Lembah Pujian. Bab.04.

Ketika badan sudah lelah dan mata mengantuk, apabila ada orang yang

sedikit gangguan akan cepat sekali

kemarahan datang. Begitupun Prajurit Kekaisaran saat ini.

"Namaste.....Prajurit, Kami dari lembah Iblis ingin menyampaikan sepatah, dua patah kata kepada Prajurit..," kata Kuku Iblis mewakili delapan saudara seperguruannya. sambil mencakupkan kedua tangannya. Matanya yang licik melihat kesana kemari.

"Ada keperluan apa gerangan sehingga Kalian berani mendekati Kami Prajurit Kekaisaran yang lagi mengemban tugas," sahut Prajurit pertama menohok.

"Maafkan Kami dari Lembah Iblis yang ingin mengajak Prajurit bergabung untuk mencari harta karun yang diceritakan oleh gadis cilik itu. Karena Kami meyakini bahwa harta karun itu ada pada Wilayah Kami," kata Kuku Iblis tetap sopan.

"Aku tidak tertarik kepada ajakan

kalian, tidak ada yang percaya dengan Iblis seperti Kalian, Aku dari Kekaisaran tidak perlu bantuan Kalian," sahut Prajurit pertama menentang keinginan Iblis Neraka.

"Kalau begitu Aku akan merebut paksa gadis cilik itu dari tangan Kalian," teriak Kuku Iblis merasa terhina.

“Kuku Iblis!! Manusia iblis tak

berjantung!!, Aku Prajurit ke Kaisaran akan memberi Kamu Pelajaran sehingga Kamu lupa namamu," teriak Prajurit Pertama meloncat ke depan sambil mencabut pedangnya.

Akan tetapi tiba-tiba Kuku Iblis kedepan serta menggerakkan tangannya dengan gaya menampar seketika angin dahsyat menyambar ke arah semua Prajurit yang ada disitu. Prajurit pertama terjengkang dan bergulingan.

“Hahaha...Ada lagi yang bosan hidup, Aku beri pelajaran satu, dua jurus supaya Kalian melek, bahwa ada manusia yang lebih tinggi kehebatannya dari Kalian," kata Kuku Iblis tertawa terbahak-bahak sehingga membuat yang berada di pinggir Sungai merinding.

Sudah kepalang basah Prajurit yang masih sembilan belas orang orang maju dengan pedang di tangan. Terjadilah sembilan belas orang melawan delapan orang.

Suara ribut membuat Mey Ling yang tadi sudah merem terpaksa membuka matanya. Perasaan ngeri menghantuinya. Matanya melotot melihat kelebatan Manusia yang silih berganti datangnya. Suara pekik kesakitan  membuat May Ling diam-diam menjauh dari pertempuran itu. Keadaan yang gelap gulita membantu Mey Ling menjauh dari tempat itu. Didalam kegelapan Mey Ling lari sekuat tenaga. Tapi nasib jelek menimpa dirinya, Dia jatuh berguling-guling entah kemana. Semuanya gelap...

*****

Sangat sukar menggambarkan keindahan di Lembah Pujian. Saat pagi menyapa Dunia, Matahari menyembul indah, suara Burung Hong terdengar sangat merdu. Air Sungai yang jernih mengalir tenang memantulkan cahaya emas dari dasar Sungai.

Mey Ling bersenandung merdu, sebuah Puisi keluar dari bibir manisnya....

Aku hidup untuk mu duhai durjana

Semilir Angin atau hijaunya dedaunan tidak bisa membuat hatiku berdebar

Aku mati dalam kesunyian

Kehindahan Alam atau merdunya suara Burung, tidak mengubah niatku untuk Menjamah jiwamu

Aku adalah iblis tanpa sayap

Bertualang ke belahan Dunia

Mencari Kamu sang durjana

Yang telah mengoyak jantungku

Aku telah menghirup bau tubuhmu

Kamu kini tumbuh di rumah mewah berlapiskan emas ....

ohhh Sang durjana...

"Siao Ling mengapa tidak bernyanyi untuk melupakan kelelahan dan menambah semangat?, mengapa Kamu selalu melantunkan puisi durjana?" kata  Fang Yin Kakak sepeguruannya.

"Aku adalah Bidadari Neraka yang hidup untuk mengambil jantung lawan," sahut Mey Ling berpuitis.

Laki-laki bertubuh kokoh itu tersenyum, kemudian tangannya terentang, Dia mengembangkan dadanya yang bidang, menghisap hawa udara sepenuh paru-parunya beberapa kali, dan tak lama kemudian terdengarlah suara nyanyiannya. Suaranya nyaring, bergema sampai jauh ke Gunung dan menyentuh permukaan air sungai,

serta mengalir jauh ke lembah.

