BAB 3 Kabar Untuk Ibu

🌺Happy Reading...!! 🌺

(Masih dibeberapa tahun yang lalu ya, saat Reina masih remaja.)

Di Rumah

Aku pulang ke rumah dengan perasaan sukacita. Bahagia, itulah ungkapan hati yang saat ini ku rasakan.

Aku langsung membuka pintu dan mencari keberadaan ibu. Setelah bertemu, kami langsung bercengkerama dengan asyiknya.

“Assalamu'alaikum ibu!!” panggilku.

“Wa'alaikum salam. Eh, Reina sudah pulang.” jawab ibu.

“Iya bu, ibu lagi apa?” tanyaku.

“Mumpung ibu libur, ibu buatkan pisang goreng buat kamu.” balas ibu.

Saat ini ibu libur kerja. Karena tadi pagi sekali, ibu mual dan muntah. Akhirnya aku menyuruh ibu untuk istirahat dulu di rumah.

“Ibu, Ibu kok repot-repot. Ibu kan masih sakit, harusnya ibu istirahat. Reina tidak mau sampai ibu kenapa - kenapa lagi.” ucapku khawatir.

Dengan tenang dan lembut ibu berkata,

“Ibu tidak apa-apa sayang. Ibu hanya masuk angin biasa, dan sekarang sudah lebih baik kok.” ucap ibu sambil mengusap-usap kepalaku.

Sentuhan ibu membuatku merasa nyaman, kasih sayang ibu memang tidak tergantikan. Selalu membuat hati tenang dan merasa aman.

“Tapi tetap saja ibu itu harus istirahat. Tidak boleh capek - capek dulu.” kataku membantah.

“Iya iya sayang. Kamu itu bawel sekali mirip banget sama nenek kamu. Nenek kamu itu cerewet banget kalau soal kesehatan, tapi sayang beliau tidak berumur panjang, karena peristiwa kecelakaan itu.” ucap ibu dengan mata berkaca - kaca.

Nenek meninggal karena kecelakaan beruntun, yang mengakibatkan lima korban meninggal dan nenek ku salah satunya. Kecelakaan itu terjadi saat nenek pergi ke tempat saudaranya yang berada di seberang kota.

Jalan menuju tempat tersebut sangat curam dengan tanjakan yang mengerikan, kebetulan nenek ke sana berangkat sendiri dengan mengendarai bis, saat itu kakek tidak bisa menemani ,karena suatu urusan yang tidak bisa ditinggalkan.

Kabar kecelakaan nenek sangat mempengaruhi jiwa dan emosi kakek. Setelah kepergian nenek, kakek sering sakit-sakit an. Selang sebulan dari kejadian itu, kakek menghembuskan nafas terakhirnya, menyusul nenek ke surga.

Semoga kakek dan nenek tenang disana.

Aku melihat ada kesedihan yang mendalam dimata ibu. Bagaimana tidak? Ibu harus kehilangan orang tercintanya dalam waktu yang berdekatan.

Sangat tidak mudah hidup sebagai yatim - piatu. Terkadang ada saja yang menjahilinya. Seperti aku, meskipun aku masih mempunyai ibu, tapi orang yang iri denganku selalu saja menghinaku dan mencari kesalahanku.

Aku menarik nafasku dalam-dalam.

“Ibu, sudah ya. Nenek dan Kakek sudah tenang disana, mereka sudah bahagia. Buktinya mereka tidak kembali lagi ke sini kan? Jadi, mereka pasti sudah bersama.” ucapku dengan senyum yang ku paksakan.

Aku mencoba mengalihkan dengan segala hal, agar ibu bisa melupakan kejadian itu. Walaupun sulit. Apalagi semenjak kepergian nenek dan kakek, ibu menjadi anak yang sebatang kara, hingga tetangga ada yang berbaik hati merawat ibu hingga sekarang, beliau adalah majikan ibu(Pak Bambang dan Bu Ida).

“Iya sayang!! ” jawab ibu. Kemudian ibu memeluk ku.

“Oiya ibu, Reina punya kabar gembira buat ibu.” Aku mengucapkannya dengan sangat antusias.

