🌺Happy Reading...!! 🌺
(Masih dibeberapa tahun yang lalu ya, saat Reina masih remaja.)
Di Rumah
Aku pulang ke rumah dengan perasaan sukacita. Bahagia, itulah ungkapan hati yang saat ini ku rasakan.
Aku langsung membuka pintu dan mencari keberadaan ibu. Setelah bertemu, kami langsung bercengkerama dengan asyiknya.
“Assalamu'alaikum ibu!!” panggilku.
“Wa'alaikum salam. Eh, Reina sudah pulang.” jawab ibu.
“Iya bu, ibu lagi apa?” tanyaku.
“Mumpung ibu libur, ibu buatkan pisang goreng buat kamu.” balas ibu.
Saat ini ibu libur kerja. Karena tadi pagi sekali, ibu mual dan muntah. Akhirnya aku menyuruh ibu untuk istirahat dulu di rumah.
“Ibu, Ibu kok repot-repot. Ibu kan masih sakit, harusnya ibu istirahat. Reina tidak mau sampai ibu kenapa - kenapa lagi.” ucapku khawatir.
Dengan tenang dan lembut ibu berkata,
“Ibu tidak apa-apa sayang. Ibu hanya masuk angin biasa, dan sekarang sudah lebih baik kok.” ucap ibu sambil mengusap-usap kepalaku.
Sentuhan ibu membuatku merasa nyaman, kasih sayang ibu memang tidak tergantikan. Selalu membuat hati tenang dan merasa aman.
“Tapi tetap saja ibu itu harus istirahat. Tidak boleh capek - capek dulu.” kataku membantah.
“Iya iya sayang. Kamu itu bawel sekali mirip banget sama nenek kamu. Nenek kamu itu cerewet banget kalau soal kesehatan, tapi sayang beliau tidak berumur panjang, karena peristiwa kecelakaan itu.” ucap ibu dengan mata berkaca - kaca.
Nenek meninggal karena kecelakaan beruntun, yang mengakibatkan lima korban meninggal dan nenek ku salah satunya. Kecelakaan itu terjadi saat nenek pergi ke tempat saudaranya yang berada di seberang kota.
Jalan menuju tempat tersebut sangat curam dengan tanjakan yang mengerikan, kebetulan nenek ke sana berangkat sendiri dengan mengendarai bis, saat itu kakek tidak bisa menemani ,karena suatu urusan yang tidak bisa ditinggalkan.
Kabar kecelakaan nenek sangat mempengaruhi jiwa dan emosi kakek. Setelah kepergian nenek, kakek sering sakit-sakit an. Selang sebulan dari kejadian itu, kakek menghembuskan nafas terakhirnya, menyusul nenek ke surga.
Semoga kakek dan nenek tenang disana.
Aku melihat ada kesedihan yang mendalam dimata ibu. Bagaimana tidak? Ibu harus kehilangan orang tercintanya dalam waktu yang berdekatan.
Sangat tidak mudah hidup sebagai yatim - piatu. Terkadang ada saja yang menjahilinya. Seperti aku, meskipun aku masih mempunyai ibu, tapi orang yang iri denganku selalu saja menghinaku dan mencari kesalahanku.
Aku menarik nafasku dalam-dalam.
“Ibu, sudah ya. Nenek dan Kakek sudah tenang disana, mereka sudah bahagia. Buktinya mereka tidak kembali lagi ke sini kan? Jadi, mereka pasti sudah bersama.” ucapku dengan senyum yang ku paksakan.
Aku mencoba mengalihkan dengan segala hal, agar ibu bisa melupakan kejadian itu. Walaupun sulit. Apalagi semenjak kepergian nenek dan kakek, ibu menjadi anak yang sebatang kara, hingga tetangga ada yang berbaik hati merawat ibu hingga sekarang, beliau adalah majikan ibu(Pak Bambang dan Bu Ida).
“Iya sayang!! ” jawab ibu. Kemudian ibu memeluk ku.
“Oiya ibu, Reina punya kabar gembira buat ibu.” Aku mengucapkannya dengan sangat antusias.
“Benarkah? Apa itu sayang, cepat katakan!!” Ucap ibu dengan tidak sabarnya.
Dengan bangga aku mengucapkannya pada ibu.
“Ibu, Reina sudah lulus dong!!! Dan Reina berhasil mendapatkan nilai yang cukup memuaskan!! Karena nilai Reina masuk sepuluh besar dikota ini. Ibu tau apa yang lebih membahagiakan?” tanyaku, kian membuat ibu sukses penasaran.
Aku sangat antusias ingin rasanya aku berteriak sekencang-kencangnya karena saking bahagianya.
“Apa sayang?” tanya ibu tidak sabar.
Tetapi dengan air mata yang mulai mengalir, ibu menangis karena terharu.
“Reina mendapatkan beasiswa Bu, dan lusa Bu Nilam akan mengantar Reina dan rombongan berangkat ke kota Metro, untuk mendaftar ke Universitas.” ucapku dengan senyum penuh kebahagiaan.
Ibu menunduk kemudian menangis tersedu-sedu. Aku bingung.
“Ibu kenapa? Ada apa?” tanyaku.
Aku kaget dan bingung kenapa ibu tiba-tiba menangis.
“Sayang, Ibu bangga sekali sama kamu. Ibu sangat beruntung memiliki putri seperti kamu. Dan Ibu sangat bahagia sayang.” jawab ibu.