Wajahnya yang tampan menengadah memancarkan sinar, kemudian sebuah puisi cinta berkumandang mendayu siapapun yang mendengarkan, pasti akan

merasa syahdu.

"Ko-ko (kakak) sungguh bagus puisimu, semua gadis akan jatuh cinta bila mendengar kelembutan suaramu," seru Mey Ling.sambil memainkan Rambut panjangnya.

"Aku merasa tersanjung apabila Kamu yang memujiku Siao Ling (adik Ling)" sahut Fang Yin menyudahi latihannya dan masuk ke balik air terjun.

Di balik Air terjun terdapat Batu besar sebagai pintu masuk ke Lembah Pujian. Disinilah Mey Ling jatuh ketika Dia lari dari Prajurit Kekaisaran. Seorang Nenek yang belakangan Dia panggil Suhu (guru) mengangkatnya sebagai murid kedua dan murid pertama adalah Fang Yin.

"Mey Ling mulai besok Kamu harus latihan Tenaga dalam, untuk mempermudah masuknya Jurus Perawan Suci," kata  Suhunya menghampiri Mey Ling.

"Baik Suhu, Aku minta petunjuk," sahut Mey Ling senang.

Lima tahun yang lalu Mey Ling hanyalah gadis kecil yang kotor dan lusuh.  Ketika itu Dia di sandra oleh Prajurit Kekaisaran. Dia sangat bersyukur ketika lari dari  Prajurit lalu jatuh dan terguling ke Lembah Pujian, pada saat itu Dia sudah berpikir dirinya akan mati, tapi sepasang tangan kokoh telah menangkapnya.

Tangan Gong Li, seorang Pendekar yang beraliran putih dari Lembah Pujian. Walaupun umur Gong Li sudah 95 tahun tapi wajahnya masih kelihatan muda dan masih gesit. Sungguh beruntung dirinya langsung diangkat sebagai murid kedua.

Sedangkan Fang Yin adalah Kakak  seperguannya yang lebih tua tiga tahun darinya. Menurut cerita Nenek guru, Fang Yin sengaja dititipkan disini oleh seseorang untuk belajar Ilmu Silat tinggi.

Akhirnya mereka berdua menjadi Murid kesayangan Nenek Gong Li. Pendekar dari Lembah Pujian.

Karena dirinya sudah kapok menjadi rebutan orang, Mey Ling tidak mengungkapkan  tentang mimpinya,

atau keyakinannya bahwa dirinya adalah Reinkarnasi dari Lady Ma. Dia hanya bercerita bahwa dirinya salah satu pengungsi yang tersesat.

*****

Dari Pagi Nenek Gong Li sudah bersiap, sikapnya yang lembut kadang membuat Mey Ling merasa sangat dekat. Dia merasa Gong Li adalah Neneknya, karena tidak ada orang lain untuk menggantikan kasih sayang Orang Tuanya. Mey Ling sering bermimpi bahwa Keluarganya telah di habiskan oleh Prajurit, sehingga Dia memasrahkan hidupnya dengan Nenek Gong Li. Apalagi Gong Li sangat menyayanginya.

"Naiklah Kamu keatas Batu besar dan bersila menghadap Matahari terbit. Pejamkan matamu dan pusatkan pikiriranmu pada sebuah titik yang muncul dihadapanmu.

Rentangkan kedua tanganmu kedepan kemudian sebarkanlah mata bathinmu mejangkau alam, dan tariklah energi alam serta salurkan ke sepuluh jari tanganmu ..... terus...terus...sampai tanganmu gemetar menerima aliran energi Alam, kemudian transfer energi itu keseluruh tubuhmu dengan cara kedua tangan yang di rentangkan di tarik pelan dan ditempelkan di dada.. lakukan ini sampai 100 kali," kata Nenek Gong Li.

Tidak ada pilihan lain kecuali mengikuti, pertama memang sangat sulit memusatkan pikirannya, tapi lama kelamaan Mey Ling  bisa berkonsentrasi.

Tapi tidak sesempurna yang Nenek harapkan. Baru 50 kali Mey Ling sudah pasrah, keringat dingin keluar segede jagung, Kepala terasa berat dan isi Perut semua mau keluar.

"Suhu Aku tidak kuat," teriak Mey Ling meloncat dan lari ke balik Gua....

Beyuuurrr...

Mey Ling terjun ke Sungai, suara Air terjun terdengar bergemuruh.

