Maukah kau menikah

Di kediaman pak Revan

Semua lampu sudah di matikan baik ruangan tengah, dapur dan ruang utama semua sudah nampak gelap gulita tak tersisa cahaya sedikitpun. terkecuali lantai dua di sana nampak sangat terang seakan-akan ini masih jam delapan malam padahal jam sudah menunjukkan pukul tepat 11 malam. entah apa yang di lakukan dua wanita itu mereka seperti tidak sadar kalau sekarang sudah tengah malam.

"Aaaaaa.... aaaaaa... aaaaaa..." suara teriakan Olivia dan Cinta bersama mereka berteriak sekeras mungkin seraya memukul kasar bantal sedangkan yang satunya lagi menjambak bantal dengan sekuat tenaganya. melakukan dengan gaya berbeda, Olivia nampak tenang memukul bantal ia berusaha setenang mungkin walau hatinya tak karuan merasa tidak tenang. berbeda dengan Cinta, wanita itu sudah dari tadi jungkir balik dengan bantal.

"Aaaaaa... sedikit lagi sedikit lagi sedikit lagi, aaaaaaa..." Cinta sudah tak karuan ia bahkan meloncat-loncat di atas kasur.

"Aaaaaaa Olif. Salawat, salawat cium Tine." teriak Cinta kegirangan seraya meloncat di atas kasur.

"Aaaaaa... dia sangat tampan. aaaa... aku nyesel banget enggak nonton kemaren. aaaa..." Olivia kini sama halnya juga dengan Cinta, ia sudah merasa tak karuan dengan film yang romantis yang mereka tonton.

"Aku enggak tahan Lif aku enggak tahan." teriak Cinta memeluk erat Olivia.

"Maukah kamu menikah dengan ku...??" (Suara drama dalam tv)

Olivia dan Cinta sontak berteriak sekeras keras mungkin, mereka merasa sangat senang dan sangat bahagia.

"Terima, terima, terima."

"Yes."

"Aaaaa.... aaaaaa...." mereka berdua loncat kegirangan.

Brukkk....

"Ada apa kenapa kalian berteriak...??" ucap pak Revan sudah setengah mati panik seraya menghampiri Olivia dan Cinta.

Olivia dan Cinta sontak langsung diam mereka juga sangat terkejut dengan suara pintu yang begitu keras. "Egrrrr... kami tidak apa-apa Pah." Olivia turun dari ranjang menghampiri pak Revan.

"Om..." Cinta cengar-cengir tidak tau harus jawab apa.

"Jangan buat jantung Papa copot. cepat katakan kenapa kalian berteriak...??"

"Kami... hehehehe... kami tadi nonton film Pah." Olivia mengigit bibir bawahnya.

"Nonton film?? kalia berteriak seperti itu tengah malam begini karena nonton film...??"

"Hehehehe... iya Om." Cinta menampakkan gigi putihnya.

"Hahhhh... Olif, matikan TV dan langsung tidur ini sudah malam jangan berteriak lagi. kalau tidak satu RW akan datang ke sini mereka pikir ada kebakaran." tutur pak Revan sebelum sesaat melangkah pergi.

"Kalian ya, tidak berubah-ubah ini sudah malam jangan nonton lagi sambung besok saja. Cinta jangan teriak lagi ya, kalau enggak nanti Tante tidak bisa mengendalikan Om lagi." tutur Ibu Susi menasehati.

"Iya Tante, maaf Cinta telah membuat keributan."

"Tidak apa-apa sayang, kalian boleh berteriak tapi jaga waktu jangan tengah malam seperti ini ya." ucap Ibu Susi setelah itu langsung pergi.

"Tuh kan kita kenak marah, kamu sih di bilangin jangan berteriak." ucap Olivia seraya menutup pintu kembali.

"Lah kok aku, kamu kan juga sama berteriak." jelas Cinta tak terima.

"Ya Allah Cin..." Olivia menutup mulutnya rapat-rapat. "Dari tadi TV nyala terus...??"