“Lalu kenapa ibu menangis?” tanyaku.
Ibu masih menangis, aku semakin bingung. Sebenarnya apa yang ibu pikirkan?
“Kamu mendapatkan beasiswa, dan akan melanjutkan kuliahmu dikota. Itu berarti, kamu akan meninggalkan ibu sendiri nak. Dan disana itu kota besar, siapa yang akan menjaga kamu disana?” ungkap ibu.
Dengan luapan perasaan, ibu mencoba untuk mengutarakannya.
“Ibu tenang saja ya, Reina disana bersama teman-teman yang lain juga kok bu. Reina bersama Naya juga, jadi Ibu tidak perlu khawatir!” jawabku.
Tapi, untuk ibu yang tinggal sendiri, Reina akan memikirkannya lagi bu. Jika memang ibu keberatan, Reina tidak akan berangkat. Reina akan menemani ibu disini.” jawabku sambil memegang tangan ibu.
“Tidak Rein, Ibu tidak apa-apa disini sendiri . Hanya saja ibu belum terbiasa jika harus berpisah sama kamu. Kesempatan itu tidak akan datang dua kali sayang, manfaatkanlah sebaik-baiknya.” seloroh ibu.
“Doa ibu semoga kamu senantiasa dalam lindungan Allah, jaga dirimu baik-baik.” ucap ibu lagi.
“Ibu mengizinkan Reina?” tanyaku.
Aku kembali bertanya dan memastikan dengan keputusan ibu, apapun yang ibu bilang aku akan mencoba menerimanya.
“ Tentu sayang, kejarlah cita-citamu. Ibu akan terus mendoakanmu.” jawab ibu.
Seketika perasaanku terasa lega. Senang? sudah pasti iya. Aku berhambur kesekian kalinya untuk memeluk ibu.
“Terimakasih Ibu. Reina janji, setelah Reina sukses nanti, Reina akan membahagiakan ibu, dan akan mengajak ibu kemana pun ibu mau.” ucapku dengan senyum kebahagiaan.
Aku kembali memeluk ibu, dan mencium nya dengan gemas. Aku sangat berterimakasih karena ibu telah mengizinkanku.
“Iya nak, sudah ganti baju dulu sana! Setelah itu kita makan pisang gorengnya mumpung masih hangat.” suruh ibu.
“Siap bu!! Reina ke kamar dulu sebentar.” ucapku, sambil berjalan meninggalkan ibu.
Setelah berganti baju, aku menyusul ibu kembali. Namun kali ini di ruang tengah, ibu telah menyiapkan pisang goreng itu di depan televisi, agar kami bisa menikmatinya sambil menonton televisi.
“Em, Enak banget pisang gorengnya bu. Bakal kangen terus nih sama masakan Ibu, yang super enak.” ucapku sambil memakan pisang goreng buatan ibu.
“Bisa saja kamu Rein. Jangan membuat ibu terbang melayang ya!!” balas ibu dengan santainya.
“ibu jago bercanda juga ya?” tanyaku sambil menggoda ibu.
“Sudah, sudah. Setelah makan jangan lupa dicuci piringnya, setelah itu sholat, lalu tidur siang. Kamu pasti capek butuh istirahat. Kamu harus banyak-banyak belajar agar bisa lolos ke Universitas yang kamu inginkan.” perintah ibu sambil meninggalkanku sendiri dan beranjak pergi menuju kamarnya.
“Siap nyonya!! Akan hamba laksanakan.” jawabku kemudian diikuti dengan tawa ibuku.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
DIKAMAR
Setelah menyelesaikan tugasku, aku merebahkan tubuhku di ranjang. Sangat nyaman itulah yang ku rasakan.
Kemudian aku mengambil tas ku, dan mengambil beberapa brosur tentang Universitas yang baik dikota Metro. Karena memang sebelum kelulusan, pihak dari Universitas banyak yang sudah mempromosikannya, dan memberikan kami brosur serta gambaran di Universitas tersebut. Dan tentu saja aku menyimpannya, meskipun ibu tidak mengetahuinya.
Karena memang awalnya, aku ingin sekali melanjutkan pendidikan ku. Tapi, aku sadar betul dengan ekonomi keluargaku.
Akhirnya aku hanya mengurungkan niatku, dan tetap menyimpan brosur itu. Mungkin saja akan berguna suatu saat nanti. Ketika aku sudah punya rezeki.
Namun ternyata Tuhan lebih baik dari apa yang aku pikirkan. Tuhan memberikan apa yang aku inginkan dengan caraNya.
Tentu saja aku akan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Meskipun berat harus meninggalkan ibu sendiri disini. Tapi ini untuk masa depan kita yang lebih baik, Reina akan berjuang keras untuk Ibu, semua ini demi Ibu. Reina sayang sama Ibu.
🍀
🍀
🍀
🍀
Terimakasih masih selalu setia !!🌹🌹
Author sangat berterimakasih pada Readers semua. 😊
Salam hangat dariku Zevira Kayla 🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Putri Kirana Saldin P
semangat reina tampa ayahnu kamu bisa berhasil .doa seorang ibu doa cepat di kabulkan sama Allah swt Aamiin
2021-12-16
1
Sonya Tanod
semoga sukses reina
2021-04-14
1
"SAYANGKU"😘
semangat terus Reina
2021-01-24
1