Sesampainya di klinik "Mommy and Kids" milik dokter Lee. Dokter yang selama ini membantu Mia. Dan memberikan saran-saran nya untuk program hamil yang diikuti oleh Mia.....
Mia keluar dari mobil, begitu pun Kevin. Dia mengantar Mia hingga didepan pintu masuk klinik tersebut.
Awalnya Kevin ingin menemani Mia bertemu Dokter Lee. Tapi ditengah perjalanan tadi, Kevin ditelpon oleh sekertarisnya.
Sekertaris Kevin mengatakan ada meeting mendadak, dengan para pemegang saham dikantornya. Mau tidak mau Kevin harus kembali ke kantor....
"Maafkan aku yah bee....gak bisa temenin kamu, tapi pulangnya aku janji bakal jemput kamu....ok... "
Ucap Kevin merasa bersalah, karna tak bisa menemani istrinya itu. Sembari dia memeluk dan mengecup kening Mia.
"Gak apa-apa bee.....aku ngerti kok!! Yasudah pergi sana, nanti terlambat "
Mia membalas pelukan Kevin, lalu tersenyum.
"Baiklah.....jangan lupa untuk menghubungi ku jika sudah selesai "
Kevin pun melangkah pergi menuju mobilnya kembali. Meskipun berat langkah nya meninggalkan Mia sendiri. Tapi apa boleh buat, ini urusan pekerjaan. Lagian Mia juga membolehkan, dan tidak marah....
Didalam mobil.....
Kevin memasang sabuk pengaman nya, dan melambai kearah Mia. Yang juga sedang tersenyum melambaikan tangan melepas kepergian Kevin.....
"Kamu memang terbaik bee....aku sangat mencintaimu " gumam Kevin, sebelum mobilnya menjauh pergi.
***
Mia pun masuk kedalam klinik itu, dia langsung disambut oleh salah seorang perawat. Perawat itu seperti biasa akan memeriksa tekanan darah dan berat badan pasien terlebih dahulu.
Setelah itu barulah Mia masuk keruang tunggu, dimana tempat dia menunggu giliran nya dipanggil.
Pandangan Mia menyapu sekeliling nya, nampak beberapa ibu hamil sedang duduk. Tanpa sadar sunggingan senyuman terukir di wajah cantik Mia.
Melihat perut mereka yang nampak membuncit, bahkan ada yang lagi mengemil makan sesuatu. Ada juga yang mengobrol dengan suaminya. Bahagia sekali pastinya.....
Mia pun tanpa sadar ikut mengelus perutnya yang rata. Matanya mulai berkaca-kaca, deruan nafasnya begitu panas. Sepertinya dia sedang menahan tangisan nya......
Kemudian duduk lah seorang ibu-ibu, kelihatan nya sedang hamil muda. Karna perutnya yang belum terlalu membuncit, tapi terlihat jelas jika sedang hamil.
"Mau cek juga yah miss, hamil berapa bulan? "
Tanya ibu hamil tersebut tiba-tiba. Mia pun terkejut dan sontak langsung menoleh. Dia terdiam, bibirnya terasa kelu. Apa yang harus di katakan nya?
"Iya nih miss nya cantik yah, hamil berapa bulan miss? Suami nya juga ganteng tadi gak sengaja liat pas di parkiran..... "
Sahut ibu-ibu yang duduk tepat didepan Mia. Mia hanya tersenyum kecut yang dipaksakan. Dia tidak bisa menjawab apa-apa.....
Kasihan sekali dia, pasti begitu menyakitkan pertanyaan-pertanyaan itu. Matanya semakin berkaca-kaca hampir tak sanggup menahan lagi.....
Tapi tiba-tiba......
Mia..... "
Seorang wanita menghampiri dan menyapanya. Mia begitu familiar dengan suara tersebut. Dia pun langsung menoleh kearah suara itu.....
Benar saja, itu adalah suara Sheila.......
Sebenarnya sedari tadi dia sudah memperhatikan Mia, saat dirinya baru masuk kedalam ruang tunggu itu.
Dia melihat Mia yang nampak gugup dikelikingi ibu hamil. Terlebih ibu-ibu itu, menyerangnya dengan berbagai pertanyaan. Yang membuat Mia membeku, tak bisa berkata....
Akhirnya Sheila pun menghampiri Mia.....
***
"Sheila.... " ucap Mia lirih, dengan mata yang berkaca-kaca.
"Permisi yah miss-miss.... "
Sheila pun menarik tangan Mia dan membawanya pergi, dari kerumunan ibu-ibu tadi. Dia sangat tahu dengan kondisi Mia saat ini.
Mengenai pernikahan, dan kesehatan nya. Sheila tahu semua itu, karna Tara yang memberitahunya.
Kevin selalu curhat pada adiknya itu, karna mau curhat pada siapa lagi dia. Nathan sangat jauh, sedangkan yang dekat hanya Tara dan Sheila yang berada seoul.
Sheila mengajak Mia duduk dikursi bagian belakang, yang tidak banyak orang memperhatikan.
Mia sudah tak sanggup lagi menahan air matanya, yang akhirnya menetes dihadapan Sheila. Sheila pun langsung memeluk Mia, mencoba untuk membuatnya tenang....
