Ch 2. Kebersamaan Keluarga

Benua Ardian tempat dimana berbagai ras hidup dengan wilayahnya masing masing diantara ras tersebut antara lain ras elf, ras demi human, ras manusia dan masih banyak ras yang lain.

10.000 tahun sebelumnya terjadi perang besar yang melibatkan seluruh ras melawan ras demon yang ingin membuat kekacauan di seluruh benua pertempuran yang berlangsung selama 100 tahun tersebut membuat hampir semua popolasi makhluk hidup di benua Ardian hampir punah, beruntung sebelum kepunahan tersebut ras demon berhasil dikalahkan sehingga perdamaian berhasil tercipta.

Akibat dari pertempuran besar tersebut membuat benua Ardian menjadi tempat yang kaya akan mana sehingga bermunculan banyak tokoh tokoh kuat yang kemudian mengukir namanya dalam legenda.

Mana adalah sumber energi yang mampu diubah menjadi unsur sihir sehingga mampu digunakan untuk kepentingan makhluk hidup sesuai dengan kebutuhannya.

Akibat pertempuran itu pula benua Ardian terbagi kedalam empat wilayah yang setiap wilayahnya ditempati oleh ras-ras yang berbeda.

Diwilayah Utara ditempati oleh ras Elf, wilayah ras elf sebagian wilayahnya adalah hutan yang cukup lebat dan asri sehingga membuat sejuk siapapun yang memandangnya Ras elf memiliki ciri khusus yaitu telingga yang panjang dan mahir dalam sihir alam, ras elf saat ini merupakan ras terkuat setelah berhasil dikalahkannya ras demon 10.000 tahun yang lalu.

Diwilayah Timur ditempati dan menjadi rumah untuk ras demi human, wilayah ras demi human memiliki wilayah sekitar pegunungan dengan pemandangan pemandangan yang menyuguhkan mata, ciri Ras demi human adalah fisik yang kuat tetapi kekuatan sihirnya lemah Ras demi human saat ini merupakan ras terkuat setelah ras Elf.

Selanjutnya adalah wilayah Selatan yang ditempati oleh ras manusia, bangunan bangunan yang bertingkat tingkat dan kemajuan teknologi yang mereka kembangkan membuat ras manusia menduduki ras terkuat ketiga di benua Ardian, ras manusia memiliki suatu hal yang membedakannya dengan ras lain, mereka memiliki kemampuan untuk menguasai semua jenis sihir dan melatih kekuatan fisik hingga ketahap yang lebih tinggi.

Wilayah Barat adalah wilayah yang paling luas diantara ketiga wilayah yang lainnya, hal ini dikarenakan wilayah barat menjadi tempat yang netral untuk semua ras sehingga wilayah ini menjadi wilayah paling padat dan memiliki banyak ras yang tinggal disana.

*********

" Rangga cepat sayang kita harus bergegas menuju kekerajaan Pilvan sekarang" Ucap seorang wanita memanggil Rangga sambil menikmati makanan di meja makan.

" Sebentar ibu aku akan turun" Sahut Rangga dari dalam kamarnya yang berada dilantai dua.

Saat ini usia Ranga sudah menginjak sembilan tahun, dia merasakan kesempatan kehidupan keduanya di dunia baru ini berbalik 180° dari kehidupan sebelumnya.

Yang ia rasakan pada kehidupan kali ini adalah kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya yang bertolak belakang dengan kehidupan sebelumnya penuh dengan penderitaan dan kebencian.

Saat ini Rangga tinggal di kerajan Arcid bersama kedua orang tuanya dan berniat pergi menuju kerajaan Pilvan yang terletak diebelah utara kerajaan Arcid yang dipisahkan oleh hutan yang cukup luas membentang antara kedua kerajaan.

Mereka berencana untuk pergi ke kediaman Duke Andrea Wisdom ayah dari Rosa Wisdom untuk berkunjung karena sudah cukup lama mereka tidak berkunjung menemuinya, Rosa Wisdom merupakan anak bungsu dari kedua anak Duke Andrea Wisdom

"Dimana Rangga, apakah dia belum turun? " Tanya seorang pria yang baru saja memasuki ruang makan tersebut dan mengambil kursi untuk duduk.

Pria tersebut tak lain adalah Ryan Alberto seorang ahli sihir kerajaan yang mengabdikan diri di kerajaan Arcid, Ryan memiliki bakat sihir yang luar biasa diusianya yang sangat muda sehingga ia direkrut menjadi kesatria sihir kerajaan.

Ryan sendiri merupakan seorang suami yang perhatian terhadap istrinya dan juga sosok ayah yang menjadi panutan bagi anaknya, bisa dibilang Ryan adalah seorang suami yang sempurna meskipun wajahnya tidak terlalu tampan sih.

