Pagi itu Deva sudah berada di kantor tidak seperti biasanya,karena dia selalu datang ke kantor jam 9 pagi.Satpam pun ikut heran melihat bos muda nya itu sudah berada di kantor jam 7 pagi.
Keanehan itu bertambah setelah untuk pertama kalinya Deva menyapa satpam kantornya. "Selamat pagi pak Iwan!" Sapa Deva ditambah senyumnya.
Pak iwan yang gelagapan pun menyapa deva kembali,"Selamat pagi juga tuan muda. Tuan datang pagi sekali apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya satpam yang bernama Iwan tersebut pada Deva.
"Tidak ada pak,saya hanya ingin datang lebih pagi. Kalau begitu saya masuk kantor dulu! Selamat bekerja!" Ucap Deva.
Deva pun berjalan lalu menghilang dibalik pintu kantornya. Pak Iwan yang terkejut dengan sikap hangat Deva hanya bisa menatap punggung Deva sampai menghilang di balik pintu lalu ia bergumam sendiri
"Apa yang terjadi pada tuan muda? biasanya tidak seperti ini. Apa aku barusan bermimpi?Ah sudahlah lebih baik aku kembali bekerja mungkin hanya kebetulan tuan seperti itu."
Tanpa sadar sudah ada seseorang di belakang pak Iwan dan mengejutkan pak Iwan.
"Dorrrr... Selamat pagi pak Iwan,kenapa pagi-pagi sudah bergumam sendiri?" ucap pria itu yg ternyata adalah sekretaris pribadi Deva.
"Eh pak Reihan,selamat pagi kembali pak. Oh tidak Pak hehe...!" Jawab pak Iwan.
"Baiklah kalau begitu saya masuk dulu ke kantor!" Pamit Reihan pada pak Iwan.
"Baik pak selamat bekerja!" Ucap pak Iwan pada Reihan.
Deva masuk ke ruangan CEO dimana itu adalah ruangannya disebuah meja tertulis papan nama yang bertuliskan Slaven Adeva Rafandi.
Ya itu adalah namanya,Deva adalah CEO dari perusahaan SAR Entertainmet International Group perusahaan terbesar nomor 11 di dunia. Perusahaan itu didirikan orang tuanya jauh sebelum Deva lahir semula nama perusahaan itu adalah Rafandi Group tapi ketika Deva lahir orang tua Deva mengubah namanya menjadi SAR singkatan dari Slaven Adeva Rafandi.
Di tangan ayahnya perusahaan itu sangat sukses lalu setelah Deva besar Deva pun mewarisi kepintaran ayahnya dan dia ikut mengatur perusahaan tersebut. setelah Deva ikut mengatur perusahaan,akhirnya perusahaan itu tambah sukses lagi sehingga ayahnya Deva mempercayakan semua usahanya pada Deva.
Saat Deva sedang asyik di ruangannya tiba-tiba seseorang mengetuk pintunya dan membuyarkan lamunan Deva akan sosok ayahnya yang kini sudah tiada.
toktoktok
"Masuklah!" perintah Deva
Ternyata Reihan yang datang. Ia datang untung mengingatkan Deva pada pekerjaannya hari ini.
"Pak hari ini kauh hanya mempunyai 1 meeting dengan perusahaan ayah seorang gadis yang kau cari yang bernama Aisha".
Tiba-tiba Deva tersenyum bahagia mendengar nama Aisha. "Baiklah,jam berapa meeting itu?" tanya Deva pada Reihan.
"Jam 10 pak!"jawab Reihan.
"Baiklah persiapkan semuanya jangan sampai ada yg kurang dalam meeting itu! Satu lagi tolong telepon Aisha dan minta dia untuk bertemu denganku jam 3 sore di cafe perusahaan kita! Suruh supir ku menjemputnya!" Perintah Deva pada Reihan.
"Baik pak akan aku laksanakan perintahmu" patuh Reihan sambil menundukkan badannya dan segera pergi untuk melakukan tugas dan perintah dari Deva.
Di rumah Aisha
Aisha masih tertidur dengan lelap karena hari ini tidak ada kegiatan baginya. Tiba-tiba ponsel Aisha berdering menandakan ada telepon masuk.
Aisha mengucek-ngucek matanya dan mengambil ponselnya dengan malas,dia menatap layar ponselnya dan terkejut melihat nomor penelepon yang tidak di kenalnya.
Iapun segera mengangkatnya,"Selamat pagi nona Aisha saya sekretaris pribadi pak Deva. Saya ingin menyampaikan pesan dari pak Deva bahwa beliau ingin anda menemuinya hari ini jam 3 sore di cafe perusahaan SAR Entertainment International Group dan supir kami akan menjemput nona!" Seru penelepon di seberang itu.