"Hiks....hiks....hiks "
"Sudah Mi.....kamu yang sabar yah!! Aku yakin dibalik cobaan tuhan padamu, pasti ada sesuatu yang indah kedepan nya..... "
"Hiks...hiks....apanya yang akan indah Shei!! Kenapa sih aku seperti ini!! Meskipun Kevin tak pernah memaksa ku atau meminta, tapi aku punya hati aku bisa ngerasa jika dia pasti menginginkan anak. Hiks hiks "
"Sudah Mi, kamu yang sabar yah!! Harus kuat dan tegar menghadapinya.... "
"hiks...hiks...hiks....aku memang tidak berguna "
"hussst.....kamu tidak boleh berkata seperti itu, aku yakin Kevin tidak akan suka mendengarnya "
Sheila pun mengusap air mata Mia yang basah dipipinya. Lalu memusut-musut kepala Mia, agar lebih tenang. Karna pandangan mata-mata tertuju pada mereka berdua.....
Mia langsung diam, dan berlalu ke kamar mandi. Dia membasuh wajah nya, dan memperbaiki raut wajah, serta rambutnya yang berantakan.
Setelah itu dia kembali ketempat duduk nya bersama Sheila. Wajah nya nampak lebih segar dari sebelumnya.....
Mia tersenyum pada Sheila, begitu pun Sheila membalas senyuman Mia. Kemudian Mia memandangi Sheila dari atas kebawah.
Karna sibuk menangis dari tadi, dia sampai tidak sadar dengan keadaan Sheila. Sheila begitu cantik dengan balutan dress panjang selutut berwarna putih.
Terlebih Mia begitu terpukau, melihat perut Sheila yang membuncit. Menandakan jika dia tengah hamil.....
Dia ikut bahagia melihatnya, yang pasti Tara pasti bahagia memiliki istri yang bisa memberikan nya keturunan.
Perasaan sedih pun menghampirinya, air matanya kembali hendak terjatuh. Tetapi langsung dihapusnya. Saat Tara tiba-tiba datang menghampiri mereka.....
"Hai Mi.....apa kabar "
"Tara....aku baik, kamu pasti mau jemput Sheila yah "
"Yah sudah jelas lah, mau jemput siapa lagi "
"Selamat yah....Kamu bentar lagi akan menjadi ayah "
"Makasih.....kamu juga harus semangat yah "
".....kalau begitu kami duluan "
"Hati-hati yah bawa keponakan ku, jangan lupa main-main kerumah Kevin yah "
"Bye .... "
Sepeninggal Tara dan Sheila, Tak lama kemudian giliran Mia dipanggil. Dia pun langsung masuk kedalam ruangan Dokter Lee, dengan dituntun seorang perawat.
***
Setelah selesai diperiksa seperti biasa, Mia dipersilahkan untuk duduk. Saat itu juga Dokter Lee mulai menjelaskan hasil pemeriksaan nya.
Mia kembali meneteskan air matanya, tak sanggup mendengar kenyataan. Dokter Lee menjelaskan jika sangat susah untuk nya memiliki anak.
Mungkin karna faktor keturunan, ternyata begitu pun ibu nya dahulu. Selama sepuluh tahun menikah belum juga memikiki seorang anak.
Sampai pada akhirnya keajaiban muncul, ibunya berhasil mengandung Mia. Tetapi lebih sedihnya, karna fisik nya yang lemah. Saat melahirkan Mia ibunya tak bisa diselamatkan.
Karna itu juga dia tidak memiliki saudara. Setelah kepergian ibunya, sang ayah jadi stress. Kemudian setelah dia berusaha dua tahun, ayah nya menyusul ibunya pergi. Mia pun dirawat oleh kakek dan neneknya.....
**
Di depan Dokter Lee dan perawat di dalam ruangan itu. Mia menangis tersedu-sedu, membuat kedua wanita itu juga merasa iba.
Dadanya begitu sesak, hatinya hancur berkeping-keping. Apa yang akan dikatakan nya pada Kevin. Dia merasa sangat tidak berguna.....
***
Mia keluar dari klinik tersebut....
Pandangan nya kosong, dia terus berjalan menyusuri trotoar. Dia bahkan lupa untuk menghubungi Kevin.
Disepanjang jalan dia terus menangis. Tak perduli pandangan orang lain padanya. Dia tetap melangkah maju.....
Siang berganti sore, sore berganti malam.....
Sampai lah Mia disebuah jembatan, jembatan yang terkenal dikota. Yang terletak diatas sungai bernama Han.
Dia terus menangis meratapi nasibnya.....
"Bee....maafkan aku.....aku memang tidak berguna hiks hiks..... "
Mia berpegangan dipagar jembatan tersebut, memandang langit malam yang bertaburan bintang itu.
Sempat terbesit dibenak nya untuk bunuh diri saja. Lagian dia juga tidak berguna apa-apa untuk Kevin.
Kaki nya terasa begitu lemas, dada nya juga asesak. Dia pun terduduk dipinggiran pagar itu. Kepalanya begitu pusing karna kebanyakan menangis.
"Bee.....maafin aku, aku gak bisa memberimu keturunan....hiks hiks "
Terus saja dia meranyau tak jelas, sembari menangis.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Sagita
kasihan Mia....Thor berikan ke ajiaban buat Mia biar cepat hamil 😥
2023-06-12
0
Sri Faujia
terhalu2 aqu
2021-12-04
0
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
bab penuh bawang
2021-08-15
0