"Ayah, ibu bagaimana penampilanku?" Ucap Rangga yang baru turun dari kamarnya.

*Ilu**strasi MC : Rangga Wisdom*

Rangga sering berfikir mungkin ia mengikuti ibunya yang memiliki wajah cantik dibandingkan ayahnya yang memiliki wajah biasa biasa saja.

"Sangat tampan, bahkan lebih tampan daripada ayahmu" Ucap Rosa menatap kearah Rangga tanpa mengedipkan matanya.

"Apa kau bilang sayang, ketampanannya bahkan itu menurun dariku" Ucap Ryan diikuti tawanya.

"Aku merasa bahwa aku menurun dari ibu " Ucap Rangga menatap kearah ayahnya itu.

"Uhuk uhuk" Ryan tersedak ludahnya mendengar perkataan putra semata wayangnya itu "Teganya kau mengatakan hal itu pada ayah! " Ucap Ryan.

"Hehe akhirnya Rangga mengatakannya sendiri jadi aku tidak perlu membujuknya" Ucap Rosa monyombongkan dirinya.

Mereka bertiga saling bertatapan kemudian dilanjutkan dengan gelak tawa mereka mengisi ruang makan tersebut.

********

"Apakah semua sudah siap sayang?" Ucap Rosa sambil mengangkat beberapa barangnya keatas kereta kuda.

"Hanya kurang sedikit barang milik Rangga, dan ngomong ngomong dimana dia saat ini? " Tanya Ryan yang baru saja keluar dari dalam mension untuk meletakkan barannya.

"Dia bilang dia ingin membawakan hadiah untuk ayah, tetapi aku tidak tahu apa yang akan dia bawa! " Ucap Rosa mengangkat bahunya.

"Hais dia menyerahkan semuanya kepada ayahnya seakan akan aku ini adalah kuli angkut! " Ucap Ryan menghela nafas panjang.

"Sudahlah, dia masih terlalu muda jadi mungkin dia belum mengerti, dan lagi ayah selalu memanjakannya sehingga ia mencari hadiah untuknya karena rasa sayangnya pada ayah" Ucap Rosa.

"Iya-iya" Ucap Ryan kemudian masuk kedalam mension untuk mengambil barang barang milik Rangga untuk diletakkan di kereta kuda.

Setelah selesai mengangkut barang yang akan mereka bawa menuju kerajaan Pilvan, mereka menunggu satu orang lagi yang kurang yang tak lain adalah Rangga.

"Hais dimana anak itu" Ucap Ryan dengan geram karena menunggu Rangga selama hampir satu jam lebih.

"Bersabarlah" Ucap Rosa mencoba menenangkan suaminya yang sudah kesal karena menunggu terlalu lama.

Dua menit kemudian Rangga berjalan menghampiri mereka dengan membawa kotak hadiah yang cukup besar pada kedua tangannya.

"Ayah, ibu maaf tadi agak sedikit macet" Ucap Rangga dengan santainya.

"Macet darimana? kau hanya berjalan kaki!" Ucap Ryan menyentak Rangga.

"Berjalan kaki memang bisa macet ayah! buktinya aku tadi harus menunggu giliran untuk memasuki toko" Ucap Rangga.

Mendengar hal itu Ryan menjadi mengedutkan dahinya, ia ingin mengatakan sesuatu tetapi tertahan di tenggorokannya, akhirnya ia memutuskan untuk mengajak mereka masuk kedalam kereta kuda karena kusir sudah menunggu disana.

"Baiklah jika begitu, mari kita berangkat menuju kerajaan Pilvan" Ucap Ryan dengan nada lemas kemudian segera memasuki kereta kudanya.

Rosa hanya tertawa kecil melihat tingkah laku suaminya itu, kemudian ia mendekatkan mulutnya ketelingga Rangga sambil membisikkan sesuatu "Lain kali ajari ibu bagaimana caranya membuat ayahmu menjadi seperti itu ya!" Bisik Rosa.

Rangga hanya tertawa kecil kemudian mengganggukkan kepalanya.

Mereka berdua kemudian masuk kedalam kereta kuda dan segera manancap gas menuju kerajaan Pilvan, ehh maksudnya segera berangkat.

Perjalanan mereka menuju ke kerajaan Pilvan akhirnya sudah dimulai.

Terpopuler

Comments

Ferdi Ferdi

Ferdi Ferdi

assalamualaikum

2023-04-29

0

mochamad ribut

mochamad ribut

up

2023-04-21

0

mochamad ribut

mochamad ribut

lanjut

2023-04-21

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!