******

Terpopuler

Comments

⃝༆ ⃝Kˢᵗ huu!!!༄㉿ᶻ⋆

⃝༆ ⃝Kˢᵗ huu!!!༄㉿ᶻ⋆

wih bisa terjun

2022-07-04

3

🍌 ᷢ ͩ𒈒⃟ʟʙᴄ 🇦 🇷 🇦

🍌 ᷢ ͩ𒈒⃟ʟʙᴄ 🇦 🇷 🇦

berarti ini Mey Ling udah gede yah, untung nya bisa kabur dari para prajurit

2022-07-04

4

@♕🍾⃝𝙾ͩʟᷞıͧvᷠεͣᵉᶜw⃠❣️

@♕🍾⃝𝙾ͩʟᷞıͧvᷠεͣᵉᶜw⃠❣️

whaha ngakak baca keringat Segede jagung abis dr mana atuh gak kebayang ya🤣🤣

2022-06-20

3

lihat semua
Episodes
1 Mey Ling.
2 Di sandera.
3 Di Hutan Bambu.
4 Lembah Pujian. Bab.04.
5 Belajar Tenaga dalam
6 Kegundahan Mey Ling.
7 Undangan dari Shaolin Bab.07 Ada pertemuan pasti juga akan ada perpisahan.
8 Di Hutan Bambu.
9 SILUMAN
10 Lembah Neraka.
11 Penginapan Shaolin. Bab.11
12 Kehilangan Mey Ling.
13 Selir Ling.
14 Pangeran Fai Chen.
15 Jendral Fang Yin.
16 Gadis bercadar.
17 Perjalanan ke Utara.
18 Banyak halangan.
19 Mendaki Gunung Himalaya.
20 Dunia Kang-ouw.
21 Pertandingan Silat.
22 Bertemu Fang Yin.
23 Menjadi Murid Diyu Xing.
24 Berpetualang.
25 Tragedi di Kapal Barang.
26 Perompak Kapal.
27 Menjadi Pengawal.
28 Perampok di Hutan.
29 Pemberontak.
30 Pendekar dari Dunia Kang-ouw.
31 Bertempur dengan Nenek Bin Njiang.
32 Undangan Kaisar
33 Di lecehkan.
34 Diuji oleh Kaisar. Bab.34
35 Tinggal di Istana.
36 Siluman Rubah.
37 Kematian tiga orang Tosu.
38 Menjabat Jendral Kedua
39 Malam terakhir.
40 Desa San Tong.
41 Bertempur dengan Pemberontak.
42 Membuat Racun.
43 Ciuman pertama
44 Bertemu Rombongan.
45 Bertempur dengan lima Tosu.
46 Mey Ling terluka.
47 Kedatangan Nenek Diyu Xing.
48 Terbakarnya Kamar Pangeran.
49 Pasca kebakaran.
50 Ke Desa Kiang-do.
51 Koa Lopek
52 Terbunuhnya Koa-Liong.
53 Ke Distrik Nan-king.
54 Pengeroyok di Kuil.
55 Pergi dari Kuil.
56 Menjadi murid Sam-kong.
57 Di Sungai Huang-ho.
58 Bertemu Mo-seng-pay.
59 Ilmu Sihir.
60 Menjadi Peramal.
61 Serangan dari Chang Yi.
62 Bertempur.
63 Perguruan Pedang Naga Pasha.
64 Kebakaran.
65 Lari ke Hutan.
66 Dikejar Pembrontak.
67 Siluman Ular.
68 Kehujanan di Hutan. Bab.68
69 Melawan Saikong. Bab.69
70 Mey Ling diculik.
71 Kesarang penculik.
72 Melawan Kai-seng-pay.
73 Terbunuhnya Kai-seng-pay.
74 Cemburu buta.
75 Kemarahan Mey Ling. Bab. 75
76 Tipu muslihat Xiao Ming. Bab 76.
77 Menemukan senjata.
78 Bertarung dengan Macan tutul.
79 Matinya Macan Tutul. Bab.79.
80 Terbunuhnya Sek-bin.
81 Mey Ling tertangkap. Bab. 81.
82 Mey bersama Kaisar.
83 Membunuh Thaikam.
84 Serangan seratus orang.
85 Kembali ke Istana.
86 Dukun Wuzing. Bab.86
87 Terbunuhnya Dukun Sakti.
88 Terbunuhnya Ahli nujum.
89 Kembalinya Su Daji. Bab.89.
90 Terbunuh Jendral Mhang-zie
91 Perdebatan sengit. Bab.91
92 Lahirnya Putra Mahkota.
93 Kedatangan Pangeran Fhao Shin.
94 Mey Ling ke Istans.
95 Melawan Hong-Seng-Pay.
96 MEMBUNUH HONG- SENG -PAY
97 Bertempur dengan Choa Lung
98 Akal licik Amoy.
99 Menyusun siasat. Bab.99
