My Enemy Is My Husband
~Devi POV~
Nama ku devi namun lebih sering juga dipanggil pepy, karena sejak SMA aku sudah dipanggil dengan nama itu, entah apa yang buat mereka memanggil ku pepy. Aku asli orang jawa kulit putih dan muka apa adanya itu menurutku, namun teman temanku sering bilang kalau aku cantik, tapi itu tak membuatku menjadi sombong.
aku berasal dari keluarga yang sederhana nggak dibawah dan nggak diatas. Ayahku mempunyai toko oleh - oleh yang lumayan besar dikotaku, setiap hari ayah dan ibukku selalu pergi mengecek toko mereka yang dijaga oleh karyawan.
sedangkan aku adalah seorang perawat di RSU dikotaku, dari SMA aku sudah berpisah dengan orang tuaku aku memilih untuk ngekost, karna dulu jarak rumah dan sekolahku jauh rumahku dikabupaten, sedangkan sekolahku dikota, dan dulu juga aku belum diperbolehkan naik motor jadi capek kalau bolak balik naik angkutan umum.
aku bekerja tapi kuliahku tetap jalan, setelah lulus SMA aku mengambil D3 keperawatan, dan sekarang aku mengambil S1 keperawatan. selama kuliah aku tidak mengandalkan uang orang tua berkat kecerdasanku aku bisa kuliah dengan gratis.
aku punya satu sahabat yang sudah menemaniku dari kecil jadi dia tau sifatku bagaimana, namanya yolanda tapi aku sering manggil yola. orang tua kita sudah saling kenal karna mereka juga sahabatan saat dulu SMA, sebenarnya bila kita berbeda kelamin kita mau dijodohkan kata mereka, tapi ternyata kita sama sama perempuan, hihi gagal deh jadi besan.
kalau berangkat kerja aku lebih memilih jalan kaki, karena jarak dari kost ku ke rumah sakit cukup dekat, bisa buat ngirit bensin juga kan hihi. aku dan Yola juga satu kost sejak dulu SMA. dia juga sama dengan ku seorang perawat dan mahasiswa. oh iya orang tua Yolanda adalah seorang pengusaha ya bisa dibilang dia anak orang tajir tapi dia nggak pernah sombong.
"yolll bangun!!! lo tu dapet shif pagi lohh" suaraku setengah teriak kalo bangunin Yola, kebiasaan dia kalo habis sholat subuh pasti tidur lagi dan karena dia itu kebo jadi susah dibangunin. "iyee lima menit lagi" balasnya sambil menguap "lima menit lagi lo telat, liat deh jam berapa!!!" suaraku mulai meninggi "whaatttt!!!! kok kwe Ra gugah aku ket mau too" ("whaattt!!!! kok kamu nggak bangunin aku dari tadi sih) Yola langsung bangun dan lari ke kamar mandi "woyy ini mau mandi nggak pake sabun lo" teriak ku ketika Yola keluar kamar "eh iya lupa aku tuh neng" Yola balik lagi dengan cengengesan.
"ihh dasar" gerutuku sendiri, kebetulan hari ini aku libur karena sudah dua hari kemarin aku mendapat jadwal di shif malam, hari ini aku rencananya mau membeli hiasan untuk kamar kost ku, karena aku dan Yola sudah lama tidak mengubah tatanan kamar jadi aku mulai bosan dan ingin mengubahnya.
"wey wey wey tolongin gue pep!!!" Yola tiba tiba masuk kedalam kamar dengan rambut yang masih basah "apaan?" aku yang sedang fokus membereskan kamar jadi terganggu karena Yola masuk "keringin rambut gue dong!!! gue mau siapin barang barang sama mau pake skincare pagi" pinta Yola sambil membereskan barang barang yang akan dibawa kerja "hadeehhh elo mah kebiasaan yol pasti kalo masuk pagi lo telat" aku suka gemes deh kalo liat Yola telat kaya gini, karena pasti aku juga repot bantuin dia.
"eittsss sama sahabat tu jangan kaya gitu" timpalnya "iyee cepetan duduk!!!" Yola duduk didepan meja rias, kebetulan kamar kost ku dan Yola lumayan besar jadi banyak barang yang bisa masuk. "yol nanti insyaallah gue mau cari pernak pernik kamar sekalian juga gue mau belanja bulanan, lo mau nitip apa?" aku tau kebiasaan Yola kalo aku nggak bilang mau belanja bulanan pasti dia marah karena nggak bisa nitip cemilan.
