Seekor kuda tengah berlari menyusuri jalanan di kerajaan Pilvan dengan dua orang berada diatasnya seorang pria dewasa dan seorang anak kecil yang tidak sadarkan diri.
"Bertahanlah tuan muda kita akan segera sampai" Ucap seseorang yang mengendalikan kuda itu.
Hingga setelah beberapa saat mereka akhirnya tiba di depan sebuah kediaman mewah dengan beberapa penjaga sedang berlalu lalang disana.
Ketika kuda itu mendekat seorang penjaga kemudian berjalan keluar untuk menghentikannya dan menanyakan keperluannya.
"Maaf tuan ada keperluan apa tuan datang kemari? " Tanya penjaga itu menatap kearah kusir yang membawa Rangga.
"Aku ingin menemui Duke Andrea Wisdom tuan ada hal mendesak yang harus aku bicarakan dengan beliau" Ucap sang kusir.
Penjaga itu mengalihkan pandangannya kearah anak kecil yang dibawa oleh sang kusir dan memperhatikannya dengan cermat.
"Sepertinya aku mengenal anak ini, tapi siapa ya" Batin Penjaga tersebut sambil mengelus dagunya.
Setelah mencoba mengingat-ingat tentang anak ini akhirnya sekilas ingatan muncul didalam kepalanya.
"Tuan muda, apa yang kau lakukan padanya" Tanya penjaga itu menatap tajam kearah kusir.
"Nanti saja aku jelaskan, sekarang yang terpenting kita harus menyelamatkannya" Ucap kusir itu.
"Baiklah biar aku saja yang membawanya masuk, kau bawa kudamu masuk tapi jangan ditunggangi karena ada larangan menunggangi kuda di kediaman ini" Ucap penjaga itu.
"Baik tuan" Ucap sang kusir kemudian menyerahkan Rangga kepada penjaga itu, dan setelahnya penjaga itu lari kedalam membawa Rangga digendongannya.
Tentun saja hal yang diperbuat oleh penjaga itu segera menarik perhatian penjaga yang lain karena ia berlari dengan cepat sambil mengendong seorang anak kacil.
"Kalian cepat beri tahu Tuan Duke bahwa tuan Rangga ada disini dan saat ini tidak sadarkan diri" Ucap penjaga itu sambil berteriak.
"Tuan Muda ada disini" Ucap mereka serempak kemudian memperhatikan anak yang digendong oleh penjaga yang akan memasuki kediaman Duke.
"Kau, cepat beritahu tuan Duke dan yang lain tetap berjaga " Ucap salah seorang penjaga.
"Baik" Ucap mereka serempak kemudian melaksanakan tugasnya masing masing.
Diruang makan kediaman itu ada beberapa orang yang nampak sedang berbincang bincang sambil menunggu makanan mereka datang.
Seorang Pria sepuh dengan rambut yang sudah beruban menatap kearah pasangan muda yang berada didepannya.
"Apakah kalian yakin ingin tinggal sendirian" Ucap pria tersebut yang tak lain adalah Duke Andrea Wisdom.
"Kami yakin ayah, terimakasih untuk semuanya, kami akan sering sering berkunjung" Ucap seorang pria tampan disana yang merupakan anak pertama Duke Adrea Wisdom yaitu Dana Wisdom.
Mereka larut dalam pembicaraan hingga seorang penjaga masuk kedalam ruangan itu dengan tergesa gesa.
"Ada apa, kenapa kau berlarian diruang makan? " Tanya Dana menatap kearah penjaga itu dengan tajam.
"Maaf tuan tetapi ini keadaan yang mendesak" Ucap penjaga tersebut sambil menundukkan kepalanya.
"Apa yang sangat penting sehingga membuatmu sangat tergesa gesa" Ucap satu satunya wanita disana yang merupakan istri dari Dana Wisdom yaitu Alvina Carlote.
"Maaf sebelumnya ini menyangkut tuan muda Rangga, beliau baru saja datang kemari dengan keadaan tak sadarkan diri dan saat ini dia dibawa menemui dokter tuan" Ucap penjaga itu.
"Rangga ada disini, bagaimana dengan Rosa apakah dia juga datang?" Tanya Dana dengan semangat karena ia ingin menemui adiknya itu sejak lama.
"Maaf tuan, kami hanya melihat tuan Rangga yang tak sadarkan diri" Ucap penjaga itu.
"Antarkan aku kepada cucuku" Ucap Alberd menatap kearah penjaga itu.
"Baik tuan, mari" Ucapnya kemudian berjalan memimpin mereka.
