Malam pertama

"Huuufff..." suara nafas Olif yang memburu, ia langsung membalikkan badannya memunggungi seseorang yang sedang melangkah mendekati ranjang. ketika suara telapak kaki seakan semakin mendekat Olif langsung terperanjat, ia melompat ke kasur. dengan cepat ia menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut putih yang sudah di taburi kelopak bunga mawar di atasnya hingga membuat kelopak bunga mawar itu tergusur ke lantai.

Varrel yang melihat Olif seperti itu mengerutkan kening dalam lalu setelah itu senyuman kecil tersungging di bibir Varrel entah apa yang ada di dalam benak pria itu. tapi melihat tingkah laku Olif tadi membuat ia tersenyum kecil. tak berlangsung lama senyuman di bibir Varrel pun memudar dengan cepat, pria itu lalu membalikkan badannya berjalan menuju kamar mandi namun sebelum itu ia mengambil handuk putih yang sudah tersusun rapi di samping pintu kamar mandi lalu barulah Varrel masuk ke kamar mandi.

Sementara di ranjang Olif sudah panas dingin sendiri, ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi malam ini. Olif menurunkan sedikit selimut di ujung kepalanya mencoba melirik apa yang di lakukan suaminya itu. namun ekor mata Olif tidak tidak menemukan orang yang dicari. "Di mana dia...??" guma Olif yang masih melirik setiap sudut kamar. sesaat kemudian terdengar suara rintikan air dari arah kamar mandi. "Hahhh teryata dia lagi mandi." guma Olif lega diiringi dengan hembusan nafas seraya tangan Olif menghapus keringat yang sudah memenuhi dahinya.

"Ck. kenapa aku ketakutan begitu sih seperti ingin di mangsa harimau saja. ini semua gara laki-laki sialan itu, dia pasti yang memaksa Papa. hik... Olif malangnya nasibmu seharusnya kamu menikah sama cogan yang kamu cintai tapi sekarang kamu malah menikah sama laki-laki yang sama sekali tidak kamu kenal hik... hik... hik... ya Tuhan dosa apa yang telah aku perbuat hingga aku aku harus mengalami nasib seperti ini."

Ceklek... suara pintu kamar mandi terbuka. Olif yang menyadari itupun segera menarik selimut menutupi wajahnya kembali. ia rasanya belum siap melihat bagaimana wajah suaminya itu terasa hatinya sangat berat menerima kalau sekarang ia sudah menjadi istri orang.

"Aku yakin dia pasti Om-Om yang sudah tua. jelek, bauk lagi hik... hik... Papa kenapa kamu tega kepada anakmu sendiri." olif meremas keras bantal yang ada di kepalanya.

Varrel keluar dari kamar mandi setelah melilitkan handuk putih itu di pinggangnya, ia keluar seraya bola matanya melirik ke kanan dan ke kiri mencari sesuatu yang ia butuhkan sekarang. koper, ya Varrel mencari koper sekarang tapi pria itu tidak menemukan koper miliknya sama sekali. dari pada membuat ia pusing lebih baik ia tanyakan saja pada Olif pikir Varrel. Varrel kini melangkah mendekati Olif. setelah ia rasa jaraknya sudah pas barulah Varrel bertanya pada Olif.

"Apa kamu tau di mana koperku...??" tanya Varrel dengan nada gusar ia tau kalau Olif belum tidur.

"Hhhaaa... apa dia bertanya ke padaku...??"

"Apa kamu tau di mana koperku...??" tanya lagi Varrel kali ini dengan suara sedikit lebih tinggi.

"Dia pikir aku tuli apa berteriak sekeras itu. koper apa lagi aku tidak melihat koper dari tadi. aaagggrrr kenapa dia malah berdiri di sini sih." gerutu Olif menurunkan sedikit selimutnya dari bawah hingga nampak lah kaki Verrel berdiri tepat di sampingnya.

"A-Aku t-tidak tau di mana kopermu." jawab Olif singkat sedikit terbata-bata setelah menarik kembali selimut.