100 Ketika rombongan singgah di Dusun Bab.100
101 Kaisar sampai di Sangri-la Bab.101
102 Tewasnya sembilan Jendral. Bab. 102.
103 Mey Ling pergi untuk selamanys
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Mey Ling.
2
Di sandera.
3
Di Hutan Bambu.
4
Lembah Pujian. Bab.04.
5
Belajar Tenaga dalam
6
Kegundahan Mey Ling.
7
Undangan dari Shaolin Bab.07 Ada pertemuan pasti juga akan ada perpisahan.
8
Di Hutan Bambu.
9
SILUMAN
10
Lembah Neraka.
11
Penginapan Shaolin. Bab.11
12
Kehilangan Mey Ling.
13
Selir Ling.
14
Pangeran Fai Chen.
15
Jendral Fang Yin.
16
Gadis bercadar.
17
Perjalanan ke Utara.
18
Banyak halangan.
19
Mendaki Gunung Himalaya.
20
Dunia Kang-ouw.
21
Pertandingan Silat.
22
Bertemu Fang Yin.
23
Menjadi Murid Diyu Xing.
24
Berpetualang.
25
Tragedi di Kapal Barang.
26
Perompak Kapal.
27
Menjadi Pengawal.
28
Perampok di Hutan.
29
Pemberontak.
30
Pendekar dari Dunia Kang-ouw.
31
Bertempur dengan Nenek Bin Njiang.
32
Undangan Kaisar
33
Di lecehkan.
34
Diuji oleh Kaisar. Bab.34
35
Tinggal di Istana.
36
Siluman Rubah.
37
Kematian tiga orang Tosu.
38
Menjabat Jendral Kedua
39
Malam terakhir.
40
Desa San Tong.
41
Bertempur dengan Pemberontak.
42
Membuat Racun.
43
Ciuman pertama
44
Bertemu Rombongan.
45
Bertempur dengan lima Tosu.
46
Mey Ling terluka.
47
Kedatangan Nenek Diyu Xing.
48
Terbakarnya Kamar Pangeran.
49
Pasca kebakaran.
50
Ke Desa Kiang-do.
51
Koa Lopek
52
Terbunuhnya Koa-Liong.
53
Ke Distrik Nan-king.
54
Pengeroyok di Kuil.
55
Pergi dari Kuil.
56
Menjadi murid Sam-kong.
57
Di Sungai Huang-ho.
58
Bertemu Mo-seng-pay.
59
Ilmu Sihir.
60
Menjadi Peramal.
61
Serangan dari Chang Yi.
62
Bertempur.
63
Perguruan Pedang Naga Pasha.
64
Kebakaran.
65
Lari ke Hutan.
66
Dikejar Pembrontak.
67
Siluman Ular.
68
Kehujanan di Hutan. Bab.68
69
Melawan Saikong. Bab.69
70
Mey Ling diculik.
71
Kesarang penculik.
72
Melawan Kai-seng-pay.
73
Terbunuhnya Kai-seng-pay.
74
Cemburu buta.
75
Kemarahan Mey Ling. Bab. 75
76
Tipu muslihat Xiao Ming. Bab 76.
77
Menemukan senjata.
78
Bertarung dengan Macan tutul.
79
Matinya Macan Tutul. Bab.79.
80
Terbunuhnya Sek-bin.
81
Mey Ling tertangkap. Bab. 81.
82
Mey bersama Kaisar.
83
Membunuh Thaikam.
84
Serangan seratus orang.
85
Kembali ke Istana.
86
Dukun Wuzing. Bab.86
87
Terbunuhnya Dukun Sakti.
88
Terbunuhnya Ahli nujum.
89
Kembalinya Su Daji. Bab.89.
90
Terbunuh Jendral Mhang-zie
91
Perdebatan sengit. Bab.91
92
Lahirnya Putra Mahkota.
93
Kedatangan Pangeran Fhao Shin.
94
Mey Ling ke Istans.
95
Melawan Hong-Seng-Pay.
96
MEMBUNUH HONG- SENG -PAY
97
Bertempur dengan Choa Lung
98
Akal licik Amoy.
99
Menyusun siasat. Bab.99
100
Ketika rombongan singgah di Dusun Bab.100
101
Kaisar sampai di Sangri-la Bab.101
102
Tewasnya sembilan Jendral. Bab. 102.
103
Mey Ling pergi untuk selamanys

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!