Brukkk... Olivia memukul pelan bahu Cinta. "Kenapa kamu tidak mematikan TV kalau Papa lihat bagaimana, nanti Papa pikir macam-macam lagi." gerutu Olivia. dia tidak tau harus menaruh wajahnya di mana kalau sampai pak Revan meliha apa yang mereka tonton dari tadi. tidak kebayang pasti pak Revan akan berpikir kalau putrinya yang satu ini berkeinginan lain 😁.

"Aaauuu... memangnya kenapa sih Lif...??" tanya Cinta tidak tau apa maksud dari perkataan Olivia.

"Ya Tuhan Cinta, kalau masalah cogan aja nyambungnya cepat kayek listrik tapi kalau yang lain lambat kayek keong." kesal Olivia ia langsung mematikan TV. "Tidur sana jangan di pikirkan lagi, mau kamu pikir sampek kucing bertanduk pun otak kamu enggak akan nyampek."

"Aaaahhh..." ---

*****

Pagi itu masih di keluarga pak Revan seusai sarapan pagi mereka semua pergi bersantai di taman belakang rumah menikmati hembusan angin yang sejuk. secangkir teh hangat dan roti Roma kelapa membuat santai mereka lebih sempurna.

Sedangkan Cinta, gadis itu sesuai sarapan pagi dia langsung pamit pulang setelah mendapat panggilan telepon dari ibunya. padahal ia sangat ingin menghabiskan waktu weekend bersama keluarga Olivia, berlibur bersama keluarga pak Revan memanglah epic pikir Cinta karena semuanya gratis tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Cinta sukanya gratisan wkwkwkw.

keluarga pak Revan termasuk salah satu pengusaha sukses di Indonesia tapi tidak sesukses pak Edy yang bisnisnya sudah berkembang pesat ke negara orang. pak Revan hanya memiliki beberapa saham saja dengan antar pembisnis. pikir pak Revan itu udah lebih dari cukup untuk menghidupkan keluarga kecilnya itu. apalagi anak pak Revan perempuan semua setelah menikah mereka pasti akan di pergi ikut suami. Hem, tidak ada yang bisa di suruh mengurus bisnisnya.

"Pah Mah, Olif mau sambung S2 boleh?? Olif pengen sambung S2 di Inggris." ucap Olivia mengutarakan niatnya.

"Tidak." sahut pak Revan cepat.

"Maksud Papa khukhukhku... Papa sudah tua nak Papa tidak ingin kamu pergi jauh lagi." sambung pak Revan lagi berpura-pura batu mungkin ini saatnya mengeluarkan jurus jitu pikir pak Revan.

"Tapi Pah."---

"Khukhukhku..." pek Revan semakin memperkeras batuknya.

"Pah minum dulu." ibu Susi menyodorkan gelas berisi kopi hitam hangat.

"Papa tidak apa-apa...??" tanya Olivia bangkit dari kursi mendekati pak Revan.

"Khuk... Papa sudah tua nak Papa ingin melihat kamu bahagia sebelum Papa mati."

"Aaaa... Papa jangan bicara seperti itu, Papa akan baik-baik saja Olif enggak akan pergi ke mana-mana Olif janji." tutur Olivia sedih memeluk pak Revan.

"Suuttttt..." pak Revan mengedipkan matanya pada Ibu Susi. " Ok." Mengajukan jempol.

"Apa kamu mau memenuhi permintaan Papa sebelum Papa meninggal. ukhukukkk...."

"Aaaa... hik... jangan bicara seperti itu." Olivia semakin mempererat pelukannya.

"Kamu mau kan nak...??" dengan nada serak.

"Hik... hik... iya Olif mau, Papa mau apapun akan Olif penuhi." Olivia tidak bisa menahan air matanya lagi ia merasa sangat sedih mendengar pak Revan berbicara seperti itu.