"Ck..." Varrel berdecak kesal, lalu ia pergi ke arah lemari mencari sesuatu yang bisa ia pakai di sana tapi sepertinya Varrel tidak mendapatkan apa yang ia inginkan. pria itu semakin mendengus kesal ia bahkan mengacak-ngacak baju yang sudah tersusun rapi di sana. "Kenapa tidak ada pakaian pria satupun." guma Varrel kesal.

Varrel bahkan kini sudah membukakan seluruh lemari namun usahanya sia-sia, Varrel masih belum menemukan baju yang cocok untuk ia pakai pria itu semakin berdecak.

Sepertinya Varrel lupa kalau ia kini berada di kamar Olif dan tentunya lemari itu penuh dengan pakaian wanita hehehehe anak lakik.

Setelah menghabiskan waktu cukup lama akhirnya mau tidak mau Varrel dengan sangat terpaksa memakai baju tidur Olif yang di penuhi gambar hello Kitty. Varrel merasa geli sendiri ketika menatap dirinya dari pantulan cermin. ia tidak pernar membayangkan kalau ia akan memakai pakaian wanita.

"Hueeekkk..." Varrel hampir mual membayangkan dirinya seolah-olah seperti banci yang memakai pakaian wanita. dari pada ia tidur dengan handuk lebih baik ia mengunakan ini pikirnya.

Varrel melangkah mendekati ranjang, ia hendak menaiki tempat empuk itu merebahkan tubuhnya terasa sangat lelah hari ini. mengurus pernikahan tidak semudah yang ia pikirkan teryata ini sangat sulit apalagi acara mendadak seperti ini. walau pernikahan mereka berlangsung sangat sederhana hanya keluarga saja yang datang tapi cukup membuat mereka kewalahan apalagi tadi Varrel harus bolak-balik pulang ke rumah karena tertinggal cincin pernikahannya. jarak rumah Varrel dan rumah Olif cukup lumayan jauh butuh waktu satu jam empat puluh menit itupun kalau tidak padatnya jalan ibukota bisa-bisa dua jam lebih baru sampai.

Mata Varrel menatap lembut ke arah benjolan besar yang berada di atas kasur, siapa lagi kalau bukan Olif yang sudah terlelap dalam tidurnya di sana. padahal tadi Olif berpura-pura tidur eh malah ketiduran. senyuman manis pun langsung tersungging di bibir Varrel setelah sesaat ia menurunkan selimut yang menutupi seluruh tubuh istrinya itu, ia melihat Olif sudah di guyur dengan keringat di kepalanya. pelan-pelan Varrel mengusapkan keringat itu dengan lembut takut membangunkan Olif setelah itu ia mengecup sekilas kening istrinya itu. (hehehe Varrel di sini terbawa suasana ya, namanya juga pengantin baru 😁). "Gadis nakal." guma Varrel kecil seraya tersenyum ia teringat saat pertama kali ia bertemu Olif di bandara saat itu ia tidak sengaja menabrak Olif bahkan Varrel ingat betul kalau Olif waktu itu mengatainya laki-laki brensek karena ia tidak menghiraukan perkataan Olif. Varrel benar-benar tidak menyangka kalau wanita yang mengatainya dengan sebutan brensek malah menjadi istrinya sekarang. Varrel mengambil remote AC di atas nakas ia langsung menekan benda kecil itu guna untuk menambahkan suhu dingin agar Olif tidak merasa kegerahan, setelah itu ia langsung menaruh benda kecil itu ketempat semula. barulah Varrel merebahkan tubuhnya di atas ranjang tepatnya di samping Olif, pria itu langsung memejamkan matanya.

Umur Varrel dan Olif termasuk sudah matang mereka sama-sama di umur dua puluh dua tahun. mereka juga sama-sama baru lulus dari perguruan tinggi. Olif kuliah di salah satu universitas ternama di Paris, ia mengambil jurusan bisnis karena itu permintaan dari sang Papa, pak Revan. bukan maksud lain pak Revan menyuruh Olif masuk di bidang itu di karenakan ia ingin Olif bisa meneruskan bisnisnya kelak. kalau pak Reva mengharapkan pada Yuna kakak Olif tentu tidak mungkin lagi karena Kristian suami Yuna juga memiliki perusahaan sendiri di Australia bahkan perusahaan Kristian sudah berkembang pesat di sana. maka dari itu pak Revan mengharapkan pada Olif selaku anak bungsunya. awalnya Olif sempat menolak dia tidak suka masuk dunia bisnis, dunia bisnis sungguh membosankan pikir Olif tapi setelah ia telusuri dunia bisnis teryata sebaliknya, ia lebih tertantang di sana dan mendapat banyak teman, akhirnya Olif menerima permintaan Papanya masuk dunia bisnis.

Sedangkan Varrel juga kuliah di salah satu universitas ternama tapi tidak di Paris melainkan di Amerika. Varrel menempuh pendidikan di sana ia juga mengambil jurusan bisnis tapi tidak atas permintaan Papanya melainkan atas kemauannya sendiri. ia masuk ke dunia bisnis karena ia ingin membantu Papanya dalam mengurus bisnis.

Bersambung.....

Terimakasih kasih udah mau baca, maaf kalau bayak typo 🙏😘🥰

Terpopuler

Comments

🍾⃝ɴͩɪᷞɴͧᴅᷠʏͣᴀ ᴘuᴛʀɪ

🍾⃝ɴͩɪᷞɴͧᴅᷠʏͣᴀ ᴘuᴛʀɪ

lucu sm tingkah olivia,smoga g da konflik yg berat y dlm rumb tngganya

2022-10-12

0

Ayu Dan Restu

Ayu Dan Restu

bgus bget ceritnya. smngat 2 suksea berkarya

2021-06-01

0

Anggina AMS

Anggina AMS

Selalu setia membaca karyamu yang satu ini Kak... Like. ❤

2020-11-06

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Kedatangan Cinta
3 Maukah kau menikah
4 aku menjadi seorang istri
5 Malam pertama
6 Terkejut
7 Pindah rumah 1
8 Pindah rumah 2
9 pindah rumah 3
10 Rumah baru
11 tiket konser BTC
12 Gagal pergi
13 Kartu kredit
14 Menang tender
15 Es krim
16 Asisten rumah tangga
17 Tidur sekamar
18 Lamar kerja
19 Terkejut pagi-pagi
20 Seli
21 Keikhlasan pak supir
22 Varrel
23 Syukurlah dia tidak melihatku
24 Dua ruba mulai memunculkan taringnya
25 Kenapa aku harus memikirkannya.
26 Viki
27 Maaf aku yang salah
28 Sop ayam
29 Gosip
30 Aku ketua Humas baru
31 Terpaksa berbohong
32 Suuuttt.....
33 Dasar perempuan penuh drama
34 Seli marah
35 Ayo cepat tidur
36 Pizza
37 Trending satu
38 Rahasia
39 Uji tes iman
40 Mengerjai suami
41 Pembalut
42 popok dewasa
43 Ke heranan Ibu Susi
44 Nasehat Mama Susi
45 Tatapan sangat dingin
46 Terpeleset
47 Hari yang melelahkan
48 Seli terkejut 1
49 Seli terkejut 2
50 Seli terkejut 3
51 Menghindar
52 Rapat
53 Rapat 2
54 Kungfu Alay
55 Drama Seli
56 Memilih diam 1
57 Memilih diam 2
58 Memilih diam 3
59 Aku cemburu? Tidak mungkin
60 Pergi Ke Prancis
61 Welcome to Prancis
62 Dinner
63 Di bawah sinar rembulan malam
64 Malam yang penuh kebahagiaan
65 Malam yang dingin
66 Hari yang melelahkan di kota Paris.
67 Rencana licik Seli
68 Ku mohon percayalah
69 Haruskah aku pergi
70 Maafkan Aku
71 Ok fine
72 Biarlah ini menjadi kenangan
73 Aku harus kuat
74 Terbayang
75 Marah-Marah
76 Ketegasan Ibu Ratna
77 Adik ipar Yuni
78 Fashion show Grammy award
79 Good job Bi Jumi
80 Model Grammy award
81 Terbongkar 1
82 Terbongkar 2
83 Tuan Alex
84 Di mana kau 1
85 Di mana kau 2
86 Di mana kau 3
87 Bingung
88 Mencari
89 Selamat datang di Australia
90 Apa, model
91 Terkejut
92 Mas Varrel...?
93 Terkejut bukan main
94 Maukah kamu memaafkan semua kesalahanku
95 Rencana
96 Tanda kepemilikan
97 Malu
98 Ledekan
99 Liora
100 Keheningan
101 Keheningan
102 Dengar ya
103 Tuan Muda Varrel
104 Kamu sudah mulai nakal ya" 21+
105 Maukah kamu membantu ku
106 Aksi unjuk rasa
107 Menghancurkan perusahaan Modeling Grup
108 Ambisi
109 Happy ending
110 Hai ...
Episodes