“Benarkah? Apa itu sayang, cepat katakan!!” Ucap ibu dengan tidak sabarnya.

Dengan bangga aku mengucapkannya pada ibu.

“Ibu, Reina sudah lulus dong!!! Dan Reina berhasil mendapatkan nilai yang cukup memuaskan!! Karena nilai Reina masuk sepuluh besar dikota ini. Ibu tau apa yang lebih membahagiakan?” tanyaku, kian membuat ibu sukses penasaran.

Aku sangat antusias ingin rasanya aku berteriak sekencang-kencangnya karena saking bahagianya.

“Apa sayang?” tanya ibu tidak sabar.

Tetapi dengan air mata yang mulai mengalir, ibu menangis karena terharu.

“Reina mendapatkan beasiswa Bu, dan lusa Bu Nilam akan mengantar Reina dan rombongan berangkat ke kota Metro, untuk mendaftar ke Universitas.” ucapku dengan senyum penuh kebahagiaan.

Ibu menunduk kemudian menangis tersedu-sedu. Aku bingung.

“Ibu kenapa? Ada apa?” tanyaku.

Aku kaget dan bingung kenapa ibu tiba-tiba menangis.

“Sayang, Ibu bangga sekali sama kamu. Ibu sangat beruntung memiliki putri seperti kamu. Dan Ibu sangat bahagia sayang.” jawab ibu.

“Lalu kenapa ibu menangis?” tanyaku.

Ibu masih menangis, aku semakin bingung. Sebenarnya apa yang ibu pikirkan?

“Kamu mendapatkan beasiswa, dan akan melanjutkan kuliahmu dikota. Itu berarti, kamu akan meninggalkan ibu sendiri nak. Dan disana itu kota besar, siapa yang akan menjaga kamu disana?” ungkap ibu.

Dengan luapan perasaan, ibu mencoba untuk mengutarakannya.

“Ibu tenang saja ya, Reina disana bersama teman-teman yang lain juga kok bu. Reina bersama Naya juga, jadi Ibu tidak perlu khawatir!” jawabku.

Tapi, untuk ibu yang tinggal sendiri, Reina akan memikirkannya lagi bu. Jika memang ibu keberatan, Reina tidak akan berangkat. Reina akan menemani ibu disini.” jawabku sambil memegang tangan ibu.

“Tidak Rein, Ibu tidak apa-apa disini sendiri . Hanya saja ibu belum terbiasa jika harus berpisah sama kamu. Kesempatan itu tidak akan datang dua kali sayang, manfaatkanlah sebaik-baiknya.” seloroh ibu.

“Doa ibu semoga kamu senantiasa dalam lindungan Allah, jaga dirimu baik-baik.” ucap ibu lagi.

“Ibu mengizinkan Reina?” tanyaku.

Aku kembali bertanya dan memastikan dengan keputusan ibu, apapun yang ibu bilang aku akan mencoba menerimanya.

“ Tentu sayang, kejarlah cita-citamu. Ibu akan terus mendoakanmu.” jawab ibu.

Seketika perasaanku terasa lega. Senang? sudah pasti iya. Aku berhambur kesekian kalinya untuk memeluk ibu.

“Terimakasih Ibu. Reina janji, setelah Reina sukses nanti, Reina akan membahagiakan ibu, dan akan mengajak ibu kemana pun ibu mau.” ucapku dengan senyum kebahagiaan.

Aku kembali memeluk ibu, dan mencium nya dengan gemas. Aku sangat berterimakasih karena ibu telah mengizinkanku.

“Iya nak, sudah ganti baju dulu sana! Setelah itu kita makan pisang gorengnya mumpung masih hangat.” suruh ibu.

“Siap bu!! Reina ke kamar dulu sebentar.” ucapku, sambil berjalan meninggalkan ibu.

Setelah berganti baju, aku menyusul ibu kembali. Namun kali ini di ruang tengah, ibu telah menyiapkan pisang goreng itu di depan televisi, agar kami bisa menikmatinya sambil menonton televisi.

“Em, Enak banget pisang gorengnya bu. Bakal kangen terus nih sama masakan Ibu, yang super enak.” ucapku sambil memakan pisang goreng buatan ibu.

