Kembali Bekerja

Setelah seminggu mengurung diri dan tidak keluar kamar. Akhirnya dengan sedikit usaha kecil dari Rei, Bila bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Meskipun dirinya harus menerima hukuman sang kakak, tapi Rei sangat senang karena kakaknya tidak mengurung diri lagi.

"Bu, Bila mau ke butik ya. Kasian Arum selama seminggu kewalahan ngurusin customer Bila" Bila memghampiri Ibunya yang sedang duduk di depan bersama Bik Nah. Setelah bersiap-siap untuk pergi ke butiknya.

"Ya udah, hati-hati ya nak" Bu Sukma mengelus kepala putrinya. "Adikmu udah boleh masuk kan? Kasian dari tadi dia kamu hukum di halaman belakang."

"Iya Bu, Bila berangkat ya assalamualaikum" Bila mencium pipi dan punggung tangan Ibunya.

"Walaikumsalam" Bu Sukma hampir menangis terharu karena anak gadisnya sudah bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

Bila langsung menuju garasi untuk mengambil mobilnya dan segera meninggalkan kediamannya menuju butiknya. Namun dalam perjalanan ia melihat seorang kakek terjatuh di pinggir jalan bersama sepedanya.

"Astaghfirullah" Bila segera menepikan mobilnya dan bergegas keluar untuk menghampiri kakek tersebut.

"Kakek tidak apa-apa?" Bila segera membantu kakek tersebut berdiri.

"Iya, tidak apa-apa Neng. Kakek hanya tidak sengaja menabrak kayu, karena kurang fokus" terang kakek sambil tersenyum.

Bila membantu kakek tersebut untuk duduk di dekat tempat duduk yang ada di pinggir jalan. Tak lama berhenti sebuah motor di dekat mobil Bila. Seorang pria mencurigakan mengintip ke dalam mobil Bila. Karena buru-buru Bila membiarkan kunci mobilnya di dalam mobilnya dan tidak memikirkan akan ada rampok atau preman yang akan lewat.

"Kunci mobilnya ada di dalam" ucap pria bertato yang mengintip mobil Bila.

"Sikat aja, mumpung sepi" perintah pria gondrong yang masih berada di atas motor.

"Hei kalian mau ngapain?" teriak seorang pria tampan yang baru keluar dari dalam mobilnya dan langsung menghampiri kedua pria mencurigakan.

"Eh lo nggak usah ikut campur" bentak pria bertato yang di hampiri pria tampan tersebut.

"Ya jelas saya ikut campur, karena kalian mau merampok kan?"

Bughhh

Sebuah tinju melayang mengenai rahang laki-laki bertato. Namun karena kalah jumlah, pria tersebut kewalahan melawan kedua preman tersebut. Bila langsung menoleh karena mendengar keributan.

"Ya ampun, ada yang lagi berantem. Kek, saya kesana dulu ya" Bila langsung berlari mengahampiri pria yang hampir babak belur karena dihajar dua orang preman yang langsung kabur karena Bila membawa balok kayu besar.

"Cemen lo, beraninya main keroyokan" teriak Bila kepada preman yang kabur dengan motornya.

"Kamu baik-baik aja?" tanya Bila khawatir, karena melihat wajah tampan pria tersebut sudah penuh luka lebam. "Kenapa kamu berantem sama mereka?" Bila menatap laki-laki itu penuh selidik.

"Mereka mau mencuri mobil kamu? Kebetulan saya lewat dan mencoba menghentikan mereka"

"Apa?" Bila langsung berdiri dan melihat kunci mobilnya yang masih teegantung di dalam. mobil. "Aku lupa cabut kuncinya"

"Lain kali jangan ceroboh Mba" pria itu berusaha berdiri dan berjalan menuju mobilnya.

"Eh, kamu mau kemana? Sini saya obati dulu luka kamu. Kamu seperti ini karena nolongin saya" Bila merasa tidak enak dengan pria itu dan mau mengobati luka pria tersebut sebagai tanda terimakasihnya.

"Tidak perlu" pria itu langsung masuk ke dalam mobilnya dan pergi dari hadapan Bila.

"Makasih kamu udah nolongin aku. Siapapun kamu, semoga Allah selalu melindungimu dan hidupmu dilimpahi keberkahan" doa Bila tulus.

Bila menuju mobilnya dan melihat kakek yang ia tolong tadi sudah tidak ada di tempat. Bila langsung masuk ke dalam mobilnya dan melanjutkan kembali perjalanannya.

"Mba Bila... " teriak seorang wanita saat melihat bosnya masuk ke dalam butik dan langsung memeluknya.

