KEPUTUSAN ANNA

Hingga malam semakin larut, sekarang jam sudah menunjukkan pukul 12.00 malam. Anna masih belum bisa memejamkan matanya. Ia bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju balkon kamarnya, menghirup dalam angin yang berhembus menerpa tubuhnya. Sepertinya secangkir coklat panas cocok untuk diminum malam ini. Anna pun berjalan turun menuju dapur untuk membuatnya.

Ternyata bukan hanya Anna tapi Bagas juga mengalami hal yang sama, malam ini ia pun sulit memejamkan matanya, karna merasa haus Bagas berjalan menuju dapur hendak mengambil air minum. Anna yang akan kembali ke kamarnya tak bisa menghindari sosok bagas yang tiba - tiba ada di hadapannya.

"Pranggggg" ... suara cangkir jatuh ke lantai dan benar saja coklat panas tumpah mengenai dada bagas.

" Auwss ah... " Bagas meringis kesakitan memegangi dadanya dan mengibaskan bajunya.

" Astagfirullah... maafkan saya mas bagas, saya tidak sengaja, saya tidak melihat mas Bagas " kata Anna begitu panik seraya menarik tangan Bagas menuju wastafel dan memutar kran airnya.

Bagas hanya mengikuti.

" silahkan dinginkan dulu dengan air dingin, pasti itu terasa panas sekali '' tambah Anna.

" baiklah.... tenang saja dek ini tidak apa - apa " Bagas tersenyum, lekat - lekat ia pandangi wajah Anna yang terlihat panik.

" sedang apa malam begini di dapur ? " tanya Bagas

" saya tidak bisa tidur mas jadi saya turun ke dapur untuk membuat coklat panas " jawab Anna

Bagas berjalan menuju kursi meja makan setelah mendinginkan dadanya yang terkena tumpahan coklat panas disusul oleh Anna yang ikut duduk di depan Bagas.

" Apakah karena keinginan ibu yang membuat dek anna gelisah ? " tanya Bagas kembali menyelidik.

" iya mas.. saya merasa tidak pantas menjadi bagian dari keluarga ini dan saya juga masih sangat trauma dengan masa lalu saya mas, masih banyak yang harus saya selesaikan dulu sebelum memutuskan untuk menikah "

" apa maksudnya tidak pantas ? bahkan saya yang malu jika bersanding dengan wanita cantik sepertimu, mengenai masalahmu nanti kita akan menyelesaikannya bersama, sekarang saya hanya ingin mendengarkan apa keputusanmu, percayalah meski kita belum saling mengenal tapi saya berjanji akan membahagiakanmu dek sama seperti saya membahagiakan ibu dan Rista " Bagas memberanikan diri meraih tangan Anna dan menggenggamnya.

Anna menatap Bagas sekilas dan menarik kembali tangannya dari genggaman Bagas dan berlalu meninggalkan bagas. Mereka kembali ke kamar masing - masing dan berusaha untuk tidur melupakan sejenak apa yang ada dalam fikiran mereka.

*****

Keesokan harinya sama seperti pagi sebelumnya, Anna telah menyiapkan sarapan, namun pagi ini ia tak terlihat di meja makan. kemana Anna ? apa karena kejadian tadi malam sampai dia tidak datang untuk sarapan ? begitu dalam fikiran Bagas.

" Silahkan dimakan nyonya, den bagas, non Rista '' ucap bik Minah membuyarkan lamunan para majikannya.

" bik..tolong panggilkan nona Anna ya '" perintah ibu Rani

" baik nyonya "

Bik Minah segera berjalan naik menuju kamar anna dan mengetuk pintu dari luar.

" non Anna .. non Anna ... nona dipanggil nyonya untuk sarapan "

" iya bik, duluan saja nanti saya nyusul '' teriak Anna dari dalam kamar, kemudian ia beralih ke panggilan video call ibu dan bapaknya yang sedang berlangsung, rupanya Anna sedang menelpon usai memasak tadi, ia menceritakan maksud dari ibu Rani untuk menjadikannya menantu dan ke dua orang tua Anna menyerahkan keputusan kepada putrinya.

" baiklah bu.. pak.. Anna sudahi dulu ya nanti kita lanjutkan kembali, Assalamu 'alaikum ''

" iya nak, wa'alaikum salam " jawab ibu Maryam dan pak Handoko bersamaan.

