"Huahahhahhahahahhahahahaa!" tawa Maureen menggelegar di ruangan kami.
"Puas? Temannya lagi kesialan, malah diketawain!" ujar Evo sewot.
"Ya, maaf. Hari ini harusnya kamu abadikan, Vo. Ini kejadian yang perlu disebarkan. Pokoknya kamu keren!"
"Keren dari hongkong!" gerutu Evo lagi.
"Jangan bilang tadi malam kamu bermimpi tentang cinta pertamamu, makanya kamu bisa sampai bangun telat seperti ini," ucap Maureen lagi. Evo terdiam menanggapi perkataannya.
"Mau sampai kapan, Vo? Umurmu udah 27 tahun. Udah saatnya tante minang cucu. Hahahhaaa."
"Bawel, ah!"
Ya, hari ini aku bermimpi tentang janji itu. Janji tepat 15 tahun lalu kami ikrarkan bersama. Seperti film, mimpi itu selalu terngiang dibenakku. Entah kenapa aku selalu mengingat hal tersebut. Padahal itu hanyalah janji seorang anak SD. Janji yang harusnya segera dilupakan.
"Nanti malam kita mau ke mana, Vo?"
"Kayanya ngga bisa malem ini, Ren kita jalan. Aku mau selesaikan novelku."
"Ya, aku sedih mendengarnya. Kenapa tidak besok saja kamu selesaikan?"
"Tidak bisa. Lagi pula ada tugas juga kan dari Mak Lampir buat selesai mengedit majalah yang mau diterbitkan minggu depan."
"Ih, Mak Lampir nyebelin banget ya!"
Hai, namaku Evolet Rebecca. Umurku 27 tahun. Aku bekerja dibagian editor suatu perusahaan majalah. Tadi itu temanku namanya Maureen. Lalu yang dijulukin Mak Lampir itu adalah manager editor di perusahaanku. Kenapa disebut Mak Lampir? karena orangnya nyebelin banget. Aku punya satu sahabat lagi, nanti makan siang pasti dia muncul. Sabar ya para pembaca.
*****
Siang hari, waktunya makan siang.
"Evo. Ayo kita makan."
"Tunggu sebentar. Berikan aku waktu lima menit," pinta Evo.
Evo segera membuka friendster. Nihil. Tak ada perubahan dari friendsternya. Setiap hari Evo suka membuka media sosial itu untuk mengetahui kabar Karel. Saat SMA dulu, media sosial tersebut lagi booming. Karel juga membuat, tapi sayangnya aku membuat pesan tidak dibalas olehnya.
"Apa yang sedang kamu lihat?"
"Tidak, bukan apa-apa. Ayo makan."
*****
Di kantin.
"Evo, Maureen sini!" panggil seseorang dipojokkan. Dia meihat kami membawa makanan tapi belum menemukan tempat. Kami mendekati si empunya suara.
"Terima kasih Din. Untung suara kamu besar. Tumben tempat ini ramai." ujar Evo sambil duduk.
Namanya Dina salah satu sahabatku di kantor juga.
"Aku ada gosip," ucap Dina dengan penuh semangat. Dina merupakan teman yang paling update dalam gosip. Makanya kita juluki dia radio berjalan.
"Apa? Apa?" balas Maureen penasaran.
"Besok akan datang anaknya pemilik perusahaan dari luar negeri. Dia akan menggantikan Pak Freddy yang mau pensiun secepatnya."
"Ya ampun, aku kira ada apa. Kirain gaji kita naik atau mendapatkan bonus. Bukan hal yang penting."
"Ini penting sekali. Siapa tau anaknya pemimpin itu jodoh kita."
"Ya, aku tidak berharap. Lagi pula apa kamu yakin dia cowok?"
"Dari sumber terpercaya anaknya bos kita berjenis kelamin cowok, dan dia seumuran sama kita."
"Nah, ini baru namanya berita!" kata Maureen bersemangat.
" Tolong ya Maureen, kamukan udah punya pacar. Tolong kasih kesempatan buat kami ini yang belum punya pacar," ucap Dina kesal. Maklum dari kami bertiga, hanya Maureen yang sudah punya pacar. Tahun depan Maureen dan pacarnya akan segera menikah.
"Sebelum jalur kuning melengkung, sebelum aku resmi nikah, ya bolehlah lirik-lirik," balas Maureen membuat Evo tertawa geli.
"Kenapa kamu begitu yakin anak Pak Freddy seorang cowok? Seingetku dulu Pak Freddy pernah cerita anaknya cewek bukan cowok."
"Ada cowok, Evo! Kalau tidak salah, ini anak angkat."
"Serius?" tanya aku dan Maureen berbarengan.
"Memang kalian tidak pernah denger kalau Pak Freddy itu ingin sekali memiliki anak laki-laki. Akhirnya karena terlalu lama menunggu, dan mereka udah pada tua, Pak Freddy memutuskan mengangkat anak." Kami berdua menangguk menjawab pernyataan Dina.
Kemudian Evo mengambil segelas teh manis, ingin meminumnya.Rasanya tenggorokan dia kering karena bercakap- cakap dengan kedua sahabatnya.
" Kalau tidak salah, namanya Karel."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
Nur Hayati
visualnya mna Thor,,biar smangat bacanya...
2020-06-16
0
Novi Puspita
aku klo ketemu cinta pertamaku msh suka salah tingkah.. hah padahal Dy anggep aku adik tp aku g bs, klo pas ketemu otomatis aku menghindar. entahlah pokoknya g nyaman ngomong dg org itu lg 😅😅
2020-06-03
0
sa_
kenapa melupakan cinta pertama itu susah?
semakin ingin dilupakan malah semakin melekat diingatan huuu... 😩
2020-05-29
0