"Papa ingin kamu menikah dengan teman anak Papa. kamu maukah menikah dengannya khukhukhku...."

"Ya Allah suamiku seharusnya kamu jadi aktor saja tidak udah jadi pengusaha, bakat mu sungguh luar binasa." Ibu Susi menggeleng kepalanya.

"Huppp... hik... iya Olif mau." mungkin kini saatnya ia membalas semua kebaikan Papanya pikir Olivia. penderitaan tidaklah penting selain kebahagiaan orang tua. tidak apa-apa menikah sama orang yang tidak pernah aku kenal sama sekali dari pada aku harus melihat Papa menangis karena diriku.

**Bersambung.....

Sebentar lagi aku aka masuk di Indosiar. "Suamiku ternyata tidak aku kenal sama sekali." kumenagis... membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diriku kau duakan cinta ini kau pergi bersamanya....😭😭😭😭 terusin aja sendiri ya 😁😁😁**

Terpopuler

Comments

🍾⃝ɴͩɪᷞɴͧᴅᷠʏͣᴀ ᴘuᴛʀɪ

🍾⃝ɴͩɪᷞɴͧᴅᷠʏͣᴀ ᴘuᴛʀɪ

si othor malah nyanyi😂😂
kelurahan yg harmonis, damai tentram

2022-10-12

0

Elba17

Elba17

jgn² othor nya terinspirasi dr sinetron ikan terbang nih,, 😄

2021-10-24

0

Ayu Dan Restu

Ayu Dan Restu

ah aH pintar bget author. smngat

2021-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Kedatangan Cinta
3 Maukah kau menikah
4 aku menjadi seorang istri
5 Malam pertama
6 Terkejut
7 Pindah rumah 1
8 Pindah rumah 2
9 pindah rumah 3
10 Rumah baru
11 tiket konser BTC
12 Gagal pergi
13 Kartu kredit
14 Menang tender
15 Es krim
16 Asisten rumah tangga
17 Tidur sekamar
18 Lamar kerja
19 Terkejut pagi-pagi
20 Seli
21 Keikhlasan pak supir
22 Varrel
23 Syukurlah dia tidak melihatku
24 Dua ruba mulai memunculkan taringnya
25 Kenapa aku harus memikirkannya.
26 Viki
27 Maaf aku yang salah
28 Sop ayam
29 Gosip
30 Aku ketua Humas baru
31 Terpaksa berbohong
32 Suuuttt.....
33 Dasar perempuan penuh drama
34 Seli marah
35 Ayo cepat tidur
36 Pizza
37 Trending satu
38 Rahasia
39 Uji tes iman
40 Mengerjai suami
41 Pembalut
42 popok dewasa
43 Ke heranan Ibu Susi
44 Nasehat Mama Susi
45 Tatapan sangat dingin
46 Terpeleset
47 Hari yang melelahkan
48 Seli terkejut 1
49 Seli terkejut 2
50 Seli terkejut 3
51 Menghindar
52 Rapat
53 Rapat 2
54 Kungfu Alay
55 Drama Seli
56 Memilih diam 1
57 Memilih diam 2
58 Memilih diam 3
59 Aku cemburu? Tidak mungkin
60 Pergi Ke Prancis
61 Welcome to Prancis
62 Dinner
63 Di bawah sinar rembulan malam
64 Malam yang penuh kebahagiaan
65 Malam yang dingin
66 Hari yang melelahkan di kota Paris.
67 Rencana licik Seli
68 Ku mohon percayalah
69 Haruskah aku pergi
70 Maafkan Aku
71 Ok fine
72 Biarlah ini menjadi kenangan
73 Aku harus kuat
74 Terbayang
75 Marah-Marah
76 Ketegasan Ibu Ratna
77 Adik ipar Yuni
78 Fashion show Grammy award
79 Good job Bi Jumi
80 Model Grammy award
81 Terbongkar 1
82 Terbongkar 2
83 Tuan Alex
84 Di mana kau 1
85 Di mana kau 2
86 Di mana kau 3
87 Bingung
88 Mencari
89 Selamat datang di Australia
90 Apa, model
91 Terkejut
92 Mas Varrel...?
93 Terkejut bukan main
94 Maukah kamu memaafkan semua kesalahanku
95 Rencana
96 Tanda kepemilikan
97 Malu
98 Ledekan
99 Liora
100 Keheningan
101 Keheningan
102 Dengar ya
103 Tuan Muda Varrel
104 Kamu sudah mulai nakal ya" 21+
105 Maukah kamu membantu ku
106 Aksi unjuk rasa
107 Menghancurkan perusahaan Modeling Grup
108 Ambisi
109 Happy ending
110 Hai ...
Episodes