Anna kemudian bergegas turun ke bawah.

" selamat pagi bu, mas Bagas, dek Rista, maaf telat tadi habis menelpon dengan ibu dan bapak "

" selamat pagi ( nak, dek, kak ) " ibu Rani, Bagas dan Rista menjawab serempak disertai dengan senyum yang mengembang, Anna membalasnya juga dengan senyuman.

Sesaat kemudian setelah selesai sarapan, sebelum mereka bangkit dari meja makan, Anna memberitahukan keputusannya agar tak menjadi beban pikiran buat ibu dan yang lainnya. sebelum berbicara ia menarik nafasnya dalam - dalam.

" Bu... Keputusan Anna bersedia menjadi istri mas Bagas " ucap Anna

Ibu Rani dan Bagas terkejut hingga mengangkat alisnya.

'' serius ? "

Anna menjawab dengan anggukan kepala. seketika tanpa sadar saking bahagianya, Bagas langsung memeluk anna.

" ini.. ini tidak boleh mas, masih belum halal " ingat Anna.

" Astagfirullah " Bagas langsung melepaskan pelukan pada Anna dengan pandangan yang tak mau lepas dari mata indah calon istrinya.

" Alhamdulillah " ibu rani berjalan ke hadapan Bagas dan anna dengan mata yang berkaca - kaca. Betapa tidak, keinginannya untuk menikahkan putranya akan segera terwujud setelah menunggu selama bertahun - tahun sejak lulus tes jadi Perwira TNI. Beberapa saat kemudian setelah puas berpelukan mereka kembali berbincang. Anna yang belum tau kalau Bagas adalah seorang TNI kembali dibuat terkejut. Ia tahu betul bagaimana prosedur untuk menikah dengan seorang TNI, ada keraguan dalam hatinya mengingat statusnya sebagai seorang janda, entah dirinya harus menangis atau bahagia, ia bingung, namun bagas selalu menyemangatinya dan siap untuk mendukungnya.

" selepas cuti kita akan mengurus pengajuan nikah dinas, nanti mas akan mengirimkan dari satuan apa saja persyaratan nikah yang perlu kita siapkan sebelum menghadap, apakah dek anna siap jadi isteri prajurit (ibu Persit) ?

" InsyaAllah.. saya siap mas, semoga semua prosesnya dilancarkan oleh Allah SWT ''

" Aamiin.. " ucap keduanya secara bersamaan.

Bagas tersenyum lagi dan kali ini sambil menggenggam erat tangan Anna dengan pandangan yang tak mau lepas kepadanya. Ia merasa menjadi orang yang paling bahagia. untuk pertama kalinya ia menyukai seorang gadis dan gadis itu menerima pinangannya. Ia yakin seiring berjalannya waktu akan tumbuh rasa saling cinta di antara mereka berdua.

Anna hanya membalas senyuman bagas, terasa sejuk di dalam rongga dadanya, ia yakin rasa sakit dan luka dalam hatinya perlahan pasti akan memudar, dengan niat yang pasti karena Allah ia akan berusaha menjadi isteri dan menantu yang baik.

" terima kasih mas Bagas untuk semuanya " Anna tertunduk dengan air mata yang terus saja menetes.

" sama - sama dek Anna, Bismillah.. kita akan memulai semuanya, kamu berhak untuk mendapatkan kebahagiaan " ucap bagas sambil mengelus pucuk kepala Anna. Mereka berdua saling pandang dan tersenyum satu sama lain, berkali2 Anna mengucap syukur di dalam hatinya.

Alhamdulillah ya Allah....

Tak peduli seberapa baik atau buruknya hidupmu, bangunlah setiap pagi dan bersyukurlah bahwa kamu masih memilikinya.

* para reader, mohon untuk dikoreksi 🙏🙏

* kami menunggu kritik serta sarannya 🙏🙏

* mohon maaf atas segala kekurangan 🙏🙏

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Alhamdulillah, Kamu juga berHAK bahagia Anna..

2024-02-20

0

Tamar Satiawan

Tamar Satiawan

bgus banget thor

2021-07-03

0

Siti Fatimah Az-zahra

Siti Fatimah Az-zahra

Sngt bijak

2020-12-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!