setelah selesai dikamar mandi aku langsung duduk didekat kevin, entah mengapa aku ingin sekali memegang tangan kevin tapi aku tepis keinginanku itu. "hah sebaiknya aku tidur aja deh dari pada pikiranku ngelantur kemana-mana" aku memposisikan diriku supaya nyaman saat tidur. "hai orang jahil mimpi indah ya semoga besok lo sudah bangun" aku langsung memejamkan mataku dan langsung masuk ke alam mimpi.
saat tengah malam aku terbangun aku merasakan ada seorang yang menyentuh kepala ku, aku mengucek mata ku "hmm Tante udah bangun jam berapa Tan?" tanya ku dengan setengah sadar "hmmm" aku melotot karena suara yang menjawab adalah suara laki-laki "hah" aku melihat kevin yang sudah sadar "kevin lo udah sadar" aku bingung kenapa dia sudah sadar karena kata dokter dia akan mengalami koma, sungguh keajaiban.
"tunggu bentar gue panggilin dokter" aku lari keluar ruangan untuk memanggil dokter ditengah malam, saat semua tim medis sedang menangani kevin aku menunggu diluar dan berpesan agar jangan sampai mengganggu Tante Rina. saat semua tim medis keluar aku langsung menanyakan kepada dokter Andre soal keadaan kevin.
"dok bagaimana keadaannya kenapa aneh kata dokter dia akan mengalami koma?" aku mulai penasaran dengan jawaban dokter Andre "dia sudah baik baik saja Dev tapi saya juga merasa aneh kenapa komanya bisa cepat banget, dan baru kali ini saya menemukannya" kemudian dokter menjelaskan perihal keadaan kevin dan apa saja makanan yang harus dihindari kevin supaya lukanya tidak menimbulkan rasa gatal dan aktivitas apa saya yang boleh dilakukan kevin, setelah mendengarkan wejangan dari dokter Andre aku langsung masuk ke dalam ruangan kevin.
dia melambaikan tangan supaya aku mendekat dengannya "apa Vin?" suaranya terdengar lebih lembut "hmmm gapapa deh sampai dia sembuh gue harus bersikap lembut dulu kalo dia udah sembuh baru gue judes lagi" batinku "apa lo tadi bilang hai orang jahil mimpi indah ya semoga besok lo sudah bangun" ucapnya dengan nada mengejek, "hihhh sabar pep sabar" batinku menenangkan diri "hmm iya, eh tapi tunggu dulu kenapa lo bisa tau bukannya lo masih koma?" aku mulai bertanya tanya "lo pikir gue budek apa kalo gue koma" ucapnya ketus "hmm tapi bukannya orang koma itu nggak tau apa apa ya" aku mulai mengintrogasi "atau jangan jangan lo pura pura ya, wahh parah lo liat tu ibu lo sampe khawatir elo malah pura pura koma lagi" ucapku mulai sewot "enak aja gue tu sebenernya udah sadar waktu lo masuk kemar mandi, tapi gue diem aja dan tetep meremin mata gue, ya jadi gue denger lah perkataan lo" ucapnya santai.
"hoaamm ada apa sih devi kenapa kok ribut ribut" Tante Rina terbangun karena suaraku dan kevin yang berisik "hmm kamu ngomong sama siapa?" tanyanya lagi sambil celingak-celinguk mencari seseorang "hai ma" sapa kevin dengan senyum "hah kevin" spontan Tante Rina langsung memeluk kevin dan lupa dengan luka di seluruh tubuh kevin "aww maa" teriaknya, aku hanya menahan tawa karena melihat ekspresi kevin yang lucu.
"ahh maaf sayang mama lupa, mama terlalu senang liat kamu udah bangun dan nggak jadi koma" Tante Rina keliatan sangat memanjakan kevin. "huh malu ma jangan manjain aku gitu dong kan ada pepy" jawabnya ketus "hah pepy?" Tante Rina bingung "iya pepy" jawab kevin "ah jadi gini Tante aku dari SMA udah dipanggil pepy sama temen temen termasuk kevin" jelasku "hah kevin jadi dia pepy, yang kata kamu cantik terus cinta pertama kamu" ucap Tante Rina antusias "wah kevin kamu pintar banget cari pasangan" timpalnya lagi, kini giliran aku yang bingung dengan sikap Tante Rina.