Updated 110 Episodes

1
PROLOG
2
Kedatangan Cinta
3
Maukah kau menikah
4
aku menjadi seorang istri
5
Malam pertama
6
Terkejut
7
Pindah rumah 1
8
Pindah rumah 2
9
pindah rumah 3
10
Rumah baru
11
tiket konser BTC
12
Gagal pergi
13
Kartu kredit
14
Menang tender
15
Es krim
16
Asisten rumah tangga
17
Tidur sekamar
18
Lamar kerja
19
Terkejut pagi-pagi
20
Seli
21
Keikhlasan pak supir
22
Varrel
23
Syukurlah dia tidak melihatku
24
Dua ruba mulai memunculkan taringnya
25
Kenapa aku harus memikirkannya.
26
Viki
27
Maaf aku yang salah
28
Sop ayam
29
Gosip
30
Aku ketua Humas baru
31
Terpaksa berbohong
32
Suuuttt.....
33
Dasar perempuan penuh drama
34
Seli marah
35
Ayo cepat tidur
36
Pizza
37
Trending satu
38
Rahasia
39
Uji tes iman
40
Mengerjai suami
41
Pembalut
42
popok dewasa
43
Ke heranan Ibu Susi
44
Nasehat Mama Susi
45
Tatapan sangat dingin
46
Terpeleset
47
Hari yang melelahkan
48
Seli terkejut 1
49
Seli terkejut 2
50
Seli terkejut 3
51
Menghindar
52
Rapat
53
Rapat 2
54
Kungfu Alay
55
Drama Seli
56
Memilih diam 1
57
Memilih diam 2
58
Memilih diam 3
59
Aku cemburu? Tidak mungkin
60
Pergi Ke Prancis
61
Welcome to Prancis
62
Dinner
63
Di bawah sinar rembulan malam
64
Malam yang penuh kebahagiaan
65
Malam yang dingin
66
Hari yang melelahkan di kota Paris.
67
Rencana licik Seli
68
Ku mohon percayalah
69
Haruskah aku pergi
70
Maafkan Aku
71
Ok fine
72
Biarlah ini menjadi kenangan
73
Aku harus kuat
74
Terbayang
75
Marah-Marah
76
Ketegasan Ibu Ratna
77
Adik ipar Yuni
78
Fashion show Grammy award
79
Good job Bi Jumi
80
Model Grammy award
81
Terbongkar 1
82
Terbongkar 2
83
Tuan Alex
84
Di mana kau 1
85
Di mana kau 2
86
Di mana kau 3
87
Bingung
88
Mencari
89
Selamat datang di Australia
90
Apa, model
91
Terkejut
92
Mas Varrel...?
93
Terkejut bukan main
94
Maukah kamu memaafkan semua kesalahanku
95
Rencana
96
Tanda kepemilikan
97
Malu
98
Ledekan
99
Liora
100
Keheningan
101
Keheningan
102
Dengar ya
103
Tuan Muda Varrel
104
Kamu sudah mulai nakal ya" 21+
105
Maukah kamu membantu ku
106
Aksi unjuk rasa
107
Menghancurkan perusahaan Modeling Grup
108
Ambisi
109
Happy ending
110
Hai ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!