“Bisa saja kamu Rein. Jangan membuat ibu terbang melayang ya!!” balas ibu dengan santainya.

“ibu jago bercanda juga ya?” tanyaku sambil menggoda ibu.

“Sudah, sudah. Setelah makan jangan lupa dicuci piringnya, setelah itu sholat, lalu tidur siang. Kamu pasti capek butuh istirahat. Kamu harus banyak-banyak belajar agar bisa lolos ke Universitas yang kamu inginkan.” perintah ibu sambil meninggalkanku sendiri dan beranjak pergi menuju kamarnya.

“Siap nyonya!! Akan hamba laksanakan.” jawabku kemudian diikuti dengan tawa ibuku.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

DIKAMAR

Setelah menyelesaikan tugasku, aku merebahkan tubuhku di ranjang. Sangat nyaman itulah yang ku rasakan.

Kemudian aku mengambil tas ku, dan mengambil beberapa brosur tentang Universitas yang baik dikota Metro. Karena memang sebelum kelulusan, pihak dari Universitas banyak yang sudah mempromosikannya, dan memberikan kami brosur serta gambaran di Universitas tersebut. Dan tentu saja aku menyimpannya, meskipun ibu tidak mengetahuinya.

Karena memang awalnya, aku ingin sekali melanjutkan pendidikan ku. Tapi, aku sadar betul dengan ekonomi keluargaku.

Akhirnya aku hanya mengurungkan niatku, dan tetap menyimpan brosur itu. Mungkin saja akan berguna suatu saat nanti. Ketika aku sudah punya rezeki.

Namun ternyata Tuhan lebih baik dari apa yang aku pikirkan. Tuhan memberikan apa yang aku inginkan dengan caraNya.

Tentu saja aku akan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Meskipun berat harus meninggalkan ibu sendiri disini. Tapi ini untuk masa depan kita yang lebih baik, Reina akan berjuang keras untuk Ibu, semua ini demi Ibu. Reina sayang sama Ibu.

🍀

🍀

🍀

🍀

Terimakasih masih selalu setia !!🌹🌹

Author sangat berterimakasih pada Readers semua. 😊

Salam hangat dariku Zevira Kayla 🌷🌷

Terpopuler

Comments

Putri Kirana Saldin P

Putri Kirana Saldin P

semangat reina tampa ayahnu kamu bisa berhasil .doa seorang ibu doa cepat di kabulkan sama Allah swt Aamiin