"pepy Tante senang pepy" ucapnya langsung memelukku, aku hanya melihat kevin seorang ingin bertanya ini kenapa "hmm jadi kamu ya yang udah buat kevin jatuh cinta" ucapnya tiba tiba "haah" mataku melotot seperti mau copot. "kevin" mungkin dia tau gerak mulutku, tapi kevin hanya membalas dengan senyuman "ih cah edan" ("ih orang gila") batinku menjerit. "ternyata kamu lebih sempurna dari pada Ferly" ucap Tante Rina sambil melepas pelukanya. "what siapa lagi itu Ferly?" gumamku "iya kan Vin" timpalnya lagi "ah nggak tu mah dia bahkan lebih jelek dari Ferly" jawab kevin ketus "apa apaan kamu ini mama nggak terima ya Devy dikatain kaya gitu dasar anak bodoh" ucapnya dengan memukul lengan kevin "aww ma sakit" runtuhnya.
"udah Tante gapapa jangan dipukulin nanti bisa pendarahan" ucapku melerai ibu dan anak itu, "udah Tante gapapa" aku mencoba menenangkan Tante Rina dan menyuruhnya untuk tidur lagi. setelah Tante Rina tidur aku berjalan menuju ke kamar mandi "lo mau kemana?" tanya kevin tiba-tiba, "mau ambil wudhu mau sholat tahajud" jawabku dan langsung meninggalkan kevin "hmm rajinnya" suara kevin masih terdengar olehku yang sedang berada di dalam kamar mandi.
setelah beberapa menit aku keluar dari kamar mandi dan berjalan keluar ruangan menuju ke mushola "pep!!" panggil kevin "ya, perlu apa Vin?" tanyaku "emm enggak lo mau kemana lagi?" dia balik bertanya "mau ke mushola kalo nggak mau pinjem mukena sama sajadah ke temenku" aku sudah mulai malas meladeni kekepoan kevin "ha teman?" aku memilih meninggalkan kevin karena bila aku menjawab terus bisa sampai subuh aku meladeninya.
setelah keluar ruangan aku melihat ada perawat yang sedang berjalan, aku menghampirinya ternyata dia meli temanku dan yola "eh Mel kamu bawa mukena?" tanyaku saat sudah di sampingnya "eh pepy, bawa pep lo mau pinjem?" tanyanya "iya gue pinjem ya" kemudian dia menganggukkan kepala dan berjalan menuju ruang perawat Untuk mengambilkan mukena. setelah aku mendapatkan mukena aku kembali keruang rawat kevin "woy kenapa lo nggak tidur" tegurku kepada kevin yang masih setia memandang langit-langit rumah sakit. "ya gimana mau tidur kan dari tadi gue udah tidur" jawabnya tanpa mengalihkan pandangan.
"terserah lo" jawabku ketus, aku langsung memakai mukena dan menggelar sajadah, aku tidak memperdulikan kevin lagi aku langsung melaksanakan sholat tahajud dengan tenang dan khusyuk. ntah kevin masih menatap langit-langit atau sudah tidur. setelah selesai sholat tahajud aku langsung membereskan mukena dan sajadah, sekilas aku melirik kearah kevin "apa lo liat liat nanti suka" ternyata kevin menyadari kalau aku sedang melirik kearah nya.
"ih geer lo" balasku langsung meninggalkan kevin, setelah mengembalikan mukena aku masuk ke dalam ternyata kevin masih belum tidur entah apa yang dia pikirkan, aku sudah malas untuk bertanya kepadanya karena aku sudah mengantuk aku memposisikan diriku seperti tadi di samping kevin dan mulai memejamkan mata.
happy Reading guyss😉
jangan lupa likenya ya guysss....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments