Kedatangan Cinta

Di Rumah Kebesaran Pak Revan.

Seusai makan malam Ibu Susi dan pak Revan duduk di ruang keluarga sementara Olivia kembali ke kamarnya.

Olivia merebahkan tubuhnya di atas ranjang dengan bola matanya menatap langit kamar.

Ia sangat teringat dengan kamar ini, kamar yang sudah ia tinggalkan selama tiga tahun belakangan ini.

Olif benar-benar sangat merindukan dirinya yang dulu yang selalu berebutan barang dengan kakaknya Yuna. walaupun Yuna terpaut lebih tua dari pada Olivia tapi Yuna tetap tidak mau mengalah dengan adik semata wayangnya.

Olivia tersenyum sendiri membayangkan kejadian waktu masa kecilnya, kejadian benar-benar tidak terlupakan dalam pikirannya.

Ting.... suara notifikasi ponsel berbunyi. Suara itupun menyadarkan Olivia dari lamunannya seketika.

Ia bergegas mengambil ponsel yang tadi ia letakkan di atas nakas.

"Cinta..." Olivia menaikkan alisnya sebelah ketikan ia melihat nama Cinta tertera sangat jelas di layar ponselnya.

Cinta merupakan temannya sekaligus sahabat terbaik yang pernah ia kenal. Walau kadang mereka selalu berantem tapi pada akhirnya mereka selalu saling memaafkan.

"Olif apa kamu sudah kembali ke Jakarta?? kenapa kamu tidak memberitahukan ku?? Apa kamu tidak menganggap aku lagi sebagai temanmu?? Apa kamu tau aku sangat merindukanmu?? Kau ini benar-benar menyebalkan!!" Sebuah pesan yang begitu banyak pertanyaan yang di kirimkan Cinta

"Hufff... Bagaimana Cinta bisa tau kalau aku sudah kembali ke Jakarta...??"

Ting... notifikasi kembali masuk.

"Aku ke rumahmu sekarang! Jangan bilang kalau kamu tidak di rumah. Pokoknya kamu harus menemui ku saat aku tiba di rumahmu"

Olivia mematikan ponselnya sesaat ia akan kembali merebahkan tubuhnya kembali di atas ranjang.

Memejamkan mata sungguh membuat tubuhnya terasa sangat rileks, namun tidak untuk saat ini karena suara bel berbunyi segera menyandarkan dirinya.

Ting tong...

"Hahhh.... Cinta." sontak langsung bangkit dari ranjang.

"Secepat itu kah dia datang." Olivia menggelengkan kepalanya merasa tak habis pikir dengan sahabatnya itu.

*

"Eeeehhhh... Nak Cinta." tutur Ibu Susi setelah sesaat ia membukakan pintu dan melihat Cinta berdiri menampakkan gigi putihnya berjejer rapi

"Malam Tante." sapa Cinta seraya menyalami tangan Ibu Susi. "Olivia ada Tante...?? tanyanya to the point.

"Ada, dia baru saja naik ke kamarnya."

"Benarkah, berarti benar dong kalau Olif sudah pulang dari luar negeri."

"Cinta..."

"Haaaa.... Olif..." Cinta menerobos masuk kedalam saat melihat sahabatnya itu memanggilnya. Pelukan erat pun terjadi di antara mereka.

"Aku sangat merindukanmu." guma Cinta semakin mempererat pelukannya.

"Aku juga."

Sebuah senyuman pun ikut tersungging di bibir Ibu Susi. Ia juga merindukan moments ini di mana Cinta selalu berkunjung ke rumahnya hanya untuk bermain walau mereka sering bertemu di sekolah.

Tak berlangsung lama Ibu Susi pun pergi meninggalkan mereka.

"Kamu tau aku sangat senang saat mengetahui kalau kamu akan pulang ke Indonesia. Aku bahkan tidak bisa tidur dengan nyenyak sebelum melihat dirimu." Cinta mencibir pipi Olivia gemas.

"Aaauuu... sakit Cin." Olivia memanyunkan bibirnya.

"Aku punya gosip terbaru ni buat kamu." Cinta sontak antusias kegirangan.

"Jangan bilang kalau ini gosip tentang cowok." terka Olivia.

Karena memang biasanya, sahabatnya yang satu ini selalu membahas tentang perihal cogan. Di mana ada cogan di situ pasti ada dia, bukan hanya satu tapi Cinta hampir mengidamkan semua cogan yang pernah ia liha.