Dana dan juga Alvina mengikuti mereka karena ingin mengetahui kondisi keponakannya.
************
Rangga terbangun dari pingsannya dan menyadari saat ini dia tidak lagi berada diatas kuda seperti sebelumnya.
"Dimana aku" Ucap Rangga sambil memegangi kepalanya.
"Rangga kau sudah siuman" Ucap seorang wanita berwajah cantik dengan gaun berwarna biru muda.
"Bibi Alvina, berapa lama aku tidak sadarkan diri?" Tanya Rangga sambil memegangi tengkuknya yang masih sakit.
"Kau tak sadarkan diri selama 2 hari penuh, sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Alvina menatap kedua mata Rangga.
Rangga segera memeluk erat tubuh Alvina karena ia mengingat kejadian sebelumnya.
"Ada apa Rangga, apa ada yang salah?" Tanya Alvina sambil menepuk punggung Rangga.
"Ibu...." Ucap Rangga sambik terisak.
"Ada apa dengan ibumu, kau bisa menceritakan semua padaku" Ucap Alvina melepaskan pelukan Rangga kemudian menatap kedua mata munggil tersebut.
"Ibu... ibu... diculik! " Ucap Rangga sambil menahan aur matanya.
'Kriak' 'Bruk' Suara pintu terbuka dan dua orang jatuh tersungkur disana (Itulah akibat suka menguping jadi jangan ditiru ya)
Mereka segera berlari dan menghampiri Rangga untuk bertanya detailnya " Apa maksudmu Rangga, siapa yang menculik ibumu! " Ucap Andrea Wisdom dengan wajah panik sambil memegangi tangan Rangga.
Rangga hanya menggeleng ngelengkan kepalanya menangapi pertanyaan kakeknya itu "Aku tidak tau kakek tetapi yang aku tahu mereka menculik ibuku untuk membangkitkan Ras Demon" Ucap Rangga sambil terduduk lesu.
"RAS DEMON" Sontak mereka bertiga terkejut bukan main saat mendengar hal itu.
"Jadi bagaimana dengan Ayahmu" Ucap Dana menatap mata keponakannya itu.
"Ayah... " Ucap Rangga, air matanya perlahan menetes keluar ketika mengingat tentang ayahnya itu.
"Ayah telah terbunuh" Ucap Rangga sambil meletakkan wajahnya diantara kedua lututnya.
Hal itu juga menjadi pukulan keras bagi keluarga mereka, bagaimanapun Ryan Alberto sudah menjadi bagian dari keluarga Wisdom.
"Rangga tenangkan dirimu nak, masih ada kami yang akan menjagamu" Ucap Andrea sambil mengelus kepala Rangga.
"Kakek"
"Iya ada apa"
"Bisakah kalian keluar sebentar aku ingin sendirian saat ini" Ucap Rangga masih dengan posisinya sebelumnya.
"Baiklah kami akan pergi, jangan larut dalam kesedihan Rangga, jangan lupa nanti kau turunlah untuk sarapan" Ucap Andrea kemudian pergi dari ruangan itu dan diikuti oleh Dana dan Alvina.
******
Diluar kamar Rangga mereka kemudian mendiskusikan apa yang baru saja Rangga katakan.
"Ayah jika perkataan Rangga benar maka kita semua akan dalam masalah yang sangat serius" Ucap Dana sambil mengelus dagunya.
Ia sebisa mungkin berusaha untuk menutupi kesedihannya dan berfokus kepada masa depan benua Ardian.
"Apa maksudmu sayang? Bukankah Ras Demon sudah dikalahkan dan tidak disisakan saat perang besar ribuan tahun yang lalu" Ucap Alvina yang penasaran.
"Fakta sebenarnya dari kekalahan Ras Demon adalah saat itu mereka disegel oleh Ras Druid dan yang dapat membuka segel itu adalah Ras Druid sendiri" Ucap Dana menjelaskan.
"Bukannya Ras Druid sudah lama punah, jadi tidak perlu khawatir akan kebangkutan mereka bukan? " Ucap Alvina mengangkat bahunya.
"Itulah alasan para penculik itu menculik Rosa, sebenarnya Rosa adalah keturunan Ras Druid" Ucap Dana menatap Wajah istrinya.
"Jadi aaat ini kita benar benar dalam bahaya! " Ucap Alvina dengan wajah panik.
"Ya kita harus mempersiapkan segalanya untuk menghadapi mereka" Ucap Andrea angkat Bicara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
mochamad ribut
up
2023-04-22
0
mochamad ribut
lanjut
2023-04-22
0
Deisy Thursiana
semangat thor
2021-08-19
1