"Arum, kamu kayak nggak ketemu saya setahun aja" Bila membalas pelukan Arum asistennya.

"Ya ampun Mba, butik sepi tau kalau nggak ada Mba Bila" ucap Arum seraya melepaskan pelukannya.

"Hahah, kamu lebai banget sih" Bila melangkah naik ke ruangannya yang berada di lantai 3 diikuti oleh Arum.

"Ohh iya Mba, kemarin ada yang mesan gaun pernikahan untuk bulan ini. Dia katanya akan datang lagi hari ini. Untung aja Mba udah masuk, jadi saya tidak perlu beri alasan lagi kepadanya" jelas Arum sambil memberikan pesanan dari customer Dhananjaya boutique.

"Baiklah, nanti kalau dia datang langsung suruh ke ruangan saya aja ya" perintah Bila dan membuka buku pesanan customer-nya.

"Siap Mba" Arum langsung pergi dari ruangan Bila, karena ada yang harus ia urus.

Bila mulai mengerjakan beberapa design sesuai permintaan customer-nya. Ia bisa menyelesaikan 3 buah design dalam waktu 1 jam. Kemudian karena lelah, ia berdiri dan mengambil minuman dari lemari pendingin yang ada di dalam ruangannya.

Tok... tok... tok..

Seseorang mengetuk pintu ruangannya dan membuat Bila menoleh. "Masuk" perintahnya dari dalam.

Ceklek

"Akhirnya saya bisa bertemu dengan anda Nona Salsabila" seorang wanita cantik dan sexy masuk ke dalam ruangan Bila bersama seorang pria yang terlihat seperti bodyguard.

"Silahkan duduk Nona...

"Qyara Anjani Bahamians" sambung wanita itu.

"Baik Nona Qyara, silahkan duduk" pinta Bila mempersilahkan tamunya duduk.

Qyara langsung duduk di sofa diikuti oleh Bila. Tak lama datang Arum membawa teh hangat dan beberapa kue.

"Terimakasih Arum" ucap Bila sambil tersenyum.

"Sama-sama Nona" Arum langsung pergi dari ruangan Bila. Jika di depan tamu atau customer Bila, Arum akan memanggil Bila dengan Nona.

"Silahkan diminum Nona Qyara" Bila menyodorkan teh yang sudah dibawa asistennya.

Qyara langsung meminum teh yang ada dihadapannya. "Kemarin saya sudah kesini, tapi karyawan anda mengatakan kalau masih cuti. Saya senang sekali, hari ini saya bisa bertemu dengan anda Nona" ucap Qyara antusias.

"Iya, saya baru masuk hari ini. Asisten saya mengatakan kalau Nona akan menikah bulan ini" Bila sebenarnya masih enggan menyebut kata menikah setelah pernikahannya yang batal seminggu yang lalu. Namun ia juga harus professional dalam hal pekerjaan.

"Iya, saya akan menikah akhir bulan ini. Tunangan saya tiba-tiba melamar saya seminggu yang lalu"

"Selamat atas pernikahan anda" Bila berusaha menahan air matanya yang hampir jatuh. "Oh iya, anda ingin gaun yang seperti apa?" tanya Bila setelah mengusap ujung matanya dengan ibu jari tangannya.

Qyara mendeskripsikan gaun yang dia inginkan untuk hari bahagiannya. Dengan cekatan Bila mulai mencoret-coret kertasnya membuat design sesuai yang diinginkan Qyara.

"Wahh, hasilnya diluar dugaan saya. Ini bagus banget" Qyara sangat takjub dengan hasil tangan ajaib Bila.

"Baiklah saya akan menyelesaikan gaunnya dalam waktu cepat. Seminggu lagi Nona bisa kembali ke sini untuk fitting, kalau bisa sekalian dengan calonnya. Agar saya bisa menyesuaikan tuxedo yang pas untuk calon suami anda"

"Oke Nona, saya sangat senang sekali. Terimakasih Nona Salsabila" Qyara mengulurkan tangannya pertanda sepakat dengan gaun rancangan Bila.

"Sama-sama Nona Qyara" Bila menyambut uluran tangan Qyara. Kemudian Qyara segera pergi dari ruangan Bila.

💐💐

Setelah sampai di kantornya, Raka langsung masuk ke dalam ruangannya dalam keadaan wajah yang penuh luka. Karyawannya tidak ada yang curiga karena ia memakai masker dan kacamata.

"Tuan, anda kenapa?" seorang pria tampan bertubuh tinggi masuk ke dalam ruangan Raka setelah melihat atasannya datang.

"Cepat ambilkan P3K" perintah Raka kepada pria itu yang tak lain adalah Aksa Fahri Liandra_asisten pribadi Raka.