Baik K-Pop, drama Cina sampai film transgender Thailand pun ia sangat menyukainya. Bahkan hampir semua film cogan Thailand ia tau.

"Iya kamu benar banget, tapi kita jangan bahas di sini kita bahas di kamarmu saja." pinta Cinta sudah sangat kegirangan.

"Hem, tapi kamu jangan berteriak ya nanti di kira aku apa-apain kamu lagi."

"Siap Bu bos" Mengangkat tangannya layaknya anak buah sedang berbicara dengan komandan.

*****

Di Kediaman kebesaran keluarga Pak Edy

Kegelisahan pun melanda hati Ibu Ratna, ia sudah dari tadi menunggu pak Edy tak kunjung pulang.

Tidak seperti biasanya pak Edy pulang terlambat walau pergi keluar kota sekalipun. Biasanya Pak Edy selalu mengabari Ibu Ratna kalau ingin pulang terlambat.

Namun kali ini benar-benar menghawatirkan, Ibu Ratna pun sudah berkali-kali mengirim pesan tapi sampai saat ini tidak ada balasan satupun.

Suara nafas beratnya terdengar memburu hingga membuat Ibu Ratna mondar-mandir di tempat.

"Mah, Papa masih belum pulang...??" Varrel baru turun dari anak tangga mendekati Mamanya.

"Belum, Mama sangat khawatir."

"Varrel akan coba tanya sama pak Revan mungkin saja pak Revan tau di mana Papa." Varrel mengambil ponsel di saku celananya.

Pak Revan adalah salah satu teman baik pak Edy, mereka sering menghabiskan waktu bersama dalam menjalankan bisnis.

Walaupun pak Edy jauh lebih berkuasa dari pada pak Revan namun pak Edy tidak pernah membeda-bedakan, pak Edy menganggap itu semua sama.

Terdengar suara langkah kaki yang tak jauh dari mereka berdua. Dengan langkah kaki gontai pak Edy memasuki mansion, baju kusut, dasi longgar dan rambut acak-acakan membuat penampilan pak Edy bagaikan orang habis lari maraton kehausan mencari air.

"Papa." guma Ibu Susi terkejut saat manik-manik matanya berhasil menangkap soso laki-laki yang mengisi hatinya.

Wanita itu segera berlari menghampiri suaminya.

Varrel seketika langsung mematikan ponselnya, menyimpan benda itu kepada tempatnya kembali. "Pah, Papa kenapa...??"

"Nak kau sudah pulang." pak Edy tersenyum manis. "Maaf Papa tidak bisa menjemputmu di bandara." pelukan hangat pun terjadi.

"Tidak apa-apa Pah, Varrel tau kok kalau Papa sibuk lagian tadi ada Mama yang jemput Varrel."

"Pah duduk dulu Mama akan membuatkan kopi untuk Papa." tinta Ibu Ratna.

"Papa sudah lama menunggu mu nak. Papa sudah sangatngat lelah Papa ingin beristirahat sebentar. Dunia bisnis benar-benar membuat Papa capek." keluh pak Edy.

"Papa jangan khawatir Varrel akan berusaha sebaik mungkin, Varrel janji kalau Varrel akan membuat Papa bangga."

Sudah beberapa bulan akhir ini pak Edy sangat sibuk, dia tidak punya waktu untuk beristirahat sedikit pun.

Pekerjaan mengurus proyek barunya di Belanda sungguh benar melelahkan sampai harus membuat ia bolak balik keluar negeri.

Kepulangan Varrel putra semata wayangnya membuat pak Edy sangat bahagia, pak Edy sekarang sangat membutuhkan Varrel untuk mengembangkan bisnisnya.

Apalagi bisnis pak Edy sekarang bertumbuh sangat pesat dan pastinya membutuhkan tenaga tambahan.

"Pah, ini kopinya di minum dulu, mumpung masih hangat." tutur Ibu Ratna seraya meletakkan kopi di atas meja.

"Makasih Mah."

"Oh ya nak, ada sesuatu yang ingin Papa bicarakan sama kamu. Tapi sebelum itu Papa ingin tau apa kamu menyetujui permintaan Papa ini atau tidak." tutu pak Edy setelah sesaat dia meneguk sedikit kopi yang diberikan kepadanya lalu setelah itu menaruh kopi tersebut di atas meja.

"Pah, kenapa Papa berbicara seperti itu. Apapun yang Papa inginkan pasti Verrel penuhin." sahut Varrel cepat.

Seperkian detil pak Edy terdiam, matanya yang abu-abu sekilas menatap kearah istrinya lalu kembali teralih kearah Varrel.

"Papa ingin kamu segera menikah." pak Edy terdiam sejenak.

"Papa ingin kamu menikah dengan putri kedua dari keluarga pak Revan, namanya Olivia."

"Sebenarnya dulu, sebelum Papa menikah dengan Ibumu Papa melakukan kesalahan yang sangat fatal, papa membunuh orang hingga dia mati, Papa saat itu sangat emosional. Papa tidak bisa berpikir panjang lagi hingga Papa bertekad membunuh orang itu."

"Dua hari setelah kejadian itu Papa di kejar-kejar polisi, Papa tidak tau harus kemana lagi, Papa frustasi hingga Papa berencana ingin bunuh diri."

"Papa ingin terjun dari atas gedung tinggi Papa ingin segera mati. Tapi pak Revan tiba-tiba datang melarang Papa melakukan hal keji itu."

"Dia membawa Papa kerumahnya, dia merawat Papa sangat baik. Dia bahkan menyewa pengacara sangat mahal untuk menolong Papa dari kasus kriminal itu."

"Selama masa kasus itu Papa berjanji pada diri Papa sendiri kalau suatu hari nanti kalau Papa memiliki seorang anak maka Papa akan menikahi anak Papa dengan anak pak Revan."

pak Edy memegang bahu Varrel. "Kamu mau kan nak menebus janji Papa...??" suara pak Edy penuh mohon. Ia sangat berharap kalau Varrel mau menyetujui permintaannya ini.

"Tentu, apapun akan Verrel lakukan demi Papa." jawab Varrel dengan cepat tanpa pikir panjang. Dirinya seakan pasrah kalau memang itu jalan hidupnya.

Pak Edy dan Ibu Ratna pun tersenyum senang, mereka tidak menyangka kalau Varrel akan menyetujui permintaannya secepat ini. Padahal mereka sudah sangat khawatir kalau Varrel akan menolak.

Bersambung......

Maaf ya cerita masa lalu pak Edy aku singkat sesingkat-singkatnya 😁😁😁 soalnya panjang banget 😔 jadi pendekin aja😁💪

Terpopuler

Comments

🍾⃝ɴͩɪᷞɴͧᴅᷠʏͣᴀ ᴘuᴛʀɪ

🍾⃝ɴͩɪᷞɴͧᴅᷠʏͣᴀ ᴘuᴛʀɪ

varel Terima perjodohan itu dengan gamblang, semoga aja g manis diawal terus pahit diakhir

2022-10-12

0

Elba17

Elba17

seperti nya seru nih,,

2021-10-24

0

Ifa Syaf

Ifa Syaf

lanjhut...sptnya seru

2020-12-19

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Kedatangan Cinta
3 Maukah kau menikah
4 aku menjadi seorang istri
5 Malam pertama
6 Terkejut
7 Pindah rumah 1
8 Pindah rumah 2
9 pindah rumah 3
10 Rumah baru
11 tiket konser BTC
12 Gagal pergi
13 Kartu kredit
14 Menang tender
15 Es krim
16 Asisten rumah tangga
17 Tidur sekamar
18 Lamar kerja
19 Terkejut pagi-pagi
20 Seli
21 Keikhlasan pak supir
22 Varrel
23 Syukurlah dia tidak melihatku
24 Dua ruba mulai memunculkan taringnya
25 Kenapa aku harus memikirkannya.
26 Viki
27 Maaf aku yang salah
28 Sop ayam
29 Gosip
30 Aku ketua Humas baru
31 Terpaksa berbohong
32 Suuuttt.....
33 Dasar perempuan penuh drama
34 Seli marah
35 Ayo cepat tidur
36 Pizza
37 Trending satu
38 Rahasia
39 Uji tes iman
40 Mengerjai suami
41 Pembalut
42 popok dewasa
43 Ke heranan Ibu Susi
44 Nasehat Mama Susi
45 Tatapan sangat dingin
46 Terpeleset
47 Hari yang melelahkan
48 Seli terkejut 1
49 Seli terkejut 2
50 Seli terkejut 3
51 Menghindar
52 Rapat
53 Rapat 2
54 Kungfu Alay
55 Drama Seli
56 Memilih diam 1
57 Memilih diam 2
58 Memilih diam 3
59 Aku cemburu? Tidak mungkin
60 Pergi Ke Prancis
61 Welcome to Prancis
62 Dinner
63 Di bawah sinar rembulan malam
64 Malam yang penuh kebahagiaan
65 Malam yang dingin
66 Hari yang melelahkan di kota Paris.
67 Rencana licik Seli
68 Ku mohon percayalah
69 Haruskah aku pergi
70 Maafkan Aku
71 Ok fine
72 Biarlah ini menjadi kenangan
73 Aku harus kuat
74 Terbayang
75 Marah-Marah
76 Ketegasan Ibu Ratna
77 Adik ipar Yuni
78 Fashion show Grammy award
79 Good job Bi Jumi
80 Model Grammy award
81 Terbongkar 1
82 Terbongkar 2
83 Tuan Alex
84 Di mana kau 1
85 Di mana kau 2
86 Di mana kau 3
87 Bingung
88 Mencari
89 Selamat datang di Australia
90 Apa, model
91 Terkejut
92 Mas Varrel...?
93 Terkejut bukan main
94 Maukah kamu memaafkan semua kesalahanku
95 Rencana
96 Tanda kepemilikan
97 Malu
98 Ledekan
99 Liora
100 Keheningan
101 Keheningan
102 Dengar ya
103 Tuan Muda Varrel
104 Kamu sudah mulai nakal ya" 21+
105 Maukah kamu membantu ku
106 Aksi unjuk rasa
107 Menghancurkan perusahaan Modeling Grup
108 Ambisi
109 Happy ending
110 Hai ...
Episodes