"Hmm... Baiklah saya akan menemuinya. Terima kasih telah memberi tahu saya tuan-..." tut tut tut Reihan memutus sambungan telepon sebelum Aisha selesai berbicara.
"Hei aku belum selesai berbicara dasar kau tidak sopan sama saja dengan bosmu itu!" Aisha menggerutu dan memarahi ponselnya lalu melemparnya keatas kasur.
jam menunjukkan pukul 2 Aisha bangun dari tidurnya lalu bergegas mandi dengan badan lunglai dia berjalan ke kamar mandi. Selesai mandi iapun segera bersiap-siap.
Aisha memakai gaun berbahan licin warna biru dengan rambut di urai bergelombang dan memakai wedges setinggi 5 cm tidak lupa dengan make up naturalnya yang membuatnya semakin cantik dan menawan. Setengah jam lebih dia berdandan setelah selesai dia turun ke bawah untuk berpamitan pada keluarganya.
"Yah,Bu. Aisha izin pergi ada urusan sebentar!" Pamit Aisha kepada ayah dan ibunya.
"Baiklah nak! hati-hati di jalan" jawab ayahnya Aisha. Lalu Aisha pun mencium tangan ayah dan ibunya dan segera pergi ke keluar. Dia menunggu supir Deva yang akan menjemputnya di halte dekat perkomplekan rumahnya. Tak lama sebuah mobil berhenti tepat di depannya.
"Nona Aisha,mari tuan Deva sudah menunggu anda!" Kata sopir itu lalu turun sambil membukakan pintu mobil untuk Aisha. Setelah perjalanan hampir setengah jam akhirnya mobil itu berhenti di depan perusahaan yang dimaksud. Supir itu turun lalu membukakan pintu mobil untuk Aisha.
Ternyata Deva sudah menunggu Aisha di depan pintu perusahaan. Deva pun datang menghampiri Aisha lalu tersenyum penuh haru karena setelah sekian lama ia dapat bertemu aisha kembali. Mereka berdua pun akhirnya masuk ke kantor Deva dan menaiki lift menuju lantai 3 yang terletak sebuah cafe disana.
Di dalam lift suasana sangat hening sesekali aisha berdehem lalu Deva hanya melirik Aisha sambil tersenyum manis.
Manis sekali pria ini. Eh,tidak-tidak! Dia sangat kejam dan menjengkelkan!
Aisha yang terpana melihat ketampanan Deva saat tersenyum langsung gelagapan saat tidak sengaja Deva menatap kembali Aisha.
Tibalah mereka di lantai 3,disana cafenya sangat indah terdapat menu makanan dan minuman tradisional dari Bandung.
"Hmmm" Deva berdehem "Apa kau akan terus berdiri disana? Ayo kita masuk!" ajak Deva lalu deva menarik tangan Aisha karena Aisha masih tetap berdiri sambil menatap kagum pada cafe tersebut.
"Ayo! Duduklah jangan terus menatap sekeliling cafe ini!" Pinta Deva. Aisha pun duduk diseberang Deva.
Deva memanggil pelayan cafe,"Kau mau minum apa? Kopi? Teh? Susu?" tanya Deva pada Aisha.
"Kopi mocachino saja." jawab Aisha.
Deva kembali bertanya. "Lalu makanannya?"
Aisha meminta buku menu lalu melihat daftar menu di buku itu
"Aku ingin mie kocok bandung saja" Ucap Aisha.
"Baiklah. Tolong buatkan 2 porsi mie kocok Bandung dan 2 cup kopi Mocachino".
Tidak lama pesanan mereka datang lalu keduanya sibuk dengan makanan dan minuman masing-masing hingga hampir terlupakan tujuan mereka untuk bertemu.
Suasana hening seketika hanya ada dentingan sendok dan piring. sesekali Aisha mencuri pandang pada Deva dan entah kenapa bibir aisha menyunggingkan sebuah senyuman saat melihat Deva yang sedang makan dengan sangat lahap.
nanti di lanjut lagi ya jangan lupa vote nya😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
pinnacullata pinna
mampir thor dan memberikan like dukung juga novelku cinta adalah sebuah perjalanan yang indah 🙏
2021-01-06
1
Ftl03
Like dari LITTLE RAINBOW yang sdh up sampai bab 29.. yuk mampir... jangan lupa tinggalkan like, komen dan jadikan favorite ya 😆😆😆😆
2021-01-03
1