"Ini Tuan" Aksa menyerahkan kotak P3K ke hadapan Raka yang duduk di sofa.

Raka mulai mengobati lukanya, namun ia kesusahan karena tidak ada kaca di dalam ruangannya.

"Aksa, bantu saya. Jangan berdiri saja" Aksa langsung mengambil alih obat merah yang dipegang Raka. Aksa mulai membersihkan luka atasannya dengan sangat hati-hati. Selesai di obati dan menempelkan perban di luka Raka. Ia langsung mengembalikan kotak P3K ke tempatnya.

"Kenapa Tuan bisa terluka seperti ini?" tanya Aksa penasaran, karena tiba-tiba bosanya datang ke kantor dalam keadaan babak belur seperti ini.

"Tadi di jalan di hajar dua orang preman yang mau mencuri mobil seorang wanita" jelasnya seraya berjalan ke kursi kebesarannya.

"Ahmm" Aksa langsung berdehem karena jarang-jarang bosnya menolong wanita atau menyebut seorang wanita.

"Kenapa? Tenggorokan kamu sakit? Cepat sana ke klinik, saya tidak mau tertular dengan penyakit kamu" ucapnya dengan tangan mulai membuka dokumen yang sudah ada di atas mejanya.

"Baiklah Tuan, saya permisi" Aksa langsung pergi dari ruangan Raka dan kembali ke ruangannya dengan hati yang bertanya-tanya.

"Hmmm, siapa wanita yang ditolong olehnya? Kenapa bisa? Biasanya mana pernah dia ikut campur dalam masalah orang lain. Sepertinya aku harus mencari tahu tentang wanita ini. Tapi bagaimana caranya?" Aksa berpikir sejenak sebelum wajahnya berbinar cerah karena mendapat ide untuk mengetahui wanita yang di tolong Raka. Jiwa detektifnya meronta-ronta ingin keluar. Kemudian ia segera turun ke bawah menuju parkiran.

.

.

.

.

to be continue

Terpopuler

Comments

Dewie Biyati

Dewie Biyati

perbuatan mulia yg tulus akan berdampak positif sekalipun ada niat tidak baik dari yg di tplong