"biasa deh beliin gue cemilan cemilan ringan aja" ya gitu deh nggak ada yang lain kalo Yola yang titip pasti suruh beliin cemilan. "hmm oke deh, udah nih sana buruan pake jilbabnya terus berangkat!!!" pintaku sambil mendorong pelan Yola "iyee sabar nape buk" jawabnya sambil memakai jilbab. "gue berangkat dulu ya" Yola lari keluar kamar, karena kali ini dia kesiangan jadi dia berangkat pake motor.
kalo dia berangkat pasti aku liatin dari jendela, kamar kost kita kebetulan ada diatas jadi kalo malem aku suka liat pemandangan kota dari jendela. "akhirnya bisa bersih bersih dengan tenang" gumamku sendiri. aku langsung membereskan semua barang yang berserakan selanjutnya aku membereskan kasur dan mulai menyapu dan mengepel nggak lupa ngelap kaca jendela juga.
"ahhh akhirnya" aku menghela nafas lega dan mengelap keringat dijidatku.
"mending sekarang aja deh gue belanjanya, mandi dulu ahh" gumamku dalam hati sambil berjalan ke kamar mandi, setelah selesai mandi aku langsung masuk ke kamar lagi buat siap siap pergi.
tujuan pertamaku pergi ke Gi*nt buat beli belanja bulanan, dijalan biasanya aku cuma jalan pelan karena aku suka menikmati suasanaa kota, dan itu juga menjadi salah satu alasan kenapa aku suka jalan kaki kalo berangkat kerja.
sampai di gi*nt aku langsung mengambil keranjang belanja "wah banyak banget nih yang harus dibeli" gumamku sambil membuka catatan bahan apa saja yang habis dikos, saling seriusnya aku membaca catatan yang kemarin dicatat Yola aku menabrak tubuh tinggi dan atletis milik seorang laki-laki "aduh, eh maaf mas saya nggak liat maaf ya" ucapku sambil mengambil keranjang belanja yang jatuh.
namun saat aku melihat keatas "ELO!!!" ucapku dan dia bersama "ngapain lo disini" tanyanya ketus "ya gue mau belanja lah bege" jawabku tak kalah judes "dari dulu kalo gue ketemu lo pasti gue apes kaya sekarang ini liat kopinya tumpah dibaju gue" dia menunjuk kearah baju nya yang sudah basah karena ketumpahan kopi "eh ya maaf kan gue nggak sengaja" aku nggak mau kalah.
Kevin Aditia Wijaya musuh bebuyutan ku dari dulu SMA, sejak awal masuk sekolah dia suka menjahili ku dan itu membuat aku benci sama dia "ahh alesan aja lo" ucapnya masih sewot "yaudah sini gue bersihin!" ucapku sambil mengeluarkan tissue dari dalam tas. "udah tuh maaf ya" kini suaraku mulai melembut "hmm" setelah menjawab kevin langsung pergi begitu saja.
"emang ngeselin tu bocah hihhh, sabar pep sabar" ucapku seraya mengelus dada. akhirnya aku melanjutkan belanja setelah semua selesai aku pergi ke kasir dan membayar belanjaan ku "haahh berat juga ya" keluhku "sekarang tinggal cari pernak pernik dehh" namun saat aku keluar pintu aku melihat Kevin yang jalan tapi sambil memainkan handphonenya, tiba tiba ada truk yang hilang kendali mengarah kepadanya, "KEVIN AWAS!!!!" refleks aku teriak dengan kencang.
tiin.. tinnn.. braakkk
semuanya terlambat...
Dan ini awal dari semuanya....
happy Reading guyss😉
jangan lupa likenya ya guysss.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
🍹Lulu Hilwa🦃
Aku mampir langsung like ka semangat Up.
Salam dari
"KEKUATAN ASISTEN DIREKTUR"
Jangan lupa Feedback dan bantu
LIKE, VOTE, RATE dan KOMEN.
Terima kasih🤗
2021-01-09
1
Naila Mahirin
q cinta
2021-01-08
1
Naila Mahirin
q suka membaca novel
2021-01-08
1