Updated 110 Episodes

1
PROLOG
2
Kedatangan Cinta
3
Maukah kau menikah
4
aku menjadi seorang istri
5
Malam pertama
6
Terkejut
7
Pindah rumah 1
8
Pindah rumah 2
9
pindah rumah 3
10
Rumah baru
11
tiket konser BTC
12
Gagal pergi
13
Kartu kredit
14
Menang tender
15
Es krim
16
Asisten rumah tangga
17
Tidur sekamar
18
Lamar kerja
19
Terkejut pagi-pagi
20
Seli
21
Keikhlasan pak supir
22
Varrel
23
Syukurlah dia tidak melihatku
24
Dua ruba mulai memunculkan taringnya
25
Kenapa aku harus memikirkannya.
26
Viki
27
Maaf aku yang salah
28
Sop ayam
29
Gosip
30
Aku ketua Humas baru
31
Terpaksa berbohong
32
Suuuttt.....
33
Dasar perempuan penuh drama
34
Seli marah
35
Ayo cepat tidur
36
Pizza
37
Trending satu
38
Rahasia
39
Uji tes iman
40
Mengerjai suami
41
Pembalut
42
popok dewasa
43
Ke heranan Ibu Susi
44
Nasehat Mama Susi
45
Tatapan sangat dingin
46
Terpeleset
47
Hari yang melelahkan
48
Seli terkejut 1
49
Seli terkejut 2
50
Seli terkejut 3
51
Menghindar
52
Rapat
53
Rapat 2
54
Kungfu Alay
55
Drama Seli
56
Memilih diam 1
57
Memilih diam 2
58
Memilih diam 3
59
Aku cemburu? Tidak mungkin
60
Pergi Ke Prancis
61
Welcome to Prancis
62
Dinner
63
Di bawah sinar rembulan malam
64
Malam yang penuh kebahagiaan
65
Malam yang dingin
66
Hari yang melelahkan di kota Paris.
67
Rencana licik Seli
68
Ku mohon percayalah
69
Haruskah aku pergi
70
Maafkan Aku
71
Ok fine
72
Biarlah ini menjadi kenangan
73
Aku harus kuat
74
Terbayang
75
Marah-Marah
76
Ketegasan Ibu Ratna
77
Adik ipar Yuni
78
Fashion show Grammy award
79
Good job Bi Jumi
80
Model Grammy award
81
Terbongkar 1
82
Terbongkar 2
83
Tuan Alex
84
Di mana kau 1
85
Di mana kau 2
86
Di mana kau 3
87
Bingung
88
Mencari
89
Selamat datang di Australia
90
Apa, model
91
Terkejut
92
Mas Varrel...?
93
Terkejut bukan main
94
Maukah kamu memaafkan semua kesalahanku
95
Rencana
96
Tanda kepemilikan
97
Malu
98
Ledekan
99
Liora
100
Keheningan
101
Keheningan
102
Dengar ya
103
Tuan Muda Varrel
104
Kamu sudah mulai nakal ya" 21+
105
Maukah kamu membantu ku
106
Aksi unjuk rasa
107
Menghancurkan perusahaan Modeling Grup
108
Ambisi
109
Happy ending
110
Hai ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!