Updated 110 Episodes

1
PROLOG
2
Kedatangan Cinta
3
Maukah kau menikah
4
aku menjadi seorang istri
5
Malam pertama
6
Terkejut
7
Pindah rumah 1
8
Pindah rumah 2
9
pindah rumah 3
10
Rumah baru
11
tiket konser BTC
12
Gagal pergi
13
Kartu kredit
14
Menang tender
15
Es krim
16
Asisten rumah tangga
17
Tidur sekamar
18
Lamar kerja
19
Terkejut pagi-pagi
20
Seli
21
Keikhlasan pak supir
22
Varrel
23
Syukurlah dia tidak melihatku
24
Dua ruba mulai memunculkan taringnya
25
Kenapa aku harus memikirkannya.
26
Viki
27
Maaf aku yang salah
28
Sop ayam
29
Gosip
30
Aku ketua Humas baru
31
Terpaksa berbohong
32
Suuuttt.....
33
Dasar perempuan penuh drama
34
Seli marah
35
Ayo cepat tidur
36
Pizza
37
Trending satu
38
Rahasia
39
Uji tes iman
40
Mengerjai suami
41
Pembalut
42
popok dewasa
43
Ke heranan Ibu Susi
44
Nasehat Mama Susi
45
Tatapan sangat dingin
46
Terpeleset
47
Hari yang melelahkan
48
Seli terkejut 1
49
Seli terkejut 2
50
Seli terkejut 3
51
Menghindar
52
Rapat
53
Rapat 2
54
Kungfu Alay
55
Drama Seli
56
Memilih diam 1
57
Memilih diam 2
58
Memilih diam 3
59
Aku cemburu? Tidak mungkin
60
Pergi Ke Prancis
61
Welcome to Prancis
62
Dinner
63
Di bawah sinar rembulan malam
64
Malam yang penuh kebahagiaan
65
Malam yang dingin
66
Hari yang melelahkan di kota Paris.
67
Rencana licik Seli
68
Ku mohon percayalah
69
Haruskah aku pergi
70
Maafkan Aku
71
Ok fine
72
Biarlah ini menjadi kenangan
73
Aku harus kuat
74
Terbayang
75
Marah-Marah
76
Ketegasan Ibu Ratna
77
Adik ipar Yuni
78
Fashion show Grammy award
79
Good job Bi Jumi
80
Model Grammy award
81
Terbongkar 1
82
Terbongkar 2
83
Tuan Alex
84
Di mana kau 1
85
Di mana kau 2
86
Di mana kau 3
87
Bingung
88
Mencari
89
Selamat datang di Australia
90
Apa, model
91
Terkejut
92
Mas Varrel...?
93
Terkejut bukan main
94
Maukah kamu memaafkan semua kesalahanku
95
Rencana
96
Tanda kepemilikan
97
Malu
98
Ledekan
99
Liora
100
Keheningan
101
Keheningan
102
Dengar ya
103
Tuan Muda Varrel
104
Kamu sudah mulai nakal ya" 21+
105
Maukah kamu membantu ku
106
Aksi unjuk rasa
107
Menghancurkan perusahaan Modeling Grup
108
Ambisi
109
Happy ending
110
Hai ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!