2021-12-16

1

Sonya Tanod

Sonya Tanod

semoga sukses reina

2021-04-14

1

"SAYANGKU"😘

"SAYANGKU"😘

semangat terus Reina

2021-01-24

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Reina Octavia
2 BAB 2 Pengumuman Kelulusan
3 BAB 3 Kabar Untuk Ibu
4 BAB 4 Daftar Ke Universitas
5 BAB 5 Double Date
6 BAB 6 Jadian
7 BAB 7 Berangkat ke Kota Metro
8 BAB 8 Malam Panjang
9 BAB 9 Wisuda
10 BAB 10 Visual
11 BAB 11 Guru Private Dika
12 BAB 12 Malam Kelam
13 BAB 13 Pertengkaran
14 BAB 14 Pernikahan Gagal
15 BAB 15 Rasa Kehilangan
16 BAB 16 Kembali Ke Kota Metro
17 BAB 17 Will You Marry Me?
18 BAB 18 Kebahagiaan Semu
19 BAB 19 Malam Pertama
20 BAB 20 Kepulangan Queenzy
21 BAB 21 Accident
22 BAB 22 Rumah Sakit
23 BAB 23 Sikap Yang Aneh
24 BAB 24 Menunggu
25 BAB 25 Pertemuan Dengan Sahabat
26 BAB 26 Memutuskan Untuk Pergi
27 BAB 27 Penuturan Ibu
28 BAB 28 Bertemu Bian
29 BAB 29 Kembali Kepadanya
30 BAB 30 Ketahuan Ibu
31 BAB 31 Kembali Bekerja
32 BAB 32 Pelaku Penembakan
33 BAB 33 Rayhan dan Bian
34 BAB 34 Ibu Hilang
35 BAB 35 Pulau Mandala
36 BAB 36 Nyinyiran Pedas
37 BAB 37 Kabar Duka
38 BAB 38 Kelapangan Hati Bian
39 BAB 39 Meluruskan Kesalahpahaman
40 BAB 40 Pergi Ke Kota Panca
41 BAB 41 Pengakuan Rayhan
42 BAB 42 Kondisi Rayhan
43 BAB 43 Keputusan Adijaya
44 BAB 44 Menjadikan Rayhan Putra Mahesa
45 BAB 45 Kejahilan Rayhan
46 BAB 46 Kegagalan
47 BAB 47 Kenikmatan Yang Hakiki
48 BAB 48 Penitipan Benih
49 BAB 49 Rayhan Yang Arogan
50 BAB 50 Perjalanan Menuju Pulau Mandala
51 BAB 51 Penyamaran
52 BAB 52 Gedung Tua
53 BAB 53 Obat Penenang
54 BAB 54 Keluar Dari Rumah Sakit
55 BAB 55 Berjumpa Kembali
56 BAB 56 Salah Paham
57 BAB 57 Wanita Liar
58 BAB 58 Nasi Liwet
59 BAB 59 Author Pov Kabar Bahagia
60 BAB 60 Kamar Baru
61 BAB 61 Gara - Gara Drakor
62 BAB 62 Undangan Pernikahan
63 BAB 63 Pernikahan Naya Dan Rian
64 BAB 64 Menyusun Rencana
65 BAB 65 Buku Diary
66 BAB 66 Menangis
67 BAB 67 Sebuah Hidayah
68 BAB 68 Menunggu Hasil
69 BAB 69 Hasil Akurat
70 BAB 70 Mengidam
71 BAB 71 Berbuka Puasa
72 BAB 72 Kelicikan Laras
73 BAB 73 Sebuah Kenyataan
74 BAB 74 Kegagalan Laras
75 BAB 75 Salah Sasaran
76 BAB 76 Kecelakaan
77 BAB 77 Dua Kemungkinan
78 BAB 78 Reina Wanita Hebat
79 BAB 79 Ketuban Merembes
80 BAB 80 Rayhan Sadar
81 BAB 81 Bersatu Kembali
82 BAB 82 Kejahilan Yang Terbalaskan
83 BAB 83 Masa Nifas
84 BAB 84 Tasyakuran dan Akikahan
85 BAB 85 Part 1 Menuju Ending
86 BAB 86 The END
87 Season 2 #87 Membantu Bian
88 Season 2 #88 Kediaman Mahendra
89 Season 2 #89 Kesedihan Dan Air Mata
90 Season 2 #90 Hati Yang Berkecamuk
91 Season 2 #91 Perdebatan
92 Season 2 #92 Saling Menawarkan
93 Season 2 #93 Kepergian Della
94 Season 2 #94 Keterpurukan Bian
95 Season 2 #95 Operasi Reina
96 Season 2 #96 Kenyataan Pahit
97 Season 2 #97 Keinginan Untuk Lari
98 Season 2 #98 Bian Dan Kirana
99 Season 2 #99 Rencana Ulang Tahun
100 Season 2 #100 Usaha Kirana
101 Season 2 #101 Kejutan
