyelesaikan tugas akhir di masa berlatihnya nya.

"Nona shenna, bekerja lah dengan baik dan turuti setiap tuan dyoza perintah kan. Kau tenang saja tuan Dyoza itu sangat baik dan tidak akan melakukan hal yang tidak baik pada seluruh pelayan di sini. Jadi bersemangat lah!!".

" Terimakasih atas bimbingan nya kepala pelayan, saya sangat senang dan terimakasih atas semangat yang kepala pelayan berikan untuk saya". Shenna menunduk sopan pada kepala pelayan.

Sudah pukul 21.00 malam waktunya para pelayan beristirahat.

Namun tidak dengan Arkan, ia masih berada di ruang kerja bersama dyoza menyelesaikan pekerjaan perusahaan yang di pimpin oleh Dyoza.

"Ar siapa pelayan yang akan melayani ku nanti, dan dari mana asalnya ?".

Arkan menghentikan aktifitas mengetik nya dan fokus pada pimpinan nya saat ini.

"Dia anak dari mantan pengusaha yang bangkrut karna di tipu oleh orang kepercayaan nya yaitu sahabat nya sendiri tuan".

Dyoza pun menghentikan aktifitas mengetik nya dan menatap Arkan lurus.

"Bagaimana kau bisa menemukan nya ?".

"Kebetulan saya melihat nya di villa desa dengan ayahnya yang bekerja sudah 6 bulan lebih menjadi penjaga villa desa tuan, sepertinya mereka sangat membutuhkan uang makanya saat saya menawarkan pekerjaan ini ia menerima nya setelah saya memberitahu upah yang akan ia terima".

Dyoza mengangguk pelan.

"Kenapa tiba-tiba tuan menanyakan perihal ini ? Tidak seperti biasa nya, apa tuan barusan salah makan ?".

"Apa yang sedang kau pikirkan Ar ? Aku hanya bertanya saja, aku tidak mau mendapatkan pelayan yang tidak becus melakukan pekerjaan nya". Ucap Dyoza menekan

"Tidak tuan". Jawab Arkan singkat menahan senyum

"Apa kau sudah selesai ?".

"Sudah tuan".

"Pulanglah! Kau sudah bekerja keras hari ini".

"Baik tuan, saya permisi".

Dyoza masih diruang kerjanya setelah Arkan keluar, ia termenung sejenak. Entah apa yang sedang ia pikirkan. Dyoza sedikit mengerutkan keningnya seperti mengingat sesuatu.

"Bajingan! Kenapa ? Kau tidak terima ? Hahaha kau kan memang bajingan apa kau lupa dulu kau mempermainkan diriku, kau menjadikan ku sebagai bahan taruhan mu. Apa kau lupa ? Dasar bajingan".

"Jangan pergi!! Temani aku di sini, aku takut sendirian". Ucapnya lirih.

Dyoza menggeleng kepalanya keras ia sadar dari lamunannya.

"Kenapa tiba-tiba aku memikirkan nya ?"

Dyoza segera mematikan laptop nya dan kembali ke dalam kamar nya , ia mengganti baju yang sudah di siapkan oleh bibinya yang menjadi kepala pelayan dirumahnya. Padahal Dyoza tidak pernah mengizinkan bibinya untuk bekerja, namun karna bibi nya itu sangat khawatir dengan dirinya maka ia sendiri yang turun tangan mengurus semua keperluan Dyoza. Sedangkan ibu dan ayahnya sedang berada di luar negri dengan jangka waktu yang cukup lama. Ayah Dyoza menangani perusahaan miliknya di luar negri dan dengan berat hati harus meninggalkan anak semata wayangnya sendirian. Dan tentu saja ibu nya Dyoza meminta adiknya untuk mengawasi nya

Dyoza berbaring menatap langit-langit kamarnya, ia tersenyum saat bibirnya pernah mencium gadis populer di masa SMA nya di depan murid lainnya.

"Shenna". Ucapnya pelan

"Apa aku benar-benar menyakiti hatimu ?".

Namun ia segera sadar, kenapa harus dia lagi batin nya.

Dyoza memejamkan matanya, tidak butuh waktu lama ia sudah terlelap.

__

.

.

.

*Hal yang tidak pernah bisa kita lupakan adalah di sakiti*

Terpopuler

Comments

sarinah najwa

sarinah najwa

suka suka ❤️❤️❤️❤️❤️

2021-05-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!