"Kalau tidak salah, namanya Karel."
"Uhuk! Uhuk!" Evo tersendak. Dia sepertinya mendengar nama tidak asing ditelinganya.
"Evo, apa yang terjadi padamu??" ujar keduanya. Mereka tampak khawatir.
"Siapa? Siapa namanya tadi?" tanya Evo terbata - bata. Apakah pencariannya selama ini akan berakhir hari ini?
"Cornel, Vo, Cornel. Bukan Karel," jawab Maureen. "Makanya nama Karel kamu hapus dulu dari pikiranmu."
Dina dan Maureen tertawa menyaksikan Evo yang tersendak itu. Evopun kembali kecewa.
*****
Aku bertahan karena cinta.
Aku menunggu karena cinta
Semoga penantianku akan kamu tidak sia-sia.
*****
Keesokan harinya.
"Kenapa pekerjaanmu seperti ini? Masa edit seperri ini saja kamu tidak bisa. Kamu itu udah lama kerja di sini," omel Makpir alias mak lampir.
"Baik, Mbak. Saya akan segera perbaiki."
"Bagus," ucapnya langsung meninggalkan meja Evo.
Maureen mendekati aku, lalu dia berkata, "Ada apa?"
"Aku tidak bisa fokus"
"Kenapa lagi? Apa kamu memikirkan cinta pertamamu itu?"
Evo mengangguk karena dugaan Maureen sangat tepat. Entah sudah beberapa purnama, Evo dan Maureen berteman. Maureen sudah sangat mengenal Evo seperti saudaranya sendiri.
"Ya, ampun Evo!" Maureen tepuk jidat. "Tolong ya sayangku. Sebaiknya kamu melupakan pria itu. Itu cuma janji semasa kecil."
"Tapi...."
"Sekarang aku tanya sama kamu, apakah dia pernah hubungi kamu?"
Evo menggeleng kepala.
"Apa dia pernah kirim surat?"
"Pernah, pernah." kata Evo penuh semnagat.
"Terakhir kapan?"
Evo kembali menggeleng kepala, dia menjadi lemas, karena sudah lama sekali Karel mengirim surat pada dirinya.
"Tuh, kamu saja lupa!" ucap Maureen. "Udah ya, Vo. Dari pada kamu mikirin dia yang ngga jelas itu, sebaiknya kamu fokus ya sama kariermu. Kalo dia emang jodoh kamu, pasti dia balik ke kamu, tapi kalo dia bukan jodoh kamu, lebih baik kamu belajar ikhlas."
Evo mengangguk pasrah. Ya, ini nasehat yang selalu Maureen berikan padanya kalau Evo lagi seperti ini. Mikirin Karel. Ya, cinta pertamanya.
*****
"Hari ini Pak Freddy mau memperkenalkan anaknya, Vo!"
"I dont care."
Pak Freddy merupakan pemimpin perusahaan ditempatku kerja. Beliau care banget sama anak buahnya. Beda banget sama mak lampir. Mak Lampir selalu menindas anak buahnya dengan beban pekerjaan. Walau demikian mak lampir sangat profesional dalam bekerja, karena itu dia cepat diangkat menjadi manager di sini.
"Evo, Maureen ke aula, Bapak mengadakan rapat penting."
"Ya, Mbak," sahut kami berbarengan.
.
.
Di Aula.
Pak Freddy mengundang seluruh karyawan untuk berkumpul di aula. Ini kejadian langka. Pertemuan kaya gini pasti mau menginformasikan hal yang penting.
"Selamat siang semua," sapa Pak Freddy penuh semangat.
"Siang, Pak!" balas kami berbarengan.
"Hari ini saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan."
Tempat yang tadinya hening menjadi berisik. Mereka bingung karena siapa yang akan menggantikan sosok seperti Pak Freddy. Karyawan hanya tau anak Pak Freddy seorang wanita, kecuali kami bertiga.
"Tenang, tenang. Saya sudah membawa pengganti saya," ujar Pak Freddy kemudian.
"Cepat, Pak, cepat. Kita mau lihat," kata Dina tidak sabar.
"Ssst. Jangan berisik Dina!" perintah Mak lampir yang tidak suka dengan tingkah anak buahnya itu. Aku dan Maureen tertawa.
"Dia adalah Bagas Pratama."
" Katanya namanya Cornel. Beda jauh Dina. Kali ini kamu salah. Hahahhaha" kata Evo dengan tertawa kegirangan.
"Kenapa bisa salah ya? Haduh."
"Bagas. Ayo sini masuk, Nak."
" Di mana? Di mana? Bikin penasaran," Dina heboh, diikuti kami berdua yang mencari tahu sosoknya.
Aku jadi ikut penasaran.
"Sini, Nak masuk!" Ucap Pak Freddy lagi
Semua hening. Mereka terkagum dengan sosok lelaki itu. Lelaki tampan, bertubuh tinggi, kulitnya putih.
"Bagas Pratama anak lelaki saya yang baru selesai kuliah S2 akan menjadi pengganti saya di perusahaan ini. Saya harap kalian membantu dia bekerja di perusahaan ini."
Aku terkejut. Mata itu. Mata itu. "Ren, Dia. Dia."
"Hah? Kenapa? Kamu kenapa, Vo?"
"Itu, Karel."
🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
DoraemonCantik
keren
2020-05-02
0
Wahyu Darkasih💖
hanyut aku jadinya dalam cerita mu thor, seru sih
2020-04-29
0
Andini
aku berkunjung yes
2020-04-27
0