102 Season 2 #102 Menguak Fakta
103 Season 2 #103 Selesai
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1 Reina Octavia
2
BAB 2 Pengumuman Kelulusan
3
BAB 3 Kabar Untuk Ibu
4
BAB 4 Daftar Ke Universitas
5
BAB 5 Double Date
6
BAB 6 Jadian
7
BAB 7 Berangkat ke Kota Metro
8
BAB 8 Malam Panjang
9
BAB 9 Wisuda
10
BAB 10 Visual
11
BAB 11 Guru Private Dika
12
BAB 12 Malam Kelam
13
BAB 13 Pertengkaran
14
BAB 14 Pernikahan Gagal
15
BAB 15 Rasa Kehilangan
16
BAB 16 Kembali Ke Kota Metro
17
BAB 17 Will You Marry Me?
18
BAB 18 Kebahagiaan Semu
19
BAB 19 Malam Pertama
20
BAB 20 Kepulangan Queenzy
21
BAB 21 Accident
22
BAB 22 Rumah Sakit
23
BAB 23 Sikap Yang Aneh
24
BAB 24 Menunggu
25
BAB 25 Pertemuan Dengan Sahabat
26
BAB 26 Memutuskan Untuk Pergi
27
BAB 27 Penuturan Ibu
28
BAB 28 Bertemu Bian
29
BAB 29 Kembali Kepadanya
30
BAB 30 Ketahuan Ibu
31
BAB 31 Kembali Bekerja
32
BAB 32 Pelaku Penembakan
33
BAB 33 Rayhan dan Bian
34
BAB 34 Ibu Hilang
35
BAB 35 Pulau Mandala
36
BAB 36 Nyinyiran Pedas
37
BAB 37 Kabar Duka
38
BAB 38 Kelapangan Hati Bian
39
BAB 39 Meluruskan Kesalahpahaman
40
BAB 40 Pergi Ke Kota Panca
41
BAB 41 Pengakuan Rayhan
42
BAB 42 Kondisi Rayhan
43
BAB 43 Keputusan Adijaya
44
BAB 44 Menjadikan Rayhan Putra Mahesa
45
BAB 45 Kejahilan Rayhan
46
BAB 46 Kegagalan
47
BAB 47 Kenikmatan Yang Hakiki
48
BAB 48 Penitipan Benih
49
BAB 49 Rayhan Yang Arogan
50
BAB 50 Perjalanan Menuju Pulau Mandala
51
BAB 51 Penyamaran
52
BAB 52 Gedung Tua
53
BAB 53 Obat Penenang
54
BAB 54 Keluar Dari Rumah Sakit
55
BAB 55 Berjumpa Kembali
56
BAB 56 Salah Paham
57
BAB 57 Wanita Liar
58
BAB 58 Nasi Liwet
59
BAB 59 Author Pov Kabar Bahagia
60
BAB 60 Kamar Baru
61
BAB 61 Gara - Gara Drakor
62
BAB 62 Undangan Pernikahan
63
BAB 63 Pernikahan Naya Dan Rian
64
BAB 64 Menyusun Rencana
65
BAB 65 Buku Diary
66
BAB 66 Menangis
67
BAB 67 Sebuah Hidayah
68
BAB 68 Menunggu Hasil
69
BAB 69 Hasil Akurat
70
BAB 70 Mengidam
71
BAB 71 Berbuka Puasa
72
BAB 72 Kelicikan Laras
73
BAB 73 Sebuah Kenyataan
74
BAB 74 Kegagalan Laras
75
BAB 75 Salah Sasaran
76
BAB 76 Kecelakaan
77
BAB 77 Dua Kemungkinan
78
BAB 78 Reina Wanita Hebat
79
BAB 79 Ketuban Merembes
80
BAB 80 Rayhan Sadar
81
BAB 81 Bersatu Kembali
82
BAB 82 Kejahilan Yang Terbalaskan
83
BAB 83 Masa Nifas
84
BAB 84 Tasyakuran dan Akikahan
85
BAB 85 Part 1 Menuju Ending
86
BAB 86 The END
87
Season 2 #87 Membantu Bian
88
Season 2 #88 Kediaman Mahendra
89
Season 2 #89 Kesedihan Dan Air Mata
90
Season 2 #90 Hati Yang Berkecamuk
91
Season 2 #91 Perdebatan
92
Season 2 #92 Saling Menawarkan
93
Season 2 #93 Kepergian Della
94
Season 2 #94 Keterpurukan Bian
95
Season 2 #95 Operasi Reina
96
Season 2 #96 Kenyataan Pahit
97
Season 2 #97 Keinginan Untuk Lari
98
Season 2 #98 Bian Dan Kirana
99
Season 2 #99 Rencana Ulang Tahun
100
Season 2 #100 Usaha Kirana
101
Season 2 #101 Kejutan
102
Season 2 #102 Menguak Fakta
103
Season 2 #103 Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!