2024-07-22

0

Adelia Rasta

Adelia Rasta

lanjut ka

2023-03-10

0

Desiana

Desiana

kayanya seru nih cerita

2021-02-10

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Kembalinya Bila yang Galak
3 Kembali Bekerja
4 Cake and Cookies
5 Aku Narsis dan Kamu Aneh
6 Takdir yang Menyakitkan
7 Kehilangan yang Mendalam
8 Pernikahan Salwa
9 Mengikhkaskan dan Memaafkan
10 Fakta yang Menyakitkan
11 Kerapuhan Salsabila
12 Pablo
13 Aku Merindukanmu Mama
14 Terimakasih Sudah Mengajariku
15 Jangan Mengusir Tamuku!
16 Aku Membencimu Ma
17 Ternyata Kamu Di Sini
18 Baru mengetahui
19 Mengantar Makanan
20 Tamu Tidak Di Undang
21 Menemani Belanja
22 Aku Menyukaimu
23 Permintaan Maaf Terakhir
24 Masa Lalu Mengajarkanku.....
25 Lamaran Raka
26 Persiapan Pernikahan
27 Pengajian Pra Nikah
28 Akad Nikah
29 Resepsiii Raka & Salsabila
30 Jail Banget Sih...
31 Malam Indah Kita
32 Rubah Licik
33 Emosi Bila
34 Order Makanan
35 Kesambet Setan Bengong
36 Ziarah Makam
37 Semut Cantik
38 Aku Takut Gelap dan Petir
39 Wanita Licik
40 Tingkah Aneh Bila
41 Apa Benar Aku Hamil?
42 Dua Garis
43 My Everything
44 Because I Hate Liars
45 Mood Ibu Hamil
46 Tanganku Salah Mendarat
47 Pacaran Yuk
48 Rudi Fernandez
49 Kelakuan Duo Bumil
50 Pria Menyebalkan
51 Aku Akan Membantumu
52 Merajuk
53 Menyelesaikan Masalah Arum
54 Salah Paham
55 Arti Sebuah Kepercayaan dan Kejujuran
56 Sebuah Kabar dan Pertemuan
57 Kamu Masih Marah...
58 Mengantar Pulang
59 Permintaan Maaf
60 Farhan Rafiq Mannaf
61 Senjata Makan Tuan
62 Ajakan Qyara
63 Liburan
64 Menyadari Kesalahan
65 Masalah
66 Penyelesaian
67 Kekalahan David
68 Kakak Lelaki Arum
69 Kedatangan Raka
70 Keinginan
71 Ketidaksengajaan
72 Sesuatu yang Menyakitkan
73 Melahirkan
74 Minta Maaf dan Memaafkan
75 Jadi, Kamu Anggap Aku Apa?
76 Terhindar
77 Rencana Adopsi
78 Melaporkan
79 Harapan Seorang Ibu
80 Tamu di Pagi Hari
81 Rahasia Gelap
82 Demam
83 Puasa 40 Hari
84 Efek Samping
85 Penyesuaian Diri
86 Are You Crazy
87 Pertemuan Tak Sengaja
88 Cinta Pertama Aksa
89 Obsess
90 Hubungan Antara Mereka
91 Kabar Baik dan Kabar Buruk
92 Pertarungan Hidup dan Mati
93 Cepat Bangun, Sebelum Posisi Kamu Digantikan
94 Kabar Buruk
95 Raka Kembali
96 Tampa judul
97 Si kembar Demam
98 Tuduhan Palsu
99 Terbongkar
100 Selamatkah?
101 Tidur Panjang
102 Trauma
103 Sadar (End)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Prolog
2
Kembalinya Bila yang Galak
3
Kembali Bekerja
4
Cake and Cookies
5
Aku Narsis dan Kamu Aneh
6
Takdir yang Menyakitkan
7
Kehilangan yang Mendalam
8
Pernikahan Salwa
9
Mengikhkaskan dan Memaafkan
10
Fakta yang Menyakitkan
11
Kerapuhan Salsabila
12
Pablo
13
Aku Merindukanmu Mama
14
Terimakasih Sudah Mengajariku
15
Jangan Mengusir Tamuku!
16
Aku Membencimu Ma
17
Ternyata Kamu Di Sini
18
Baru mengetahui
19
Mengantar Makanan
20
Tamu Tidak Di Undang
21
Menemani Belanja
22
Aku Menyukaimu
23
Permintaan Maaf Terakhir
24
Masa Lalu Mengajarkanku.....
25
Lamaran Raka
26
Persiapan Pernikahan
27
Pengajian Pra Nikah
28
Akad Nikah
29
Resepsiii Raka & Salsabila
30
Jail Banget Sih...
31
Malam Indah Kita
32
Rubah Licik
33
Emosi Bila
34
Order Makanan
35
Kesambet Setan Bengong
36
Ziarah Makam
37
Semut Cantik
38
Aku Takut Gelap dan Petir
39
Wanita Licik
40
Tingkah Aneh Bila
41
Apa Benar Aku Hamil?
42
Dua Garis
43
My Everything
44
Because I Hate Liars
45
Mood Ibu Hamil
46
Tanganku Salah Mendarat
47
Pacaran Yuk
48
Rudi Fernandez
49
Kelakuan Duo Bumil
50
Pria Menyebalkan
51
Aku Akan Membantumu
52
Merajuk
53
Menyelesaikan Masalah Arum
54
Salah Paham
55
Arti Sebuah Kepercayaan dan Kejujuran
56
Sebuah Kabar dan Pertemuan
57
Kamu Masih Marah...
58
Mengantar Pulang
59
Permintaan Maaf
60
Farhan Rafiq Mannaf
61
Senjata Makan Tuan
62
Ajakan Qyara
63
Liburan
64
Menyadari Kesalahan
65
Masalah
66
Penyelesaian
67
Kekalahan David
68
Kakak Lelaki Arum
69
Kedatangan Raka
70
Keinginan
71
Ketidaksengajaan
72
Sesuatu yang Menyakitkan
73
Melahirkan
74
Minta Maaf dan Memaafkan
75
Jadi, Kamu Anggap Aku Apa?
76
Terhindar
77
Rencana Adopsi
78
Melaporkan
79
Harapan Seorang Ibu
80
Tamu di Pagi Hari
81
Rahasia Gelap
82
Demam
83
Puasa 40 Hari
84
Efek Samping
85
Penyesuaian Diri
86
Are You Crazy
87
Pertemuan Tak Sengaja
88
Cinta Pertama Aksa
89
Obsess
90
Hubungan Antara Mereka
91
Kabar Baik dan Kabar Buruk
92
Pertarungan Hidup dan Mati
93
Cepat Bangun, Sebelum Posisi Kamu Digantikan
94
Kabar Buruk
95
Raka Kembali
96
Tampa judul
97
Si kembar Demam
98
Tuduhan Palsu
99
Terbongkar
100
Selamatkah?
101
Tidur Panjang
102
Trauma
103
Sadar (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!